Kembali Dari Kematian - Bab 408 Di Rumah Ada Orang Tua Yang Seperti Bayi

Astaga, Heiran hampir stress, ada yang dia tidak puas? Semuanya dia tidak suka!

Tapi dihadapan wajah Kakek Mu yang tidak bersalah, dia benar-benar tidak tega untuk memukul rasa percaya dirinya. Bagaimanapun dia adalah tamu. Kakek sudah mempersiapkan dengan keras semua ini untuknya. Jika dia mengatakan bahwa dia tidak menyukainya, bukankah Kakek akan menjadi sangat sedih?

Heiran mengkhawatirkan ini dan itu dan pada akhirnya tidak bisa mengucapkan perkataan yang menyakitkan, hanya bisa tersenyum dengan canggung.

Kakek Mu ini sebenarnya adalah orang tua yang cerdas, dia dapat melihat hati Heiran yang baik hati, sehingga dia baru melakukan hal ini, dengan cara ini, Heiran tidak akan bisa menolak.

Hanya Heiran yang masih memikirkan apakah dia akan melukai Kakek Mu, sementara orang lain seakan melihat Heiran yang masuk ke dalam mulut serigala tanpa dia menyadarinya.

“Dimana Siwon? Ran Ran, dimana suamimu? Seohyun sudah datang, seluruh keluarga juga sudah lengkap. Makan malam akan segera dimulai!” seru Kakek Mu.

“Siwon berkata bahwa dia akan segera pulang!” Baru Hara mengatakannya, terdengar suara mobil datang dari luar. Dengan cepat Siwon masuk dan menatap ke semua orang yang berada di dalam ruang tamu, di dalam pandangannya seakan tidak ada orang asing, dia langsung melangkah mendekat ke arah Hara, dengan natural memeluk pinggang Hara dan bertanya "Apakah kamu merindukanku?"

Kakek Mu "..." Aduh, sangat malu, sangat tidak tahu malu! Tapi aku suka! Kasih sayang seperti ini, coba sepasang lagi juga lakukan?

Dia kemudian menatap kedua orang di sampingnya, Kakek tidak bisa menahan dan menggelengkan kepalanya, Dengan sengaja terbatuk dan kemudian dengan pandangan tajam menatap Leheon, dalam pandangannya seakan mengatakan "Sudah lihat belum? Belajarlah sedikit! "

Leheon terlalu malas untuk membalasnya "Semua orang sudah di sini, mari kita makan !"

“Iya, ayo makan! Jangan membuat Ran Ran dan Seohyun kelaparan!” Kakek Mu mendengus dan langsung memerintahkan orang dapur untuk mulai menyajikan makanan.

Hara dan Siwon saling memandang, mengulurkan tangan dan meremas daging di antara pinggang Siwon. Keras, dia pun mengangkat alis tak berdaya dan mendekatkan mulut ke telinga Siwon "Menurutku Leheon dan kakakku akan sulit diatur kedepannya!"

Siwon mengangkat alisnya dan sudut bibirnya terangkat. Saat dia mendekat, nafas hangat ditiup di pipi dan telinga dan rambut Hara "Bukankah itu lebih baik! Jadi tidak ada yang akan mengganggu kita berdua."

Hara "..." Inikah ide yang dipikirkan oleh Siwon? Jadi ketika Kakek Mu meminta Heiran untuk pindah tadi malam, Siwon yang pertama setuju karena ini?

Dia mendengus "Coba katakan, apakah kamu sudah memikirkan ini sejak awal?"

“Tidak ada cara lain kan!” Siwon tidak bisa menahan diri menghembuskan nafas dan menggigit telinga Hara. “Jika tidak menemukan sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian orang tua itu, kita yang akan sengsara! Apakah kamu ingin selalu didesak oleh orang tua itu untuk memiliki anak?"

Ketika Hara berpikir bahwa dia akan didesak oleh Kakek Mu. Dia tidak bisa menahan dan bergidik, “Baiklah!” Demi dirinya sendiri, lebih baik merepotkan Leheon dan Heiran dahulu. Meskipun melakukan ini terlihat sedikit tidak baik, tapi bagaimanapun dia harus memikirkan dirinya terlebih dahulu kan! "Tapi apakah kamu benar-benar tidak menyukai anak-anak?"

Nada bicara Hara tampak ragu-ragu dan ekspresinya yang hati-hati ini tersimpan di dalam hati Siwon. Dia menyipitkan matanya, menyimpan ekspresi Hara ini di dalam matanya, dia pun membungkuk, menggigit telinga Hara "Bodoh, selama kamu yang melahirkan, aku akan suka!"

"Jadi kamu……"

"Kita baru bersama berapa lama? Kita masih belum merasakan kehidupan berdua, aku tidak ingin punya anak secepat ini!" Sejak awal kekhawatirannya bukan karena dia tidak menyukai anak, tetapi jika dia memiliki anak sekarang, waktu yang dihabiskan bersama Hara akan menjadi semakin sedikit, inilah hal yang tidak disukai oleh Siwon.

Mereka akhirnya bisa bersama. Waktu yang dihabiskan mereka bersama masih sangat singkat. Dia tidak ingin hubungan dan keseimbangan ini menjadi rusak.

“Baiklah!” Hara yang mengetahui bahwa Siwon menyukai anak-anak baru akhirnya lega.

“Gadis bodoh, apa yang kamu pikirkan!” Dia meremas hidung Hara.

“Hei hei, apa yang sedang kalian berdua lakukan? Makan pun masih tidak aktif!” Kakek Mu awalnya sudah duduk, tapi melihat Siwon dan Hara yang belum datang, tidak bisa menahan diri dan memukul meja, “Kalian sudah menjadi suami istri masih begitu lengket! "Meskipun dia mengatakan seperti ini, namun ekspresi wajah Kakek terlihat sangat bahagia, sambil menggosok tangannya dan berkata," Hei bocah lajang, sudah lihat belum, belajarlah dengan kakakmu! "

Leheon "..." Dia menarik napas dalam-dalam dan tersenyum "Kakek, kamu sepertinya juga seorang lajang?"

Kakek Mu "..." Setelah menyadarinya " Anak kecil, sialan!"

Heiran sebenarnya sedikit iri ketika melihat pemandangan bahagia keluarga ini. Dia kemudian melihat ke arah Hara dan Siwon, Heiran juga sangat lega melihat mereka begitu bahagia.

Leheon menyipitkan mata, mendekati Heiran, meraih tangan Heiran di bawah meja.

Heiran menegang, ingin melepaskan tangannya, tetapi Leheon meremasnya begitu erat seakan tidak mau melepaskannya!

Heiran menjadi panik, namun tidak ingin membuat banyak keributan saat ini, jika tidak, mungkin akan membuat Kakek Mu dan bahkan Hara dan Siwon salah paham tentang hubungan antara dia dan Leheon. Heiran hanya bisa menggertakkan giginya dan bersabar, dia tidak senang secara otomatis dia tidak akan membiarkan Leheon senang.

Heiran menggunakan tenaganya untuk mencubit daging di tangan Leheon dengan jari-jarinya yang ramping.

Wajah Leheon sedikit berubah, tapi dia tetap tidak melepaskannya. Heiran mendegus dalam hati dan kembali mencubitnya!

Keduanya sedang bertarung dalam diam dan berpikir tidak ada yang tahu, sebenarnya Kakek Mu sudah sejak awal memperhatikannya, Setelah mengamatinya untuk waktu yang lama, wajah Kakek tua itu sangat bahagia. Sementara Hara yang melihat ekspresi wajah Heiran dan Leheon yang menahan diri, sebenarnya sudah menebaknya.

Namun agar tidak mempermalukan Heiran, Hara hanya berpura-pura tidak tahu.

Sebaliknya, Siwon terus memandang ke arah Heiran dan Leheon dengan tertarik.

Mungkin karena pengamatan Siwon yang terlalu kuat, membuat Heiran merasa seperti duduk di atas jarum. Dia menatap Leheon dengan tajam dan berkata "Tuan Muda Mu, mengapa kamu memegang sumpit dengan tangan kiri?"

"Hehe, aku adalah orang yang penuh dengan bakat, kedua tangan bisa digunakan! Hari ini mood ku bagus dan ingin mencoba menggunakan tangan kiri!" Dia menyipitkan matanya dan melirik ke bawah ke arah tangan kanannya, tangan kanan yang dipegang dengan erat oleh tangan yang kecil dan ramping itu, dia mengangkat alisnya dengan bangga "Bagaimana jika Seohyun mencobanya?"

Kakek Mu tidak bisa menahan dan terbatuk dan menatap Leheon dengan tatapan serius tapi tidak mengurangi otoritasnya. "Makan dengan baik, saat makan tidak perlu berbicara!"

Leheon tersenyum, sambil memegang sumpit dan tidak lupa menggosok tangan kecil Heiran.

Heiran tidak tahan lagi dan mencubit Leheon dengan kuat, tetapi wajah Leheon tidak berubah.

"Cukup!"

Kali ini akhirnya Siwon berbicara, matanya hanya melihat singkat ke arah Leheon dan Leheon melepaskan tangannya.

Heiran merasa lega, buru-buru memegang mangkuk di satu tangan dan menahan jika Leheon kembali macam-macam. Tapi Heiran merasa nama baiknya seumur hidup ini pasti sudah hancur, Ekspresi Kakek Mu dan Siwon barusan terlihat seperti mereka sudah tahu segalanya!

Heiran merasa kali ini dia makan seperti sedang duduk di atas jarum, Dia tidak merasa lelah seberapa sulit kehidupan sebelumnya. Namun sepertinya setiap dia bertemu dengan Leheon, dia merasakan seluruh rencana atau kehidupannya dirusak oleh Leheon.

"Apakah mau minum teh bunga?"

Hara yang memegang dua cangkir teh akhirnya menemukan Heiran di halaman kecil di belakang rumah utama dengan tidak sengaja.

Heiran mengangkat matanya dan melirik Hara "Apakah kamu yang memberikan nomor teleponku pada Leheon?"

Hara merasa sedikit malu dan tanpa sadar menyentuh hidungnya ketika membicarakan ini "Kakak, kamu tidak akan marah kan!"

Di hadapan Hara, Heiran sama sekali tidak punya amarah! Tidak ada cara, siapa yang menyuruh Hara menjadi adik satu-satunya!

Heiran tidak mau marah pada Hara "Titik awal kamu sebenarnya bagus. Jika Leheon tidak datang kepadaku hari ini, aku akan benar-benar keluar!" Dia berhenti dan mendesah "Aku melihat pekerjaan di industri hiburan ini aku pandang dengan terlalu sederhana! "

Hara mengangkat alisnya dengan ringan "Tapi tidak ada panah yang bisa ditarik mundur dari busurnya. Sekarang kamu telah memutuskan, maka harus dijalani! Sebenarnya apa yang kamu katakan itu benar, kamu bukanlah Seohyun, secara otomatis tidak akan bisa melakukan hal seperti Seohyun! Aku bisa mengerti hanya saja saat ini kamu tiba-tiba keluar dari dunia hiburan, bagi dunia hiburan, mungkin hanyalah akan ribut sementara waktu! "

Menganggukkan kepala "Aku juga merasa seperti itu! Dunia ini sangat besar dan lingkaran hiburan sebenarnya sama dengan lingkaran tempat kita tinggal dan bekerja. Orang-orang terus-menerus masuk dan keluar! Mungkin kepergianku saat ini akan menyebabkan keributan dalam beberapa waktu ke kedepan. Tetapi tidak akan ada orang yang akan mengingat masalah ini selamanya, beberapa saat kemudian pasti akan membaik! "

“Ya, jadi selama beberapa saat ini, kamu istirahat saja disini, sekalian memikirkan apa yang akan kamu lakukan kedepan!” Hara memegangi cangkir teh dan berkata, “Oh ya, kakak, kamu dulu pernah mengatakan akan membuka toko kue, aku sudah menyuruh Siwon menggantikanmu untuk melihat tempat, ada beberapa tempat yang cukup bagus! "

“Kamu sudah melihatnya?” Heiran sedikit terkejut. Dia tidak menyangka Hara akan mengingat hal-hal ini. “Sebenarnya, aku tidak terburu-buru. Membuka toko tidak semudah itu!”

Hara mengangguk "Lihat saja dulu, jika ada yang tidak kamu suka, kita ganti yang lain!"

“Iya!” Heiran tersenyum, “Kamu memang lebih berpikir menyeluruh dibandingku, namun sebelum ini, aku harus belajar untuk beberapa saat !” Heiran mengayunkan tangannya, “Walaupun aku bisa memasak, namun aku jarang membuat kue! JIka untuk dimakan sendiri masih bisa, tapi jika untuk dijual, keterampilanku ini akan sangat memalukan! "

“Kak, tunggu dulu!” Hara meletakkan cangkir teh, dengan menginjak sandal pergi ke lantai atas, Heiran memandangi penampilan Hara yang flamboyan ini sambil tersenyum.

Sebuah bayangan jatuh di belakangnya dan Heiran berbalik dan dengan sedikit terkejut berkata "Adik ipar?"

Siwon mengangguk "Bisa duduk?"

“Tentu saja!” Heiran sangat murah hati. Sangat berbeda dengan penampilan sebelumnya yang berpura-pura dengan hati-hati di depan Siwon , Heiran saat ini sudah bisa menghadapi Siwon dengan tenang, “Adik ipar, apa yang ingin kamu bicarakan denganku?” Sengaja menghindari Hara. Apakah ada sesuatu yang penting? Yang tidak bisa dibicarakan tanpa didengar oleh adikku?"

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu