Kembali Dari Kematian - Bab 28 Siwon Mu, Kumohon Bawa Aku Pergi (1)

“Takut? Kita sangat takut neh! Unie tertawa, “ haha, melihat Ahyon sama seperti melihat orang idiot, jangan mengira kita tidak tahu, di mata Siwon Heiran kentut pun bukan. “

“Unie kamu……“

“udah dua tahun, bukannya kali itu Heiran kita pukul sampai babak belur pulang? Kamu lihat mana ada sekali pun Siwon membalas kita? Takutnya Siwon malah berharap kita memukul mati wanita itu deh! Gimana pun Siwon sedikit pun tidak ingin menikahi wanita itu. Kalau bukan Heiran sudah meninggal, Siwon mungkin saja adalah orang yang paling senang itu!“

Unie dengan gilanya tertawa, dengan sekuat tenaga menendang Ahyon beberapa kali, “kamu sungguh lugu!“

“Hamsang, Unie, kalian kalau berani melukai Ran Ran, aku jadi hantu pun tidak akan melepaskan kalian!“ Ahyon tidak bisa menahan diri menangis besar, “kalian mau turun ke neraka yah seperti ini terhadap Ran Ran!“

Semua karena dirinya, kalau tidak, Ran Ran juga tidak harus kembali, tidak bisa terus menerima gertakan dan hinaan. Kalau bukan dirinya sendiri setengah mati menggantungi Ran Ran, Ran Ran sekarang mungkin saja dari awal sudah terbang tinggi pergi bersama kekasihnya, juga tidak bakal sampai tinggal di rumah keluarga Mu.

Di keluarga Mu, wanita itu awalnya mengira mereka bisa melindungi Ran Ran, tapi tidak disangka meninggalkan satu lobang srigala, namun malah masuk ke dalam lobang srigala satunya.

keluarga Mu dan keluarga Jiang, pada dasarnya bisa dibilang tidak ada bedanya!

“Mama, tidak perlu memohon pada mereka, aku tidak apa-apa!“ Melihat Ahyon menurunkan nada suara bicaranya, Hara tidak bisa menahan debaran sakit di hatinya, “mereka tidak berani memukul mati diriku, membunuh orang itu melanggar hukum. Keluarga Jiang gimanapun juga adalah keluarga bangsawan, mereka tidak berani mengeluarkan berita jelek seperti ini!“

Hara dengan ringan menggoyangkan ujung mulut, ingin memberi Ahyon sebuah senyuman yang menghibur, tapi malah sedikit tenaga pun tidak ada, yang terlihat oleh Ahyon adalah Hara sedang sok kuat.

“Tidak Ran Ran, mama yang bersalah padamu, mama lah yang tidak baik, mama tidak ada kemampuan!“ Air mata Ahyon mengaburkan pandangan matanya.

Jelas-jelas anak perempuannya di hadapannya, tapi wanita itu malah tidak bisa menjaganya, “Ran Ran, mama bersalah padamu!“

“Mama, tidak ada urusannya dengan kamu, jangan bersedih!“ Hara mengadu gigi, mengangkat kepala dengan kebencian melihat Hamsang, “kamu hari ini kalau berani menggangguku, aku jamin kamu selanjutnya akan hidup lebih sengsara daripada mati, kalau tidak kamu coba-coba saja?“

Wanita itu tidak pernah berharap akan ada orang yang datang menolongnya, keluarga Jiang adalah tempat dimana orang yang memakan orang tanpa membuang tulang, Hara tadi baru saja membuktikannya. Tapi dia juga tidak sama seperti Ahyon menggantungkan harapan ke Siwon seperti itu.

Di pandangan Hara, hanya dengan dia memperkuat dirinya lah orang lain baru tidak akan melukai dirinya.

Hara menggenggam erat genggamannya, sorotan matanya itu memancarkan kekokohan dan tekad yang keras, “aku jamin!“

“Manusia jahanam, sudah mau mati pun masih berani begitu arogan!“ Hamsang mencelupkan cambuk ke dalam air garam, dan mengangkatnya ke atas.

“Argh……. “ Ahyon ketakutan berteriak, “jangan!“

Hara sudah putus asa, wanita itu tahu hari ini dia bagaimana pun juga tidak akan lolos dari pukulan berbisa ini. Tapi Hara tahu Hamsang tidak berani memukul mati dirinya, meski wanita itu tidak disukai Siwon, tapi dia masih berstatus sebagai Nyonya Muda Mu, ia adalah istri Siwon yang dipinang secara sah.

Andaikan saat ini dia meninggal, walau Siwon tidak mencintai wanita itu, juga tidak bisa membiarkan istrinya dipukul mati orang.

Hamsang masih tidak berani bertentangan langsung dengan Siwon, dia masih bergantung pada pertolongan Siwon. Jadi Hamsang hanya berani memukul dia, memberi pelajaran ke dia.

Berbunyi “Phak”, cambuk tak berperasaan itu terhempas ke badan Hara, Hara hanya merasakan di punggung belakangnya tersebar rasa nyeri, selanjutnya adalah perasaan yang berapi pedas. Rasa semacam kulit lepas dan daging yang terpecah juga hanya seperti itu saja!

Hara kesakitan sampai mukanya pun memucat, rasa seperti kulitnya disobek benar-benar sangat menderita, Hara tidak bisa menahan diri untuk berteriak kuat sekali sejenak.

“Hamsang, kalau kamu ada hebat pukul mati aku, aku pernah bilang, kalau saja aku tidak mati, setelah hari ini aku pasti akan membuatmu menyesal!“ Hara mengadu gigi, dengan sekuat tenaga menggepalkan gemgaman tangannya, sepasang mata itu memancarkan sorotan mata kebencian.

“Argh….. “

Hamsang pun mencambuk sekali lagi, kali ini sudah ditaburin dengan air cabe.

“Argh, Hamsang, aku pasti membunuhmu, pasti akan membunuhmu!“ Hara kesakitan sampai sekujur tubuhnya sudah mati rasa, sepasang matanya memerah, tidak henti-hentinya memberontak.

Baju putihnya dengan dirobek paksa, menampilkan dengan samar-samar daging dan darah itu di punggung belakang.

Hara mengigit bibir, mengangkat kepala.

Seluruh badan wanita itu menggelap, mukanya juga kotor, kelihatannya luar biasa susah, hanya sepasang mata itu malah sangat lah bersinar.

Itu adalah semacam sorotan mata yang menghisap darah, bak ular berbisa, merayap di sekujur tubuh.

Hamsang terpanjat mundur dua langkah, berkeringat dingin di sekujur badan. Pria itu agak sedikit tidak percaya, di dalam badan wanita yang selama ini terlihat sangat lemah itu dia ternyata bisa melihat semacam sorotan mata seperti itu. “Kamu……“

“Hamsang, kamu hari ini paling baik pukul mati aku, kalau tidak aku akan membiarkan seluruh anggota keluarga Jiang mati pun tidak tenang!“ Dia menggigit bibir.

“Binatang!“ Mendengarnya Hamsang mengangkat kembali cambuknya, “kamu berani mengancamku, kamu ini manusia jahanam, kamu pikir aku takut akan dirimu!“

“Argh…. “

Suara nyaring Hara berdengung di dalam rumah keluarga Jiang, sekali dan sekali lagi, tapi wanita itu dari awal sampai akhir tidak sudi menundukkan kepala menyerah.