Kembali Dari Kematian - Bab 368 Hara, Selamat Ulang Tahun

Hara benar-benar merasa dirinya melakukan satu hal yang tepat, sehingga suasana hati dia luar biasa baiknya. Mereka mengobrol banyak di sepanjang jalan, pada dasarnya adalah mengitari orang sekitar. Karena sekarang dirinya sudah mendapatkan kebahagiaan, Hara tentu saja juga berharap orang di sekitarnya bahagia seperti dia.

Siwon mendengarkan Hara membicarakan semua ini, lalu menatapnya dalam diam.

Ketika mereka pulang, sudah jam sebelas malam lebih, Kakek Mu dan pelayan rumah pun hampir semuanya tertidur, hanya tersisa Bona yang masih menunggu Siwon dan Hara di ruang tamu. Melihat mereka berdua berjalan masuk sambil berpelukan, Bona segera bangkit berdiri "Tuan muda, Nyonya muda!”

“Hhmm, Bona, sudah begitu malam, kamu masih belum tidur!” Hara menatap Bona dengan sedikit kaget.

Bona tersenyum lugu "Nyonya muda, selamat ulang tahun!”

“Eh… terima kasih!” Hara terkejut, dia tidak menyangka Bona juga tahu akan hari ulang tahunnya, seketika dia juga tidak tahu seperti apa rasanya dalam hati dia, intinya senang sekali "Semoga kamu juga senang!”

“Hhmm, terima kasih Nyonya muda!” Bona tersenyum manis, dan secara refleks menatap Siwon "Tuan muda, itu…”

Siwon menyipitkan mata, dan melambaikan tangan "Kamu pergi istirahat saja!”

Setelah Bona pergi, barulah Hara melihat ke arah Siwon, dia selalu merasa hari ini ada yang berbeda dari Siwon. Dia tertegun "Siwon, apakah ada yang kamu sembunyikan dariku!”

“Tidak ada!” Siwon meremas pipi Hara "Sudah malam, kamu tidak lelah?”

Hara mengamati Siwon sesaat, berusaha untuk melihat sesuatu dari matanya, tetapi jelas dia akan kecewa, dalam mata Siwon tenang tak beriak, sama sekali tidak bisa melihat apa-apa "Baiklah!”

“Sayang, naik ke lantai atas dan mandi, lalu cepatlah tidur!” Siwon membungkuk, dan menggendong Hara.

“Ah, Siwon, apa yang kamu lakukan, lepaskan aku!” Hara berseru kaget, dan bergegas memeluk leher Siwon. Dia memelototi Siwon dengan kesal, tetapi Siwon justru tertawa dengan girang. Matanya yang hitam tertuju pada Hara, begitu cermat dan serius, membuat hati Hara bergetar. Hara meremas sudut baju Siwon dengan erat, dan hatinya berdegup dengan kencang.

Dia menundukkan kepala, wajahnya memerah, dan detakan jantungnya melaju, perasaan itu sepertinya sedang menantikan, juga sepertinya….

Siwon menggendong Hara ke lantai atas, dan menurunkannya setelah masuk ke dalam kamar "Aku siapkan air mandi, kamu mandi dulu, berkeliaran di luar seharian, lelah bukan!”

“Tidak lelah!” Hara menarik tangan Siwon, lalu memeluk erat pinggangnya dari belakang. Dia menyandarkan kepalanya yang mungil di punggung Siwon, dan bergosok "Siwon!”

Suara Hara bagaikan memiliki kekuatan sihir, membawa sedikit godaan. Seketika itu, hari Siwon bagaikan meleleh menjadi seonggok air, hampir saja tidak bisa menahan diri untuk menerjang Hara.

Kemampuan kontrol diri yang kuat membuat Siwon menarik kembali hawa nafsunya, dia meletakkan satu tangan di punggung tangan Hara, lalu menarik tangan Hara, dan menarik napas dalam-dalam "Vivi, sayang, hari ini aku sedikit lelah!”

Hara termangu, dan berdiri di tempat dengan kaku,, tangannya sudah dilepaskan oleh Siwon.

Siwon menarik jarak antara mereka berdua, dia masih begitu lembut, tetapi sangat menahan diri. Hal ini membuat hati Hara merasa tak berdaya.

Hara menggigit bibir, tatapannya yang kasihan jatuh ke dalam mata Siwon, membuat hati Siwon bergetar tak tertahankan. Menatap mata yang berkaca-kaca itu, Siwon hampir tidak bisa menahan diri untuk memeluknya dengan erat, dan memberitahu bahwa sebenarnya dia juga ingin, ingin menyatu bersamanya!

Siwon memejamkan mata "Sayang, pergi mandi!”

Pada akhirnya Hara menatap Siwon dengan keluh, dia merasa hari ini Siwon benar-benar tidak bisa melihat situasi perasaan, sebelumnya dia masih merasa Siwon hari ini romantis sekali, tetapi hasilnya pria ini menggamparnya dengan kenyataan!

Hara merasa memalukan, dia pun tidak melihat Siwon lagi, dan berbalik badan masuk ke dalam kamar mandi.

Siwon tidak tahan untuk mendesah dalam hati, melihat penampilan Hara yang kekanak-kanakan, seketika dia tidak tahu seharusnya menangis atau tertawa.

Melihat Hara memasuki kamar mandi, barulah Siwon berbalik badan meninggalkan kamar. Sementara Bona yang melihat Siwon keluar, bergegas maju "Tuan muda!”

Siwon mengangkat alis "Bukankah menyuruhmu pergi istirahat?”

“Tuan muda, hari ini adalah hari ulang tahun Nyona muda!” Bona berkata tersenyum "Anda masih belum memberikan hadiah pada Nyonya muda, bagaimana Bona bisa tertidur!”

Siwon meremas alisnya "Di mana?”

“Ada di ruang kerja anda, Bona sudah hampir selesai menyiapkannya!” Bona menatap Siwon dengan senyum "Tuan muda, anda sekarang akan menyelesaikannya lalu memberikannya kepada Nyonya muda? Aku lihat masih ada sedikit waktu, anda….”

“Hhmm.” Siwon menganggik "Kamu pergi istirahat saja! Sisanya aku yang buat!”

Bona masih ingin berkata sesuatu, tetapi mengingat ini adalah pemberian Tuan muda untuk Nyona muda, pasti dia ingin memberi kejutan kepada Nyonya muda, terlebih lagi hadiah ini harus dibuat dengan tangan sendiri barulah ada artinya "Iya, kalau begitu Tuan muda, semoga Anda dan Nyonya muda memiliki ulang tahun yang tak terlupakan!”

“Terima kasih!”

Siwon pergi ke ruang kerja, benar barang itu diletakkan Bona di dalam ruang kerja.

Dia menanggalkan setelan jas, dan menggulung lengan tangan. Lalu dia mengambil peralatan di samping dan mulai bekerja, begitu cermat, begitu konsentrasi.

Hara masuk ke dalam kamar mandi, sebenarnya dalam hatinya pun sedikit bersedih. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang langka, meskipun sebelumnya Siwon sudah memberi selamat, tetapi sebagai wanita, terkadang masih saja sentimental, dia merasa Siwon mestinya memberi sedikit kejutan untuknya.

Bahkan kebaikan dan undangan yang dia beri tadi, juga ditolak oleh Siwon.

“Dasar batang kayu!” Hara sudah berpenampilan dengan begitu jelas, jangan-jangan kedudukanya dalam hati Siwon sudah melorot dengan begitu cepat?

Hara mulai mencurigai pesona dirinya, berpikir seperti ini, Hara seperti tanaman layu, juga tidak ada suasana hati lagi. Dia berlama-lama di dalam kamar mandi pun tidak mendapat jawaban, sebenarnya ada apa dengan Siwon hari ini.

Jelas-jelas sebelum mereka pulang masih baik-baik saja, jelas-jelas di lantai bawah tadi juga masih baik-baik saja!

Hara memiringkan kepalanya, dan berpikir dengan lama, hingga air di dalam bak mandi menjadi dingin, dia tetap tidak mendapat jawaban apa-apa "Ah, tidak pikirkan lagi, kesal sekali!”

Hara memanjat keluar dari dalam bak mandi, dan berjalan keluar setelah berganti pakaian, tetapi dia tidak melihat Siwon, dalam hatinya semakin bersedih.

Dia mengerutkan bibir, sambil mengelap rambut dengan kain, sambil memandang ke sekitar, tetapi dia tidak menemukan sosok Siwon.

“Dasar!” Pria yang tidak mengerti perasaan ini, hari ini adalah hari ulang tahun dirinya. Sudahlah jika pria itu tidak bercinta dengannya, tetapi tengah malam begini juga tidak tahu ke mana orangnya, suasana hati Hara pun semakin rendah.

Sementara di dalam ruang kerja, pria yang disalahpahami mendinginkan Hara, saat ini sedang melakukan usaha terakhir, memasang balok penyangga terakhir. Melihat benda yang sudah selesai di depannya, dalam mata Siwon akhirnya ada rasa senyum.

Siwon menyelesaikan langkah terakhir, lalu mengangkat tangan melihat waktu di jam tangannya, jam sebelas lebih lima puluh tujuh menit, masih ada tiga menit!

Mengingat akan tampang wanita itu yang bersedih, Siwon tidak tahan untuk tertawa. Sekarang takutnya wanita itu sedang memarahinya di dalam hati!

Siwon mengambil kotak hadiah untuk mengemasnya, lalu membuka pintu ruang kerja, tetapi dia melihat Hara berdiri di depan pintu dengan kasihan. Dia mengenakan jubah mandi putih, kerahnya terbuka lebar, dan rambutnya yang basah tergerai di pundaknya, tidak hentinya meneteskan air di badannya.

Sepasang mata Hara menatap lurus, menatapnya dengan menuntut.

“Kenapa?”

Hara mendengus, dan maju selangkah, saat ini sepasang mata besarnya membawa keluhan dan tuntutan "Pekerjaan lebih baik dari aku?”

“Tidak!”

“Kalau begitu ruang kerja lebih baik dari aku?”

“Tidak!”

“Kalau…”

“ Vivi !” Siwon tertawa kecil, jarinya yang ramping menekan bibir Hara yang seksi, dan dia bertemu dengan sepasang mata Hara itu "Kamu ini… sedang emosi?”

“Kamu yang emosi, aku sangat serius!” Hara menepuk tangan Siwon "Apakah kamu tidak cinta aku lagi?”

Siwon mengerutkan alis, dan mengamati Hara dengan serius "Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?”

“Kalau begitu kenapa kamu menolakku tadi? Tidak hanya menolakku, masih tidak ingin melihatku bukan? Maka kamu pergi ke ruang kerja? Kamu….”

Hara menarik napas dalam-dalam, semakin berkata semakin dia bersedih "Hari ini adalah hari ulang tahunku, bagaimana bisa kamu begitu terhadapku, aku….” Sambil berkata, Hara mengulurkan tangan melepakan ikatan jubah mandi, Siwon termangu melihat serangkaian gerakan Hara.

“ Vivi ....” Siwon ingin menghentikan Hara, tetapi gerakan Hara jauh lebih cepat darinya. Hara takut, takut Siwon akan menolaknya.

Dia dengan bersusah payah akhirnya menemukan cinta sejati, dan bersama dengan Siwon, dia tidak ingin berpisah dengannya!

Saat ini Hara sangat takut, takut dirinya akan kehilangan Siwon, tentu saja dia tidak bisa memikirkan hal selebihnya, otaknya sama sekali tidak bisa berpikir, bagaikan segumpal lumpur. “Siwon, cinta aku!”

Siwon menarik napas dingin. Tidak peduli pria mana pun mendengar wanita yang dia cintai berkata seperti itu, jika tidak tergerakkan hatinya, tidak memiliki hawa nafsu, maka itu sama sekali tidak mungkin.

Di hadapannya ini adalah wanita yang paling dia cintai, wanita ini sudah mengucapkan perkataan cinta yang sangat mengharukan, bagaimana mungkin dia tolak?

Namun….

Siwon melepaskan tangan Hara, dan memaksa dirinya untuk kembali tenang. Lalu sepasang matanya yang membawa kobaran api, seketika terpaksa untuk padam.

“ Vivi, kamu dengarkan aku!”

“Aku tidak mau dengar, tidak mau dengar! Cintaku, Siwon, kalau tidak, aku tidak akan selesai denganmu!” Hara seperti anak kecil saja, sedikit mengotot. Kedua tangannya mengait pada Siwon, dan kedua kakinya bahkan mulai memanjat pada badan Siwon dengan nakal.

Bagi Siwon, ini benar-benar adalah sebuah siksaan " Vivi, kamu tunggu dulu, sudah hampir jam dua belas, tunggu sebentar!”

Mengandalkan kemampuan kontrol diri yang kuat, Siwon barulah bisa menarik Hara, lalu menahannya dengan erat. Dia berkata di telinga Hara "Masih ingin hadiah ulang tahun tidak, hhmm?”

Hara tertegun, dan mendongak, menatap Siwon dengan sulit dipercaya "Kamu….”

“Bodoh!” Siwon tak berdaya, dia mengait hidung Hara dengan jari telunjuknya "Aku cinta kamu, bagaimana mungkin tidak mencintaimu?”

“Tetapi….” Hara mengerutkan bibir "Kamu menolakku, dan kamu tidak menghiraukan aku!”

“Huh!” Siwon benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Hara "Sudah jam dua belas.” Dia tidak berdaya, dan berjalan masuk ke dalam ruang kerja sambil menggandeng tangan Hara " Vivi, selamat ulang tahun!”

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu