Kembali Dari Kematian - Bab 510 Kamu Di Sini, Aku Tidak Akan Pergi Ke Mana Pun

Jadi perjalanan dua orang akhirnya menjadi perjalanan empat orang. Waktu mereka berempat tiba di rumah sakit, Demyuk sedang duduk di dalam ruangan Naomi. Suasana sedikit gugup, sementara Naomi sepertinya juga sengaja menantang Demyuk, dia membantah keberadaan Demyuk secara total.

Demyuk tidak marah, dia hanya duduk dengan santai dengan ponselnya di tangan. Tidak tahu apa yang sedang dia lakukan sehingga polsenya terus mengeluarkan suara ping pong.

Naomi yang menjadi frustrasi pun menyelinap dirinya ke dalam selimut untuk menutupi dirinya secara penuh.

Demyuk menyipitkan matanya dan mengangkat selimut Naomio dengan lembut: "Di dalam selimut sangat pengap, jangan nakal!"

Suara Demyuk terlalu lembut sampai Naomi saja tidak bisa menahan diri. Dia melirik Demyuk dengan marah:"Apakah kamu bisa keluar sekarang?"

"Tidak boleh!" Demyuk melihat Naomi dengan senyuman yang tidak pedulo, "Kamu ada di sini, jadi aku tidak akan pergi ke mana pun!"

"Demyuk!" Naomi menggigit giginya. Dia merasa dirinya tidak akan mati karena penyakit, tetapi karena Demyuk.

Tingkah laku Demyuk baru-baru ini benar-benar membuat Naomi sangat bingung. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi pria yang terus berpura-pura tidak peduli ataupun bisa dibilang tidak tahu malu.

Naomi Ye merasa dirinya terus merasa marah kepada dirinya dalam beberapa hari ini. Satu tingkah laku kecil Demyuk bisa membuat dia meledak di tempat.

Padahal Naomi udah menolak Demyuk dengan jelas, tetapi Demyuk bertingkah seoalah-olah tidak mengeti kata-katanya dan terkadang dia bahkan bersikap kelewatan.

Naomi menggigit giginya, dia bahkan bisa merasa nadi di dahinya terus berdenyut. Naomi merasa kalau begitu terus, mungkin kehidupan dia akan berakhir dalam waktu singkat, "Apa maunya kamu?!"

"Naomi, aku tidak mau apa pun. Aku hanya ingin berada di sisimu!"

Demyuk sudah berpikir dengan jelas. Asal bisa mengejar Naomi kembali, buat apa menjaga wajah? Apakah menjaga wajah bisa lebih baik daripada memiliki Naomi? Jawabannya adalah tidak. Kalau tidak, buat apa dia menjaga wajah? Kalau bisa mencapai tujuannya, tidak menjaga muka bukanlah hal yang besar bagi dia.

Sekarang berpikir kembali, bukannya Siwon juga menaklukkan Hara dengan sikap tidak tahu malu dan pantang menyerah?! Demyuk sebagai seorang anak yang berpengalaman dalam cinta malah kalah terhadap Siwon yang berpacaran untuk pertama kalinya? Hal itu sangat sulit dipercaya!

Hati Naomi tidak bisa menahan dan tersentuh. Dia juga sadar sebenarnya dirinya masih mencintai Demyuk. Di dunia ini tidak ada orang yang bisa tidak mencintai begitu saja. Demyuk masih mencintai Naomi, terutama dia masih harus menghadapi wajah Demyuk setiap hari. Bagi Naomi, dia melewati setiap hari dengan kesusahan.

Satu sisinya Naomi terus menasehati dirinya tidak boleh terus tersentuh, tetapi sisi lainnya lagi tidak tega melepaskan kasih sayang Demyuk kepadanya. Naomi sudah terjatuh dalam kelembutan Demyuk dan sedikit tidak bisa menahan diri.

Melihat ada yang berdiri di depan pintu, Naomi pun sibuk mendorong Demyuk, "kalian sudah datang ya!"

Hara mengangguk dengan senyuman, "Iya, aku datang melihat kamu. Naomi, apakah kamu baik-baik saja?"

"Iya, aku sudah merasa lebih baikan. Hanya saja dokter berkata masih butuh sedikit waktu untuk perawatan, sepertinya aku harus tinggal di rumah sakit untuk beberapa saat!" Naomi berkata dengan tidak berdaya, kemudian dia melihat ke Heiran dan Leheon, "Seohyun, Tuan muda Mu, kenapa kalian juga datang!"

Heiran sudah tahu Naomi itu siapa. Jadi dia juga tidak bersikap berlebihan, "Aku datang menjenguk kamu. Kemarin datang, kamu belum sadar diri, sekarang sudah baik-baik saja kan!"

"Aku baik-baik saja, kalian masuk saja!" Setelah Hara mereka masuk, Naomi pun mulai mengobrol dengan Hara dan Heiran, di seluruh proses ini, dia mengabaikan Demyuk secara total.

Demyuk menyipitkan matanya dan melihat ke Hara dan Heira dengan tatapan yang sangat tidak puas. Meskipun dua wanita ini adalah adiknya sendiri, mereka merebut kesempatan dia bisa bersama dengan wanita yang dia cintai, hal itu tetap membuat Demyuk sangat tidak puas.

Demyuk tidak senang, tetapi Siwon dan Leheon lumayan senang. Jarang-jarang mereka bisa melihat Demyuk kalah di tangan wanita, jadi tentu saja mereka sangat menikmati adegan di depannya sekarang. Merasakan tatapan Siwon dan Leheon yang tidak berniat bagus, Demyuk melirik mereka berdua dengan wajah tidak senang dan berkata, "Di malam yang dingin ini, benar-benar sangat merepotkan kalian untuk datang dari jauh-jauh ke sini!"

"Aku ikut kakakku datang menjenguk Naomi" Hara yang tidak takut mati malah berkata lagi kepada Demyuk.

Demyuk menggigit giginya, tidak bisa melakukan apa pun keadap Hara.

Mau bagaimanapun, Hara adalah adiknya sendiri dan teman baiknya Naomi. Sementara Hara sekarang hamil juga, kalau dia melakukan apa-apa terhadap dia, semua orang di dalam ruangan ini akan menyerangnya.

Melihat Demyuk tidak bisa melakukan apa pun, Naomi mengangkat sudut bibirnya, jarang-jarang merasa senang.

"Vivi, bagaimana kamu merasa sekarang? Apakah kamu merasa ingin muntah? Bayi tidak menyiksa kamu kan?"

"Tidak, aku merasa sangat baik sekarang. Aku makan dan minum dengan baik, hanya terkadang aku tidak bisa mengendalikan emosiku saja! Lebih muda merasa tersinggung!" Hara berkata dengan ekspresi yang agak malu.

"Hal ini sangat normal, aku mendengar semua wanita hamil mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi" Waktu berkata tentang itu, tatapan Naomi itu melihat ke Siwon, "Tuan Mu, kalau ada sesuatu yang terjadi kepada Vivi, kamu harus tanggung jawab!"

"Vivi adalah istriku!" Siwon menjawab.

Naomi yang puas terhadap jawaban Siwon memberi dia tatapan yang mendukung.

Melihat Naomi begitu perhatian kepada Hara, Demyuk merasa agak cemburu. Dia melihat ke Naomi dengan wajah yang agak kesal, tetapi Naomi mengabaikannya seolah-olah tidak sadar dengan hal itu.

Melihat ekspresi Demyuk, Leheon yang tidak bisa menahan diri pun berkata, "Hahaha, Demyuk, aku harus memotret penampilan kamu sekarang, tidak harus merekamnya. Kalau orang di luar tahu ternyata kamu adalah orang seperti itu, apakah mereka akan ketawa sampai sakit perut?"

"Leheon, apakah kamu ingin mati?"

Demyuk menggigit giginya dan melirik ke Leheon dengan marah. Dia menarik nafas dengan dalam dan menasehati dirinya untuk tidak marah bersama orang bodoh. Setelah itu dia pun menoleh ke Demyuk, "Bukannya kamu ada urusan mencari aku?"

"Oh iya, Siwon, cepat tunjukkan fotonya kepada tuan muda Yan!" Hara baru teringat dengan tujuan mereka datang ke sini.

"Foto apa?" Demyuk melihat ke Siwon dan Hara dengan tatapan meragu. Tetapi setelah melihat foto yang diberikan Siwon, tatapan Demyuk memancarkan cahaya cerah, "Kamu dapat foto ini dari mana?"

"Dari ibuku sana" Melihat tatapan Demyuk yang menandakan pasti ada sesuatu, Hara pun menambah lagi, "Tuan muda Yan, kamu benar-benar pernah melihat barang ini?"

"Tentu saja. Barang milik keluarga Yan, tentu saja aku pernah melihatnya. Hanya saja barang ini awalnya berjumlah sepasang di rumahku, sekarang hanya sisa satu saja!"

"Kalau begitu, satu lagi dimana?"

Demyuk memegang dagunya dan berkata, "Adikku yang baik, tidakkah pertanyaanmu sangat bodoh?! Kamu sudah berkata foto ini berasal dari ibumu, berarti satu lagi ada bersama ibumu!" Demyuk berkata dengan nada suara bercanda, yang dia dapat adalah tatapan pengingatan dari Siwon. Demyuk mengangkat tangannya dan berkata, "Sudah sudah, aku jelaskan!"

"Awalnya memang ada satu pasang. Sepertinya itu peninggalan nenekku! Katanya itu adalah barang kuno, sekarang masih ada satu lagi di bibi kedua aku sana. Dia sangat menyukai itu. Kamu juga anggota keluarga kami kebanyakan pria, siapa bisa menyukai barang itu. Jadi kakekku pun langsung memberikan itu kepada bibi kedua. Untuk satu lagi, aku ingat nenek sepertinya memberinya kepada paman keempat. Tetapi usiaku terlalu muda pada waktu itu, aku tidak ingat lagi. Setelah itu ada sesuatu terjadi pada keluargaku dan secara perlahan pun tidak ada yang membahas tentang hal itu lagi. Kenapa? Ibumu sampai sekarang masih memiliki barang itu?"

Demyuk tidak begitu peduli, bagi dia itu hanya barang wanita. Dia juga tidak berminat dengan barang seperti itu, walaupun barang itu barang kuno"

Hara menjilat bibirnya, "Jadi, kamu yakin barang itu barang milik keluarga Yan?"

"Tentu saja!" Demyuk tidak memiliki alasan untuk membohongi Hara juga.

Mungkin karena begitu, Hara merasa masalah ini sulit diselesaikan.

"Kenapa?"

"Hari ini aku pergi mencari ibuku, aku melihat dia menangis dengan sedih sambil memeluk kotak kayu, buku harian dan foto ini. Dia tidak bisa menjawab waktu aku bertanya, dia bahkan menyimpan barang-barang ini dengan panik. Awalnya aku mau membukanya waktu dia tidak sadar, siapa tahu kotak ini terkunci dan aku tidak pernah melihat kunci seperti ini!"

Hara menunjuk ke kunci di kotak dan melihat ke Demyuk dengan wajah kesulitan, "Kalian berkata pada tahun itu ibuku melakukan hal yang bersalah kepada paman Yan keempat, dia jatuh cinta kepada Hamsang, makanya dia membatalkan perjanjian pernikahan dia dengan paman Yan keempat dan melarikan diri bersama Hamsang?"

Melihat dari situasi sekarang, sepertinya bukan begitu.

"Aku sudah bilang, waktu itu usia aku masih kecil, aku tidak begitu jelas dengan masalah-masalah ini. Kalau kamu ingin mengetahui tentang kotak kayu ini, mungkin aku bisa pergi melihat ke bibi kedua sana!"

"Baik kalau begitu, masalah ini akan diserahkan kepadamu!" Siwon sama sekali tidak menganggap dirinya sebagai orang luar, "Waktu juga sudah malam, kami harus pulang dulu"

"Tunggu" Masalah mereka telah selesai, tetapi hal itu tidak berarti masalah Demyuk sudah selesai, "Kedatangan kalian sangat kebetulan, aku mendengar kamu membuat orang tuaku marah sampai lumayan parah?"

Siwon mengangkat alisnya, "Orang tuamu mencari kamu?"

Demyuk tertawa dengan dingin, "Dia terus memberi tahu aku harus menjalin hubungan yang bagus dengan Vivi, harus terus mengingat keberadaan aku di depan Vivi. Apa yang kamu lakukan kepada orang tua?" Demyuk tidak pernah tuan tua Yan bersikap begitu emosional.

Siwon mengangkat sudut bibirnya, "Kami hanya berjanji dengan tuan tua saja. Tidak boleh menganggu Vivi dalam 3 bulan, kecuali Vivi sendiri mau bertemu dengan kalian!"

Demyuk "...." Dia menarik nafas dengan dalam, "Kamu benar-benar sangat hebat. Pantasan orang tuaku bisa sampai begitu emosional, apakah kalian tidak takut bermain sampai kelewatan?"

"Buat apa takut ketika ada kamu!" Siwon menepuk bahu Demyuk dengan ekspresi percaya kepadanya, tetapi tatapannya menunjukkan perhitungan gelap yang jelas, "Ingat hal yang aku beri tahu kamu. Kamu hanya memiliki waktu 3 bulan ini, kalau kamu tidak mencari tahu, aku akan mencari tahu sendiri!"

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu