Kembali Dari Kematian - Bab 595 Perkataan Pria Tidak Dapat Dipercaya!

Fakta membuktikan bahwa perkataan pria di atas ranjang tidak bisa dipercaya.

Dari restoran menuju Bomsangmin, Demyuk jelas sudah tidak tahan lagi, sebelum Naomi turun dari mobil, dia mulai menciumnya dan membuatnya lemas tak berenergi seperti segumpal lumpur, pada akhirnya, dia yang menggendong Naomi ke lantai atas.

Tubuh yang berapi-api menindih Naomi, sebelum Naomi sempat bereaksi, Demyuk sudah menyerangnya.

Dari malam hingga langit berangsur-angsur cerah, Demyuk membuktikan dengan kekuatannya sendiri bahwa dirinya memang kuat.

Tentu saja, ini adalah pertama kalinya Demyuk memperlakukan wanita dengan begitu lembut, sepanjang proses, dia tidak beraksi secara brutal, tapi mengarahkan Naomi untuk menikmati kesenangan antara pria dan wanita.

Dulu Naomi takut dengan perihal berhubungan intim, walau dulunya dia mencintai Demyuk, tapi dia merasa bahwa berhubungan intim dengan Demyuk adalah semacam hinaan, bagaimanapun, saat itu mereka berdua belum saling terbuka, itu adalah persetubuhan tanpa cinta.

Berbeda dengan kali ini, Naomi bisa merasakan cinta Demyuk, Demyuk sangat lembut, saat mereka berdua bersetubuh, Naomi bisa merasakan kelembutan dan kehati-hatian Demyuk.

Tanpa tidur semalaman, Naomi sangat lelah, ketika setengah sadar, dia merasakan tubuhnya diangkat seseorang, kemudian dibersihkan dengan hati-hati, setelah itu, dia tertidur lelap.

Ini adalah pertama kalinya mereka bersetubuh setelah saling membuka hati terhadap sesama, ini berbeda total dari sebelumnya, Demyuk mendapatkan kepuasan luar biasa dari tubuh Naomi, memiliki perasaan yang tidak hanya berasal dari kepuasan tubuh, melainkan semacam kepuasan hati.

Demyuk membungkuk, mengecup wajah Naomi, Naomi benar-benar kelelahan, ketika merasakan ada sentuhan di pipi, dia hanya sekadar melambaikan tangan dan lanjut tidur,

Demyuk tersenyum tak berdaya, membungkus tubuh Naomi dengan selimut, lalu berbaring dan memeluk Naomi.

Dia sepertinya tidak pernah memiliki perasaan seperti ini sebelumnya, ketenangan seperti ini memberinya perasaan damai.

Dia merasa dirinya mungkin sudah bisa mengerti maksud perkataan Siwon saat itu, dulu dia memang tidak mengerti, walau dulu dia memang tertarik pada Naomi dan dapat memilikinya, dia juga belum pernah merasakan kepuasan seperti sekarang ini sebelumnya.

Saat itu Demyuk mencibir ketika mendengar Siwon berkata bahwa dia tidak akan memilih orang lain selain Hara dan menertawakan dirinya tidak paham, sekarang dia sangat setuju dengan perkataan Siwon.

Saat itu dia belum bertemu dengan Naomi yang merupakan pasangan sejatinya, jadi wajar saja dia tidak memiliki perasaan seperti ini, sekarang dia hanya ingin memeluk Naomi untuk selamanya.

Langit berangsur-angsur terang, Demyuk memeluk Naomi dan tertidur lelap.

Naomi tidur dengan nyenyak kali ini, ketika bangun, dia merasa seluruh tubuhnya seolah ditindih sesuatu hingga berubah bentuk, perasaan semacam ini benar-benar amat memuaskan.

Baru saja mengangkat lengan, Naomi merasakan tubuhnya bergidik, rasa sakit langsung melanda.

"Sudah bangun?"

Telapak tangan besar Demyuk melingkari lengan tipis Naomi, awalnya Naomi masih setengah sadar, namun sentuhan hangat membuatnya sontak tersadar, wajah tampan berjarak sedemikian dekat di depan matanya.

Naomi menelan ludah dan bergerak mundur, tapi bagaimana mungkin Demyuk rela membiarkannya menjauh, Demyuk langsung meraih Naomi ke dalam pelukan, "Apakah kamu tidak dingin?"

"Lepaskan." Bagaimana mungkin dingin? Penghangat ruangan menyala sehingga ruangan terasa hangat, kalau merasa dingin, itu pasti bohongan.

Naomi mendorong Demyuk, tapi tidak berhasil menjauhkannya, dia agak tidak berdaya, "Jam berapa sekarang?"

"Erhm, seharusnya sudah jam 12."

"Jam 12?" Seru Naomi, lalu buru-buru mengangkat selimut, begitu mengangkat selimut, dia berseru lagi, "Di mana pakaianku?" Dia menggigit bibir dan memelototi Demyuk dengan galak.

Demyuk berkedip dengan tampang polos, tangan menumpu ranjang, mengecup bibir Naomi, " Untuk apa pakai baju di saat tidur?"

Naomi, "…" Alasan yang kedengaran logis, "Phei, mesum, mana ada orang yang tidur tanpa pakai baju." Naomi yakin bahwa Demyuk pasti sengaja.

Mereka tidur ketika hari sudah pagi, Naomi belum sepenuhnya tertidur pada saat itu, Dia tahu Demyuk menggendongnya ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Setelah keluar, Demyuk malah tidak mengenakan pakaian pada dirinya.

Naomi memandang Demyuk dengan ganas, seolah-olah Demyuk telah melakukan sesuatu yang sangat buruk.

“Aku tidak bersalah, Naomi, Kamu tahu betapa kerasnya aku bekerja tadi malam, kurasa kamu juga telah menikmatinya, bukan?” Demyuk berkedip dengan tampang polos.

Naomi menarik napas dalam-dalam, "Diam!" Astaga, kenapa pria ini bisa membicarakan hal seperti ini dengan cara yang begitu agung tanpa rasa malu.

“Naomi malu.” Demyuk tertawa kecil sambil memeluk Naomi, “Bukankah hubungan intim antara pria dan wanita adalah hal yang normal? Selain itu, kita dalam status pacaran, sangat wajar bahwa kita melakukan hal semacam ini, tapi Naomi, kamu terlalu lemah, kedepannya kita harus sering olahraga bareng supaya …."

"Tutup mulutmu!" Naomi sangat malu.

Dia merasa bahwa hal semacam ini tidak seharusnya dibicarakan secara terang-terangan, tetapi pria ini malah tidak ada pantangan sama sekali, "Apakah kamu punya rasa malu?"

“Untuk apa punya rasa malu, punya istri saja sudah cukup.” Demyuk merasa puas, suasana hati pun sangat baik, sesekali menggoda Naomi membuatnya merasa senang, "Naomi, kita berdua bekerja segitu keras tadi malam, tapi kamu malah tidur lebih awal, aku juga capek, tapi aku masih membantu kamu membersihkan tubuh, kamu tahu kalau aku kecapekan, jadi aku tidak sempat membantu kamu mengenakan pakaian."

“Demyuk, keluar sekarang juga.” Pria ini masih saja meneruskan topik yang sama.

Naomi mendorong Demyuk dengan marah, lalu menendang Demyuk hingga jatuh ke lantai.

"Ah, mesum, pakai bajumu!"

Demyuk duduk di lantai dengan asyik, dia sama sekali tidak merasa malu, sebaliknya malah mengolok-olok Naomi, "Naomi, kalau kamu mau lihat tubuhku, bilang saja, lagian hubungan kita berdua sudah segitu intim, bukan?"

"Kamu, cepat pakai bajumu, kalau tidak, jangan harap untuk tidur di ranjang ini dalam sebulan ke depan."

“Oke, oke, oke, aku pakai baju.” Melihat gurauannya sudah cukup, Demyuk pun tidak meneruskan topik ini lagi, dia mengambil selimut untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, lalu berjalan ke ruang ganti untuk mengenakan pakaian.

Saat keluar, dia melihat Naomi masih membungkus diri dengan selimut, dia pun sedikit tidak berdaya, tidakkah Naomi terlalu pemalu?

Dia menarik selimut, tidak bisa menggerakkan Naomi, "Naomi, jangan sembunyi di dalam, udara di dalam pengap."

“Kamu keluar.” Naomi tidak mau Demyuk melihat dirinya yang telanjang, meski mereka sudah melakukan hal seperti itu, tapi Naomi tetap merasa sangat malu,

"Ok, Kalau begitu, kamu mau makan apa?"

"Terserah." Naomi hanya ingin Demyuk pergi sekarang juga, "Aku makan apa pun yang kamu buat."

Demyuk menggeleng dengan tak berdaya, menyodok kepala Naomi melalui selimut, "Oke, aku turun ke bawah dulu, kamu pakai baju."

Mendengar suara langkah kaki menjauh, barulah Naomi menghela nafas lega dan berlari ke ruang ganti untuk mengenakan pakaian.

Dia sekilas mengamati wajah yang dipenuhi bercak merah melalui cermin, detak jantung menjadi amat kencang, memikirkan semua kejadian tadi malam, dia semakin malu, tapi ini adalah pertama kalinya Demyuk memperlakukannya dengan segitu lembut, itu juga membuatnya sadar akan penyatuan dan kebahagiaan cinta antara pria dan wanita.

Naomi membasuh wajah untuk menenangkan diri sebelum turun ke bawah.

Demyuk sudah menyiapkan sarapan, pancake sederhana dan susu hangat, "Tidak ada yang bisa dimakan di rumah, nanti kita keluar bareng untuk belanja."

"Ok." Naomi mengangguk, Akhir-akhir ini mereka berdua tinggal di Bomsangmin, ada kepala pengurus rumah tangga dan pelayan di Bomsangmin, tapi mereka hanya bertanggung jawab atas kebersihan rumah, Demyuk tidak minta kepala pengurus rumah tangga dan para pelayan untuk beli bahan masak, hanya ketika diperintahkan Demyuk, barulah kepala pengurus rumah tangga akan mengutus pelayan untuk melakukannya, biasanya Demyuk melakukannya sendiri.

Itu bukan karena Demyuk perhatian pada para pelayan, tapi dia ingin melakukan hal-hal ini dengan Naomi, meski sederhana, tapi hal itu membuat Demyuk merasa bahwa inilah artinya hidup.

“Di luar agak dingin, nanti ganti baju yang lebih tebal.” Demyuk mengelus kepala Naomi dan berhenti sejenak sebelum berkata lagi, “Naomi, kamu kurusan?”

“Mana ada?” Kata Naomi, “Aku merasa aku agak gemuk akhir-akhir ini.” Dia adalah seorang aktor, jadi dia mengontrol tubuhnya dengan sangat ketat, meskipun dia tidak termasuk tipe yang mudah gemuk, tapi dia tetap akan bertambah gemuk jika makan banyak.

"Tidak, semalam aku merasa pinggangmu menjadi lebih ramping."

Naomi, "…" Dasar pria mesum, topik apa pun bisa dibawa ke persoalan ini, "Cuci piring, aku ganti pakaian dulu sebelum keluar."

Demyuk tersenyum, "Siap, istriku!"

Naomi terhuyung, "Aku bukan istrimu."

"Istri di masa depan, sama saja." Demyuk berkedip, "Cepat ganti pakaian."

Katanya belanja, tapi sebenarnya tujuan Demyuk bukan untuk berbelanja, dia mengendarai mobil ke pusat kota, sekarang sudah pukul satu atau dua siang, mobil-mobil di jalan tidak terlalu padat, sehingga Demyuk hanya membutuhkan waktu hampir 40 menit untuk sampai di pusat kota, keduanya naik ke mal dari tempat parkir, “Bukankah mau belanja bahan masak? Kenapa datang ke sini?"

"Tunggu." Demyuk memeluk pinggang Naomi dan mempersempit jarak dengannya, "Aku mau ambil barang di sini."

“Barang apa?” Naomi penasaran, tapi Demyuk bertingkah misterius dan tidak mau memberitahunya, Naomi tidak punya pilihan selain mengikuti Demyuk, karena takut dikenali orang, Naomi memakai pakaian yang realtif tebal dan menutupi diri dengan selendang, penghangat ruangan di mal berfungsi dengan baik, tapi Naomi tetap membungkus diri dengan amat tertutup, dia juga memakai topi, alhasil, dia kelihatan begitu gembung sehingga tidak akan ada yang bisa mengenalinya yang merupakan selebritis populer.

Naomi takut dikenali, jadi dia terus bersembunyi di belakang Demyuk sepanjang waktu, Demyuk sangat murah hati dalam menggandeng tangannya, saat melihat Naomi terus bersembunyi, dia agak tidak berdaya, "Apakah kamu harus menyembunyikan aku sampai segitunya?"

"Apaan, padahal diriku sendiri yang kusembunyikan." Kepala kecil Naomi yang sepenuhnya terbungkus pakaian menjulur keluar, dia bergumam, "Apakah kamu tidak takut kalau aku dikenali orang-orang, maka kamu juga akan ikut masuk berita utama?"

"Aku lumayan ingin masuk." Demyuk mengangkat-angkat bahu, "Apa yang ditakuti aku, hanya saja kamu tidak kasih aku kesempatan."

“Demyuk, jangan buat masalah.” Naomi berkata, “Sekarang belum waktunya.” Bukannya dia tidak ingin mengungkapkan hubungannya dengan Demyuk, tapi sekarang belum boleh terungkap, “Kalau Hajon tahu aku sudah baik, agaknya dia akan mulai bertingkah lagi.”

“Oke, aku tahu.” Demyuk mengulurkan tangan dan menepuk kepala Naomi, “Aku ikuti maksudmu, oke?”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu