Kembali Dari Kematian - Bab 369 Apakah Kamu Serius Tentang Seohyun

"Ini ..." Hara terkejut melihat kotak hadiah besar di atas meja. Kotak kado yang tampaknya tidak ada di pasaran, kemasannya sangat indah, dan asli buatan tangan. "Ini……"

"Hadiah ulang tahun untukmu!" Siwon terkekeh. Meremas pipi Hara,"Meskipun sudah lewat jam dua belas, tetapi selamat ulang tahun untukmu! "

"Um, senangnya! "Hara sangat terharu, Meskipun dia belum melihat hadiahnya, Hara sudah sangat senang.

Hara tidak sabar untuk segera membuka kotak kadonya. Saat matanya tertuju pada hadiah di dalam kotak kado, perasaan terkejut melintas di mata Hara, "Ini, apakah kamu yang membuatnya? "

Itu adalah perahu layar, pengerjaannya tidak terlalu rumit, tetapi langkah-langkahnya sangat rumit. Hara sama sekali tidak berpikir Siwon akan benar-benar memberikannya pada dirinya,"Kamu... bagaimana kamu tahu aku suka ini?"

"Terakhir kali aku melihatmu membeli buku tentang itu, dan juga majalah tentang model - model perahu! "Siwon memeluk pinggang Hara dari belakang. Dagunya bertumpu pada bahu dan leher Hara, "Kamu suka?"

"Suka sekali!" Hara mengangguk perlahan. Dia tidak berpikir kalau Siwon akan memperhatikan detail sekecil itu.

Dia sebelumnya hanya sekilas melihatnya, kemudian merasa penasaran tentang barang buatan tangan itu, dia ternyata menyukainya. Karena malas, dan merasa sangat sulit untuk membuatnya, bahkan menyelesaikannya dalam waktu sepuluh atau delapan hari, sudah pasti tidak mungkin beli. Tetapi Hara tidak berpikir kalau Siwon benar-benar memperhatikannya, dan juga diam-diam mengingatnya.

"Tetapi, aku ingat aku melihatnya belum lama ini, berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk menyelesaikannya? Dan juga, aku selalu berada di sisimu sepanjang hari, aku bahkan tidak melihatmu mengerjakannya? "Hara merasa penasaran.

"Hmmm, mulai pagi tadi! "Siwon mencium pipi Hara. Dan saat Hara mendengar Siwon mengatakan itu, matanya terbelalak, luar biasa, "jadi, kamu hanya memerlukan waktu satu hari?" Dia benar - benar merasa luar biasa.

"Sebenarnya, setengah hari! "Dia berkata, setelah menerima telepon di sore hari, dia keluar. Jadi sebenarnya untuk menyelesaikannya hanya butuh waktu kurang lebih beberapa jam.

Kata-kata Siwon sangat mengejutkan Hara, bibirnya cemberut, "Aku pikir sebaiknya kamu berhenti bicara!" Hal itu terlalu menusuk dirinya.

Siwon terkekeh, “Sebenarnya tidak sesulit itu, kamu hanya tidak mau melakukannya. Aku yakin kalau kamu benar - benar mau melakukannya, pasti hasilnya akah lebih baik dibandingkan dengan yang sudah aku buat!" Dia menegakkan tubuh di depan Hara. Keduanya berdiri saling berhadapan, dahi Siwon menyentuh dahi Hara, keduanya saling memandang, dan Hara tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Apa yang kamu tertawakan!" Siwon tersenyum. Hara menggeleng, "Tidak ada!". Dia hanya berpikir hal itu sangat manis, tetapi dia juga berpikir hal itu cukup lucu.

Siwon pasti menertawakannya di dalam hatinya!

Dia sebetulnya benar-benar ingin marah karena kejadian ini, hingga berpikir kalau Siwon tidak lagi mencintainya, Bahkan ... "Ya!" Hara tiba-tiba menundukkan kepalanya. Melihat penampilannya yang acak-acakan, seluruh wajahnya memerah. Karena cemas, dia ingin mendorong Siwon menjauh.

"Vivi!" Siwon memeluk Hara dengan erat. "Aku mencintaimu!"

Hara gemetar. Dia meletakkan tangannya di sekitar leher Siwon, dan tersenyum manis, "Siwon, Aku juga mencintaimu! " Dia jinjit dan mencium bibinya.

Malam itu, keduanya sama-sama bergairah hingga subuh datang.

Hara meminta Siwon semalaman, membuatnya tidak bisa bangun keesokan harinya. Dia merasa malas, melihat Siwon bangun dari tempat tidur dia kebingungan, dia sebetulnya ingin bangun, tetapi baru bergerak sedikit saja, dia merasa seluruh tubuhnya hancur berantakan.

Siwon berganti pakaian, sambil menoleh untuk melihat wanita kecilnya yang sedang berjuang untuk bangun, melihat bekas ciuman di sekujur tubuhnya, ada senyuman di mata Siwon.

Dia membungkuk, mencium bibir Hara,"Kamu mau tidur lagi, hmm? ".

Hara membuka matanya dengan bingung. "Tetapi aku harus pergi hari ini ..." Dia mencoba untuk bangun, tetapi dia benar-benar tidak bisa bangun, mau tidak mau memelototi Siwon dengan sebal. "Gara - gara kamu!"

"Kenapa menyalahkanku? kamu menuduhku tidak mencintaimu lagi tadi malam, kubuktikan padamu, kalau aku sangat mencintaimu! "Kata Siwon riang. Dia memeluk Hara beberapa saat, kemudian melepaskannya. "Tidurlah lagi sebentar, lagian ada Lisa yang berjaga di studiomu, kamu istirahat saja, oke! "

"Umm!" Hara mengangguk. Dia sangat lelah, dia bahkan tidak punya energi untuk berbicara dengan Siwon. Dia melambaikan tangannya,"Pergilah!"

Mata Siwon dipenuhi dengan senyuman, dia mengucapkan selamat tinggal pada Hara, dan meninggalkan kamar tidur dengan penuh semangat.

"Selamat pagi Tuan muda!"

Setelah sampai di lantai bawah, Bona berteriak, "Tuan, pagi ini aku sudah membuat sup ayam untuk Nyonya muda. "

"Hmm!" Siwon mengangguk. "Jangan ganggu istirahat Nyonya muda untuk saat ini!"

Siwon memperbaiki kancing lengannya, sambil berjalan ke meja,"Kakek, Selamat pagi! "

"Hmm, Selamat pagi! Wajah tua Songbun tampak tersenyum. Matanya menatap Siwon dengan teliti. Melihat penampilan Siwon yang begitu tampak menyegarkan, dia menghela nafas,"Seluruh tubuhmu memancarkan aroma kepuasan, membuatku cemburu setengah mati! "

Siwon menyipitkan matanya. Dia melirik kakek yang wajahnya ambigu itu. Pelayan baru saja datang dengan membawa sarapan ke meja, sedang memegang sendok, sambil melihat Songbun, "Aku tidak keberatan kakek punya hubungan indah untuk sementara waktu!".

"pret pret!" Songbun melihat Siwon dengan marah. "Begitu, begitukah caramu menertawakan orang tua sepertiku? Tidak punya sopan santun sama sekali! "

"Justru kakek yang tidak punya sopan santun!" Kata Siwon dengan tenang.

"Kamu, kamu kampret! "Songbun hampir saja marah pada Siwon. “Kamu, sudah diasuh sampai dewasa, apa maksudmu..."

"kalau begitu namanya anak asuh!” Tanpa sadar Siwon mengingatkannya.

"Diam kamu!" Sangat tidak menyenangkan, sama sekali tidak menyenangkan, "Bagaimana dengan Ran Ran? Kenapa dia tidak pergi ke bawah untuk makan?"

Siwon melirik kakek Mu. Ekspresi kakek Mu ketika akan menggosip, Siwon sudah terbiasa, "Istirahat karena terlalu lelah,!"

"Oh ..." Kakek Mu terlihat seperti sudah mengetahuinya. Berkedip pada Siwon, Siwon langsung mengabaikan sikap kakek Mu.

"Tuan muda, Leheon datang! "

Suara pengurus Mu terdengar dari luar, kemudian Leheon memasukkan satu tangan ke dalam saku celananya, dan berjalan dengan angkuh, "Yo, sungguh waktu yang tepat untuk sampai disini, betulkan? Pak tua? "

"Memang kalian dua bersaudara, tidak tau sopan santun! "Kakek Mu merasa tidak nyaman. Meski terdengar seperti mengutuk, jika didengarkan dengan seksama, dia bisa mendengar kegembiraan dalam nada Kakek.

Leheon mengangkat alisnya. "Pak tua, kamu tidak menyambutku! "

"Kamu tidak diterima."

"Oh, kalau begitu aku akan masuk! "Leheon secara khusus melawan Songbun, dia berjalan sambil bersiul, dia menarik kursi dan hendak duduk, tetapi Siwon menjegalnya dengan kaki panjangnya. Untungnya, Leheon sigap, jika tidak dia pasti sudah jatuh dengan wajahnya mengenai lantai.

"Aku datang, eh, Kakak, apa yang kamu lakukan! "Leheon melompat. Menjaga jarak dari Siwon, dan duduk di samping kakek, "Pak tua, apakah kamu salah minum obat? "

Siwon mengangkat matanya, mata gelap itu tertuju pada Leheon, Leheon berhenti bergerak, menyeringai, "Kakak, apa yang kamu inginkan, kenapa melihatku seperti itu? "

"Apakah kamu serius pada Nona Yin?"

"Hakss" Leheon tidak menyangka Siwon begitu terus terang, meski masih di depan Songbun,"Uhuk ... uhuk!" Dia hampir tersedak.

Siwon menyipitkan matanya setengah. Mempertimbangkan penampilan Leheon, dia meletakkan peralatan makan, tanpa mempedulikannya, "Kakak iparmu bilang, kalau Nona Yin adalah temannya, dan dia teman baiknya sekarang, jadi lebih baik kamu benar - benar serius. Jika kamu bermain - main, sebaiknya jangan dekati dia! "

Leheon mengerutkan alisnya, jari tangannya mengetuk - ngetuk meja, sepertinya sedang memikirkan Siwon. Dan kakek Mu, yang memiliki ekspresi menggosip, tiba - tiba tertarik dengan topik Nona Yin, serta sangat serius untuk mengikuti permainan.

Dia memukul tangannya ke atas meja,"Leheon, apa kamu punya gadis yang kamu sukai? "

Leheon,"..."

"Apakah kamu hanya bermain - main ? Atau kamu belum beraksi?" Kakek Mu bertanya. "Cepat, Katakan padaku gadis yang mana? Apakah dia cantik, pribadinya baik, atau apa, lalu dia dari keluarga mana?... "

"Kakek!" Leheon mencubit alisnya karena sakit kepala. Melihat ke Siwon, meragukan sepenuhnya kalau Siwon melakukannya dengan tidak sengaja. "Aku belum memulainya!"

"Jadi kamu belum memulai suatu hal apapun dengan gadis kecil itu?" Kakek Mu menampar belakang kepala Leheon.

"Hmp, dasar anak kecil tidak berguna, belajarlah dari kakakmu, kamu lihat, biar langsung menikah, kalau tidak semua keburu hilang! "

Siwon,"..." Dia melirik kakek Mu entah menyindir atau tidak. Tatapan matanya jelas memperingatkannya.

Leheon,"..." Dia melihat ke kakek Mu, dan kemudian melihat Siwon. "Pernikahan dingin selama tiga tahun?"

"Jika kamu tidak berbicara, tidak akan ada orang yang memperlakukanmu seperti orang bodoh!” Siwon berkata, kemudian dia melihat kakek Mu, "Jangan ikut campur dalam masalah ini!"

Kakek Mu membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu. Tapi karena tatapan mata Siwon, dia mengurungkan niatnya. Membuatnya merasa bersalah, kemudian dia menatap Siwon dan Leheon dengan sedih,"Akhirnya janur kuning juga melengkung ... "

Siwon,"..." Dia menahan kegelisahan di dalam hatinya, menggertakkan giginya dan menatap Leheon, "Keluar, ada yang ingin kutanyakan padamu!"

Leheon juga tidak ingin mendengarkan omelan Kakek Mu.

Meskipun dia tertarik pada Heiran, dan sangat ingin bersama Heiran, tetapi dia tidak bisa memulainya. Dia berharap bisa membuat Heiran jatuh cinta dengan usahanya sendiri. Dia tidak senang melihat Kakek Mu ikut campur. Ketika dia mengingat apa yang Kakek lakukan pada Siwon dan Heiran waktu itu, Leheon menjadi ketakutan.

Jika Heiran sangat menentang kepada kakek, itu akan sangat menyedihkan.

Leheon sibuk mengikuti kecepatan jalan Siwon, ketika mereka berdua baru berjalan ke pintu, Siwon berbalik, melihat Leheon,"Kamu dan Seohyun … sangat dekat?"

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu