Kembali Dari Kematian - Bab 313 Kegenitan Siwon

Siwon menenangkan ekspresinya, menyimpan ponselnya, dia melihat Demyuk dengan tenang, "Apakah kamu sangat bebas? "

"Iya, kalau tidak kamu mengajakku keluar, aku bisa ada waktu? "Demyuk memberikan Siwon sebuah tatapan bodoh, tersenyum, "Tadi itu SMS pemberitahuan pemotongan uang dari kakak ipar kan! Hehe, wanita ini tidak buruk! "

Demyuk menepuk bahu Siwon, menghela nafas, "Bagaimana rasanya menghabiskan uang yang telah dihasilkan? sungguh enak kan! "

Siwon menepuk tangan Demyuk dengan jijik, "Bukankah pria menghasilkan uang untuk wanitanya sendiri! "Apa yang dikatakan masuk akal, membuat Demyuk tidak tahu bagaimana membalasnya, kemudian yang dikatakan Siwon membuat orang emosi, "Oh, aku lupa, kamu belum menikah, bahkan pacar pun tidak ada, jadi tidak bisa merasakan ini! "

"Pui! "Demyuk mendengus dengan jijik, "Aku ini ingin bebas, bukan tidak mempunyai wanita , oke! "Demyuk tidak mau mengakuinya, dan tidak mau kalah di depan Siwon, "Aku mau wanita apa saja, hanya perlu melambai tangan, wanita itu langsung kemari, bahkan lari menujuku! "

"Iya, "Siwon tidak membantah mengenai hal ini, "Tapi wanita-wanita itu tidak mencintaimu dengan tulus, mereka hanya menyukai uangmu! "

"Coba kalau kamu miskin, akankah wanita-wanita itu menyukaimu? "kata Siwon tanpa ampun.

"Kamu....."Demyuk gelisah, "Aku bilang tuan Mu ketiga apakah sekarang kamu sudah tidak tahu malu? "

"Tidak! "kata Siwon, "Apa yang kukatakan itu fakta! "

"Fakta kepalamu! Biarku beritahumu, aku tidak peduli, kamu meremehkanku dengan topik ini, kenapa kamu tidak berpikir waktu jomblo kamu pada saat itu! Dan lagi, kalau bukan kakekmu bijak, memberikan mu satu, aku rasa kamu masih jomblo sekarang, mana ada lebih baik dari kami, benarkah Erha! "

Demyuk tiba-tiba menyebut Erha, Erha tiba-tiba mendongak, "Apa? "

Demyuk tidak senang, menendangnya dengan kaki, "Kamu kenapa? Kita berkumpul, hatimu tidak disini? Oh, kamu sudah selalu begitu baru-baru ini! "kata Demyuk, "Jatuh cinta? "

Erha tidak berkata, Demyuk membesarkan matanya, menghela nafas dua kali, "Benar! “dia berhenti sejenak, "dengan Sisi? "

"Demyuk, kamu lihat ekspresinya, jika benar, mana mungkin ekspresinya begitu? " kata Leheon yang duduk diam, mengocok gelasnya, menggelengkan kepala, "Menurutku,mungkin sudah di tolak! "

Kata Leheon menyentuh saraf Erha, dia mengangkat kepala dan melototi Leheon, "Tidak ada yang akan menganggapmu bisu jika kamu tidak berbicara! "

"Aiyo, benar apa yang dikatakan Leheon! "Demyuk tiba-tiba ketawa, "Kenapa? Tidak menyangka tuan Jing bisa di tolak. Apa yang terjadi? Ayo ceritakan, biar menghibur kami, kalau tidak setiap hari melihat kemesraan tuan Mu ketiga, aku takut tidak bisa mencerna dengan baik! "

"Awas kamu! "

Erha merasa sedikit marah, merasa bahwa Demyuk adalah orang yang suka masalah, hal ini jika diketahuinya, dia akan habis? Dia tidak ingin memberitahu Demyuk tentang hal ini!

Demyuk tertawa, menyentuh dagunya, "Kamu pikir aku tidak akan mengetahuinya jika kamu tidak memberitahuku? Cari kesempatan aku tanya Sisi Wu, kamu jangan lupa, dia sekarang bekerja denganku! "

Erha, "Kamu memang tidak tahu malu, tidak heran kamu masih jomblo sampai sekarang! "

"Kamu begitu lembut, baik dan penuh perhatian, bukankah kamu juga jomblo sekarang? "jawab Demyuk.

"Kamu..."

"Sudah, sudah kalian berdua! "Leheon mengetuk meja, agar mereka melihat Siwon.

Demyuk dan Erha saling melihat, merasa sakit seribu kali dalam hati!

Karena Siwon sekarang mengambil ponsel lagi, dan tersenyum melihat ponsel.

Demyuk sedikit tidak bisa menahan, menggosok lengan nya dengan dingin, mendorong Leheon yang di samping, "Kamu lihat apakah dia sudah gila? Bagaimana kalau kita..."

"Kamu juga akan begitu jika kamu mempunyai wanita yang kamu cintai! "kata Leheon, matanya berkedip.

"Katakan seperti kamu memilikinya sebelumnya! "Demyuk tidak mau seperti Siwon, dia adalah seorang lajang yang baik, buat apa seperti Siwon jatuh cinta dengan sepenuh hati, dia bercita-cita hanya mau bermain dan tidak mau serius.

Leheon menggeleng kepala, "Kamu hanya belum menemukannya saja! "

"Sudahlah, tidak usah bahas topik ini, bagaimana kabarmu? "Demyuk mulai memperhatikan Leheon, "Aku mendengar bahwa kondisi kamu tidak baik beberapa waktu lalu. "

Kilatan tajam melintas di mata Leheon, tetapi dia mengaitkan bibirnya, "Tidak apa-apa, mungkin baru kembali ke kota, dan belum mengadaptasi sepenuhnya! "

“Cutcut, kamu harus mengadaptasi dengan baik, kamu telah berada di luar kota tiga tahun, kamu mungkin tidak tahu, tuan Mu ketiga itu seperti abnormal, kamu bekerja dengannya, cutcut….”

"Hmm? "Siwon mengangkat mata, "Bagaimana bekerja denganku? "

"Aduh, kapan kamu kembali normal! "Demyuk dikejutkan oleh Siwon, "Memang benar tidak boleh berkata buruk tentang orang lain di pagi hari! "

Siwon melirik Demyuk dengan tenang, dan kemudian pandangannya jatuh pada Leheon, "Aku hanya memberikanmu setengah bulan untuk mengadaptasi, kamu jelas sudah kehabisan waktu! "

Leheon mengerutkan bibirnya, "Aku menyangka kamu sudah melupakannya! "dia berhenti, "Oh ya, kapan Daewon berangkat? "

"Mungkin beberapa hari lagi, ada apa?" Siwon ragu, tapi Leheon menggeleng kepala, "Tidak, cuma merasa mengapa kali ini dia begitu patuh! "Leheon berpikir akan butuh sedikit waktu untuk berurusan dengan Daewon, "Menurutmu apa yang dia pikirkan? "

"Kamu tidak peduli apa yang dia pikirkan! "Siwon tidak menaruh Daewon

di hatinya.

"Cutcut, setidaknya dia adikmu! Ngomong-ngomong, mereka tampaknya masih siap bergerak sekarang, meskipun tidak mencolok, tapi kadang-kadang ada hal yang tidak pasti. Menurutmu bisakah semut memindahkan gajah, betul tak! "

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalahku! "Siwon mengetuk gelas bir, "Urus dirimu terlebih dahulu! "

"Baiklah! "Leheon mengangkat bahu, "Lagipula perusahaan Mu bukan milikku, buat apa aku khawatir, aku hanya perlu fokus kerja, kamu jangan perlakukanku dengan buruk! "

Sebuah cahaya melintas di mata Siwon, "Aku rasa kamu bisa mencobanya! "

"Jangan, jangan! "Leheon mengangkat tangannya, kedua tangannya membuat tanda silang di dadanya, "Kamu juga mengetahuinya, kalau bukan kakek, aku tidak ingin posisi apa pun! "keluarga Mu, meski terlihat mewah di permukaan, nyatanya tiap keluarga mempunyai rahasia yang tidak diketahui orang luar.

Disisi Hara, bersama Naomi mereka shopping sampai lelah, wanita, secara alami menyukai hal-hal yang menarik, terutama bagi mereka, shopping merupakan kenikmatan.

Fashion sense Hara sangat baik, pada dasarnya dia adalah sosok yang berada di garis depan fashion.

Dia biasa akan ke mall jalan-jalan, kadang-kadang mengacu pada tren terbaru, kadang-kadang melihat gaya desain toko lain. Sekarang dia tidak memiliki kebiasaan professional seperti sebelumnya, namun masih ada kebiasaan yang belum bisa diperbaiki, seperti ketika melihat pakaian atau aksesoris yang bagus dia akan terus menatapnya.

Yesica mereka mengikuti Hara di belakangnya, mereka meminta saran Hara, kemudian baru membelinya.

Setelah berkeliling, mereka telah menghabiskan waktu empat jam, mereka memakai sepatu hak tinggi, sekarang sudah sangat lelah.

"Ayo kita cari tempat untuk duduk, sungguh melelahkan! "Naomi dan Seohyun telah melakukan penyamaran.

Mengingat identitas mereka sekarang tidak nyaman bagi mereka untuk keluar, jadi sebelumnya Naomi dan Seohyun meminta seseorang melakukan make up, dan hampir melakukan transformasi yang besar, sehingga tidak bisa melihat bayangan mereka sebelumnya, tapi jika ingin mengenali mereka sebenarnya, perlu memiliki mata yang tajam.

Jadi ketika mereka berempat berjalan, tidak ada yang bisa mengenali Seohyun dan Naomi, keduanya tersenyum, sepertinya puas dengan penyamaran mereka hari ini.

"Aku tahu di depan ada sebuah toko teh, sepertinya bagus, ayo kita kesana! "saran Yesica.

Naomi dan Seohyun saling memandang, kemudian melihat Hara, Hara kesulitan bangun dengan banyak tas, kemudian dia mengangguk, "Baiklah, ayo kita ke toko teh! "

"Ya, aku sangat tahu dengan daerah sini, hehe! "Yesica tersenyum malu, "Oh ya, toko teh itu dibuka oleh orang tua yang aku kenal, orangnya baik, aku sering kesana ketika tidak ada yang dilakukan! "

"Benarkah? "Hara memandang Yesica dengan curiga, melihat Yesica dengan teliti, "Ternyata kamu suka minum teh? "berdiri, yang mau dikatakan Hara adalah Yesica masih begitu muda, dia sudah menyukai tempat yang begitu elegan?

Hara selalu merasa, minum teh dan mencicipi teh adalah pencapaian yang sama sekali berbeda, seperti dia sama sekali tidak mengerti literati teh, hanya tahu haus dan minum teh, hanya minum teh. Tapi seperti pria dan wanita dari keluarga terpelajar, itu adalah pencicipan teh yang elegan.

"Masih lumayan, tidak begitu suka! "Yesica menggaruk kepalanya, "Tidak jauh didepan, ayo kita menaruh barang-barang di dalam mobil terlebih dahulu, kemudian aku membawa kalian ke sana! "

"Ini tempatnya! "

Yesica membawa Hara mereka ke sebuah tempat bernama " Leona Teaspot". Meskipun tempat ini berada di pusat kita, tapi tidak ada keramaian seperti di luar, hanya berjalan menuju pintu, Hara sudah merasakan sensasi yang menenangkan, begitu juga dengan aroma teh yang seolah ada dan tidak ada.

Hara menciumnya, aroma itu sangat lemah, tidak kuat, tapi ketika menciumnya akan membuat orang merasa segar.

"Ini tempatnya, ayo masuk! "

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu