Kembali Dari Kematian - Bab 29 Aku Tahu Kondisiku Sendiri (2)

“Kalau aku menyetujuinya, kamu bisa memberikan projek ini ke dia kah?“ Hara agak mengangkat kepala, dalam pandangan mata ada terlalu banyak barang, menderita, menahan diam-diam, dan juga mengolok. Siwon belum sempat menjawab, Hara sudah memberikan jawaban, kamu tidak akan setuju.

1 triliunnn, bukan 100 juta, 1 miliar, 10 miliar, juga bukan 100 miliar! Andai kalau 100 miliar, aku mungkin bisa setuju. Tapi 1 triliun, aku merasa belum sebegitu pentingnya sampai kamu harus mengorbankan 1 triliun!” Ini lah kesan yang terdalam setelah dia berinteraksi dengan Siwon selama ini.

Siwon tidak mencintai wanita itu, jadi tidak bisa mentoleransi masalah ini. Wanita itu adalah seorang yang sangat sadar diri.

“Kalau memang hal yang mustahil, mengapa aku mau setuju?“

“Bodoh, kamu tidak tahu taktik menahan lawan kah?“ Siwon mendengar perkataan Hara yang sangat jelas duduk permasalahan seperti ini, tidak tahu mengapa, dia tidak hanya tidak bisa gembira, malah merasa tidak enak. Terlebih melihat Hara yang membatasi dirinya sendiri dengan sangat jelas dengan dirinya.

“Bisa menghindar untuk sesaat tapi tidak bisa menghindar untuk seumur hidup! Teori ini aku rasa Tuan Muda kamu seharusnya mengerti, walaupun kali ini bisa menghindar, masih ada sekali lagi, hal ini bukannya kamu sangat jelas kan?“ Sepasang mata Hara itu sangat lah jelas, tidak kabur sedikit pun.

Wanita itu mengatakannya terlalu terang-terangan, sangat terang sampai-sampai membuat Siwon merasa dipermalukan.

Hara menoleh ke samping melihat Ahyon yang memejamkan mata, di matanya terbesat perasaan tidak tega.

Wanita itu tidak mengatakan ke Siwon, walau dia kali ini setuju sementara, tapi kalau Siwon tidak mengiyakan dan menyetujui kontrak projek, kalau saja Ahyon masih ada di rumah keluarga Jiang satu hari, wanita itu tidak bisa berlari keluar dari lingkaran ini, terus menerus berulang-ulang seperti ini, lebih baik sekaligus menyelesaikannya.

Hara kesakitan sampai tidak bisa bernafas, kedua tangannya menopang di atas kursi mau mencoba berdiri, Siwon malah menghentikannya, “lukamu ini terlalu parah, mungkin bisa bernanah, jangan sembarangan bergerak!“

“Tenang lah, tidak mati kok! Aku sudah pernah mati tidak tahu berapa kali, kalau dihitung dengan kematian sakit kecil seperti ini, tidak lah ada apa-apanya!“ Hara mengatakannya dengan sangat sembarangan, tapi dalam benak Siwon malah mengilas balik semua hal yang dulu pernah terjadi bersama dengan wanita itu.

Setiap kali Siwon ketika Heiran mengusulkan permintaan-permintaan itu selalu saja bisa sengaja mengabaikan luka di badan Heiran, dan mencemooh wanita itu. Setiap kali melihat wanita itu terluka atau bunuh diri, pria itu juga tidak peduli dengan hidup matinya, mengeluarkan kata-kata yang melukai wanita itu, dan wanita itu sepertinya juga sama seperti sudah mati rasa saja.

Siwon sungguh-sungguh terbengong, agak menyimpan jari jemarinya, “sebenarnya, kamu boleh tidak harus begitu sok kuat!“

Hara malah agak memejamkan mata, “aku sudah capek!“

“Heiran, jangan tidur!“ Siwon terus berbicara pada Hara untuk menghindari Hara tertidur dan terjerumus kehilangan kesadaran.

Hara merasa capek yang sangat luar biasa, dia teringat ledakan tabrakan mobil saat itu, mukanya hancur, saat tubuh bagian bawahnya lumpuh total, saat itu dia seratus kali lebih menderita dari sekarang. Saat itu pun, dia tidak pernah berpikir untuk memutuskan nyawanya.

Tapi dia tidak menyangka malah ada orang yang menginginkan dia mati, kemudian…..

“Heiran, Heiran!“ Siwon melihat Hara menjadi tidak sadarkan diri, matanya memerah, “Heiran, jangan tidur, ayo segera bangun!“

“Hihon, cepatan!“ Siwon dengan amarah berteriak, membuat Ahyon yang tadinya pingsan pun terkejut sadar.

Wajahnya yang pucat, mengeluarkan suara batuk dua kali, melihat Siwon memanggil Hara, dan matanya yang sedih dan peduli itu tidak seperti sedang bersandirwara. “Tuan Muda Mu. “

Ahyon dengan lemah membuka mulut, Siwon menoleh, mengerutkan alis, “sangat sakit? Sebentar lagi sampai rumah sakit. “

“Uhuk Uhuk!“ Ahyon menggelengkan kepala, “aku tidak sakit, membuat Ran Ran menderita. Aku lah yang menyeretnya, aku dari awal sudah memanggilnya pergi, dia tidak mau, benar-benar anak bodoh. Kalau saja dari awal dia tidak peduli diriku, dia mau menurut dan pergi, mungkin dia sekarang sudah menikah dan mempunyai anak, mempunyai kehidupan yang indah dan bahagia, semua ini aku lah yang mencelakainya!“

Siwon mengunci alis, “apa maksud perkataanmu ini? Dari awal? Dia tidak mau pergi?“

Nada suara Siwon dingin seperti es, bak salju tebal di musim dingin, membuat Ahyon mengerti dan tidak bisa menahan diri gemetaran. Dia sadar dia sudah salah berkata, buru-buru menggelengkan kepala, “tidak, tidak ada apa-apa, aku tidak mengatakan apa pun!“

Dan Siwon terus melototi Ahyon, “sudah tahu sudah mencelakainnya, mengapa masih mau terus menerus berulang-ulang membuatnya terjerumus masuk ke dalam perangkap. “

“Aku….. Ahyon terdiam, selanjutnya menangis berkata, ini semua adalah karma, karmaku. Tapi karma ini tidak seharusnya jatuh ke Ran Ran, dia tidak bersalah. “

“Tuan Muda Mu, kamu sudah datang ke rumah keluarga Jiang menyelamatkan Ran Ran, apa kamu mencintai Ran Ran? Jika kamu mencintai Ran Ran, kamu bisa tidak baik sedikit terhadapnya? Hanya dengan kamu baik terhadapnya, Hamsang dan orang lain di keluarga Jiang tidak akan berani melukainya. Sekiranya tidak ada apa-apa dengan Ran Ran, walaupun aku harus memperpendek umurku aku pun rela!“

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu