Kembali Dari Kematian - Bab 506 Setiap Manusia Mempunyai Kelemahan

"Aku ..." Hara tahu bahwa Siwon mencoba untuk menenangkan suasana. Meski Hara tidak puas, dia juga tahu bahwa sekarang bukan waktunya untuk marah.

Tadinya dia terlalu impulsif dan kehilangan akal, sehingga dia tidak mengendalikan emosi dengan baik.

Sambil menggigit bibir, Hara berbalik ke lantai atas dengan sedih.

Siwon mengerutkan alis, menatap tubuh kecil Hara, tatapan penuh kasih sayang.

Setelah Hara naik ke atas, Siwon menoleh ke Tuan Besar Yan "Kakek Yan, duduklah."

"HM!"

Tuan Besar Yan juga sangat marah sekarang. Awalnya dia mengira Hara adalah anak yang patuh. Jika dia berdiskusi dengan Hara, Hara mungkin akan pulang ke rumah asal. Alhasil, gadis ini begitu keras kepala, tidak memberikan ruang untuk bernegosiasi.

"Kakek Yan, minum teh!"

“Minum apaan? Dasar bocah, kamu yang mengajarnya bertingkah seperti ini, kan!” Tuan Besar Yan juga amat tidak rasional ketika marah.

Siwon mengangkat alis, tidak menyangkal "Kalau saya adalah Ran Ran, saya juga tidak akan memilih untuk pulang ke rumah asal."

“Apa maksudmu?” Tuan Besar Yan tidak bisa mempercayainya. Keluarga Yan dan Keluarga Mu berada di level yang sama di Seoul. Semua orang pastinya ingin melangkah lebih tinggi. Dia tidak berpikir ada orang yang bertindak bodoh dengan menyerahkan kekayaan yang bisa didapatkan. Bahkan cucunya sendiri, dia pun berpikir demikian.

“Kakek Yan mungkin tidak tahu apa yang dia inginkan!” Siwon mengangkat cangkir teh, meniupnya, kelihatan tenang dan santai. Dibandingkan dengan Tuan Besar Yan, Siwon tampak lebih tenang, sama sekali tidak takut akan kewibawaan Tuan Besar Yan.

Orang seperti Siwon yang bisa duduk di posisi kini pada usia begitu muda memang memiliki kemampuan dan aura seperti ini.

"Dia tidak seperti orang-orang dari Keluarga Yan. Dia akan berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia bahkan tidak pernah berpikir untuk mengandalkan aku. Jadi, apakah Kakek Yan merasa dia peduli dengan kekayaan Keluarga Yan?"

“Kamu…” Setelah isi hati diketahui Siwon, muka tua Tuan Besar Yan tidak tahu harus ditaruh di mana. Dia hanya bisa mengendus “Setiap manusia mempunyai kelemahan!”

"Kelemahannya adalah ibu mertua saya dan saya!"

Tuan Besar Yan tersedak lagi, wajah tuanya memerah "Itu karena dia terlalu muda, tidak memahami keburukan yang ada di dunia."

“Dia tidak perlu memahami semua itu!” Siwon tidak ingin memberi tahu Tuan Besar Yan apa yang pernah dialami Hara. Faktanya, apa yang dipahami Hara sudah terlalu banyak. Justru karena dia paham banyak, tapi masih bisa mempertahankan hati yang suci, inilah sifat yang sulit ditemukan. "Dia cukup membutuhkanku!"

“Heh, perkataanmu sungguh enak didengar. Bisakah kamu menemaninya sepanjang hidup? Bisakah kamu menjamin bahwa kamu akan setia?” Tuan Besar Yan tidak percaya “Kalau penyelidikanku tidak salah, kalian sudah menikah selama hampir lima tahun! Tiga tahun pertama, kamu memperlakukannya dengan buruk, mengabaikannya, membiarkannya terluka, membiarkan wanita-wanita luarmu menggertaknya. Apakah semua ini adalah perlindungan yang kamu maksud?"

Siwon menyipitkan mata, mata sipit yang panjang jelas terlintas ketidaksenangan.

Meskipun dia tahu bahwa fakta bukan seperti itu, tapi dia hanya bisa menerimanya sekarang. "Karena saya pernah melakukan kesalahan, makanya saya tahu untuk menghargainya sekarang. Kebetulan dia mau mempercayai saya. Saya tidak akan menjamin bahwa saya bisa menemaninya sepanjang hidup atau setia. Sumpah merupakan hal yang paling tidak bisa dipercayai. Saya juga tidak diharuskan untuk menjaminkan apapun pada anda. Apapun yang mau dia lakukan, saya pasti akan mendukungnya. Sekarang dia tidak ingin berhubungan dengan Keluarga Yan, tentu saja saya berdiri di pihaknya!"

"Kamu ... kamu bersikap seperti ini, apakah kamu tidak mempedulikan hubungan kedua keluarga?"

“Perkataan Kakek Yan terlalu serius.” Siwon meletakkan cangkir teh dengan tenang “Ini adalah urusan pribadi antara Ran Ran dan anda. Jika anda ingin mengaitkannya pada hubungan antara dua keluarga, saya bukanlah penakut. Tapi apakah anda benar-benar dapat menjamin bahwa orang yang tidak dapat saya lindungi dapat dilindungi oleh Keluarga Yan?"

“Apa maksud perkataanmu ini?” Untuk pertama kalinya Tuan Besar Yan merasakan tekanan yang diberikan pemuda ini padanya.

Tak heran, tak heran ada rumor yang mengatakan bahwa Siwon kejam dan merupakan pemimpin yang paling tidak bisa dipandang sebelah mata di kalangan generasi muda. Setelah bertemu hari ini, dia merasa bahwa Siwon memang punya kemampuan seperti itu.

Namun sebagai seorang tetua, dia malah tertindas oleh seorang pemuda. Tuan Besar Yan benar-benar tertekan. "Keluarga Yan tidak mungkin memperlakukannya dengan buruk."

"Kakek Yan, mari kita bertaruh!"

"Taruhan apa?"

"Tiga bulan, kita saling memberi waktu tiga bulan. Selama tiga bulan ini, Keluarga Yan tidak boleh mengganggunya. Jika dia bersedia menemui anda, dia tentu akan pergi menemui anda. Setelah tiga bulan, jika dia mau pulang ke rumah Yan, saya tentu tidak akan menghalanginya."

"Bagaimana kalau dia tidak bersedia?"

"Saya pasti akan memberi anda penjelasan." Tutur Siwon "Penjelasan yang memuaskan."

"Oke, tiga bulan ya tiga bulan! Aku mau lihat apa yang bisa kamu lakukan dalam tiga bulan!" Tuan Besar Yan tahu tidak akan ada hasil yang bisa didapatkan sekarang.

Gadis itu terlalu keras kepala. Mereka baru saja memiliki konflik dan tidak mungkin bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Satu-satunya cara adalah membiarkan emosi Hara mereda terlebih dahulu, kemudian baru membuat rencana.

Tiga bulan tidaklah terlalu lama. Dia mau menggunakan waktu tiga bulan ini untuk membuat rencana yang baik dan mengatur agar dokter segera menyembuhkan Demkim. Kini, Demkim sudah memiliki kesadaran, dokter mengatakan ini adalah fenomena yang bagus.

Akan sangat bagus jika Demkim bisa bangun dalam periode waktu ini. Jika tidak bisa ... dia mau melihat apa yang Siwon lakukan.

Setelah Tuan Besar Yan pulang, Siwon menyipitkan mata, mata yang tajam tertuju pada Pengurus Mu. Pengurus Mu gemetaran, agak ketakutan.

Hal luar biasa apa yang baru saja dia dengar?

Baiklah.

Ternyata nyonya muda bukan putri dari Keluarga Jiang, melainkan putri dari Tuan keempat Yan yang telah terbaring di tempat tidur selama lebih dari 20 tahun?

Tapi nyonya muda tidak mau berhubungan dengan anggota keluarga dan kerabat seperti itu? Malahan bertengkar dengan mereka sampai segitu dahsyat?

"Tuan muda, saya sudah tua, akhir-akhir ini telinga saya tidak terlalu peka!"

Siwon menarik kembali pandangannya "Jangan beri tahu kakek tentang ini untuk sementara waktu!"

“Baik!” Bagaimana mungkin dia berani mengatakannya. Ini adalah urusan tuan. Sebagai bawahan, dia tentu tidak berani banyak mulut.

Siwon mengerutkan alis dengan lelah. Ketika dia naik ke atas, dia melihat Hara berjalan mondar-mandir di ruangan dengan tampang cemas, ekspresi kelihatan sedikit kesal.

Melihat Siwon masuk, Hara buru-buru menghampirinya dan memegang lengannya "Siwon, kamu sudah pulang? Apakah tadinya aku agak keterlaluan? Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku, api emosiku tiba-tiba menyala begitu saja, seolah-olah hendak meledak! "

“Tidak apa-apa, tidak apa-apa!” Siwon memeluk Hara dan menepuk-nepuk punggungnya untuk menghiburnya “Kamu tidak melakukan kesalahan.”

"Tapi ..." Hara menggigit bibir "Kakek Yan sepertinya sangat marah!"

“Iya, dia memang sangat marah!” Memikirkan paras Tuan Besar Yan yang memerah karena terlalu marah, bibir Siwon melengkung.

“Kamu masih tertawa, kenapa kamu tidak menghentikan aku tadi!” Meskipun Hara tidak ingin berhubungan dengan Keluarga Yan, tapi dia tidak ingin terlihat sombong dan tidak tahu etiket.

Apalagi dia tahu bahwa tujuan Tuan Besar Yan tidak lain adalah supaya dia pulang ke rumah asal. Sebenarnya dia dan Tuan Besar Yan tidak salah, hanya saja pandangan mereka berbeda sehingga mereka tidak sependapat.

"Sudah, tidak apa-apa, ini bukan masalah besar. Tadi emosimu tidak terlalu besar. Sebaliknya, aku senang karena kamu membelaku!" Siwon berkata dengan lega "Kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini, aku sudah mengaturnya."

Meski Siwon berkata demikian, Hara masih merasa tidak nyaman di hati "Siwon, aku selalu merasa emosiku tidak benar akhir-akhir ini, menurutmu apakah aku ..."

“Tidak, kamu sangat normal.” Siwon teringat apa yang dikatakan dokter. Emosi ibu hamil memang selalu berfluktuasi selama masa kehamilan. Ini adalah hal yang sangat wajar. Sebagai suami Hara, Siwon perlu menstabilkan semua ini.

Nasihat dokter adalah jangan terlalu membatasi atau mengkritik ibu hamil dalam rentang yang dapat dikontrol. Jika tidak, ibu hamil akan sangat tertekan dan menimbulkan banyak hal yang tidak terduga.

"Makan malam seharusnya sudah siap, ayo makan! Apakah malam ini kamu mau melihat Naomi?"

Hara menggelengkan kepala "Hari ini tidak usah pergi saja!" Kata Hara sambil menggandeng tangan Siwon "Sepertinya akhir-akhir ini aku mengabaikanmu!"

Hara sendiri juga merasa emosinya semakin tak terkendali. Ditambah dengan kejadian Naomi yang membuatnya agak cemas. Untungnya, Siwon selalu mentolerirnya dalam waktu ini. Hara tiba-tiba merasa bersalah "Siwon, bagaimana kalau malam ini aku menemanimu jalan-jalan?"

“Kamu yakin?” Alis Siwon terangkat. Melihat Hara mengangguk, dia menggenggam erat tangan Hara dan meremasnya dengan hati-hati. “Tidak takut capek?”

Hara memoncongkan mulut "Usia janin masih kecil, belum terlihat. Lagipula aku selalu tidak ada kerjaan sepanjang hari, menurutku ini tidak bagus!"

"Baiklah, kamu mau pergi ke mana?"

Hara mau jalan-jalan. Bagi Siwon, ini tentu merupakan hal yang baik, asalkan bukan olahraga yang berlebihan. Ini tidak hanya tidak akan membahayakan tubuh Hara, tapi juga lumayan bermanfaat.

Hara mengerutkan bibir “Ayo kita pergi ke bioskop. Kakakku ... Salah, film terakhir Seohyun baru saja dirilis!” Hara teringat Seohyun, merasa agak kasihan.

Dia tidak menyangka seseorang bisa pergi begitu saja. Meskipun Heiran berpenampilan seperti Seohyun, tetapi pada dasarnya itu bukan Seohyun lagi.

Bagaimanapun sebelumnya Seohyun adalah teman baiknya, mereka juga selalu memiliki topik yang sama untuk diperbincangkan. Sekarang Seohyun sudah pergi, tapi Hara tidak bisa berdukacita untuknya. Dia merasa bersalah pada Seohyun.

Sekilas pandangan, Siwon langsung tahu apa yang dipikirkan Hara. Dia terdiam sejenak "Oke, pergi ke bioskop!"

"Oke!"

Keduanya pun makan malam. Siwon sudah memesan tiket. Sopir keluarga Mu yang mengemudikan mobil. Siwon harus menjaga Hara, jadi dia duduk di kursi belakang bersama Hara.

Sekarang Hara sedang hamil, jadi Siwon yang selalu membawa barang ketika mereka berdua bepergian. Dia seperti suami pada umumnya, membawa tas Hara yang relatif besar dan berisi barang-barang yang sering digunakan, seperti tisu basah dan tisu toilet atau makanan ringan yang disukai Hara, pokoknya tas penuh dengan barang-barang.

"Aku membeli tiket bioskop di Mal Shenghai. Selesai menonton, kita bisa naik gunung untuk melihat bintang-bintang."

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu