Kembali Dari Kematian - Bab 351 Yesica Yang Bersedih Hati

“Tentu saja” Erha tersenyum senang, lalu menggandeng tangan Sisi dan berkata, “Tentu saja aku yang traktir hidangan hari ini, mana boleh merepotkan kakak ipar lagi !”

Erha sepertinya sangat senang, seluruh aura yang dipancarkan sangat berbeda dengan biasanya, apalagi tatapan Erha terhadap Sisi, sama sekali berbeda dengan tatapannya ketika menatap orang lain.

Setelah menyadari kenyataan ini, Yesica merasa hatinya sangat sengsara, perasaan sengsara yang bahkan hampir menerkam seluruh tubuhnya.

Hara hanya duduk di samping Yesica saja, sehingga tentu saja bisa menyadari kejanggalan Yesica, dia mengulur tangan dan menggenggam erat pada tangan Yesica yang berada di bawah meja, sejenis memberikan semangat kepadanya.

Yesica melirik sekilas pada wajah Hara, lalu mengerut bibir dan memberikan sebuah senyuman kepada Hara, setelah itu langsung menarik tangannya, “Abang Jing, kalau begitu kami tidak segan lagi ya ! Tetapi kamu pacaran dengan nona Wu adalah masalah yang patut dirayakan, jangan-jangan sudah mau mengatasi kami semua hanya dengan satu kali makan ya !”

Yesica mengedipkan mata dengan tampang degil, reaksi dan nada bicaranya sangat santai, apabila orang yang tidak mengerti dengannya, mungkin saja akan beranggapan bahwa Yesica memang sedang bersenang hati, namun hanya Hara sendiri yang mengetahuinya, emosional dan reaksi Yesica pada saat ini sangat tidak normal, “Benar sekali, benar kata Yesica !” Hara melirik sekilas pada wajah Yesica, Yesica mengerut bibir dan berkata, “Kata-kataku tentu saja benar ! Oh ya, maaf, aku ke toilet dulu !”

Yesica buru-buru melarikan diri, Hara sedikit memejamkan mata dan menatap bayangan punggung Yesica, dalam hatinya mengeluh nafas, “Kalau begitu aku juga pergi dulu, selagi hadirinnya masih belum lengkap !”

“Baik !”

Erha sama sekali tidak menyadari kejanggalan apapun, dikarenakan kepergian Hara dan Yesica, ruangan tersebut hanya menyisakan Naomi dan pasangan Erha, dalam seketika ini Naomi merasa canggung, dia tersenyum sekilas kepada Erha, lalu menunduk kepala dan mulai bermain ponsel.

Pada sisi lainnya, Hara buru-buru mengejar Yesica, ketika melihat mata Yesica yang telah kemerahan, dia sudah mengerti sendiri, meskipun umur gadis ini masih sangat kecil, namun dia telah menaruh perasaan tulus kepada Erha. ”Masih banyak pria unggul di dunia ini, iya kan ?”

“Kakak ipar, sebenarnya kamu tidak perlu mencemaskan aku, aku tidak apa-apa !” Yesica tetap saja menggeleng kepala, lalu menoleh kepala sendiri agar Hara tidak dapat melihat reaksinya.

Hara benar-benar merasa tidak berdaya, “Kalau kamu sudah memanggilku dengan sebutan kakak ipar, aku tentu saja harus peduli denganmu ! Aku tahu kamu juga bersedih hati karena masalah ini, tetapi masalah perasaan, memang tidak pernah masuk akal !”

“Aku mengerti, kakak ipar, aku hanya merasa bersedih hati saja, sebenarnya juga tidak apa-apa. Aku sekarang sudah mengerti, dia kehilangan cintaku terhadapnya, dia yang rugi sendiri kan ! Aku begitu baik, iya kan ?”

“Benar !” Hara mengambil tissue untuk menyeka air mata Yesica, lalu memeluk kepala Yesica bagaikan membujuk anak kecil, “Benar kata Yesica kita, kehilangan dirimu, dia yang rugi sendiri, bukan kamu ! Jadi kamu tidak perlu bersedih hati !”

“Pasti ada saatnya, kamu akan bertemu dengan seorang pria yang menyayangimu melebihi segalanya, dia akan mencintai kamu, menyayangi kamu, melindungi kamu, dan terus menemani kamu !”

Yesica benar-benar sudah menangis, dia menempel pada badan Hara, pundaknya terus bergemetar.

Namun Yesica adalah wanita yang dapat mengendalikan emosional diri sendiri, sehingga setelah menangis sejenak, dia langsung menyimpan air mata sendiri, “Kakak ipar, terima kasih !”

“Tidak perlu !” Hara memberikan selembar tissue untuk Yesica, “Sudah agak nyaman ?”

Setelah itu Hara menjeda sejenak dan berkata lagi, “Kalau masih tidak sanggup, kamu boleh pulang dulu, atau perlu aku yang menemanimu saja ?”

“Tidak perlu lagi kakak ipar, kamu merasa siapa diriku, kalau bahkan tidak bisa menghadapi masalah sepele ini, ke depannya aku masih bisa membuat apa lagi ?” Yesica menggeleng kepala, “Kakak ipar, ayo kita pergi !”

“Sudah cukup menangisnya ?” Hara berkata, lalu mengeluarkan sebuah cermin dari tas dan memberikan kepada Yesica, “Kalau sudah cukup menangis lihat saja wajahmu yang berantakan ini !”

“Aaa !” Yesica menjerit kaget, dia memegang wajah kecil sendiri, dan menatap matanya yang telah bagaikan panda kecil, dalam hatinya merasa kaget, “Kakak ipar, kamu barusan kenapa tidak kasih tahu aku !” Maskara dirinya telah luntur melebar.

Parah sekali, dia masih ingat bahwa pada saat membeli dia telah meminta maskara yang tahan air, kenapa malah luntur di saat menangis pula ! Parah sekali !

“Karena barusan ada yang sedang fokus menangis !” Hara dengan jarangnya bercanda, “Sudahlah, hapus saja dandanan di wajahmu, lalu baru berdandan sederhana lagi !”

“Iya, kakak ipar, kamu tunggu aku ya !” Meskipun asmaranya telah berakhir sebelum dimulai, namun tidak menandakan bahwa hidupnya juga ikutan berakhir.

Apabila tidak dapat menjadi pasangan Erha, dia masih bisa berteman dengannya atau menjadi adiknya ! Akan tetapi untuk ke depannya, dia sudah harus mengubur perasaannya terhadap Erha.

Gerakan Yesica sangat cepat, pada dasarnya dia hanya berdandan sederhana dan menutupi matanya saja, sehingga juga tidak terkesan janggal.

Yesica menilai diri sendiri hingga beberapa saat, setelah yakin bahwa tidak ada masalah besar, dia buru-buru keluar dari toilet, “Kakak ipar, sudah lama menunggu kan !”

“Tidak juga, ayo kita masuk, abangmu barusan ada telepon, katanya sudah sampai !”

“Baik, kita langsung pergi sekarang, jangan sampai membuat abangku lama menunggu.” Setelah membahas tentang Siwon, Yesica bersemangat dalam seketika, setelah itu menarik tangan Hara dan langsung kembali ke lokasi.

“Eh, Seohyun !”

Yesica melihat Seohyun yang kebetulan tiba, sehingga melambaikan tangan kepada Seohyun.

Seohyun sedikit memejamkan mata dan sepertinya sedang ragu, sejenak kemudian dia baru melangkah kakinya dan memperlihatkan senyuman elegan, “Heiran, Yesica !”

Hara mengangkat alis dan menilai Seohyun, matanya membawa tatapan yang tidak jelas.

Padahal orang di depan matanya adalah Seohyun, namun malah membawa kesan yang asing dan dekat kepada Hara. Hara merasa mungkin saja dirinya telah terobsesi, dikarenakan dirinya malah melihat bayangan orang lain di tubuhnya Seohyun, seolah-olah seperti….

“Kakak ipar, kakak ipar ?” Yesica terus memanggil Hara, setelah melihat Hara telah menyadari kembali, Yesica dan Seohyun sama-sama menatap Hara dengan tatapan tidak berdaya, “Kakak ipar, kamu kenapa pula ? Aku dan kak Seohyun telah memanggilmu berkali-kali !”

“Ya ? Oh, tidak apa-apa, tidak apa-apa !” Hara menggeleng kepala dan melirik sekilas pada wajah Seohyun. Namun kebetulan saling bertatapan dengan Seohyun.

Seohyun seolah-olah juga sedang menatapnya, namun sepertinya sedang curi menatapnya, ketika Hara mengangkat kepala, Seohyun buru-buru mengalihkan tatapannya lagi.

Hara mengerut alis, “Oh, maaf, barusan sedang memikirkan sesuatu, makanya melamun !” Hara menjelaskannya, “Seohyun juga sudah tiba, kalau begitu kita sudah lengkap semua, kita masuk saja !”

Kenyataannya memang demikian, setelah mereka bertiga masuk ke dalam, anggotanya telah lengkap, lagi pula tempat duduknya sepertinya juga telah diluangkan, orang yang berlebihan adalah Yesica !

Yesica menjadi canggung dalam seketika, namun untungnya Hara langsung menggandeng tangan Yesica untuk duduk di sampingnya.

Oleh sebab itu, di samping kiri Siwon adalah Hara, samping kanannya adalah Erha, di sampingnya Erha adalah Sisi, sementara tempat samping kirinya Hara diduduki oleh Yesica, sehingga Yesica dan Erha berpisah dengan jauh. Ujung tatapan mata Yesica masih bisa melihat Erha, namun setelah kembali lagi, tatapan Yesica tidak melekat pada tubuh Erha lagi.

Sedangkan tempat duduk di samping Yesica adalah Naomi dan Demyuk , selanjutnya adalah Leheon, tempat duduk yang tersisa kebetulan berada di pertengahan Leheon dan Sisi, dan juga kebetulan berada di hadapan Hara.

Seohyun merasa sedikit panik dan ragu.

Semuanya telah duduk di tempat, hanya menyisakan Seohyun yang masih berdiri sendiri, sehingga tatapan semua orang langsung melekat pada tubuh Seohyun.

Hara menatap Seohyun dan berkata, “Seohyun, kamu kenapa ? Kenapa tidak mau duduk ?”

“Ya ? Oh, baik !” Seohyun mengangguk ringan, tatapannya berjatuh pada wajah Hara, lalu berpindah lagi ke tubuh Siwon yang duduk di samping Hara, akhirnya dia mengangguk dan duduk di samping Leheon, “Tuan Mu !” Seohyun menyapa dengan nada ringan.

Awalnya Leheon tidak terlalu konsentrasi, namun setelah mendengar suara Seohyun, dia langsung mengangkat kepala dan menatap ke arah Seohyun.

Tatapan mata Leheon menjadi tajam dalam seketika, berbeda dengan saat bertemu Seohyun di beberapa waktu sebelumnya, tatapan saat ini sudah jauh berbeda.

Biasanya Leheon selalu memperlihatkan gaya lembut, namun pada seketika ini, tatapannya menjadi tajam, bahkan beberapa orang di sisinya juga merasakan kejanggalan emosionalnya.

Seohyun merasa sedikit ragu dan panik. Tangannya terus mencubit pada tas miliknya, seluruh tubuhnya terasa kejang, dia tidak terlalu berani mengangkat kepala untuk menatap orang di sisinya.

“Ahahaha, kalau anggotanya sudah lengkap, kita pesan makanan saja ! Wanita duluan pesan kan ?” Hara buru-buru meredakan suasana, “ Oh ya, ada satu hal lagi, barusan sebelum kalian datang, tuan muda Jing sudah bilang, hari ini adalah hari kebesarannya, jadi hidangan hari ini bukan Siwon yang traktir, malahan tuan muda Jing dan nona Wu yang traktir !”

“Kakak ipar kecil, kamu sudah terlalu pelit ! Acara hari ini kan suamimu yang mengumpulkan anggota !”

Demyuk memainkan bungkusan rokok di tangannya, jari yang lentik sedang memutarkan bungkusan rokok dengan gerakan lincah, satu tangannya lagi sedang menahan sewajarnya di punggung kursi Naomi, kesannya seolah-olah sama sekali tidak ada yang ganjil.

Tatapan Hara terus melekat pada tangannya Demyuk, setelah itu tertawa senang dan berkata, “Aku memang pelit ! Lagi pula, hari kesenangan tuan muda Jing, yang penting senang, iya kan tuan muda Jing !”

“Iya, benar kata kakak ipar kecil, hari ini aku senang sekali, aku yang traktir saja, kalian pesan saja sesuka hati ! Semuanya harus senang, yang penting senang !” Erha benar-benar senang sekali, seluruh wajahnya terpenuhi dengan senyuman kesenangan.

Hara melirik Yesica yang duduk di sampingnya, saat ini Yesica hanya sekedar diam di tempat, tidak ada reaksi lainnya lagi, sehingga Hara juga menghela nafas lega.

Sedangkan tatapan Siwon yang tajam sedang melirik sekilas pada tubuh Leheon dan Seohyun, dan juga membawa sedikit jejak tidak jelas.

Anggota yang ramai cenderung menghebohkan suasana, saat ini begitu banyak orang yang sedang berkumpul bersama, apalagi semuanya bukan orang biasanya, sehingga acara kali ini tergolong sangat luar biasa.

Beberapa pria sedang membahas masalah di dunia bisnis, hanya Leheon saja yang tidak dapat turut membahas, namun saat ini Leheon memiliki urusan yang lebih penting lagi, yaitu menjaga Sisi dengan sepenuh hati.

Meskipun sifat Sisi sangat terus terang dalam segi membalap, namun juga hanya sekedar di segi balapan saja, pada biasanya Sisi termasuk orang yang lumayan teliti dan berhati-hati, apalagi pada saat ini orang yang duduk di sekelilingnya adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi, semuanya terdiri dari direktur dan CEO perusahaan, atau sejenis hartawan dunia hiburan, bahkan Leheon sendiri juga sebagai dekan dari sebuah rumah sakit.

Sementara mengenai beberapa wanita lainnya, semuanya terdiri dari nyonya keluarga kaya dan nona keluarga kaya, bahkan ada dua orang artis yang sangat terkenal. Sisi terkesan biasa di antara berbagai orang ini, ketika mendengar topik pembahasan mereka, Sisi sama sekali tidak mengerti dengan pembahasan para pria. Sementara pembahasan para wanita, dia bahkan tidak dapat menyambung pembicaraannya, dalam seketika ini, Sisi merasa dirinya bagaikan orang asing yang sedang memperhatikan keharmonisan mereka.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu