Kembali Dari Kematian - Bab 471 Anak Baik, Ayo Ke Kakek Sini

Hara hanya ragu-ragu sejenak saja, dia berjalan perlahan menuju Kakek Yan. Dia melihat kegembiraan Kakek Yan, hatinya pun tersentuh. Hanya saja dia benar-benar tidak bisa sekejap langsung mengganti panggilannya “Aku...”

Kakek Yan menatap Hara penuh harapan dan penantian. Dia mengulurkan tangannya yang gemetaran, lalu menggenggam tangan Hara. Tangan yang gemetaran karena penuh semangat itu membuat air mata Hara tidak bisa dikendalikan dan tidak bisa berhenti “Ka...Kakek!”

“Oh, anak baik, anak baiknya kakek, kamu sudah bertahun-tahun menderita di luar sana!” Kakek Yan tiba-tiba memeluk Hara dengan air mata berlinangan “Ini semua salah kakek. Kakek selama bertahun-tahun ini tidak pernah menjagamu. Ini semua salah kakek!”

Dulu ketika pertama kali bertemu dengan Hara, kakek Yan merasa kalau wanita muda itu sangat familiar dan sangat akrab untuknya.

Ketika dia masih belum tahu kalau Hara adalah cucunya sendiri, dia sudah merasa kalau Hara adalah anak yang sangat menyenangkan. Bahkan sampai rasanya dia ingin menyuruh cucu laki-lakinya untuk menikahi wanita ini. Namun, tidak lama sejak itu dia tahu kalau wanita muda itu sudah menikah. Apalagi suami dari wanita itu adalah anak dari keluarga Mu.

Saat itu dia merasa sangat sayang sekali. Bagaimana bisa anak sebaik itu tidak bisa menjadi salah satu anggota keluarga Yan! Tidak disangka setelah melewati perjalanan hidup kesana kemari, anak itu ternyata adalah anak dari Keluarga Yan mereka “Kakek benar-benar bersalah padamu! Selama bertahun-tahun telah membiarkanmu menderita di luar sana!”

“Tidak menderita kok!” Hara menggelengkan kepalanya. Dia benar-benar merasa tidak menderita sama sekali. Walaupun sejak kecil dia tidak punya kerabat keluarga dan harus tumbuh besar di panti asuhan. Tapi kemudian dia bertemu dengan keluarga Shen. Walaupun Keluarga Shen tidak sehebat dan sekaya keluarga Yan, tapi setidaknya mereka masih bisa memenuhi kebutuhan sandang dan pangannya. Apalagi, keluarga Shen juga telah mendidiknya. Jadi, Hara benar-benar tidak merasa kalau dia menderita “Aku tidak menderita sama sekali!”

“Kamu ini nak, mana mungkin tidak menderita. Kakek sudah tahu semua, Keluarga Jiang ternyata memperlakukanmu seperti itu, benar-benar pantas mati mereka!” kata Kakek Yan dengan tatapan yang tajam dan menakutkan. Dia melihat ke Demyuk, dengan tatapan mata itu Demyuk tahu apa maksud kakek ini. Dia pun mengangguk menunjukkan dia mengerti.

Kakek Yan meremas tangan Hara dengan penuh kasih sayang “Anak baik, untung saja, untung saja tuan muda dari keluarga Mu punya selera yang sangat bagus.” Dia diam sejenak. Namun Siwon, anak ingusan ini. Dulu bisa-bisanya memperlakukanmu seperti itu. Kamu beritahu kakek semuanya, siapa saja yang pernah mengganggumu. Jangan takut, sekarang Kakek ada di sini dan selalu akan membelamu. Ada Demyuk juga kok. Oh iya, Demyuk adalah anak dari paman tertuamu. Dia juga harus memanggilnya kakak.”

Topik pembicaraan telah beralih ke diri Demyuk. Hara pun mengangkat kepalanya menghadap Demyuk, dia memandang Demyuk dengan enggan.

Demyuk juga terlihat begitu senang. Walaupun memiliki wajah yang tampan, tapi malah membuat Hara rasanya kesal dan geli. Karena ekspresi Demyuk pada saat ini terlihat begitu senang seolah tertulis ayo cepat panggil aku kakak.

Dia menyipitkan mata panjangnya, di mata Demyuk itu penuh perhitungan yang menyenangkan. Dia mengelus dagunya sendiri “Yoh, Ran Ran, mulai hari ini, kamu harus memanggilku kakak. Lalu, sejak hari ini juga Siwon harus memanggilku kakak juga dong!”

Hara, "..." benar-benar orang yang ingin dipukul saja rasanya!

Hara tersenyum pahit dan memandangi wajah tampan Demyuk dengan enggan “Benar sekali apa yang dikatakan kakak. Namun, syukur dan dendam di antara kamu dan Siwon, menurutku, kamu lebih baik pergi bicara sendiri kepada Siwon!”

"Dendam dan syukur apa yang bisa kumiliki dengan Siwon? Lihatlah, kamu sekarang adalah adikku. Kalau begitu, aku bisa dibilang sudah jadi kakak ipar Siwon dong. Dari sahabat baik berubah menjadi kakak ipar. Aku benar-benar menghargai hubungan ini!”

“Dasar anak ingusan!” Kakek Yan memelototi Demyuk “Adikmu ini baru saja kembali mengenal dan mengakui keluarganya. Kenapa? Kamu sudah ingin mengganggunya?”

“Aku, kakek kamu memfitnahku loh!” Demyuk langsung membela diri “Ini kan tanda bahagiaku! Apa jangan-jangan kakek tidak senang ya atas ini?”

Kakek Yan mengangguk, memicingkan mata menatap Hara. Dia benar-benar semakin suka dengan Hara “Senanglah, mana mungkin tidak senang! Namun...” Kata Kakek Yan sambil mengertakkan gigi lagi " Vivi anak ini..." dia berkata sambil menghentakkan tongkatnya dengan keras ke lantai “Aku tidak menyangka Vivi, anak ini hidupnya begitu pahit dan menderita! Jika dia...”

“Kakek!” Demyuk menyela ucapan kakek Yan, menggelengkan kepala dan berkata “Hari yang begitu baik seperti ini, jangan membahas hal-hal sedih. Menurutku, jika Vivi tahu kamu begitu sedih seperti ini, dia pasti juga ikut sedih. Iyakan!” Demyuk memberi isyarat mata ke Hara, Hara pun langsung mengangguk “Iya kakek, sebenarnya...sebenarnya aku dan Vivi adalah saudara kembar. Aku bisa merasakan emosi dan perasaannya. Jika Vivi tahu kalau kamu sangat sedih, dia pasti sangat tidak akan senang!"

“Benarkah?” Kakek Yan masih merasa sedih. Dua anak yang begitu baik seperti ini, tidak disangka yang satu disiksa oleh keluarga Jiang dan menjalani hidup yang menderita. Dan yang satunya malah meninggal dengan tragis. “Huh, ini semua salahku, ini semua salahku. Jika dulu aku tahu ada kalian berdua, aku pasti tidak akan membiarkan kalian menderita!”

“Kakek, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri lagi. Tidak ada yang menginginkan hal ini!” apalagi saat itu, keluarga Yan juga tidak tahu adanya keberadaan mereka.

“Huh!” Kakek Yan menggelengkan kepalanya “Sudahlah, tidak usah membahas semua masalah ini. Ran Ran, kamu belum bertemu dengan ayahmu kan. Aku bilangi ya, ayahmu adalah orang yang sangat baik. Dia....dia sekarang ada di rumah sakit, ayo temani kakek untuk bertemu dengannya?”

Hara merapatkan bibirnya, sedikit sulit menjawab ini.

Sebenarnya, untuk mau bertemu dengan Kakak Yan hari, Hara merasa dirinya membutuhkan tekad yang sangat besar. Sekarang, dia malah harus menemui Demkin, Hara tidak tahu harus beraksi bagaimana. Tapi, dia melihat di mata Kakek Yan penuh dengan harapan dan penantian, Hara tidak tega menolaknya.

“Kakek!” Demyuk melihat Hara yang bingung menjawab ini. Dia pun menggelengkan kepala kepada kakek menunjukkan ke kakek untuk jangan buru-buru “Identitas Ran Ran ini juga baru saja berhasil dipastikan. Sekarang keluarga Yan dari yang tua sampai yang muda belum tahu identitas asli Hara! Jika sekarang pergi menemui paman, ini tidak terlalu bagus deh!”

“Lalu apa maksudmu?” Kakek Yan berpikir sejenak “Oh iya benar juga. Sekarang identitas Ran Ran yang sebenarnya belum diketahui oleh semua anggota keluarga Yan. Ini adalah hal bahagia yang sangat besar dalam keluarga Yan kita. Jadi hal ini harus dirayakan sebesar-besarnya. Membuat Ran Ran kembali ke garis keluarga Yan secara terbuka. Aku juga ingin membuat semua orang tahu kalau Ran Ran adalah anak dari keluarga Yan kita ini agar membuat keluarga Jiang melihat baik-baik siapa Ran Ran. Dan agar membuat mereka ingat hal mengerikan apa yang telah mereka lakukan dulu!”

Kakek Yan berpikir seperti dan juga langsung mengatakannya seperti ini. Dia memutuskan untuk memberikan pengungkapan identitas asli Hara yang sebenarnya secara terbuka “Demyuk, pengurangan total seluruh kekayaan keluarga kerjakan sesuai apa yang aku perintahkan tadi!”

“Kakek!” Damyuk mengerutkan keningnya “Masalah ini tidak perlu terburu-buru!”

“Bagaimana mungkin tidak boleh buru-buru. Kamu tidak buru-buru, tapi aku ingin buru-buru lah. Aku...” Kakek Yan melihat ke arah Hara “Ran Ran, bagaimana menurutmu?”

Hara merapatkan bibirnya “Kakek, sejujurnya, aku tidak pernah terpikir kalau aku tiba-tiba punya seorang ayah lagi. Apalagi, tiba-tiba punya kakek dan kakak. Bahkan kerabat keluarga lainnya.”

Begitu mendengar ini, Kakek Yan merasa kalau ini sedikit tidak benar. Apalagi dari nada bicara Hara, dia terdengar tidak terlalu senang, Ran Ran kalau begitu apa maksudmu?”

“Aku mengiyakan Dem...ehem kakak datang kesini, sepenuhnya karena aku sendiri juga ingin mengetahui dengan jelas masalah ini. Mengenai kembali ke keluarga ini, aku belum pernah memikirkannya sekalipun. Sejak kecil hingga dewasa bagaimana aku menjalani hidupku selama ini, itu semua aku lalui bersama....bersama ibuku. Aku juga tidak pernah merasa aku pernah mengalami perlakuan atau sikap yang tidak adil. Apalagi...Hubungan antara ibuku dan Paman Demkin, harusnya kamu juga tahu kan!”

Mendengar ini, ekspresi di wajah Kakek Yan langsung berubah.

Walaupun dia sangat menyukai Hara. Tapi itu tidak berarti dia punya kesan yang baik mengenai Ahyon, wanita itu.

Benar sekali, tahun itu memang dia yang memutuskan pernikahan Demkin dan Ahyon. Dia saat itu memang juga merasa kalau Ahyon adalah wanita yang lumayan baik, dia lembut, sopan, dermawan dan juga berwawasan luas. Dia sangat cocok sekali dengan Demkim. Tapi, Ahyon, wanita itu malah pacaran dengan orang lain, bahkan kawin lari dengan orang lain.

Karena masalah yang dibuat Ahyon ini, seluruh keluarga Yan benar-benar sudah malu tidak karuan. Bahkan setelah itu Demkim mengalami kecelakaan. Dan sampai sekarang dia masih berbaring di ranjang rumah sakit dan belum pernah siuman.

Begitu teringat semua ini, Kakek Yan benar-benar tidak bisa memaafkan Ahyon dan semua perbuatan yang telah dibuat oleh wanita itu.

Tahun itu, keluarga Yan tidak membuat pembalasan dendam dan menyerang keluarga Xu, itu sudah merupakan cara mereka masih menghargai keluarga Xu. Tapi bukan berarti Kakek Yan bisa melupakan kesalahannya, "Ran Ran, tapi kamu tahu tidak kalau wanita itu... apa saja yang telah dia lakukan pada ayahmu?"

Hara mengerutkan keningnya "Aku tidak tahu sama sekali mengenai apa yang terjadi di kehidupan mereka. Aku tidak tahu jelas sama sekali dan aku tidak ingin tahu. Aku hanya tahu kalau aku dan ibuku telah saling bergantung sejak aku masih kecil. Ibuku sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan sangat baik. Sedangkan untuk hal-hal yang lain, aku tidak tahu dan tidak peduli. Adalagi, ibuku adalah ibu yang terbaik di dunia ini. Mungkin dia memang bersalah kepada paman Demkim. Tapi dia sangat baik sekali padaku. Aku tidak akan pernah membuang atau meninggalkan ibuku sendirian.”

Kakek Yan sangat marah “Jadi kamu tidak mau kembali ke keluarga Yan?"

“Iya!” Dia datang hari ini, bukan untuk mengakui atau kembali ke Keluarga Yan.

Langkah kaki Kakek Yan pun terhuyung ke belakang. Seolah seperti dipukul begitu saja. Tatapan matanya berubah menjadi tumpul “Bahkan jika aku ingin kamu bertemu ayahmu untuk membantu membuatnya siuman, kamu juga tidak bersedia?”

Hara sedikit tersentak dan ragu-ragu. Baru saja dia mau buka mulut, Demyuk lebih dulu buka mulut “Kakek, beri Ran Ran waktu. Sekarang ini terlalu tiba-tiba untuk Ran Ran. Hasil tes DNA-nya baru saja keluar. Ran Ran tidak memiliki kerabat keluarga sebelumnya, lalu tiba-tiba sekarang dia punya banyak sekali keluarga, tiba-tiba muncul banyak kerabat lainnya. Ran Ran juga butuh waktu untuk mencerna semua ini.” Demyuk memberi isyarat mata ke Hara.

“Kamu tadi juga bilang, Ran Ran adalah anak baik yang sangat berhati mulia dan dewasa. Dia mana mungkin tidak mengakuimu kan! benarkan!”

Hara menggigit bibirnya “Paman Demkim dimana? Aku akan pergi menemuinya!”

Kakek Yan langsung mengangkat kepalanya ketika mendengar ucapan ini "Anak baik, kakek tahu kamu tidak akan sekejam itu. Sebenarnya kamu juga masih mengkhawatirkan ayahmu kan? Karena sekarang hasil tes DNA-nya sudah keluar, jadi jangan lagi memanggilnya paman Demkim paman Demkim. Kamu...”

“Kakek, aku akan membawa Ran Ran pergi mengunjungi paman dulu ya.” Demyuk menggelengkan kepalanya, lalu menepuk punggung tangan Kakek Yan untuk menyuruhnya sabar dulu. Lalu, dia berkata dengan pelannya “Masalah ini tidak boleh terlalu terburu-buru, lagipula hasil tes DNA-nya juga sudah keluar. Apa kamu masih khawatir Ran Ran akan hilang lagi?”

“Ran Ran, ayo aku akan temani kamu pergi mengunjungi paman!”

“Baik!” Hara merasa canggung ketika menatap tatapan penantian kakek Yan. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi kakek Yan. Hanya bisa menarik sudut bibirnya dan tersenyum canggung “Kalau begitu, aku pergi dulu.”

Setelah Demyuk pergi membawa Hara,, Kakek Yan menghela napas “Huh!” Apa-apaan ini!

Dia sangat senang sekali bisa bertemu dan mengakui Hara. Tapi melihat tingkat Hara tadi, sepertinya terlihat tidak terlalu sennag.

“Kakek Yan, apa yang sedang kamu lakukan?” Erha membuka pintu dan masuk, lalu melihat ekspresi Kakek Yan yang resah “Kakak ipar tidak mau mengakuimu?”

“Bocah sialan, mulutmu itu loh ya!” Suasana hati Kakek Yan sudah buruk dan tidak menemukan cara untuk mengungkapkan emosinya. Erha ini malah datang dan malah menambah garam di lukanya. Bukannya ini sama saja berniat membuat marah Kakek Yan. Dia pun mengangkat tongkatnya dan memukulkan ke tubuh Erha sambil berkata, "Kamu ini bisa-bisanya membuatku marah saja!”

“Aduh, Kakek Yan kamu jangan sembarangan ya, kalau kamu memukulku sampai terluka, nanti aku malah tidak akan memberitahumu berita bagus loh!”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu