Kembali Dari Kematian - Bab 470 Demyuk Tahu Identias Heiran

Demyuk menggenggam kemudi dengan kedua tangan, berpikir sejenak, "Apakah itu penting?"

"Tentu saja!"

Tentu saja Heiran ingin tahu, itu bukan hanya persoalan apakah Demyuk mengetahuinya atau tidak, tapi kebocoran seperti apa yang tidak sengaja ditampilkan mereka. Untungnya, Demyuk bukan musuh mereka. Bagaimana jika orang-orang berniat buruk ingin memanfaatkan mereka?

Bagaimanapun, kelahiran kembali sungguh mengejutkan. Apalagi dia dan Hara sama-sama terlahir kembali. Hal ini tidak akan bisa dijelaskan secara ilmiah. Ini sungguh hal yang mengejutkan. Bahkan mereka sendiri pun tidak dapat meyakinkan diri mereka sendiri tentang fantasi semacam ini, apalagi orang lain?

Heiran harus tahu apakah dirinya telah menampakkan kebocoran. Jadi, dia tentu saja sangat gugup.

Hara menepuk-nepuk tangan Heiran, menoleh ke Demyuk, "Kenapa Tuan Muda Yan bisa tahu?"

Demyuk terkekeh, "Kalian berdua tidak perlu begitu serius, aku bukan orang jahat. Jika mau diungkit, semuanya berasal dari kamu!" Demyuk menatap Heiran.

Heiran mengernyit, "Aku?"

Demyuk mengangguk, "Kamu memberi aku semacam perasaan yang sangat akrab. Awalnya aku tidak yakin, tetapi berdasarkan ketidaknormalan Leheon dan kamu baru-baru ini, aku pun terus mengawasi kalian!"

Karena dirinya?

Heiran menggigit bibir. Dia kira dia merahasiakannya dengan sangat baik. Dia kira tidak akan ada yang menyadarinya!

“Aku tidak kenal denganmu sebelumnya!” Maksud Heiran adalah saat dia menikah dengan Siwon.

Demyuk mengangkat alis, lalu mengangkat-angkat bahu, "Kamu tidak kenal aku, tetapi itu tidak berarti aku tidak kenal kamu! Apakah aku perlu mendaftarkan semua perihal kejayaanmu?"

"Tidak perlu!" Wajah Heiran mendingin. Dia yang dikenali Demyuk pastinya sama dengan yang dikenal Minglan, orang yang tidak enak dipandang!

Demyuk menyalakan mobil, berpikir sejenak, "Tidak banyak orang di dunia ini yang bisa membuat Leheon bertindak berantakan. Selain Siwon, kamulah orangnya."

Kali ini giliran Heiran yang terkejut, karena dia tidak menyangka Demyuk juga tahu tentang Leheon dan dirinya.

"Jangan salah paham, aku tidak tertarik dalam memata-matai urusan pribadi orang lain. Awalnya, aku hanya merasa kamu sangat aneh. Jadi, aku pun menyelidikimu karena tidak ada kerjaan. Tidak sangka selera Leheon amat luar biasa. Tapi ketika aku melihat Leheon pergi, aku kira dia sudah bisa melepaskannya! "

Demyuk bercicit dua kali. Sebenarnya dia tidak yakin bahwa Seohyun adalah Heiran, tapi reaksi Leheon belakangan ini benar-benar sangat aneh. Ditambah dengan sikap Siwon dan Hara, dia pun menebak hal ini dengan berani.

Demyuk memiliki ingatan yang bagus, dia nyaris ingat semua yang pernah dilihat. Walaupun dia hanya pernah bertemu Heiran beberapa kali, tapi dia tahu beberapa tindakan dan gerak-gerik Heiran. Sedangkan Seohyun juga pernah berinteraksi dengan mereka. Jika itu adalah orang yang tidak dikenal atau orang yang tidak penting, itu tidak akan mudah untuk diamati. Tetapi Demyuk yang mengakar dalam tumpukan wanita sangat sensitif terhadap aspek ini.

Seohyun ini jelas berbeda dengan yang sebelumnya. Selain itu, terkadang tatapan Hara pada Seohyun juga berbeda. Yang lebih penting, Demyuk berkali-kali mendengar Hara memanggil Seohyun yang sekarang sebagai kakak. Ditambah kata Hara yang diucapkan Leheon secara naluriah. Semua ini membuat Demyuk curiga.

"Aku cukup penasaran, bagaimana cara kalian berdua bertukar tubuh? Ke mana Seohyun?"

Setelah kata-kata itu terucap, kesunyian menyelubungi suasana di ruangan mobil. Hara dan Heiran jelas sedang tidak dalam suasana hati yang baik.

“Erhem, sebenarnya kalian boleh saja tidak mengatakannya, aku tidak harus tahu!” Dia tidak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dia hanya akan menyelidiki apa yang membuatnya penasaran. Dia tidak tertarik pada hal-hal seperti menggali ke akar masalah.

“Sebenarnya ini bukan apa-apa. Singkatnya, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa datang ke Kota Tong dan berubah menjadi kakakku. Kejadian ini memang mengejutkan. Bahkan aku sendiri pun butuh waktu lama untuk menerima kenyataan ini.” Hara tarik napas dalam-dalam, "Mengenai kakakku, aku juga tidak tahu!"

Heiran juga mengangguk, "Aku dan Hara mengalami kecelakaan di hari yang sama! Setelah aku mati, aku merasa arwahku seolah ditarik, kemudian Hara menempati tubuhku. Arwahku bergelandangan di setiap sudut Kota Tong. Aku tahu semua yang terjadi pada Hara. Mengenai persoalan kenapa aku bisa menempati tubuh Seohyun, aku juga sangat penasaran. Mungkin karena aku sering tinggal di rumah Seohyun dalam jangka waktu tertentu.” Heiran terdiam sejenak, lalu tiba-tiba menatap Demyuk,“ Kamu menipu kami? "

Hara juga terbengong sejenak, lalu sadar kembali, "Benar, kamu tipu kami?"

Dia baru saja tanggap, Demyuk mungkin saja tidak tahu sama sekali bahwa dia adalah Hara, bahkan lebih tidak mungkin tahu bahwa Seohyun adalah Heiran.

Tapi mereka berdua malah mengaku tanpa diinterogasi. Demyuk hanya menyampaikan beberapa patah kata. Meski mereka tidak mengaku, Demyuk juga tidak bisa mengapakan mereka. Bagaimanapun, Demyuk tidak memiliki bukti apapun.

Demyuk mengetuk setir, "Tidak terhitung tipu! Sebenarnya aku selalu penasaran kenapa Naomi tiba-tiba berteman denganmu. Setahuku, teman baik Naomi adalah Hara, bukan Heiran."

Hara tiba-tiba tersadar. Dia tadinya masih penasaran kenapa Demyuk bisa tahu, ternyata masih ada Naomi.

Jadi, tidak sulit untuk dijelaskan lagi. Dia dan Naomi adalah teman baik, sedangkan Heiran tidak kenal dengan Naomi. Gerak-gerik dan kekhawatirannya terhadap Naomi tidak mungkin tidak membocorkan apapun. Apalagi Siwon sebenarnya sudah tahu identitasnya saat itu, jadi Demyuk juga tidak bodoh. Setelah semua ini diketahui, segalanya menjadi masuk akal.

Setelah memikirkannya, Hara merasa lega. "Karena kamu sudah tahu, aku tidak akan berbasa-basi lagi. Tebakanmu benar. Tapi sekarang kakakku adalah Seohyun, dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Yan!"

Demyuk menyipitkan mata. Dia adalah orang cerdas, dia segera mengerti apa maksud Hara.

Terlepas dari apakah mereka berhubungan dengan Keluarga Yan atau tidak, itu bukan poin penting Hara. Poin penting Hara adalah masalah ini tidak boleh melibatkan Heiran. Karena tidak ikatan darah, Heiran dan Hara pun tidak ada hubungan apapun.

"Kamu khawatir Keluarga Yan akan menentang kalian?" Demyuk merenung sejenak, lalu mengutarakan kekhawatiran Hara. "Jangan khawatir, aku bisa menjaminnya."

"Tuan Muda Yan, aku rasa kamu sebaiknya jangan menjaminnya begitu awal!" Hara tidak optimis, "Aku bahkan tidak tahu apakah aku berhubungan dengan Keluarga Yan atau tidak!"

Demyuk tiba-tiba mengerutkan bibir, "Menurutmu apa tujuanku mendatangi kalian hari ini?"

Hara terbengong, dia melihat gedung di luar jendela, cahaya aneh melintas di matanya, "Hasilnya sudah keluar?"

"Ya." Demyuk menghentikan mobil. "Turun."

Hara sedikit ragu-ragu. Meskipun dia telah melakukan persiapan mental, tetapi ketika kebenaran ada di hadapannya, dia masih saja ragu-ragu dan merasa takut.

Dia memandang Hara dan memberikan tatapan meyakinkan.

Hara menghembuskan napas berat, menggerakkan sudut mulutnya dengan enggan, lalu keluar dari mobil.

Erha telah menunggu di pintu. Melihat Demyuk membawa Hara dan Heiran kemari, dia sedikit terkejut, "Kenapa kamu membawa Seohyun ke sini?"

Demyuk melirik Erha, lalu menoleh ke Hara, "Ayo!"

"Hei, tunggu aku!" Erha mengikuti langkah mereka, "Bukankah kamu bilang semakin sedikit orang yang tahu semakin baik? Kenapa kamu. . . . . "

"Di mana kakekku?"

“Ada di kantorku!” Erha melirik ke arah Heiran. Dia merasa bahwa mereka bertiga menyembunyikan sesuatu darinya, tetapi dia tidak tahu apa sesuatu itu. Dia mengambil langkah dan berjalan ke sisi Hara, “Kakak ipar, kenapa abang ketiga tidak datang ke sini hari ini?” Lalu dia memandang Heiran lagi, “Dia diutus ke sini untuk menjaga kamu?”

Hara tersenyum, "Hari ini Siwon ada urusan di perusahaan!"

Erha mengangguk, "Bagaimana dengan Nona Seohyun? Hari ini dia tidak perlu menemani Leheon?"

“Tuan Muda Jing, apakah kamu penasaran kenapa aku ada di sini?” Heiran mendekat, tersenyum pada Erha.

Erha menelan ludah. Dia merasa tatapan Heiran agak menakutkan, "Haha! Tidak, aku sama sekali tidak penasaran!"

Mereka berempat mengobrol di sepanjang jalan sampai tiba di kantor Erha, Erha berkata, "Hei, semuanya ada di dalam. Tuan besar juga sudah lama berada di dalam!"

Demyuk mengangguk, menoleh ke Hara dan Heira, “Nanti kalian berdua. . . . .”

"Aku masuk sendirian!" Hara menyela Demyuk, sikapnya tegas. Demyuk hanya bisa mengangguk, “Oke!” Sebenarnya dia bermaksud agar Hara dan Heiran masuk bersama. Bagaimanapun Hara dan Heiran adalah anggota Keluarga Yan, tapi sekarang Heiran terhitung tidak ada hubungannya dengan Keluarga Yan. Dia memahami pertimbangan Hara.

Hara sebenarnya agak gugup. Dia jelas sudah mempersiapkan mental, tapi saat ini dia agak ketakutan.

“Kalau tidak, aku temani kamu masuk?” Ujar Heiran. Bagaimanapun, mereka adalah kakak beradik, orang terdekat. Dia tidak ingin Hara menghadapinya sendirian.

"Tidak usah, aku masuk sendiri saja! Kalian tunggu di luar!" Hara memandang Demyuk, "Tuan Muda Yan, ayo masuk bersamaku!"

"Oke!"

Di kantor, tangan Tuan Besar Yan yang memegang laporan bergemetaran, air matanya berlinangan. Tidak bisa dideskripsikan apakah dia sedang senang atau sedih. Begitu Demyuk membuka pintu, Tuan Besar Yan mendongak, pandangannya tertuju pada Hara dan nyaris tidak bisa beralih ke arah lain. Tangannya gemetar, "Ran Ran. Demyuk, Apakah ini anak perempuan pamanmu, Ran Ran? "

Demyuk sekilas memandang Heiran, mengangguk, "Iya, kakek. Dia adalah anak perempuan paman. . . . . Heiran!"

"Aku. . . . ." Meskipun Hara pernah bertemu Tuan Besar Yan, tetapi saat itu mereka tidak tahu bahwa ada hubungan seperti ini yang mengikat di antara mereka. Setelah diketahui sekarang, Hara tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

“Ran Ran, datang ke sisi kakek!” Tuan Besar Yan melambai dengan emosional, “Ran Ran!” Cucu perempuannya, anak perempuan dari putranya! "Ran Ran, sini!"