Kembali Dari Kematian - Bab 547 Biarkan Dia Sendiri Yang Menyelesaikannya

Kedua orang bertengkar mulut, semalam Naomi memang tidur tidak nyenyak, sekarang dia merasa lelah dan sangat ngantuk, jadi bersandar dan tertidur dalam pelukan Demyuk.

Tidak tahu berapa lama kemudian, lengan Demyuk terasa kebal, dia barulah mengalihkan pandangannya, pelan-pelan meletakkan Naomi ke ranjang dan menutupi selimut, berbalik menuruni ranjang dan meninggalkan bangsal.

“Tuan muda!”

Zalka telah lama menunggu di luar, begitu melihat Demyuk keluar, dia segera maju, “Beberapa hari yang lalu Nyonya kedua mencari Tuan muda Leheon!”

Demyuk menyipitkan matanya, memainkan rokok di tangannya, tapi tidak menyalakannya.

Tidak mendapat respon dari Demyuk, Zalka mengangkat kepala menatapnya. Tidak tahu apa yang dipikirkan Demyuk, sepasang matanya sepertinya membawa aura yang dingin, dia melirik Zalka, “Bagaimana dengan orang lain?”

“Akhir-akhir ini, Tuan ketiga tidak memiliki gerakan. Oh ya, Tuan……..” Zalka sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

Demyuk memegang rokok, “Apa?”

“Uhuk uhuk!” Zalka pura-pura batuk dua kali, “Beberapa hari sebelumnya, Tuan sepertinya membawa seorang model datang ke rumah sakit…….”

Demyuk mendengus, dan mematahkan rokok, “Dia benar-benar cukup senang hati!”

Zalka tidak mengatakan apapun, tapi sebagai bawahan Demyuk, hal-hal ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan Zalka setiap harinya. Dia berkata, “Lalu menurutmu apakah harus menyelesaikannya secara pribadi?”

“Tidak perlu, biarkan dia sendiri yang menyelesaikannya!” Terhadap ayahnya ini, Demyuk tidak memiliki perasaan baik padanya, dan juga tidak berpendapat, “Asalkan tidak sampai ke telinga Tuan tua, biarkan saja.”

“Ya ya!” Zalka tidak menahan diri menyeka keringat.

“Bagaimana dengan beberapa bocah kecil itu?”

“Maksud Tuan muda, beberapa anak dari Nyonya kedua?” Zalka bertanya, melihat Demyuk tidak berkata, dia segera berkata, “Akhir-akhir ini Nona Yan tidak banyak bertindak, katanya ingin pergi ke Swiss, tapi Nyonya kedua tidak kasih!”

“Hiks!” Demyuk mendengus, “Bagaimana dengan orang lain?”

“Katanya Nona Chunli akan segera kembali, Tuan muda, bagaimana menurutmu?”

“Chunli Yan?” Sepertinya sudah sangat lama tidak mendengar nama ini, Demyuk hampir saja melupakannya, dia tertegun sejenak, dan sepertinya samar-samar menguraikan keberadaan orang ini dalam pikirannya.

Demyuk menyipitkan matanya, dan mengangkat sudut bibirnya.

Tidak tahu mengapa, melihat senyuman Demyuk, Zalka merasa sangat dingin. Biasanya ketika Tuan muda tersenyum seperti begini, pasti ada sesuatu pertunjukan seru yang akan dimainkan. Tentu saja, ini tidak akan ada hubungannya dengan Demyuk.

Zalka mengamatinya secara teliti, kemudian tiba-tiba membuka lebar matanya, dan menundukkan kembali. “Akhir-akhir ini, Tuan muda kedua lumayan tahu diri. Tapi Nyonya kedua bermaksud menyuruhnya masuk ke perusahaan di akhir tahun!”

“Masuk ke perusahaan? Itu juga harus melihat apakah dia berkemampuan!” Demyuk mendengus, “Untuk sementara waktu kamu jangan mengurus proyek Mekar Hot dulu, dia ingin pergi mencari Leheon, biarkan saja dia pergi!”

“Tapi Tuan muda, dengan begini bukannya dia akan melampauimu?” Zalka tidak mengerti, “Akhir-akhir ini kamu tidak berada di perusahaan, rombolan orang tua itu berkomentar lagi!”

“Biarkan saja, makin ribut makin bagus!” Demyuk malah takut mereka tidak membuat keributan!

Karena Demina begitu suka melampauinya, jadi biarkan saja dia mencobanya, agar dia tahu siapa yang lebih hebat!

Melihat penampilan Demyuk, Zalka tahu Tuan muda telah memiliki pikirannya sendiri, “Kalau Tuan muda tidak memiliki urusan lain, aku akan pergi dulu!”

Demyuk melambaikan tangan, lalu berkata, “Tunggu sebentar!”

Zalka menghentikan langkah kakinya, “Masih ada urusan lain?”

“Pergi mengemas Bomsangmin!”

“Ini…..” Zalka terkejut, “Tuan muda, apakah kamu ingin pergi ke Bomsangmin?”

“Ada apa? Perlukah aku melapor padamu ke mana kupergi?” Demyuk mengangkat alisnya, alisnya yang terangkat terlihat sangat dingin.

Zalka segera terasa dingin, “Tidak, aku akan segera melakukannya!” Mendengar ini, Demyuk melambaikan tangannya, setelah Zalka pergi, dia berdiri lumayan lama kemudian baru memasuki bangsal.

Naomi tidur lumayan nyenyak, ketika bangun dia menemukan Demyuk masih ada di sana, dan bersandar di ranjang.

Dia mengambil tablet di tangannya sepertinya sedang melihat sesuatu, mendengar suara, Demyuk meletakkan tablet di tangannya, dan menatap Naomi yang baru sadar dengan tatapan lembut, dia mengulurkan tangan mengelus rambut Naomi, “Sudah bangun?” Suaranya rendah dan lembut.

Begitu bangun langsung melihat sebuah wajah yang begitu tampan, Naomi tiba-tiba tidak sempat bereaksi, melihat Demyuk mendekatinya, Naomi segera mengulurkan tangan dan mendorongnya, “Mengapa kamu masih berada di sini?”

Demyuk merasa lucu, “Ada apa? Kamu begitu tidak ingin melihatku?”

Naomi mencibir dan tidak mengatakan apapun, tapi mengungkapkan keluhannya tanpa mengeluarkan suara.

Mengapa dia merasa Demyuk yang sekarang begitu lengket dengan orang, dia sebenarnya baik-baik saja, tapi Demyuk selalu menganggapnya sebagai orang sakit.

“Sudahlah, bangunlah, sudah lapar?”

Mendengar ini, Naomi benar-benar merasa lapar, jadi mengangguk.

Demyuk sepertinya sedang bermain sulap, dia mengeluarkan sebuah kotak bekal dari lemari samping ranjang, dan mengambil meja kecil, lalu meletakkan kotak bekal di atas meja.

Semuanya makanan kesukaan Naomi, dia agak curiga, “Kapan kamu menyiapkan ini?”

Demyuk mengalami kecanduan rokok, dia menggigit sebatang rokok di mulutnya tetapi tidak menyalakannya. Mendengar pertanyaan Naomi, dia menyentuh mancis sambil berkata, "Di saat kamu tidur! Ayo makanlah!"

Demyuk mengambil sumpitnya, "Kamu makan juga!" Setelah tertegun sejenak, matanya tertuju pada sudut mulut Demyuk, "Jika kamu ingin merokok, silakan saja!"

Mendengar ini, Demyuk membuang rokoknya ke dalam tong sampah, “Tidak!”

Mata Naomi berkedip, pria ini sebenarnya mengalami kecanduan rokok, tapi malah tidak ingin merokok.

Dia berpikir dengan teliti, sepertinya akhir-akhir ini Demyuk tidak merokok di depannya, “Kamu tidak merokok lagi?”

“Ya.” Demyuk mengangguk, “Merokok tidak baik bagi kesehatan!”

Mendengar Demyuk mengatakan ini, Naomi tertegun, ini tidak mirip kata-kata yang akan dikatakan Demyuk. Tapi karena dia telah mengatakan begini, Naomi tentu tidak akan mengatakan apapun lagi, “Ya, merokok memang tidak baik bagi tubuh. Bagus juga kalau tidak merokok!”

Demyuk mengangkat sudut bibirnya, dia mengelus rambut, “Makanlah!”

“Sebenarnya kalau benar-benar tidak tahan, terkadang boleh merokok sekali dua kali, pelan-pelan memutuskannya!” Naomi berpikir, sebelumnya dia mendengar orang bilang putus rokok bukanlah hal mudah. Lagipula bagi seseorang yang telah merokok selama belasan tahun, benar-benar bukanlah hal mudah.

Tapi Demyuk tidak menjawabnya, dia mengambil mangkok dan sendok duduk di samping Naomi, menemaninya makan bersama.

Pada malam hari, Zalka datang melapor, “Tuan muda, Bomsangmintelah siap dikemas!”

Demyuk tertegun sejenak, kemudian mengangguk, “Ya.” Dia menatap Naomi, “Apakah masih ada sesuatu yang ingin dibawa?”

“Apa?” Naomi sebenarnya akan meninggalkan rumah sakit hari ini, karena Erha telah mengatakan bahwa tubuhnya tidak memiliki masalah besar.

Naomi tidak terlalu menyukai bau obat dalam rumah sakit, dan Erha mengizinkannya untuk meninggalkan rumah sakit. Saat ini baru saja selesai mengemas barang bawaan, langsung mendengar Demyuk bertanya seperti ini, dia tertegun sejenak, “Barang dalam rumah sakit tidak terlalu banyak, aku telah mengemasnya, ada apa?”

Demyuk menyipitkan matanya, mengamati barang bawaan yang diletakkan di samping Naomi, dan tidak mengatakan apapun.

Zalka membawa pergi barang bawaan Naomi dan berkata, “Nona Ye, aku akan menurunkan barang bawaanmu ke bawah.”

“Hey…..” Naomi tidak dapat memanggil Zalka, melihat penampilan Zalka yang cemas, dia tidak menahan diri bergumam, “Aku bukan raksasa!” Dia berkata, “Apakah aku benar-benar begitu menakutkan?”

“Kamu sangat khawatir tentangnya?” Demyuk bertanya.

Naomi menggelengkan kepala, “Tidak.”

“Baiklah kalau begitu, kita duluan pergi ke rumahmu, kemudian pergi ke Bomsangmin!”

“Untuk apa pergi ke Bomsangmin?” Naomi tidak mengerti, tapi tangannya digandeng oleh Demyuk, dan keluar dari rumah sakit bersama.

Naomi naik ke mobil, lalu tangannya dipegang oleh Demyuk. Naomi sedikit tidak berdaya, dia menemukan bahwa tidak tahu mulai kapan, Demyuk memiliki gerakan kecil. Dan anehnya dia tidak membencinya.

“Hey, kamu belum mengatakannya, mengapa harus pergi ke Bomsangmin!”

“Di sana cocok bagimu untuk merawat diri!” Demyuk mengangguk, “Zalka, kita pergi ke tempat tinggal Naomi dulu, mengambil sesuatu!”

“Tuan muda, sekarang di tempat Nona Ye tidak aman!” Setelah tertegun sejenak, Zalka berkata, “Selain paparazi yang menunggu di sana, ada juga anggota Hajon!”

“Hajon?” Demyuk menyipitkan matanya, ada senyuman di sudut bibirnya, tapi senyuman ini sangat dingin, sepertinya sama sekali tidak bersuhu, “Aku tidak pergi mencarinya, tapi dia malah begitu tidak tahu diri.”

“Ya, sejak Hajon datang ke kota Seoul, langsung meminta seseorang menyelidikinya. Tapi beberapa hari yang lalu, Hajon telah pergi meninggalkan kota Seoul.

“Benarkah?” Demyuk memegang tangan Naomi, “Lalu bagaimana selanjutnya?”

“Itsumi masih ada!”

“Bagus sekali!”

Tidak tahu apa maksud Demyuk, Naomi benar-benar tidak mengerti, dan juga tidak tahu apa yang ingin dilakukan Demyuk. Tapi dia selalu merasa Itsumi akan segera menjadi sial.

“Jadi Tuan muda, bagaimana sekarang?”

“Kita pergi ke mall dulu.” Demyuk berkata dan menatap Naomi, “Naomi, sepertinya harus pergi membeli sedikit barang kebutuhan sehari-hari?”

Sebenarnya Naomi ingin menolak, tapi memikirkan tempat tinggal sekarang ada paparazi dan anggota Hajon, dia langsung mengangguk, “Bomsangmin begitu jauh…….”

“Pas, aman bagimu!” Demyuk memotong pembicaraan Naomi, “Ada apa? Kamu tidak ingin pergi?”

“Bukan.” Sebelumnya dia pernah pergi ke Bomsangmin, tempat itu lumayan bagus. Hampir sama dengan Taman Blue Sea milik Siwon, itu merupakan tempat yang tidak bisa dilupakan orang. Dan yang terpenting tempat itu sangat rahasia, tidak semua orang bisa masuk, sistem keamanan di sana adalah yang terbaik.

Tapi Naomi berpikir hubungan Demyuk dan dirinya saat ini tidak terlalu jelas, kalau langsung pergi ke tempat Demyuk, Naomi merasa tidak terlalu baik.

Meskipun disaat menjadi kekasih Demyuk, Naomi juga tidak pernah tinggal bersama Demyuk.

Dia menggigit bibirnya, Naomi benar-benar tidak tahu bagaimana memberitahu Demyuk.

Mata Demyuk berkedip, dia memegang tangan Naomi dengan semakin erat.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu