Menunggumu Kembali - Bab 26 Satu Tendangan buatmu mandul

Hah?

"Kak Aji, kenapa kamu ada di sini?"

Melihat putranya diperlakukan seperti ini, Steven yang wajah penuh marah, saat melihat melihat wajah pria yang berbalik itu. Seluruh tubuhnya gemetar sekaligus, dan nada suaranya pun sudah berubah.

"Kenapa aku di sini? Kalau begitu, kamu mungkin ingin bertanya pada putra kecilmu?

Meskipun Aji tidak ingin berhubungan dengan tuan emas ini, jika itu melibatkan keselamatan dan keuntungan sendiri, Aji tidak akan terlalu khawatir.

"Ayah, ini bukan salahku. Semuanya ulah anak ini. Dia menantu sampah yang kuceritakan padamu sebelumnya, dialah…… yang mengatakan akan memotong tanganku, itu dia, itu dia ..."

"Diam!"

Steven telah menjadi sosok yang berpengalaman. Meskipun pemuda yang ditunjuk oleh putranya itu tidak berbalik, tapi adegan apa ini? Bahkan Aji keluar untuk membela orang lain secara langsung. Selain itu, Danny yang biasanya berlagak pun berlutut di tanah dan tidak berani bergerak.

Takut anak sendiri telah membuat marah orang yang berdudukan.

"Kak Aji, coba kamu lihat masalah ini, perlu tidak……beberapa kompensasi. Kasih tahu aku angkanya ..."

Aji melihat Steven yang postur tubuhnya rendah di depannya, hati juga tersenyum pahit.

Jika biasanya, bertemu masalah seperti ini,asalkan bukan masalah besar dia tidak akan mempermasalahkannya. Lagipula, semuanya ada di Penang, pasti akan ketemu.

Tapi sekarang ini melibatkan Sanfiko Chen.

Ini bahkan Aji pun tidak tahu kedalaman orang besar Yanjing, tidak berani membuat pernyataan.

Namun, panggilan telepon di pagi hari datang langsung dari Yanjing. Bahkan kakak dari kota maharayu pun memberikan seribu peringatan dan jangan sampai menyinggung Tuan Sanfiko.

"Masalah ini aku tidak bisa memutuskannya, yang putramu buat marah itu adalah Tuan Sanfiko, kalau kamu mau memohon memohon dengan Tuan Sanfiko saja. Jika dia memaafkan putramu, aku tidak akan mengatakan apa-apa!"

Mendengar ini, wajah Steven tiba-tiba berubah sedikit jelek.

Karena pemuda yang berdiri di depannya tidak menoleh untuk menatapnya.

Sebagai orang besar di Penang, meskipun dia bertemu Kevin Wijaya, dia masih dikasih muka.

Dalam pandangan Steven, Aji tidak memberinya muka.

"Ayah, Tuan Sanfiko apaan, itu adalah menantu keluarga Bai. orang yang hanya mengandalkan wanita, aku…...”

"Diam kamu!"

Melihat bahwa wajah Aji semakin suram, dia tiba-tiba merasa lebih buruk di hatinya.

Lagipula dia dan Aji berurusannya bukan sekali atau dua kali. Dia sangat memahami Aji dengan sangat baik. Dia tersenyum di wajahnya, tetapi pada kenyataannya, jika dia benar-benar tmembuatnya marah, takunya wajah Kevin Wijaya tidak akan diberi.

"Kak Aji, masalah ini ..."

Pada saat ini, Sanfiko Chen tidak berbalik, melainkan berbisik, "kamu adalah ayahnya Albet Saputra?"

Steven baru mengangkat kepalanya dan menatap pemuda yang berdiri di depannya. Meskipun dia tidak bisa melihat wajahnya, tapi mendengar suaranya dia tahu bahwa pemuda ini takutnya sedikit tidak mudah.

"Tepatnya, aku tidak tahu Tuan Sanfiko, bagaimana putraku menyinggungmu, atau sekarang ini kamu ingin bagaimana menyelesaikan masalah ini?"

Di pandangan Steven, dia telah memberi Sanfiko Chen muka yang cukup.

Dia juga mendengar tentang menantu keluarga Bai, hanya saja dia tidak tahu orang seperti apa menantunya.

"Kamu tidak perlu tahu. Karena kamu sudah datang, ini adalah waktu yang tepat. Sekarang aku akan memotong tangan kanan Albet Saputra, dan kemudian aku akan memotong dan membuatnya punah selamanya. Apakah kamu punya pendapat? "

Sanfiko Chen dari awal bukan orang yang banyak bicara. Sambil bicara sambil berbalik dan menatap pria paruh baya gemuk yang berdiri di depannya.

Apa?

Ketika Steven mendengar ini, nyala api di hatinya bangkit.

Dia Steven, Kapan pernah di ejek seperti ini.

Tapi tidak menunggu dia menjawab, Aji di satu sisi sudah mengambil tindakan.

Di saat itu, Renard hampir tidak ada keraguan, menendang betisnya Albet Saputra,. Pada saat itu, Albet Saputra berlutut di depan Sanfiko Chen dan berteriak. Kemudian, ketika Albet Saputra berteriak, dua orang lainnya sepenuhnya menekan Albet Saputra dan meluruskan tangan kanannya seperti sebelumnya.

"Ka, kalian… ..."

"Aji, apakah kamu benar-benar ingin melakukannya dengan begitu tidak berperasaan?"

Melihat Aji yang langsung memegang parang dan langsung ingin bertindak,, Steven tiba-tiba berkata dengan dingin.

Aji mencibir dan tidak berbicara.

"Ayah, Ayah tolong aku, tolong aku!"

Sambil berontak dan sambil menangis berbicara.

Sanfiko Chen perlahan melangkah maju.

Kemudian begitu ambil parang dari tangan Aji.

Kemudian di depan publik, hampir tidak ada hambatan, pisau kebawah.

Cepat, hampir semua orang di sini tidak merespon.

Ketika darah kental menyebar, beberapa orang baru menyadari apa yang baru saja terjadi.

"Ah…..."

"Tanganku, aku ..."

Seketika Steven pingsan di genangan darah.

"Ah ... ,Albet ...Albet…"

Pada saat ini, Steven bergegas menggendong putranya.

"Bagus...sangat bagus…"

"Ayo, cepat bawa Albet ke rumah sakit!”

Steven menatap orang-orang di depannya dengan dingin, dan kemudian berteriak pada orang-orang yang dibawanya.

"Tangan ini pernah menyentuh istriku, jadi tidak perlu ditinggal!"

Sanfiko Chen berkata dan kemudian melanjutkan, "pisahkan direktur Steven, dan kemudian melumpuhkan Albet Saputra!”

Begitu kata-kata itu keluar, beberapa orang di tempat kejadian secara tidak sadar gemetar.

Bahkan Aji merasakan rasa dingin niat membunuh menyebar.

"Apa? Kamu ... Anak muda, melakukan sesuatu jangan terlalu sadis.untuk kedepanannya jika ketemu tidak akan merasa janggal. Kamu jangan keterlaluan ..."

Steven mengatakan kalimat ini hampir dengan tatapan pembunuh.

Dan di saat ini, Sanfiko Chen memandang Aji yang tidak melakukan apa-apa dan berkata, "Kenapa, takut tidak dapat memprovokasi direktur Steven?"

Mendengar ini, Aji tiba-tiba berkeringat dingin, dan berteriak pada Renard, "Renard, pisahkan direktur Steven!"

Pada saat ini, tujuh atau delapan pengawal yang dibawa Steven sudah dihadang oleh adik-adik lelaki yang menyakiti Danny itu dengan parang mereka. Menggerakkan pedang dileher dan mereka tidak berani bergerak. Mereka tahu orang-orang didepan matanya itu orang seperti apa.

"Kalian…… Aji, kamu benar-benar ingin bertarung denganku?"

"Sialan, Steven, aku memberimu muka sebelumnya. Tidak terpikirkan kamu begitu serakah. Jika Anda menyinggung Tuan Sanfiko, bahkan jika kamu mempertaruhkan seluruh kekayaan perusahaan grup fang kamu pun tidak cukup. Jika kamu tidak bisa melihat situasinya, aku akan mencincang kalian di sini! "

Berkali-kali diancam oleh Steven, Aji juga marah.

Itu karena Albet Saputra membiarkan Danny adik laki-lakinya ikut terlibat. Pada saat ini, dia sudah memperjelas sikapnya. Steven masih tidak bisa melihat situasi dengan jelas, dia juga tidak bisa peduli terlalu banyak.

Langsung berbalik dan menendang tubuh Steven.

Kemudian dia bergegas dan mencekam leher Steven.

"Diam, jika kamu berani membanding-bandingkan lagi, akan ku bunuh kamu!"

Aji tiba-tiba marah, membuat semua adik-adik yang ada ditempat terdiam sepi. Pada saat itu, Steven juga sangat terpana dan terdiam.

Lehernya langsung dicekik oleh Aji. Dia hampir merasa kesulitan bernapas.

Sanfiko Chen malah sama sekali tidak peduli, Dia melangkah maju dan mengangkat kakinya dengan gegas.

Dia menginjak Albet Saputra yang sudah koma dalam genangan darah

itu.

Ah!

Kaki Sanfiko Chen tidak sesederhana itu. Semua orang yang ada ditempat itu pun telah melihatnya. Kakinya bisa menendang orang beberapa meter jauhnya dan pingsan di tempat.

Dan sekarang kakinya langsung menginjak ke bagian paling rentannya laki-laki.

Seperti yang bisa dibayangkan.

Bahkan, Renard yang jaraknya paling dekat pun mendengar suara patahan tulang.

"Sanfi ... sialan ... Ah ..."

Sanfiko Chen memutar telapak kakinya lalu mengangkatnya.

Wajah Albet Saputra memerah dan kedua matanya penuh keputusasaan.

Albet Saputra pingsan di tempat ketika Sanfiko Chen menyimpan kembali kakinya.

"Albet ......"

Di saat ini, Aji melihat adegan ini juga merasa tubuhnya sedikit gemetar. Dia melepaskan tangannya dan menatap Steven dengan penuh simpati.

Awalnya, Sanfiko Chen tidak ingin bertarung, tetapi karena Fang Albet Saputra menyentuh garis bawahnya dan melukai orang yang paling ia sayang, maka dai itu dia harus bertarung untuk membunuh Albet Saputra secara langsung.

"Ingat, balas dendam, datanglah padaku! Jika kamu berani menyakiti orang-orang di sekitarku, aku akan membuat keluarga Fang kalian menghilang saat ini juga!"

Sambil berbicara, Sanfiko Chen berjalan ke Jovitasari yang masih pingsan di sana.

Dengan lembut mengangkat Jovitasari, Sanfiko Chen berjalan menuju Golden Sunshine.

"Oh iya, Albet Saputra, aku tidak ingin melihatnya lagi di Penang!"

Mendengar ini, Steven mengepalkan tangannya.

Danny yang sambil berlutut dengan seluruh tubuh basah kuyup, disaat ini ia berlutut, dengan cepat berpindah ke hadapan Sanfiko Chen.

"Tuan Sanfiko, maaf…… aku yang tidak punya mata, menyinggung Anda, tolong maafkan aku ..."

Disaat ini, Aji dengan cepat berlari ke sisi Sanfiko Chen, menendang Danny dengan satu kaki. Tendangan ini tidak ambigu. Dia langsung menendang Danny itu tiga meter jauhnya, dan tiba-tiba darah menyembur keluar.

Tapi Danny melihat apa yang telah dilakukan Sanfiko Chen sebelumnya, dan tahu bahwa orang seperti ini sama mengerikannya dengan iblis neraka, mana berani sentuh, dan dengan cepat bersikeras berlutut di tanah.

"Aji, orangmu sendiri, tangani sendiri. Masalah hari ini sampai disini saja. Aku tidak ingin ada berita yang tersebar keluar!”

"Tuan Sanfiko, jangan khawatir. Besok pagi, Penang akan sama seperti sebelumnya!"

Sanfiko mengangguk dan berjalan keluar dari Golden Sunshine.

"Renard, cepatlah, ikut, antar Tuan Sanfiko kembali……

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu