Menunggumu Kembali - Bab 111 Kembalikan sertifikat tempat tinggal kepadaku

“Ma, Sanfiko benar-benar sudah membeli rumah di sungai jiangxiang.

Ketika Jovitasari hendak mengatakan dan itu adalah rumah satu keluarga yang paling mewah yang mama katakan sebelumnya, langsung dipotong oleh Rita dan berkata: “Putriku, kamu kemarilah disamping mama, Sanfiko Chen itu bukan orang yang baik dan kamu tahu tidak? Dia sejak awal sudah berbohong kepada kita, kemarilah......”

Ketika Rita berbicara, dia menarik tangannya Jovitasari. Sekarang semakin dia melihat putrinya berada disampingnya Sanfiko Chen, semakin dia merasa tidak nyaman.

“Ma......bagaimana Sanfiko menipu kita? Ma, sekarang kenapa kamu jadi seperti ini?”

Hatinya Jovitasari sekarang tidak stabil, dia melihat mamanya sendiri tidak percaya pada Sanfiko Chen di depannya, hatinya semakin merasa lebih sakit.

Teringat Sanfiko Chen demi kebahagiaannya dia, dia membeli rumah tunggal di Xiangjiang Property. Meskipun dia tidak menggunakan uangnya sendiri, tetapi itu juga urusan Sanfiko Chen, yang juga berarti itu miliknya. Aku ingin memberi kejutan kepada mamaku sendiri, tetapi siapa yang tahu kalau dia seperti itu ke Sanfiko......

“Aku kenapa? Jovitasari, kamu kemari atau tidak......kuberitahu kamu bahwa kamu tidak tahu betapa memalukannya aku hari ini. Ketika aku pergi ke Biro Urusan Sipil di pagi hari, aku malah diusir oleh seseorang, ketika pergi melihat rumah dia malah keluar, membuat aku di depan “saudara perempuan”ku memalukan sekali, masih membeli rumah di Xiangjiang Property? Jika kamu bisa pergi kerja disana, aku akan memberi kamu jempol, tetapi bisakah kamu melakukannya?”

“Sanfiko Chen, kuberitahu kamu, jangan berpikir kamu bisa menipu putriku, lalu bisa menipu semua keluarga kami!”

Rita menunjuk ke Sanfiko chen dan berkata dengan dingin.

Saat itu alisnya Sanfiko Chen sedikit berkerut.

“Ma, kamu bilang pagi hari pergi ke Brio Urusan Sipil, kamu pergi kesana untuk apa?

Sanfiko Chen tidak bisa menahan diri untuk merinding sedikit, dengan punya perasaan buruk dihatinya.

“Aku pergi melakukan apa? Untuk menceraikan kalian, Sanfiko kuberitahu kamu, jangan berpikir aku Rita tidak bisa menanganimu!”

Mendengar ini, wajahnya Sanfiko Chen tiba-tiba berubah jadi tidak enak.

Jovitasari pada saat itu langsung pergi ke kamarnya dengan cepat, melihat Jovitasari keluar dengan wajah yang marah, dan langsung berkata ke Rita:

“Ma, kenapa kamu......kenapa kamu datang ke rumahku dan mengambil barang-barangku!”

“Kamu, kamu bawakan akta nikahku dan Sanfiko......”

Wajahnya Rita saat itu terlihat ada sedikit keberhasilan menatap ke Sanfiko Chen yang murung, kemudian menatap ke Jovitasari dan berkata: “Berdasarkan apa? Aku ini mamamu, kenapa? Sekarang kamu sudah dewasa dan sayapmu sudah keras, aku bahkan tidak bisa masuk ke kamar putriku sendiri?”

“Ma, kamu......keterlaluan!”

Sanfiko Chen sekarang berjalan melewati Rita , lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

“Sanfiko......”

“Saat itu Jovitasari buru-buru ikut masuk kedalam.

Sanfiko Chen langsung menutup pintu.

“Siapa yang menyuruhmu masuk, ini adalah rumahku, pergi......”

Tapi sudah jelas bahwa Sanfiko Chen saat ini tidak akan mendengarkan Rita, dia langsung masuk ke kamar dan melihat ke bawah lemari meja rias.

Jovitasari merasa lega ketika dia melihat kotak yang tampaknya sangat biasa.

Untungnya, apa yang ditinggalkan ibunya kepadanya tidak apa-apakan oleh Rita, kalau tidak Sanfiko Chen bisa saja membunuhnya.

Hanya saja sertifikat tempat tinggal yang diletakkan di atas meja diambil oleh Rita.

Bangun, Sanfiko Chen pergi keluar kamar, lalu kemudian berjalan langsung ke Rita.

Ketika melihat tatapannya Sanfiko Chen, Rita langsung merasa sedikit ketakutan. Tampaknya Sanfiko Chen yang selama ini dilihatnya seperti sampah, berubah menjadi seperti orang lain.

“Kamu......kamu mau melakukan apa?”

Pada saat itu, Jovitasari juga melihat Sanfiko Chen yang tampaknya sedikit berbeda, langsung teringat membuat wajah Sanfiko Chen berubah, dia langsung dengan cepat ke depan Sanfiko untuk menahannya.

“Sanfiko......”

“Sanfiko menatap ke mata Jovitasari, lalu mengulurkan tangan ke Rita dan berkata: “Ambillah......”

Rita melihat putrinya berhenti didepannya untuk menahan, segera langsung memulihkan ekpresi diwajahnya, dan bahkan didalam hatinya, dia merasa lebih kesal, baru saja dia ketakutan oleh si sampah itu.

“Ambil apa? Dasar kamu sampah, ini adalah rumahku, keluar dari sini......”

Sanfiko Chen melihat ke sekelilingnya dan melihat di atas sofa ada tas tangan milik si Rita.

Tidak banyak bicara, langsung pergi ke sofa.

“Kamu mau lakuin apa? Beraninya kamu!”

Rita dengan sendirinya langsung terpikirkan apa yang akan dilakukan oleh Sanfiko Chen, dia langsung pergi ke sofa dan mengambil tas tangannya.

Kebetulan pada saat itu Sanfiko Chen juga meraih tas tangan itu.

“Lepaskan, Sanfiko Chen, kamu berani merampokku? Kamu tidak ingin hidup lagi ya......”

Saat itu, Rita benar-benar marah. Hari ini, Sanfiko Chen berani mengambil tasnya, tentu saja dia tidak akan membiarkan Sanfiko Chen mengambil kembali sertifikat tempat tinggal dan akta nikahnya, akrena Rita hari ini belum selesai mengurusi urusannya, tetapi dia sudah menelepon memberitahu Billy. Billy dengan jelas berkata kepadanya bahwa jika besok dia punya waktu, dia akan membantu menangani permasalahan ini secara langsung, ini bukan masalah besar.

Jadi sekarang dia harus bisa memegang semua dokumennya ditangannya.

“Kembalikan sertifikatku kepadaku!”

Sanfiko Chen yang meraih tas tangan itu tidak melepaskannya dan berkata kepada Rita.

Saat ini, Sanfiko Chen benar-benar marah, karena kali ini Rita mengambil barang miliknya. Meskipun kali ini hanya mengambil sertifikat saja, tetapi tidak akan ada yang tahu lain kali dia akan membuka kotak itu, kotak itu adalah satu-satunya peninggalan ibunya kepada Sanfiko Chen. Itu sudah diperlakukan sebagai daerah terlarang.

Bahkan untuk Jovitasari, dia juga memberitahunya untuk tidak sembarangan melihat barang-barang miliknya. Dalam tiga tahun ini, Jovitasari hampir lupa bahwa dibawah lemari meja riasnya masih ada barangnya Sanfiko Chen.

Bagaimanapun, Sanfiko Chen yang membersihkan semua pembersihan di hari-hari biasa.

“Sertifikat apa? Aku tidak tahu!”

Pada saat ini, Rita dengan mati-matian memegang tas tangannya, lalu membalas dengan dingin.

“Ma, kamu......kamu cepat kembalikan sertifikatnya Sanfiko, dan keluarkan juga akta pernikahan kami. Bagaimana kamu bisa memasuki kamarku tanpa seizinku!”

Jovitsari melihat wajah seriusnya Sanfiko Chen, dia tahu bahwa pasti ibunya yang telah mengambil barang-barangnya Sanfiko Chen dan pasti juga mengambil sertifikat tempat tinggalnya Sanfiko.

“Sertifikat apa? Aku tidak tahu......”

“Pada saat itu, Rita masiih berpura-pura kebingungan.

Tetapi Sanfiko Chen memperkuat kekuatan tangannya.

“Aduh......Sanfiko Chen, lepaskan aku, dasar kamu sampah, cepat lepaskan aku......”

Pada saat itu, Rita tentu saja tidak sekuat Sanfiko, lalu segera berteriak dengan keras.

“Oh Jovitasari, Jovitasari......dimana kamu pergi? Kamu tidak peduli dengan keluarga ini, Sanfiko Chen ingin merampok barang-barangku, dia juga ingin memukulku. Apakah kamu tidak peduli denganku lagi? Ah......aku tidak hidup lagi......tidak hidup lagi......”

Dan juga pada saat itu, Sanfiko Chen tiba-tiba merobek tas tangannya Rita yang Rita genggam mati-matian. Awalnya, tas tangan ini adalah barang palsu, jadi tidak heran kalau tas itu tidak akan tahan ditarik oleh dua orang.

Segera setelah tas itu terobek, semua dokumen-dokumen yang didalam jatuh berserakan.

Melihat kejadian ini, Rita segera duduk dilantai dan menangis dengan keras.

“Ah, aku mati sudah, aku tidak bisa tinggal dikeluarga ini , ah......perampokan, mati sudah aku......”

Rita menangis di lantai.

Pada saat itu, Jovitasari di satu sisi dengan cepat mengambil akta nikah yang tersebar di lantai, dan di satu sisi membantu Rita untuk berdiri.

Tapi Rita tidak peduli lagi siapa itu, langsung menampar di wajah

Plak!

Jovitasari segera menutupi wajahnya.

“Ma......”

“Jangan panggil aku mama, aku tidak punya putri sepertimu, dasar kamu serigala bermata putih......ah......mati sudah aku......keluarga ini tidak bisa ditinggali lagi!”

Sekarang Sanfiko Chen sudah memegang sertifikat tempat tinggal di tangannya. Melihat pipi merah Jovitasari, dia semakin kesal.

“Ma, kamu jangan berbuat masalah lagi......”

Ah!

“Sanfiko Chen, aku sudah mengejanya untukmu, keluarga ini ada kamu tidak akan ada aku!”

“Jika bukan karena kamu, keluarga kami berubah menjadi seperti ini, dasar kamu makhluk kejam, obat macam apa yang kamu tuangkan ke Jovitasari......kembalikan putriku, kamu......”

Pada saat itu, Sanfiko chen yang belum berdiri tegak, didorong jatuh ke lantai oleh Rita, lalu Rita mengambil tas tangan yang telah robek dan memukul kepalanya Sanfiko Chen.

“Ma......”

Bang!

Pada saat itulah pintu toilet ditendang terbuka.

“Sudah cukup!”

Michael tidak bisa melihatnya lagi. Dia langsung berjalan keluar, lalu meraih tangan yang memukul Sanfiko Chen dengan tas tangan yang robek itu dan menariknya dengan kuat ke sofa.

“Di tengah malam hari, apa yang kalian ingin lakukan? Membuat orang yang mendengar jadi tertawa!”

Mencari kesempatan kali ini, Jovitasari segera membantu Sanfiko Chen berdiri.

“Tertawa? Apakah lelucon tentang keluarga kita masih sedikit? Michael, istrimu telah diganggu, kamu masih acuh tak acuh, pria macam apa kamu ini?”

“Sanfiko Chen, kamu keluar, keluar, ini adalah rumahku dan keluargaku tidak menyambutmu......”

“Michael, apa yang kamu lakukan.....?”

Michael, meskipun baru saja dari toilet, tetapi dia bisa mendengar dengan jelas apa yang telah terjadi.

“Apa yang aku lakukan?”

“Kuberitahu kamu, Sanfiko Chen sejak awal sudah membohongi kita. Lihatlah sertifikat yang di tangannya, dia sama sekali bukan berasal dari kota sumedang, tetapi dia berasal dari kota yanjing. Siapa yang tahu orang seperti dia telah melakukan kejahatan apa......apakah datang ke rumah untuk menghindari bencana......tidak akan, Jovitasari berikan akta pernikahannya. Besok kalian harus bercerai, siapa yang tahu latar belakang yang tidak jelas si Sanfiko Chen ini orang seperti apa!”

Rita bangun berdiri dan hendak mengambil akta pernikahan dari tangan Jovitasari.

“Ma, Sanfiko tidak membohongi kalian, aku tahu tahu tentang ini......”

“Kalianlah yang dari dulu tidak peduli, dan kalian juga tidak pernah bertanya!”

Jovitasari dengan cepat menyembunyikan akta pernikahan di belakangnya dan memegangnya dengan erat.

“Sudahlah, jangan bertengkar lagi, apa tidak bisa kita duduk dan bicara baik-baik?”

Michael mendengar perkataan istrinya, segera menatap Sanfiko Chen lagi.

Orang-orang dari kota yanjing......

Sanfiko Chen tidak peduli, satu sertifikat tidak mungkin mengungkapkan apa pun. Meskipun dia tahu bahwa ayah mertuanya sedikit rumit, tapi dari pemeriksaan sertifikat, sama sekali tidak mungkin bisa tahu sebenarnya dia!

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu