Menunggumu Kembali - Bab 502 Sekeluarga Bertiga (2)

Sanfiko Chen mengulurkan tangannya dengan pelan merapikan rambut Jovitasari, kemudian selangkah demi selangkah dari Puncak Chatian melangkah di atas udara, seakan-akan muncul tangga di depannya.

Setiap langkah kakinya, ruangan di bawah tangga langsung retak.

"Bagaimana bisa?"

Marvel Nangong yang duduk di dalam kapal perang sedang melihat bayangan di depan layar besar yang perlahan berjalan ke kapal perangnya.

Dan kini menjadikan Sanfiko Chen sebagai pusat, seluruh fungsi kapal perang kini sudah tidak berfungsi lagi.

"Boom!"

Sret...

Di saat ini, sepertinya gudang besar tersebut merasakan ada sebuah aura menyeramkan yang sedang mendekat, kemudian semua listrik petir semakin memadat.

Bersamaan juga kini Marvel Nangong yang duduk di dalam kapal perang sedang melihat komputer di tangannya, munculnya sebuah bayangan di layar yang terang tersebut, bayangan ini adalah seorang wanita. Walaupun matanya tidak terbuka, tetapi semua sel-sel di sekujur tubuhnya sudah sadar.

"Bagus sekali, bagus sekali..."

"Adikku, akhirnya kamu sudah bangun. Aku percaya kamu tidak akan mengecewakanku, haha..."

Di saat yang bersamaan, kini Sanfiko Chen melihat orang yang berada di dalam gudang besar di antara listrik petir.

Bayangan itu, penampilan itu.

Ekspresi Sanfiko Chen langsung berubah drastis.

Perlahan-lahan Sanfiko Chen mendarat di atas kapal perang raksasa tersebut, kapal perang raksasa yang sebelumnya tidak berhenti menghisap energi dari tubuh praktisi spiritual kini tidak bergerak sedikitpun, hingga bagian luar kapal perang yang berada di bawah kaki Sanfiko Chen masih sedang terkupas.

"Sanfiko Chen, tidak di sangka kamu lebih hebat dari yang kubayangkan, tetapi walaupun begitu, apakah menurutmu kamu bisa melawanku? Haha..."

Kini suara Marverl Nangong langsung menembus tubuh energi virtual dan langsung terdengar keluar, terdengar sampai telinga Sanfiko Chen.

Sret...

Whoosh...

Tiba-tiba sebuah kekuatan listrik petir menyeramkan dari gudang besar langsung menyerang ke arah Sanfiko Chen.

Whoosh!

Sret... Sret...

Boom... Boom...

Kini depan tiba-tiba muncul sebuah pelindung di depan Sanfiko Chen, lebih seperti sebuah kekuatan pelindung. Tapi walaupun begitu, suara seketika petir tersebut seperti suara ngauman, kemudian berubah menjadi seekor naga melaju ke arah pelindung tersebut.

Boom!

Detik kemudian kekuatan pelindung menyeramkan tersebut langsung retak.

Saat kekuatan pelindung tersebut meledak, sekujur tubuh Sanfiko Chen langsung menghindar sampai di sisi Caspian.

Petir yang menyeramkan tersebut langsung jatuh ke kapal perang, seketika kapal perang tersebut langsung berguncang dengan dahsyat.

Tapi kini Marvel Nangong malah tidak memedulikan energi tubuh baru yang memadat kembali. Dalam sekejap dia menaikkan badannya, berdiri di depan kapal perang raksasa lalu melihat ke bawah beberapa orang tersebut.

"Sanfiko Chen, tampaknya ada sesuatu yang kubutuhkan di dirimu, jika aku menggunakanmu untuk penelitian, mungkin aku akan menang."

"Hehe... tapi sebelum kamu mati, aku akan mengabulkan sebuah harapanmu, yaitu membiarkan sekeluarga bertiga untuk kumpul bersama."

"Jangan bilang aku yang jadi paman ini tidak baik, sebenarnya aku lumayan sayang dengan kalian, kalau tidak aku juga tidak akan sering membawa kalian bersamaku..."

Tetapi kini Sanfiko Chen tidak mendengar perkataan Marvel Nangong, dia malahan melihat Jovitasari yang berada di dalam pelukannya.

Kini Jovitasari perlahan membukakan matanya.

"Sanfiko... ini..."

Sanfiko Chen perlahan menyentuh keningnya Jovitasari, kemudian mengirimkan semua masalah yang terjadi ke dalam otaknya Jovitasari.

Tapi tanpa menunggu Jovitasari berbicara, Sanfiko Chen langsung dengan nada rendah berkata: "Kamu tunggu aku di sini, tunggu masalah ini selesai, kita sama-sama pulang!"

Sanfiko mengatakannya sambil mencium keningnya Jovitasari, kini Jovitasari sebenarnya ingin berkata sesuatu, tetapi wajahnya sudah memerah, karena Sanfiko Chen menciumnya di depan Caspian dan banyak orang asing lain, dapat diketahui jika saat itu isi hati Jovitasari mulai panik.

Saat dia mengetahui semua hal ini, dia sangat terkejut dan tidak bisa percaya. Tetapi jati dirinya tetaplah orang biasa, dan seorang wanita.

Sifatnya yang lembut tidak pernah berubah.

Pastinya keengganan wanita tidak akan berubah.

Dia menganggukkan kepala dengan malu-malu, Sanfiko Chen langsung melihat sekilas Caspian. Caspian langsung mengetahui maksud dari Sanfiko Chen, dia berjalan ke depan kemudian berdiri menghalangi di depan Jovitasari.

Menganggukkan kepala, Sanfiko Chen membaikkan badan, menaikkan tangannya dengan aura yang kuat.

Tanpa teknik yang lain, saat Sanfiko Chen menaikkan tangannya, dia juga langsung terbang ke udara, kemudian saat dia membuka telapak tangannya, dia langsung mencengkram tanpa ragu-ragu.

Boom!

Boom!

Detik kemudian kekuatan tubuh Marvel Nangong yang berdiri luar kapal perang raksasa langsung hancur karena diremas Sanfiko Chen, hingga kini Sanfiko Chen tiba-tiba turun di atas kapal perang raksasa ini, kemudian kerangka kapal perang yang sebenarnya sangat kokoh dan tidak akan rusak, kini mulai muncul retakan.

Nging nging...

"Apa?"

Kini Marvel Nangong belum sempat, kemudian Sanfiko Chen karena sedang marah, dia langsung menghancurkan tubuh energi dia, di atas kepalanya mulai muncul goyangan yang dahsyat.

"Segera hidupkan lapisan energi, pengendali kapal perang raksasa..."

Sanfiko Chen sedikit terkejut saat dia menginjak kapal perang raksasa, tidak disangka kapal perang itu tidak langsung retak. Sanfiko kemudian langsung melompat ke udara lagi, lalu dengan kuat mendarat di atas kapal perang.

Di saat ini juga muncul lengan tangan yang tidak terhitung jumlahnya di kapal perang raksasa tersebut, sekeliling lengan tangan ini dikelilingi oleh energi yang kuat, dan di luar kapal perang ini muncul lapisan energi yang menyeramkan.

"Huh !"

Setelah menghentakkan nafas, Sanfiko Chen langsung mendarat dengan kuat!

Boom...

Srett....

"Ini...."

Kini Marvel Nangong sedang berdiri di ruang kontrol besar tersebut, dalam sekejap kerangka tebal kapal perang yang berada di atas kepalanya kini mulai bergetaran.

Bersamaan dengan suara getaran tersebut diikuti oleh mulai munculnya retakan. Seluruh ruangan kontrol kapal perang mulai mengeluarkan suara peringatan, dan saat munculnya suara peringatan, lapisan energi yang terbentang luas di bagian luar kapal perang, sebelumnya masih bisa menahan kekuatan dari Sanfiko Chen, tetapi kini sudah retar dan hancur semuanya.

Sret...

Boom!

Boom boom boom...

Suara menyeramkan dari lengan tangan raksasa yang berasal dari kapal perang kini sudah patah semuanya.

Aksi Sanfiko Chen terlihat sangat mudah, yaitu hanya menginjak dari udara, tetapi akibat yang dihasilkan membuat semua orang terkejut.

Kapal perang tersebut langsung retak karena injakan kakinya.

Bersamaan dengan retaknya kapal perang, sebuah bayangan hitam menembus ke udara dari tengah kapal perang.

"Sanfiko Chen, kamu beneran membuatku marah. Awalnya aku kira akan memberimu kesempatan karena kamu adalah darah dari keluarga Nangong, tapi kini..."

"Apakah kamu yang membuat Jovitasari menjadi sampel eksperimen? Dan mengambil memori dia?"

Sanfiko Chen tidak mendengar perkataan Marvel Nangong, karena yang paling penting baginya selain ibunya sendiri, yaitu Jovitasari.

Terhadap orang lain, Sanfiko Chen hanya sedikit khawatir dengan paman keduanya, tetapi kini dia tidak memedulikan apapun lagi.

Terhadap Marvel Nangong di depannya, dia tidak memedulikan apa identitasnya, dan dapat dikatakan jika semua keburukan ini adalah hasil dari Marvel Nangong, jadi bagaimanapun bagi Sanfiko Chen, Marvel Nangong harus mati.

"Hehe... keponakan baikku, apakah kamu bisa bertemu dengan Jovitasari jika bukan karena ini? Sekarang aku beri kamu kesempatan terakhir kali, sini datang ke sisi paman. Nanti aku bawa kamu kembali ke Laboratorium Bumi, kamu akan tahu jika dunia ini lebih luas dari yang kamu bayangkan. Paman pasti akan mengabulkan semua permintaanmu, hingga akan menjadikanmu sebagai dewa pertama di bumi ini, dan mewakili bumi untuk bertarung dengan dunia angkasa yang tidak ada batasnya..."

Lebih cocok agar kedepannya menjadi pemimpin dari proyek "Dewa".

Jika mendapat kekuatan genetika "Dewa", dapat diketahui jika keserakahan Marvel Nangong tidak sekecil bumi.

"Laboratorium Bumi?"

Sanfiko Chen menghentakkan nafas, kemudian dia melihat sekujur tubuh Marvel Nangong yang diselimuti oleh armor baja hitam, dia berkata: "Barusan saja, aku sudah menghancurkan Laboratorium Bumimu!"

Sudah dihancurkan, Laboratorium Bumi?

Marvel Nangong yang memakai armor baja hitam belum menyadari, dia melihat Sanfiko Chen yang berada di depannya membuat dia tertawa.

"Kamu? Walaupun semua orang gereja sesat di barat juga tidak mungkin bisa menghancurkan Laboratorium Bumiku, apa lagi kamu... praktisi spiritual kecil?"

Saat Marvel Nangong mengatakannya, dia malah dengan panik mulai menghubungi ruang kontrol Laboratorium Buminya.

"Siapa tahu!"

Menghadapi cara bicara Marvel Nangong yang berteriak dan menjengkelkan, Sanfiko Chen hanya membalasnya dengan 2 kata, kemudian dia melangkah, seluruh ruangan langsung berguncang dengan dahsyat.

Sret...

Kini listrik yang berada di sekeliling gudang besar raksasa tidak berhenti berkedip, seakan-akan gudang besar tersebut sudah mau meledak.

"Tidak mungkin... Tidak mungkin..."

Marvel Nangong tidak percaya dengan perkataan Sanfiko Chen, tetapi kini dia tidak menemukan Laboratorium Buminya walauoun sudah dilihat melalui satelit di bumi. Apa lagi ruang kontrol Laboratorium Bumi ini, seakan-akan seluruh angkasa tidak pernah ada Laboratorium Bumi.

"Beraninya... Beraninya kamu..."

"Tidak...."

Marvel Nangong yang duduk di dalam kerangka armor baja hitam kini melihat data dengan jumlah banyak yang terpampang di layar depan matanya, semakin membuat dia merasa ketakutan.

Karena dia melihat kepingan dengan jumlah banyak di ruang abstrak tersebut, dan dia tidak asing dengan kepingan tersebut.

"Kamu, beraninya kamu menghancurkan Laboratorium Bumiku, apakah kamu tahu berapa lama waktu yang telah kuhabiskan, apakah kamu tahu berapa banyak hasil penelitian yang banyak dalam ratusan tahu di dalam Laboratorium Bumi, apakah kamu tahu..."

Tatapan Sanfiko Chen melihat gudang besar yang mengambang di udara, dan suara listrik yang sangat kuat membuat dirinya semakin jelas. Dia bisa dengan jelas merasakan orang yang berada di dalam Gudang besar ini, adalah orang yang sangat dia kenal, tapi...

Selangkah demi selangkah Sanfiko Chen memilih untuk menghiraukan Marvel Nangong, karena tidak ada ancaman apapun baginya jika memedulikan Marvel Nangong yang seperti orang gila, dia hanyalah seekor semut.

Perlahan-lahan dia berjalan ke arah gudang besar tersebut, beberapa bayangan di dalam petir listrik muncul di depannya.

Yang berdiri di depan memegang pedang panjang dengan ekspresi yang dingin bukanlah orang lain, dia adalah Freddy Chen.

"Freddy Chen, bunuh dia!"

Dalam teriakan yang kuat, tatapan Freddy Chen yang memegang pedang panjang kini tampak sangat dingin. Pedang panjang di tangannya langsung menggores ruangan di depan hingga robek, serangan dalam 1 kali goresan. Setelah itu ruangan di sekitar Sanfiko Chen langsung hancur. Dalam aksi pedang tersebut, aura pedang itu seketika datang di depan Sanfiko Chen...

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu