Menunggumu Kembali - Bab 323 Sanfiko Chen, beraninya kamu memukulku!

"Jovita, kamu sudah bangun."

Di sofa kantor, Sanfiko Chen melihat Jovitasari yang perlahan membuka matanya.

Jovitasari menekan pelipisnya, lalu saat melihat waktu.

"Ah, sudah terlambat, jam enam masih ada rapat."

"Sudah terlambat, Sanfiko, nanti kamu tunggu aku di lantai bawah perusahaan saja."

Sanfiko Chen segera berdiri dan memapah Jovitasari yang hampir jatuh karena tergesa-gesa.

"Jovita, dua hari ini sudah membuatmu capek, kalau tidak rapat ini tunggu besok saja baru dibuka lagi, lagi pula sekarang diperusahaan sudah ada ayah."

"Jangan, meskipun konferensi pers ini berhasil diadakan, tapi aku juga banyak tahu kekurangan kita melalui konferensi pers ini, benar-benar ingin kerja sama lebih dalam lagi dengan Perusahaan Group Shen dan Industri Bir Sumedang, kita harus menghindari ini semua. "

"Sudahlah, kamu istirahat dulu lalu mengendarai mobil, besok aku libur!"

Sanfiko Chen mengangguk.

Melihat Jovitasari yang berbalik dan meninggalkan kantor, disaat ini Sanfiko Chen tidak bisa menahan senyumnya, melihat Jovitasari yang sangat bergantung padanya benar-benar membuatnya tidak tahu bagaimana mengucapkan selamat tinggal.

Tapi sekarang Sanfiko Chen sudah tahu bahwa dia tidak bisa menundanya lagi, setelah menunggu Nuri kembali, dia akan bersiap untuk kembali ke Kota Yanjing.

Hari sudah gelap saat menunggu satu keluarga pulang kerumah.

Karena kelelahan, Michael dan Jovitasari langsung masuk ke kamar mandi setelah mereka pulang.

Terutama Jovitasari, dua hari ini merasa dirinya sangat lelah.

Tapi tepat ketika Jovitasri sedang mandi, tiba-tiba mendengar suara rusuh di kamar.

"Sanfiko Chen, apa yang kamu lakukan ... Cepat lepaskan aku!"

Saat sedang berbicara, Rita segera mengibaskan tangannya dan kemudian melangkah mundur, yang awalnya Rita berpikir kalau dia tidak perlu memasak lagi saat pulang, dan membuang kerjaan ini ke Sanfiko Chen, tetapi tepat saat dia keluar dan berdiri didepan Sanfiko Chen yang baru berbicara, tetapi Sanfiko Chen langsung meraih tangannya, bahkan dengan sangat kuat.

Bahkan mata itu dingin seolah ingin memakannya.

"Dari mana gelang ini berasal?"

Pada saat ini, hati Sanfiko Chen penuh dengan kecurigaan, pada saat bersamaan, tatapan matanya sudah mendingin, karena dia melihat gelang yang dipakai oleh ibu mertuanya persis sama dengan peninggalan yang ditinggalkan ibunya.

Tidak mungkin ada kebetulan seperti itu.

"Tidak perlu kamu peduli, Sanfiko Chen ..."

"Sanfiko Chen, kegilaan apa yang kamu lakukan, beraninya kamu bertindak pada ibuku!"

Awalnya Rita merasa bersalah karena Sanfiko Chen mengenali gelang yang dia kenakan, apalagi dia tahu kalau gelang itu pasti punya Sanfiko Chen.

Tetapi pada saat ini, dia mengenakannya di tangannya, jadi gelang ini adalah miliknya, dia tidak akan membiarkan siapa pun merebutnya kembali.

Tetapi tanpa menunggu dia berbicara, Nusrini yang hari ini kembali, bergegas keluar dan langsung berdiri di depan Sanfiko Chen, dengan ekspresi marah.

"Minggir kamu, ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada ibu!"

Disaat ini Sanfiko Chen merasa sangat cemas, dia tidak ingin banyak bicara dengan bibinya, pada saat ini, dia hanya ingin tahu dari mana asalnya gelang yang dipakai oleh Rita, sama persis dengan yang ditinggalkan ibunya.

Secara alami, dalam hati Sanfiko Chen tidak ingin percaya bahwa gelang ini adalah gelang yang ditinggalkan ibunya sendiri.

"Sanfiko Chen, apakah kamu pikir sekarang kamu sudah memiliki status di rumah ini? Aku katakan padamu, jika hari ini kamu tidak meminta maaf kepada ibu, kamu tunggu saja untuk keluar dari pintu keluarga Bai kami!"

Nusrini tidak tahu mengapa, dia tidak bisa melihat Sanfiko Chen dengan kesombongan ini.

"Aku katakana sekali lagi, minggir kamu, hal ini tidak ada hubungannya denganmu!"

"Ini adalah masalah antara aku dan ibu!"

Melihat Rita yang tak hentinya melindungi gelang yang ada di tangannya, kemudian tak henti-hentinya melangkah mundur, pada saat ini hati Sanfiko Chen memiliki firasat buruk.

"Ok, Sanfiko Chen, kamu sih sampah berani-beraninya mengambil tindakan dengan ibumu sekarang, percaya atau tidak, kalau aku akan membocorkan semua masalahmu, biar kakakku tahu orang seperti apa kamu sebenarnya!"

Karena Nusrini selalu berada di dealer mobil sebelumnya, jadi ada beberapa hal yang dia tidak tahu.

Pada saat ini, Sanfiko Chen tidak ingin membuang banyak waktu dengan Nusrini, langsung mengulurkan tangan dan mendorong Nusrini ke sofa, lalu berjalan ke depan Rita dan memegang tangan Rita, melihat lebih teliti ke gelang giok itu, lalu dengan dingin berkata: "Bu, aku Tanya kepadamu sekali lagi, dari mana gelang giok ini berasal!"

Ah!

"Sanfiko Chen memukul orang, memukul orang ..."

Dengan segera Nusrini berteriak.

"Sanfiko Chen, apakah kamu mau memberontak? Cepat lepaskan tanganmu, kamu ..."

Pada saat ini, Jovitasari dan Michael berjalan keluar dengan cepat, melihat adegan ini wajah mereka tiba-tiba berubah, mereka berdua berjalan kedepan Sanfiko Chen.

"Sanfiko Chen, cepat lepaskan ibumu, kamu ini mau ngapain?"

Michael melihat wajah Sanfiko Chen penuh kegelapan, meskipun Michael tahu mungkin Sanfiko Chen memiliki latar belakang yang dalam, dan kekuatannya juga sangat kuat, tapi Michael tidak mengizinkan siapa pun untuk menyakiti keluarganya.

"Sanfiko, kamu ..."

Tepat ketika Jovitasari berbicara, Sanfiko Chen langsung menarik pergelangan tangan Rita dengan kuat.

"Katakan, dari mana kamu mendapatkan gelang ini!"

Sebelumnya Jovitasari tidak tahu mengapa Sanfiko Chen tiba-tiba marah besar, tetapi di saat ini mendengar perkataan Sanfiko Chen, tiba-tiba ketiganya melihat ke gelang yang ada ditangan Rita.

Meja yang berada di cahaya lampu, memunculkan bayangan, tidak hanya itu, hanya melihat bahan gelang itu, meskipun Michael yang sama sekali tidak mengerti dengan gelang giok ini, tapi dia dapat melihat bahwa gelang giok ini bukanlah barang berharga biasa .

Dan ketika Jovitasari melihat gelang itu, tiba-tiba seluruh tubuhnya gemetar seolah disambar petir.

"Ayah, kakak, apakah kalian tidak peduli? membiarkan ibu ditindas oleh penindas ini, gelang macam apa, gelang ini ada di tangan Ibu, berarti itu milik Ibu."

"Diam kamu!"

Sanfiko Chen dengan dingin menghentikan Nusrini, di saat ini, mata Chen Ping dipenuhi dengan amarah yang dingin dan tertekan, karena tepat saat Sanfiko Chen yakin bahwa gelang ini adalah gelang yang ditinggalkan sang ibu untuk dirinya.

Tapi sekarang sudah ada di tangan ibu mertua, berarti itu hanya bisa menjelaskannya.

"Katakan ..."

Suara Sanfiko Chen dipenuhi dengan amarah, dan pada saat yang sama tangan Sanfiko Chen memegang dengan kuat lagi.

Ah!

Ah ...

Hu hu hu ...

"Sanfiko Chen, lepaskan aku, tanganku sudah mau patah, ahhh ... Jovita, Micahel, kalian ... Apakah kalian hanya melihat sampah ini menindasku, kalian!"

"Sanfiko ..."

Ketika Michael hendak berbicara, Jovitasari malah melangkah maju, menatap ibunya dengan dingin dan berkata, "Bu, apakah kamu telah mencuri barang Sanfiko!"

"Aku ..."

"Barang-barangnya, apakah aku mencuri barang-barangnya? Jovitasari, aku ini ibumu, bagaimana kamu berbicara."

Rita secara alami tidak akan mengakuinya saat ini, dan kali ini semua keluarga bersamanya, sehingga dia tidak takut pada Sanfiko Chen, bahkan di matanya Sanfiko Chen akan segera diusir olehnya dari rumah mereka, bahkan masih berani bersikap ganas dihadapannya, dan didadanya ada api yang membara.

"Sanfiko Chen, si sampah, segera lepaskan aku!"

Saat berbicara, Rita mulai berontak.

"Bu, dulu aku menghormatimu, jadi tidak peduli bagaimana Anda memperlakukanku, aku tidak perhitungan denganmu, karena anda adalah ibunya Jovita, dan juga ibu mertuaku, tetapi setiap orang memiliki garis bawah, anda menginjak wajah dan harga diriku, aku tak masalah, tapi mengapa anda menyentuh barangku yang paling berharga? "

"Aku bertanya kepadamu untuk terakhir kalinya, di mana Anda mendapatkan gelang yang ada ditanganmu ini?"

Saat berbicara, Sanfiko Chen perlahan-lahan melepaskan tangan Rita, tetapi pada saat ini Sanfiko Chen sangat menakutkan, ketika tadi dia mengatakan itu, bahkan Michael yang berdiri di samping, merasa seluruh tubuhnya tidak enak.

"Untuk apa kamu peduli dari mana aku dapat, yang penting sekarang gelang ini milikku ..."

Prakkk!

Dengan tamparan, Sanfiko Chen tidak ada sedikit keraguan, langsung menampar wajah Rita, dan tiga orang lainnya yang ada ditempat pada saat ini benar-benar terkejut.

Terlebih wajah Jovitasari berubah drastis, tiba-tiba dia merasa sangat asing dengan Sanfiko Chen.

"Sanfiko Chen, beraninya kamu memukulku?"

"Anda berani menyentuh peninggalan ibuku, aku bisa saja membunuhmu, emang kenapa kalau aku memukulmu!"

Satu kalimat, Michael yang awalnya yang ingin berbicara, tiba-tiba wajahnya gemetaran.

Dan Rita yang pada saat ini mendengarkan itu.

"Apa yang kamu katakan, gelang ini adalah peninggalan ibumu?"

Saat berbicara, Rita dengan bergegas bangkit dari lantai, dan kemudian langsung melepaskan gelang itu dari tangannya sendiri, bahkan tampak sedikit panik dan melemparkan gelang itu langsung ke Sanfiko Chen.

"Kamu tidak mengatakannya dari awal, aku kembalikan padamu, itu benar-benar sial!"

Karena lemparan itu terlalu cepat, saat itu Sanfiko Chen tidak kepikiran kalau Rita bisa langsung melemparkan kepadanya seperti ini, dia bahkan tidak siap untuk mengnangkapnya, dan dengan segera gelang indah dan kuno itu langsung mengenai lantai marmer dan pecah.

Suara pecahan garing itu terdengar, dan pada waktu itu gelang giok yang indah dan kuno itu terbelah menjadi dua bagian.

Ahh?

Apa ...

Disaat ini Sanfiko Chen yang berdiri disana tercengang, yang awalnya tatapannya dingin dan marah, pada saat ini benar-benar berubah menjadi terkejut dan sulit dipercaya ...

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu