Menunggumu Kembali - Bab 212 aku tidak membunuhmu karena kamu adalah nenek Jovitasari

Sebelum kata "tolong" diucapkan, leher Grecia telah diraih oleh Sanfiko.

"Ah ..."

Grecia berteriak.

Berbalik dan berusaha menggunakan kakinya untuk menendang perut Sanfiko.

Ah!

Sanfiko melepaskan tangannya, dan Grecia yang sedang panik jatuh ke tanah.

Seluruh tubuhnya gemetar, karena baru saja dia melihat Sanfiko menendang Bernard dengan sadis sampai mati, apakah ia manusia? Ini benar-benar melampaui pikiran Grecia.

Di matanya, Sanfiko hanyalah seonggok sampah, menantu yang tidak memiliki kekuatan sedikitpun di keluarga Bai, tapi menantu itu sekarang sedang membunuh orang di depan matanya.

Dan gerak-geriknya tampak sepertinya ingin membunuhnya.

Keberaniannya hanya sedikit, meskipun dia tampak galak, orang-orang seperti dia sebenarnya hanya suka menggertak.

Saat itu ia sulit berdiri karena terbanting jatuh ke tanah, ia berusaha merangkak kearah pintu.

Ya, saat ini Grecia sedang merangkak, karena dia gemetaran di seluruh tubuhnya, kakinya juga lumpuh dan lemah, dia tidak bisa berdiri sama sekali, apalagi melarikan diri.

"Sanfiko ... sialan kamu sini datang padaku ... bunuh aku jika berani! Ah!"

Yogi di satu sisi berteriak, lalu berdiri dan bergegas menuju Sanfiko dengan emosi.

"ha ha, kamu anak yang berbakti!"

Bammm!

Menghadapi tabrakan Yogi, Sanfiko tidak ragu-ragu langsung menendang keras Yogi.

Puffff!

Badan Yogi terbanting ke tepi lantai dansa, dan dia tidak bisa bangun untuk waktu yang lama. Seluruh tubuh tiba-tiba bergetar, dan darah menyembur keluar.

"Bu ... iBu ..."

Jelas, Grecia sama sekali tidak melihat Yogi saat itu, dan masih terus merangkak ke depan.Pada saat ini, Grecia teringat ancaman yang diberikan Sanfiko saat ia mencekik lehernya. Ia menjadi semakin lemah, kedua tangannya tak berhenti bergetar. Pada saat ini, mulutnya tak berhenti bergumam, dan tubuh nya seperti cacing yang sedang menggeliat maju.

"Uhuk uhuk ... oh!"

Wajah Yogi dipenuhi dengan air mata, dia batuk dengan keras, kemudian menekan dadanya dan meludahkan darah.

Saat ini dia tiba-tiba merasa seperti akan mati.

Dan itu terasa sangat jelas.

Tidak!

Dia memKamung Sanfiko, yang berjalan menuju Grecia langkah demi langkah, dan hatinya dipenuhi keputusasaan.

Dari kecil sampai besar, Yogi hidup di bawah dukungan besar, ditambah dengan gelar tuan mudanya di keluarga Bai di Penang, dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada yang berani melukainya, di mana pun dia berada, dia akan disegani.

Oleh karena itu, Yogi yang selalu hidup di lingkungan yang superior, dan juga karena ini, Sanfiko yang dianggap mereka hanya seonggok sampah, membuat mereka tidak dapat menerimanya.

Yogi merupakan sebuah contoh.

Uh ...

Saat ini, Yogi memuntahkan darah lagi. Jelas, Sanfiko langsung menendang organ Yogi tanpa aba-aba.

"Jangan dekati aku, dasar sampah, jangan dekati aku ..."

Grecia gemetaran di seluruh, dan seluruh badannya terus merangkak di tanah, mulutnya tak berhenti bergumam.

Sebelum itu, mereka masih minum anggur dan bergurau ria, adik Bernard yang sedang mabuk semua telah sadar, mereka mengobati luka mereka masing-masing lalu berkumpul menjadi satu grup.

Di mata mereka, Sanfiko yang ada di depan mereka adalah orang yang sangat mengerikan, yang benar-benar melampaui kekuatan preman mereka. Kalian juga harus tau, Bernard, pimpinan kumpulan preman itu, bergetar ketakutan di depan anak muda ini.

Injak itu!

Ini bagaimana cara mencegahnya.

Ah!

Tetapi pada saat ini, Sanfiko tidak terlalu menghiraukan orang-orang ini. Baginya, Grecia sudah mati dari awal. Ini adalah kedua kalinya Grecia menghajar Jovitasari.

Awalnya, pada saat pertama kali Sanfiko ingin memberi Grecia pelajaran keras, tetapi pada saat itu, Sanfiko mendengarkan kata-kata Michael dan memberikan kesempatan pada Grecia untuk tetap hidup.

Kali ini ... tidak ada ampun lagi.

Ia mengulurkan tangan dan meraih Grecia yang gemetar dengan tiba-tiba, lalu mengangkatnya perlahan.

Ah ...

"Sanfiko, lepaskan aku, lepaskan aku ... ah ... tolong! Tolong!"

"uhukk uhuk ..."

"Ah ..."

Tangan Sanfiko perlahan mencekik leher gemuk Grecia secara perlahan.

Saat itu seluruh tubuh Grecia gemetar, dan pada saat itu juga, tangan gemuk yang dipenuhi perhiasan emas dan perak terus-menerus ingin membebaskan diri dari genggaman Sanfiko.

Tetapi tangan Sanfiko lebih kuat bagaikan penjepit besi yang kuat.

Ah!

"Aku ... aku ... bantu aku ... tolong ..."

"Kamu ... lepaskan aku ... dasar kamu sampah...."

Wajah Grecia memerah, dan seluruh tubuhnya berjuang, dan pada saat ini mata Grecia mulai tampak putih.

"Sanfiko ... bisakah kamu ... dapat ..."

Ia melihat tangan Sanfiko dengan mata kepalanya sendiri, di mata seluruh orang disini Sanfiko seperti dewa kematian.

Mata Puspita penuh dengan kepanikan, tetapi bagaimanapun juga dia adalah anggota keluarga Bai, meskipun Grecia telah memperlakukannya seperti itu sebelumnya, tetapi dalam hatinya Grecia tetap menantu perempuannya, sulit menerima Grecia yang akan mati seperti ini.

Sanfiko tersenyum sedikit.

"Grecia, sebenarnya kau sudah mati dari awal. Saat pertama kali kau menghajar Jovitasari, sebenarnya aku sudah hampir membunuhmu, tapi aku memberimu kesempatan, tetapi kamu malah tidak menghargai kesempatan..."

"Kau ..."

Bammm!

Tidak mudah bagi Grecia untuk bernapas, kegelapan seperti sedang menunggunya.

Saat dilepaskan, Grecia baru jatuh ke tanah, matanya melebar, dan penuh dengan ketakutan.

"Nenek, apa yang baru saja kamu katakan?"

Hah?

Pada saat ini, Puspita sedikit mengernyit, dan hatinya agak kesal, tapi dia takut untuk mengatakan sesuatu kepada Sanfiko.

Ia menggelengkan kepalanya segera.

"Bu, ibu ... Sanfiko, bagaimana kau bisa tega membunuh ibuku? Aku ... aku sudah memberimu semuanya!"

Yogi benar-benar bingung saat ini.

Meskipun dia tahu bahwa Sanfiko sangat mengerikan dan sangat kejam, tapi yang tidak disangka adalah ibunya telah dibunuh oleh Sanfiko.

Ini ...

Dia tidak punya waktu untuk ragu dan memikirkannya.

Itu hanya menahan napas nya, dan bergegas menuju Sanfiko dengan emosi.

Hah!

Ah!

Sanfiko tidak bergerak sama sekali, tetapi pisau semangka yang tidak jauh darisana menembus tubuh Yogi secara langsung.

Saat ini, semua orang bergetar, Yogi tidak percaya pisau semangka menembus tubuhnya. Dia ingin berbalik dan melihat siapa yang menusuknya dengan pisau semangka, tetapi jelas akhirnya ia gagal. .

Begitu dia berbalik, dia langsung jatuh ke tanah, dan langsung mati di tempat.

Tepat ketika Yogi jatuh, Aji mengambil alih dan bergegas masuk dengan puluhan orang.

"Tuan Sanfiko ..."

Kak Aji melangkah ke depan Sanfiko, dengan ekspresi hormat.

Sanfiko tersenyum ringan, dan kemudian berkata, "Tolong bereskan orang-orang yang ada disini, aku tidak ingin melihat orang-orang ini!"

Kak Aji segera mengerti.

"Aku tahu apa yang harus Aku lakukan, Tuan Sanfiko."

Sanfiko berjalan selangkah demi selangkah menuju Porsche merah, dan kemudian perlahan menarik Jovitasari keluar dari Porsche.

Jovitasari masih tidur nyenyak, tapi dia sepertinya merasa lengan Sanfiko memegang lehernya dengan erat, dan kemudian ia bersKamur di lengan Sanfiko.

"Sanfiko Chen ... siapa sebenarnya kamu ...?"

Pada saat ini, Puspita telah dibebaskan dari kKamung besi oleh orang-orang Kak Aji, tetapi ketika dia keluar, dia melihat Sanfiko bersiap untuk pergi, lalu bertanya.

Tuan Sanfiko?

Bahkan Kak Aji dari kota Penang harus dengan hormat memanggil Tuan Sanfiko?

Puspita sangat kaget dan terkejut. Selain keterampilan mengerikan Sanfiko dan cara dia mengatasi berbagai hal, dia bahkan membunuh Bernard, Grecia, dan Yogi di depan begitu banyak orang.

Yang membuat Puspita semakin ngeri adalah setelah Sanfiko membunuh seseorang, rasanya ia seperti melakukan hal yang sangat biasa, tanpa ada beban pikiran sama sekali.

Orang seperti itu jelas bukan orang biasa!

Sanfiko berhenti dan menatap Jovitasari, yang sedang tidur dengan sangat manis di lengannya, dan segera berkata kepada Kak Aji:" Siapkan mobil untuk membawa nenek ke rumah sakit, periksa, dan jika tidak ada masalah, antar dia pulang untuk beristirahat. "

Kak Aji segera mengangguk.

Setelah mengatakan ini, Sanfiko pergi meninggalkan bar Hegel.

Menyisakan wajah Puspita yang dingin dan marah.

"Danny, siapkan mobil untuk membawa wanita tua itu ke rumah sakit?"

"Kak Aji, jangan pikir Aku tidak mengenal Kamu, semua orang Kamu adalah raja di tanah Penang ini, tetapi mengapa Kamu tampak seperti anjing di depan Sanfiko!"

Hati Puspita penuuh dengan emosi.

Tidak ada tempat untuk melepaskannya!

"Wanita tua, harap perhatikan ucapan Kamu. Jika bukan karena Kamu adalah nenek Jovitasari, Kamu pasti sudah menjadi mayat."

Di antara kata-kata itu, Renard menunjuk adik Bernard tidak jauh darisana, yang terluka parah oleh Sanfiko.

Pada saat ini, lehernya telah dihajar, dan satu per satu berdarah jatuh ke tanah...

Hah?

"kalian ... kalian ..."

Wanita tua itu benar-benar kaget saat ini, dia tidak percaya apa yang dia lihat di depannya, walaupun dia tahu banyak hal, dia tidak pernah melihat adegan berdarah seperti ini.

"Kak Aji, mobil sudah siap."

Kak Aji mengangguk, lalu meniupkan asap rokok dari mulutnya ke genangan darah dan melangkah keluar, memKamung Puspita dan berkata, "Tuan Sanfiko suka bersikap rendah hati. Jika Kamu tidak mengerti, maka Aku akan membiarkan seseorang untuk membuat Kamu mengerti. ... dan ingat, jangan memprovokasi Tuan Sanfiko lagi. Jangankan nyoya tua, bahkan keluarga Xue pun bisa mundur! "

Puspita masih tidak tenang saat ini.

Ia ketakutan, dia hampir berlutut.

"Oke, Danny, siapkan seseorang untuk mengantarkan wanita tua ini ke rumah sakit untuk di periksa, kemudian antar nyoya tua ini pulang ..."

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu