Menunggumu Kembali - Bab 215 Siapapun Yang Berani Menyakiti Anak Johanes, Akan Mati!

Untuk sesaat, Sanfiko Chen benar-benar tidak tahu bagaimana menjawab.

Karena Sanfiko Chen benar-benar tidak mengira ibu mertuanya akan mendadak begini, Sanfiko membeli mobil Porsche, bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk Jovitasari.

"Katakan... jika tidak bisa, serahkan saja kunci mobilnya!"

"Bu, apa yang kamu lakukan? Mobil ini hadiah dari Sanfiko Chen untukku, kamu..."

Rita melirik Jovitasari, kemudian berkata dengan dingin, "Jovitasari, tutup mulutmu, aku akan melakukan perhitungan denganmu sebentar lagi."

Mendengar kata-kata ini Jovitasari terdiam sesaat, ada masalah apa lagi?

"Sanfiko Chen, katakan, sebenarnya mobil ini dibeli dengan uang siapa?"

"Uangku."

Sanfiko Chen menjawab dengan jujur.

"Yah... Sanfiko Chen, apa kamu mencoba membuatku mati tertawa? Kamu, kamu lihat dirimu sendiri, coba kamu lihat isi kantongmu sendiri, apa kamu terlihat seperti seseorang yang mengendarai mobil Porsche? Benar-benar, tidak tahu malu."

"Serahkan!"

Saat ini, Rita tidak ingin banyak berbicara lagi, bahkan dia langsung mengulurkan tangannya ke Sanfiko Chen.

"Apa?"

Sanfiko Chen bertanya penasaran.

"Kunci, kunci mobil Porsche merah di bawah."

Jovitasari tidak tahan lagi melihatnya, dia berdiri tepat di depan Sanfiko Chen, dia menatap Rita berkata, "Bu, ada apa denganmu? Apa karena kamu tidak ingin pindah ke villa besok? Jika kamu tidak mau, aku akan langsung meminta Sanfiko Chen untuk mengembalikan villanya!"

"Jovitasari, apa kamu mengancamku?"

Begitu mendengar hal ini emosi Rita langsung memuncak, dalam beberapa waktu ini, Rita sudah terbiasa dengan kehidupan di villa, dia juga tidak sabar untuk tinggal di villa sekarang.

Perasaan itu benar-benar menyenangkan.

"Bu, bisakah kamu tidak membuat keributan seperti ini, Sanfiko Chen membeli mobil ini demi kepentingan keluarga, selain itu, ketika aku mendengar Sanfiko Chen mengatakan kalau saat membeli villa, dia juga akan membeli mobil untuk keluarga kita, bahkan mobil Porsche, apa kamu dan adik tidak bisa mengendarainya?"

"Jovitasari, apa kamu tidak berpikir? Bagaimana mungkin seperti itu?"

Rita sangat kesal dengan putrinya saat ini, tapi dia tidak bisa meluapkan amarahnya kepada Jovitasari.

"Sanfiko Chen, aku tanya sekali lagi, apa kamu akan menyerahkan kuncinya?"

"Bu..."

Ketika Jovitasari akan mengatakan sesuatu, Sanfiko Chen langsung memegang Jovitasari, mengeluarkan kunci mobil Porsche merah, dan meletakkannya di tangan Rita.

"Hum, tahu diri juga kamu!"

Setelah Rita mengambil kunci mobil Porche, dia lalu menyerahkan kunci itu kepada Nusrini: "Nusrini, kamu sekarang bos dari dealer mobil, jangan bawa mobil yang jelek, kamu bawalah mobil yang bagus seperti ini!"

Nusrini sangat senang mendengar ini, tapi ketika dia melihat Jovitasari menatapnya, tatapannya seperti sedang melihat musuh.

Nusrini dengan hati-hati mengambil kunci kemudian menggenggamnya,dan melihat ke arah Jovitasari: "Kak, ibu memberikannya padaku, besok aku dan ibu akan pergi mengambil mobil baru, setelah itu ibu akan mengantar kalian pergi bekerja setiap hari, kalian juga tidak perlu sendiri membawa mobil. Kamu tidak akan dibohongi oleh Sanfiko Chen lagi lagi ini, Kak, biar aku beri tahu, sulit dikatakan kalau Sanfiko Chen membantumu menjalankan perusahaan, jika tidak datang dari mana uang untuk membeli mobil..., kecuali kamu yang membeli villa dan mobil!"

Jovitasari melihat ibu dan adik perempuannya,dalam hatinya dia sangat marah.

"Jika aku mengatakan kalau aku yang membeli mobil dan rumah ini, apa kamu akan mengembalikan kunci mobil padaku?"

Setelah mendengar ini, Rita dan Nusrini melihat ke arah Jovitasari, lalu mereka berdua bertanya dengan takjub: "Apa kamu benar-benar membeli mobil dan rumah ini?"

Jovitasari awalnya berniat untuk membantu Sanfiko Chen, dan mobil itu sebenarnya dibeli oleh Sanfiko Chen sendiri, bagaimana bisa ibunya memeberi kunci mobil itu kepada adiknya begitu saja.

"Ya, memang kenapa kalau aku yang membelinya? Kembalikan kunci mobilnya..."

Jovitasari mengulurkan tangannya untuk meminta kunci mobil dari Nusrini.

"Bu, sudah aku bilang, villa dan mobil itu dibeli oleh kakak, Sanfiko Chen adalah orang yang tidak berguna, bagaimana mungkin dia bisa membeli villa dan mobil, kamu sekarang sudah percaya tidak padaku!"

Sambil berbicara Nusrini melirik ke arah Sanfiko Chen, ekspresi Nusrini terlihat mengejek.

"Kakak, jika kamu membeli mobil ini, sudah seharusnya aku yang mengendarainya, lagi pula, ibu memberikan kunci ini padaku, selain itu, sekarang kamu sudah menjadi wakil direktur dari grup perusahaan, membeli mobil untuk adik perempuanmu harusnya bukan masalah, kan?"

"Aku..."

Jovitasari benar-benar dibuat kesal oleh adik perempuannya sendiri.

"Jovitasari, apa yang sebelumnya kamu katakan, kamu bekerja sama dengan orang luar untuk menipu kami, untuk menipuku, aku tidak menyangka kamu akan menjadi seperti ini, kamu bahkan tidak pernah berbohong sebelumnya."

Ketika Rita mendengar bahwa Jovitasari mengatakan kalau dia yang membeli mobil dan villa, hatinya tiba-tiba merasa sedih.

Di saat bersamaan, Rita melihat Sanfiko Chen berdiri di sana, dia semakin marah, dan semakin ingin mengusir Sanfiko Chen dari Keluarga Bai sepenuhnya.

"Bu, sudahku katakan sebelumnya, semua ini Sanfiko Chen yang membelinya, tapi kamu tidak percaya, apa lagi yang bisa aku lakukan?"

Jovitasari benar-benar tidak bisa berkata apa-apa sekarang.

Dia benar-benar tidak menyangka ibunya akan berubah menjadi seperti ini, sama sekali tidak masuk akal, merasa dirinya yang paling benar, selalu mendengarkan kata-kata Nusrini, bahkan tidak mendengarkan Jovitasari sama sekali.

"Aku akan percaya, bagaimana kamu akan membuatku percaya?"

Rita berjalan perlahan ke arah Sanfiko Chen, dia menatap Sanfiko Chen dengan dingin, dan segera menunjuk ke pintu: "Sanfiko Chen, angkat kakimu dari sini, keluar dari keluarga Bai kami, keluarga Bai tidak menerimamu!"

Michael yang sedang menyimpan barang di dalam kamar mendengar hal ini dan keluar dengan wajah muram.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Rita,bisakah kamu tenang sedikit..."

"Aku tidak bisa tenang, kamu lihat anak perempuanmu sendiri, demi orang lain, bahkan rela mengeluarkan begitu banyak uang untuk menipu aku, wanita tua ini, apa kalian semua menganggapku seperti anak kecil,jika sudah ribut dan menangis cukup diberi permen lolipop?"

"Hah..."

Melihat penampilan istrinya, Michael tidak tahu harus berkata apa, dan kemudian duduk dengan kesal.

"Sanfiko Chen, masuklah..."

Saat ini Jovitasari tidak ingin berbicara apa pun kepada ibunya, dia langsung menarik Sanfiko Chen masuk ke kamar.

"Beraninya kamu..."

"Jovitasari, apa kamu masih menganggap aku sebagai ibu di matamu? Apa kamu pikir kamu sekarang adalah wakil direktur dari grup perusahaan, kamu merasa bahwa kamu jauh di atas, sehingga kamu tidak lagi mendengarkan aku sebagai seorang ibu di rumah."

"Biarku beri tahu, jika hari ini kamu masih berani melindungi si pembohong besar Sanfiko Chen ini, aku akan membuatmu menyesal..."

Sanfiko Chen melihat ibu mertuanya yang sedang emosi, kemudian melihat Jovitasari yang tertekan, hatinya merasa gelisah.

Sanfiko Chen belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, tapi dalam 3 tahun belakangan, dia sudah melewati banyak hal, sehingga dia bisa menahan emosinya saaat menghadapi hal seperti ini.

"Bu, jangan marah pada Jovitasari, aku akan pergi..."

"Sanfiko Chen, jangan pergi! Aku menyesal atas apa yang dilakukan ibuku... Aku benar-benar tidak mengira ibu akan, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Apa yang Sanfiko Chen sudah lakukan untuk keluarga ini masih kurang? Kenapa kamu selalu ingin mengusir Sanfiko Chen..."

"Hah ... aku tidak ingin hidup lagi, aku tidak bisa melewati hari lagi... Ah... kata-kataku tidak lebih penting dari satu orang luar, bahkan putriku sendiri tidak peduli padaku, hah, aku lebih baik mati saja!"

Selesai berbicara Rita langsung berjalan menuju balkon, dan naik ke atas.

"Bu... Ibu..."

"Rita, kamu cepatlah turun!"

Mendadak terjadi hal seperti ini, semua orang benar-benar tidak menyangkanya.

Saat itu Jovitasari langsung berjalan dengan sangat cepat, dan berusaha meraih tangan Rita.

Tapi kali Rita terlihat sangat serius, satu kakinya sudah menggantung di luar balkon, dan dia bisa jatuh kapan saja.

"Bu, cepatlah turun... apa yang sedang kamu lakukan!"

Jovitasari tampak khawatir.

"Hah, apa gunanya hidupku, aku sudah tidak punya hak sedikitpun di rumah, bahkan aku tidak sebanding dengan orang luar!"

Bang!

Saat itu terdengar suara pintu kamar dibanting.

"Sudahlah, jangan membuat masalah lagi, Sanfiko Chen sudah pergi..."

Dengan ekspresi marah, Michael berbalik dan berjalan menuju kamar tidur.

Dengan cepat Jovitasari menarik Rita turun dari balkon.

"Ibu... apa kamu puas sekarang..."

Ketika Jovitasari berbicara, air matanya tiba-tiba turun, awalnya dia dan Sanfiko Chen berdua sangat bahagia, tapi setiap kali pulang, ibunya sendiri selalu tidak menganggap Sanfiko Chen.

"Jovitasari, kamu juga, Sanfiko Chen bukan orang yang baik, setelah kita pindah besok, kamu bekerjalah dengan baik, tunggu ibu carikan seseorang, seorang pria tampan yang bisa membantu pekerjaanmu..."

Rita jauh lebih bahagia sekarang, kemudian dia tersenyum pada Jovitasari.

Tapi kali ini Jovitasari malah mendengus.

"Kalau kamu mau tinggal, tinggal saja, aku tidak akan tinggal di villa itu, aku ingin tinggal dengan Sanfiko Chen!"

Setelah berbicara, Jovitasari berbalik dan berjalan ke kamarnya.

...

Saat setelah Sanfiko Chen meninggalkan kompleks villa, beberapa mobil bermerek terlihat terparkir di depan Rumah Sakit Rakyat Kota Penang.

Dengan tubuh yang gagah, dan ekspresi yang mengerikan Johanes turun dari mobil.

"Bagaimana keadaan Martin sekarang?"

"Kedua tulang lutut kakinya patah, takutnya..."

Johanes bergidik saat mendengar kata-kata ini, dia kemudian berkata dengan dingin: "Apa kamu sudah menemukan orangnya, orang yang berani melukai anak Johanes, aku ingin seluruh keluarganya dikubur hidup-hidup!"

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu