Menunggumu Kembali - Bab47 Bekerja Sama Denganmu!

"Huh, Jovitasari, kali ini jika tidak bisa menandatangani kontrak kerja sama dengan Industri Sumedang, maka aku tidak akan melepaskanmu?"

Rista yang paling tidak bisa menahannya terlebih dahulu, meskipun dia tidak tahu siapa tuan sanfiko yang dikatakan oleh Luiz sebelumnya, tetapi menurut pendapatnya, itu karena Jovitasari yang tiba-tiba muncul yang menyebabkan kontrak mereka tidak berhasil.

"Iya, Jovitasari, kenapa kamu tiba-tiba muncul, apakah kamu tidak tahu situasi Industri Sorgum Sanjaya saat ini, kami dengan tidak mudahnya mengundang orang yang bertanggung jawab atas Industri bir sumedang untuk datang menyelamatkan Industri Sorgum Sanjaya. Dan kemunculanmu ini ... "

Yusdi tampak marah pada Jovitasari yang berdiri di sana.

Dia baru saja mendengarnya, tampaknya orang yang bertanggung jawab atas Industri Sumedang itu datang ke sini hanya demi seseorang yang bernama sanfiko Chen.

Dan dia juga sudah bertanya kepada putrinya sebelumnya, tetapi Rista mengatakan bahwa dia tidak tahu siapa itu tuan sanfiko, asalkan Luiz bisa datang ke perusahaan, mereka akan melakukan segala cara untuk membuatnya mau bekerja sama dengan mereka.

Yusdi juga setuju. Meskipun dia tidak sepenuhnya yakin, tetapi ia mempertaruhkan kebahagiaan putrinya, dia merasa bahwa seharusnya tidak akan ada masalah. Selain itu, ia juga sudah memahami identitas Luiz secara detail sebelumnya, ia memiliki kekuasaan dan masa depan nya akan sangat cerah.

Jadi sekarang, di hati Yusdi ia tidak hanya ingin membicarakan kerja sama, ia ingin membalikkan situasi keluarga Bai saat ini, ia ingin putrinya mendapatkan wakil manajer umum muda ini. Dengan demikian, ia dapat dikatakan memiliki ketenaran dan kekayaan, dan bisa mendapatkan keduanya sekaligus .

"Ayah Kedua, bagaimana bisa kamu menyalahkan aku? Ini sangat jelas kalian berbohong kepada Presiden Luiz, kalian bahkan ..."

Jovitasari bukan orang bodoh, dia sudah tahu bahwa hal ini berkaitan dengan Rista. Jadi dia langsung menjawabnya.

"Kebohongan apa? Jovitasari, kamu harus berbicara dengan hati-hati. Siapakah Luiz itu? Apakah hanya dengan mengatakan beberapa kata ia bisa langsung ikut ke perusahaan? Benar-benar lelucon, aku berkata sejujurnya padamu, kami telah berupaya sekuat tenaga untuk mengundang Luiz dari kota maharayu, dan kami juga telah menulis surat kerjasama kami, tetapi sekarang karena kemunculanmu, kuberi tahu kamu, jika kali ini kerjasamanya tidak berhasil, aku pasti akan melaporkanya ke nenek, Nenek pasti akan memberimu pelajaran! "

Wajah Yogi sedikit kesal, pada saat yang sama, ketika dia melihat Jovitasari, ada jejak pikiran buruk di matanya.

"Hehe, benar-benar lucu. Presiden Luiz sudah mengatakannya dengan sangat jelas, dia datang untuk mencari Tuan sanfiko Chen. Apakah kalian kenal siapa tuan sanfiko? Jika tidak mengenalnya, bukankah kalian ini namanya melakukan penipuan? Dan sikap kerja sama kalian ini, aku percaya Luiz tidak akan pernah bekerja sama dengan kalian. Tidak heran perusahaan Tianbai lainnya telah bangkrut dibuat oleh kalian, dan masih berhutang sekarang. "

"Sekarang kalian masih ingin menghancurkan Industri Sorgum Sanjaya milik keluarga kami, cepat atau lambat kalian akan mendapatkan balasannya."

Jovitasari juga sangat cemas selama beberapa waktu ini. Dia menekan emosinya sudah terlalu lama. Dia merasa jika dia tidak mengeluarkannya maka dia akan menjadi gila.

"Jovitasari, apa yang kamu katakan ini?"

Ketika Yusdi mendengar kata-kata Jovitasari, wajahnya langsung suram dan sangat mengerikan.

Hanya sedikit orang ditingkat tinggi yang mengetahui situasi internal perusahaan Tianbai saat ini yang sebenarnya, namun bagaimanapun, perusahaan Tianbai merupakan industri keseluruhan keluarga Bai. Di kota Penang, tempat ini cukup untuk membuat seluruh keluarga Bai merasa nyaman.

Tetapi Yusdi tidak rela, dia ingin menghasilkan lebih banyak uang. Lagi pula, siapa yang tidak suka memiliki banyak uang?

Meskipun Industri Sorgum Sanjaya terlihat berantakan di permukaan, tetapi menurut Yusdi ini adalah tempat dimana ia dapat menekan nilai surplus.

Sekarang, jika benar-benar dapat bekerja sama dengan Industri bir sumedang, itu akan menjadi mesin uang tunai permanen. Industri bir sumedang adalah usaha besar yang dimana beberapa perusahaan Tianbai pun tidak akan dapat mengimbangi nya. Begitu kerja sama tercapai, betapa banyakkah uang yang akan didapat, itu tidak dapat dibayangkan.

"Apakah yang aku katakan ..."

"Diam!"

"Jovitasari, kamu pergi sekarang juga. Sekarang kamu harus tahu, ini sudah menjadi perusahaan ku, akulah ketua disini sekarang, dan kamu, kamu bukan siapa-siapa ... pergi sekarang juga, aku tidak ingin melihat mu lagi ! "

Yusdi sudah benar-benar marah. Harus diketahui bahwa tidak ada seorang junior pun yang berani berkata begitu dengannya, apalagi keluarga kakak laki-laki tertuanya, dia selalu memandang rendah mereka.

"Huh!"

Ketika Jovitasari mendengar kata-kata itu, matanya berair, ia merasa sangat sedih pada saat ini, tetapi sekarang dia tidak dapat menemukan orang untuk mengatakannya.

Jovitasari langsung berbalik dan berjalan keluar dari ruang konferensi.

Tepat ketika dia berjalan ke pintu, kebetulan ia berpapasan dengan Luiz yang baru saja menutup teleponnya dan berjalan ke ruang konferensi.

"Nona Jovitasari, kamu ..."

Jovitasari bergegas menyeka air matanya, dan kemudian dengan tidak enak berkata: "Tuan Luiz, ada yang harus aku lakukan sekarang, aku akan pergi dulu. Aku berharap kamu dapat mempertimbangkan kerja sama dengan Industri Sorgum Sanjaya."

Setelah mengatakan itu, dia langsung berlari keluar.

Vina berdiri tidak jauh dari sana, ia dengan sedih melihat Jovitasari yang berlari keluar, ia juga merasa sangat sedih dan sangat marah.

"Ayah, bagaimana bisa kamu membiarkannya pergi begitu saja ..."

"Biarkan saja dia pergi, jangan sampai dia merusak rencana kita!"

Mata Yogi penuh dengan senyuman dingin.

Saat itu Luiz berjalan masuk dengan cepat.

Begitu mereka melihat Luiz masuk, mereka segera mengubah ekspresi mereka menjadi ceria.

"Karena anda sudah datang, maka lihatlah surat kontrak kerja sama kami ini."

Luiz langsung tidak mengatakan apa-apa lagi, ia membuka tas folder dan mulai melihatnya.

Pada saat ini, Yusdi bergegas mengedipkan mata pada Rista.

Rista tahu apa maksud ayahnya, ia segera menggoyangkan pinggangnya seperti ular air dan berjalan ke sisi Luiz, lalu kemudian mulai menjelaskan beberapa poin penting padanya.

Sesekali ia menempatkan kebanggaannya di depan mata Luiz.

Bagaimanapun, Luiz juga seorang pria muda, dan ia juga sudah sering melihat banyak kalangan bisnis yang menandatangani kontrak semacam itu.

Luiz awalnya sangat membenci orang-orang seperti itu, tetapi ketika dia memikirkan kata-kata Sanfiko Chen, dia pun berakting dengan mereka.

"Aku sudah melihat surat kerjasama ini, dan aku pikir beberapa persyaratan perlu diubah."

"Oke, ubah, selama kita bisa bekerja sama dengan bos Luiz, tidak peduli apapun permintaan anda kami akan mengubahnya."

Melihat itu efektif, Yusdi segera tertawa dengan sangat ceria.

"Pertama, sejauh yang aku ketahui Industri Sorgum Sanjaya adalah hasil kerja keras anak tertua keluarga Bai, Michael, dia membangun perusahaan ini setahap demi setahap, meskipun penanggung jawab di perusahaan sudah berubah, tetapi Jovitasari harus mengurus masalah ini, dan bertanggung jawab atasnya."

"Kedua, bagaimana Industri Sorgum Sanjaya ingin bekerja sama dengan Industri Sumedang, mendapatkan investasi Industri Sumedang, pertama-tama kalian harus mengajukan serangkaian rancangan yang layak dan bisa di jalankan di masa depan, dan rincian spesifik kontrak harus diserahkan kepada orang yang paling cakap dalam keluarga Bai untuk bernegosiasi dengan ku. "

"Ketiga, melihat situasi Industri Sorgum Sanjaya saat ini, Industri Sumedang hanya bersedia membayar 10 milyar untuk membeli penuh Industri Sorgum Sanjaya. Perusahaan secara bertahap akan memecat mereka yang tidak memiliki kemampuan berbisnis."

"Persyaratan kerjasama yang lain yang kalian tulis, masih bisa diterima, tetapi ini perlu dibahas lebih rinci nanti dalam proses negosiasi."

Saat Luiz berkata, wajah ketiganya menjadi murung.

Khususnya Yusdi, jika dia benar-benar bekerja sama sesuai dengan persyaratan itu, maka Industri Sorgum Sanjaya tidak memiliki sedikitpun hubungan dengannya, dan bahkan jika kerjasama berhasil mereka hanya akan membayar 10 milyar, dan 10 milyar ini tidak akan pernah jatuh ke tangannya!

"Aku tidak tahu bagaimana menurut kalian? Jika kalian pikir itu oke, kita bisa meneruskan negosiasinya, jika tidak, aku hanya akan pergi ke Industri Cakra surya."

Luiz berbicara sambil melihat arlojinya.

"Um, ini sudah siang, kalian pikirkan dulu, aku akan pergi makan sebentar ..."

"Tuan Luiz, Anda bercanda, ayo pergi, Tuan Luiz, perusahaan kami telah mengaturnya sejak awal, bagaimanapun, ini adalah kerja sama bisnis, kita bisa membahas nya sambil makan ..."

Luiz mengangguk, dia tidak menolaknya.

Namun ia tertawa dalam hatinya.

Yang dikatakan tuan sanfiko itu benar, orang-orang ini adalah orang yang hanya bisa makan namun tidak memiliki kemampuan apa-apa.

Mereka makan dari siang hari sampai jam 3 jam 4-an sore.

Luiz akhirnya melihat watak asli tiga orang keluarga Bai ini, dia tidak mengatakan apa-apa selain hanya berpura-pura mabuk dan mengatakannya. Kerja sama ini awalnya ingin ia berbicara dengan Industri Cakra surya, tetapi tuan sanfiko mengatakan kepadanya bahwa kemampuan bisnis Jovitasari di Industri Sorgum Sanjaya sangat kuat, jadi ia berpikir untuk melihatnya.

Ia juga mengatakan bahwa besok sebaiknya ia membicarakan itu dengan Jovitasari, kalau tidak, dia tidak akan tertarik.

Setelah mendengar ini, Yusdi dan yang lainnya sangat kesal.

Mereka memutuskan untuk menyelidiki tuan sanfiko ini, cari tahu siapakah ia sebenarnya?

Rista bahkan menjadi lebih membenci Jovitasari.

Setelah mengantar Luiz pada sore hari, Yusdi dan yang lainjya tidak pergi ke perusahaan, tetapi langsung pulang. Hal ini sangat penting dan harus segera dilaporkan kepada kepala keluarga Bai.

"Ayah, apakah kita benar-benar akan menyerahkan hal ini kepada Jovitasari?"

"Ya, Ayah, apakah kita akan benar-benar membiarkannya bernegosiasi atas nama perusahaan?"

Yusdi tersenyum.

"Sebenarnya ini bukan hal yang buruk bagi kita, hal ini sebenarnya sangat sederhana. Kita hanya akan mengubah niat kerjasama dan mengubah ketentuannya sedikit saja. Lagi pula, kepemilikan Industri Sorgum Sanjaya ada di tangan keluarga kita. Asalkan kerjasama ini berhasil, maka kita bisa mengatur masalah selanjutnya. "

"Apakah kalian pikir nenek kalian akan membela Jovitasari yang telah memberi malu keluarga Bai?"

"Ayah paling oke, bisa memikirkan hal jangka panjang, jadi mari kita pulang dan memberi tahu nenek tentang masalah ini. Nanti, kita langaung rekomendasikan Jovitasari kepada nenek dan ia akan langsung mengatur Jovitasari untuk bernegosiasi. Aku tidak percaya dia berani menentang niat nenek!"

Yogi yang menyetir tertawa dan berkata: "Jovitasari tidak akan meninggalkan Industri Sorgum Sanjaya dan tidak mempedulikannya. Bagaimanapun, ini adalah fondasi keluarga mereka, dia akan memperjuangkan kesempatan ini tanpa harus kita suruh."

"Nanti, jika kerja sama berjalan lancar, kita akan mendapat banyak manfaat darinya. Jika gagal, dia akan menanggung semua akibatnya."

Tepat ketika mereka bertiga memikirkan hal itu, mereka pergi menuju ke Vila keluarga Bai, Luiz, yang sudah menemukan hotel dan menetap, segera pergi menelepon.

"tuan sanfiko, semuanya sudah diatur dengan baik."

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu