Menunggumu Kembali - Bab 73 Masalah Adik Ipar

Penang.

Pada saat ini di jalan Binjiang sebuah mobil offroad melaju kencang seperti hewan buas.

Yang mengemudi mobil itu adalah seorang pria tampan, dan di kursi samping pengemudi bukanlah orang lain, dia adalah Nusrini yang selalu ceria.

Di kursi belakang masih ada satu pria dan dua perempuan, namun mereka semua mabuk.

“Kak Nusrini, malam ini kita mau pergi kemana?”

“Mau gak kita keluar kota, lagian kamu juga ada mobil!”

“Ini gak benar, kak Nusrini, ini adalah mobil ayahku, aku mengambil kuncinya secara diam-diam, malam aku masih harus mengembalikannya, lagian kita semua barusan minum bir, jadi gak boleh jalan terlalu jauh, mengemudi dalam keadaan mabuk bisa masuk penjara.”

Nusrini menatap pria yang sedikit malu ini, dengan segera mendengus dan berkata: “Hary, aku tahu kamu seorang terpelajar, kalau dari awal tahu aku gak mau ngajak kamu!”

“Lalu, Hary, sulit bagi kak Nusrini untuk keluar, kita keluar untuk bersenang-senang.”

“Lalu….. ayo, minum.”

“Aa, kamu menyentuh apa, hati-hati aku kasih tau pacar kamu….”

Dengan segera dari belakang terdengar suara kata-kata mesum, wajah Nusrini yang mendengarnya memerah.

“Kak Nusrini, mau tidak kita cari angin sebentar, aku antar mereka duluan pulang, lagipula semuanya sudah sedikit mabuk, jika terjadi masalah yang tidak diinginkan, itu benar-benar tidak baik.”

Anak muda yang bernama Hary ini tiba-tiba sedikit khawatir.

“Hary, kamu benar-benar tidak berguna, jangan keluar sama aku lagi nanti!”

“Kak Nusrini, Jangan, mau gak….. huuu…. Katakan… mau kemana!”

Nusrini masih terkenal di kalangan gangster berskala kecil, dan penampilan Nusrini sangat cantik, meskipun dia tidak secantik Jovitasari, tapi dia sangat terkenal di kalangan kecil ini, tidak kekurangan uang dan pencaharian.

Hary adalah salah satunya, meskipun ayah Hary hanyalah pemilik pabrik pasir, tapi nilai status sosialnya sangat tinggi.

“Ini baru benar, hadiah buat kamu satu ciuman manis!”

Saat berbicara, Nusrini mengabaikan Hary yang sedang mengendarai mobil, dia langsung mencium pipinya Hary.

Hary sangat menyukai Nusrini, sekarang dia dapat ciuman dari Nusrini, dia langsung terbengong seketika, pada saat ini, tampaknya ada sebuah mobil yang diparkir di bawah cahaya redup yang ada di depannya, tetapi tidak ada lampunya, jadi Hary tidak mempersiapkan terlebih dahulu, sekarang dengan sedikit ketegangan dia langsung menabraknya.

Pangggg!

Tiba-tiba, wajah beberapa orang yang ada di dalam mobil sedikit berubah.

Hary segera turun dari mobil, ini adalah mobil off road favorit ayahnya, tidak mengherankan setelah menabrak ini dia akan dipukul oleh ayahnya, tetapi ketika dia turun dan melihat mobil yang dia tabrak di depannya, dia hampir tidak bisa berdiri dan hampir jatuh ke tanah.

Gila ini adalah mobil sport, Hary adalah orang yang tahu tentang mobil, mobil sport ini harganya miliaran.

Dan sekarang seluruh bumper belakangnya rusak karena ditabrak oleh mobil off roadnya.

“Bajingan!”

“Kurang ajar siapa yang menabrakku!”

Saat itu, seorang pria muda dengan pakaian olahraga yang berada di dalam mobil sport membuka pintu sambil membawa celananya, dan dengan sedikit pusing kepalanya keluar dari mobil.

Di sisi lain seorang gadis jangkung dengan tubuh seksi dan pakaian yang tidak rapi keluar dari mobil, dengan segera begiu dia keluar dari mobil, dia meraih lengan pemuda itu, dan kemudian mengadu: “Davis, lihat lidahku, keluar darah, sekarang ini sangat menyakitkan...”

Saat berbicara tiba-tiba dia meneteskan air mata….

Pada saat ini pemuda yang berdiri itu mengerutkan kening, dia bahkan lebih sakit, karena barusan itu adalah waktu yang tepat, tiba-tiba mobilnya ditabarak oleh orang, gigi wanita terlalu tajam, yang membuatnya kesakitan. Jadi dia sangat marah saat ini.

“Maaf, Tuan Davis, aku benar-benar tidak sengaja, aku putra Isno, putra pemilik pabrik pasir di selatan kota, Tuan Davis......”

Ketika Hary melihat bahwa itu adalah Davis, putra dari Irwan, pemilik industri minuman keras Cakra Surya di Penang, meskipun Hary mengenali Davis secara sekilas, tapi pada saat ini Davis tidak berbicara omong kosong sama sekali, Davis mengangkat kakinya dan menendang perut kecil Hary.

Ha!

Hary segera terbaring di tanah dan menutupi perutnya.

“Aku tidak peduli siapa kamu, kamu menabrak mobilku seperti ini, buruan ganti rugi, 2 miliar, kalau tidak aku akan meminta orang untuk menghancurkan mobilmu yang jelek ini dan mematahkan kakimu.”

Arogan, memerintah.

Di Penang di kalangan orang kaya skala kecil Davis lebih kasar dibandingkan Albet.

karena Davis lebih tahu banyak gangster di Penang, tidak hanya di Penang, tetapi juga gangster dari luar kota sering bermain bersamanya.

Davis tidak memiliki keterampilan lain, dia pandai menghabiskan uang untuk berhubungan dengan orang lain, meskipun mereka semua adalah gangster, mereka telah memecahkan banyak pesaing bisnis untuk ayahnya dalam beberapa tahun terakhir. Dapat dikatakan bahwa pengembangan industri minuman keras Cakra Surya di Penang tidak dapat dipisahkan dari jaringan Davis.

“Kamu, kenapa pukul orang!”

Pada saat ini Nusrini turun dari mobil dan langsung melihat Davis menendang Hary.

Dengan segera berlari kearah Hary dan berteriak.

“Oh, bagus, ada gadis cantik.”

Hary segera berkata dengan suara kecil: “Nusrini, buruan pergi, Davis bukan orang baik.”

“Haha, mau pergi? Hary, aku sudah dengar namamu, sampah, aku beritahu kamu untuk segera menelpon ayah mu, dan suruh orang membawa uang 2 miliar, atau aku akan membunuh kamu!”

“Kamu adalah Nusrini, penampilan kamu oke, sebelumnya aku pernah mendengar bahwa kakakmu Jovitasari itu wanita yang cantik, sayangnya aku mendengar bahwa dia menikahi seorang sampah, tapi aku tidak menduga kamu juga istimewa, haha, dari wajahmu, kamu masih muda.”

Lagipula, karena lingkungan kegiatan Davis sebenarnya lebih besar daripada Billy, Albet, jadi dia tidak sering tinggal di Penang, dan secara alami belum pernah melihat Nusrini. Ketika melihat Nusrini, dengan segera kemarahan Davis menghilang.

“Selama kamu keluar denganku malam ini, aku akan membiarkannya pergi, bagaimana?”

Begitu Nusrini mendengar ini, dengan segera dia marah, wataknya yang keras tidak bisa disembunyikan sama sekali.

“Apa yang kamu pikirkan, sana menjauh dariku…”

Sambil berbicara dia membantu Hary berjalan ke mobil off road.

“Baik, hahaha, ada karakternya.”

Saat ini, gadis seksi yang memegang Davis menggoyangkan tubuhnya dengan marah.

“Haha, tentu saja kamu juga sangat seksi!”

Selesai berbicara langsung mengeluarkan ponselnya.

“Kemari, disini ada masalah!”

Pada saat itu, Davis menyaksikan Hary yang barusan ditendangnya dibantu oleh Jovitasari masuk keddalam mobil, dan tidak menghalanginya.

Tapi tepat ketika Nusrini hendak naik mobil dari samping, sebuah tangan besar segera meraih lehernya, dan kemudian meraih lehernya sampai kedepan mobil.

“Ah….hukhukhuk…..”

“Nusrini…”

Saat ini, Hary dengan dua wanita dan satu pria yang ada didalm mobil tidak berani mengeluarkan suara.

Karena dalam beberapa saat ada beberapa belas orang berdiri di jalan.

Ketika Nusrini melihat ini, wajahnya segera berubah.

“Aku sudah bilang, mau uang miliar, atau kamu tinggal denganku sepanjang malam, sekarang sepertinya kamu punya pilihan terakhir!”

Davis samba berbicara sambile tersenyum kepada Nusrini.

“Kalian, kalian gangster dari mana, aku bisa memberitahumu bahwa aku kenal baik dengan Danny, Jika kalian berani datang ke sini, aku akan menyuruh Danny menghajarmu!”

Pada saat itu, ketika Nusrini melihat pertarungan ini, dia langsung kepikiran adegan dalam suasana hati yang gelap hari itu, dengan segera menarik kulit harimau menjadi bendera.

“Hahaha, Danny mengenalmu, kalau begitu bagus, segera telpon Danny, aku ingin melihat apakah dia bisa membantumu, Hahaha...”

“Pukul…”

Pada saat itu, pria besar yang baru saja memegang leher Nusrini langsung berteriak.

Jovitasari yang kaget terduduk di tanah.

Seketika terdengar suara tawa.

“Baik, kalian tunggu aku…”

Segera Nusrini mengeluarkan ponselnya, dia ingin menelpon Danny, tetapi dia tidak memiliki nomor teleponnya, jadi dia menelpon Sanfiko.

“Kak, buruan kemari, aku dijalan Penang, ada orang yang menggangguku….”

Nusrini Sambil bicara sambil menangis.

Di satu sisi wajah Davis menyeringai, dia dan Danny juga sangat kenal, dan sering makan bersama dan bermain dengan wanita, dia tahu latar belakang Danny.

“Kamu, tunggu kamu, tunggu kakakku datang, aku akan menyuruh dia menghajarmu dengan serius...”

Kepikiran dengan keterampilan Sanfiko malam itu, dengan segera Nusrini berdiri dan menunjuk ke Davis.

“Baik, kalau begitu kami tunggu kakakmu kemari…”

Sanfiko sudah siap untuk beristirahat, ketika dia menerima telepon itu disamping Jovitasari, Ketika dia mendengar bahwa adiknya diganggu, dia dengan segera ingin melihatnya, Sanfiko segera menghentikannya, dia enggan pergi, tetapi dia dengan keberanian naik mobil listrik dan langsung menuju ke jalan sungai Penang.

“Kalian jangan puku lagi, jangan puku lagi…”

“Nusrini, jangan khawatir, tunggu kakakmu datang, aku akan mempermainkanmu di depannya, aku pikir kamu akan sangat bersemangat.”

“Davis, aku kasih kamu 2 miliar mau gak, aku akan segera menelepon ayah dan memintanya untuk mengirim uang 2 miliar kesini, lalu kamu lepaskan mereka, aku di sini ah!”

Namun Hary belum selesai berbicara wajahnya dihajar oleh pria yang berbadan besar.

“Apakah sekarang masalah uang? Kamu telah menyia-nyiakan waktuku, mengganggu moodku, aku punya banyak uang, aku hanya ingin menghajar kalian, tidak terima, tidak terima silahkan panggil orang, hahaha ...”

“Tunggu kakakku datang, aku akan menyuruh dia menghajar kalian!”

Selesai berbicara Nusrini bergegas langsung ke arah Davis, tetapi baru saja dia melangkah dia langsung dipegangi lehernya dan diangkat, seluruh wajahnya tiba-tiba memerah, dan dia hampir sulit bernapas.

“Kakakmu? Kak Nusrini, kakakmu tidak bisa datang ke sini apalagi membunuh kita……haha!”

Hary tahu siapa kakak Nusrini, dan mereka semua tahu bahwa kakak Nusrini adalah sampah, pecundang dan orang miskin.

Pada saat ini kedua tangan Nusrini tidak behenti berjuang, hatinya mengeluh.

“Bajingan sanfiko kenapa belum datang!”

Tepat ketika Nusrini merasa bahwa dia hampir tidak bisa bernapas, dari kejauhan terlihat cahaya, Sanfiko yang mengendarai mobil listrik, belakang mobilnya yang cantik berhenti di depan mobil sport itu, kemudian Sanfiko memarkirkan mobil dan turun untuk melihat apa yang telah terjadi, dia mengerutkan kening dan berkata: “lepaskan dia!”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu