Menunggumu Kembali - Bab 174 Sekarang kamu bisa mengatakannya!

Pada saat itu, mata Davis penuh dengan darah.

Wajahnya memerah.

Dia mulai berjuang sebelum dia mati.

“Tuan Sanfiko, Tuan Sanfiko......tenanglah, tenanglah......kalau kamu seperti ini terus, Davis akan mati tercekik olehmu, jika seperti kita tidak akan tahu apa yang telah mereka perbuat.”

Sanfiko Chen menggangguk kepala, lalu melepaskannya.

Tiba-tiba Davis dilempar ke lantai seperti anjing yang sudah mau mati.

“Bangunkan dia!”

Danny menatap Davis yang telah lama berbaring di tanah tanpa reaksi apa pun.

Puff! Puff!

Beberapa orang yang berdiri di samping menuangkan dua pot air ke Davis.

Huk huk huk......

Ah......

Huk huk huk......

Tiba-tiba Davis terbangun, membuka kedua matanya, kedua tangan memegangi lehernya dan membuat dirinya bernapas lagi.

Davis saat itu, bisa dikatakan tidak takut itu palsu, tetapi saat itu, Davis sudah mengetahui nasib Jovitasari akan menderita. Awalnya, wanita yang begitu cantik di Kota Penang yang dimanjakan oleh orang yang ganas seperti Charles, tetapi Davis walaupun seperti itu, masih bisa merasakan perasaan yang menyenangkan.

Saat itulah dia melihat wajah dingin Sanfiko Chen di depan matanya.

“Uhuk uhuk......”

Davis menjaga lehernya tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan batuk untuk waktu yang lama.

“Sanfiko Chen, orang seperti ini tidak perlu banyak bicara, langsung pukul saja, jika tidak bicara, makan kita pukul terus sampai dia berbicara......”

Danny tampaknya menyadari sesuatu saat itu, tetapi dia tidak tahu persis dimana Charles sekarang, tetapi ada satu hal yang bisa dipastikan, yaitu, Charles telah tiba di Kota Penang.

Dan sekarang Kak Aji dan Renard pergi ke seluruh kota untuk mencari Charles dan dia telah mengurus Davis sesuai perintah Sanfiko Chen.

Melihat wajah Sanfiko Chen yang suram dan diam sepanjang waktu, dia segera melambai ke Danny.

Dua orang langsung mengangkat Davis.

“Davis, jangan bilang aku Danny tidak memberi kesempatan lagi, katakan saja......apa yang sebenarnya kamu lakukan kepada Nona Jovitasari ?

Bah!

Davis juga seorang pria yang kejam dan di masa lalu, Davis tidak pernah dipukuli seperti ini. Awalnya, dia takut akan Danny di hatinya, tapi kali ini, Davis telah membangun karakter seperti Charles di Kota Maharayu, jadi wajar saja dia tidak menganggap si Danny di matanya.

“Danny, aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu pikirkan, tetapi kamu bekerja untuk sampah seperti Sanfiko Chen......”

“Plak!”

Sebelum Davis selesai berbicara, wajahnya ditampar oleh Danny.

Pada saat itu, Davis menjerit, merasa setengah dari giginya mulai kendur.

“Benar-benar dikasih hati minta jantung, kalau seperti, maka yasudahlah!”

Lalu mengayunkan tangan......

Tiba-tiba beberapa orang datang memukul Davis dan menendangnya.

Ah ah ah......

Setelah menjerit lamanya, perlahan Davis mulai menggila, dia menertawakan Sanfiko Chen yang sedang bediri di samping dengan wajah dinginnya.

“Sanfiko Chen, kamu pasti tidak tahu siapa yang kamu hadapi saat ini, kan?”

“Kamu pikir Kak Aji akan bisa menjagamu? Hahaha......”

“Charles berkata dia akan memotong kepalamu, pasti akan dilakukan......”

“Selain itu, istrimu akan benar-benar menjadi mainan oleh Kak Charles, hahaha......”

Ah!

Sementara Davis dipukul habis-habisan, Jovitasari akhirnya membuat keputusan.

“Jovitasari, aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa terhadap masalah ini, dan kau tahu, Irwan itu tidak akan mendengarkanku sama sekali. Tampaknya karena anaknya dengan Sanfiko Chen masih memiliki konflik, lagi pula, aku dipukul dan berdarah pagi ini ketika kamu melihatku, pada akhirnya, aku dilempar.”

Sambil berbicara, Yusdi menunjuk ke mulutnya. Memang benar dia memiliki tanda darah, tetapi itu bukan karena pembicaraannya, tetapi itu karena hasil dia bersenang-senang dengan seorang wanita di klub tadi malam.

Dan lagi, wajahnya yang lelah di karenakan terlalu banyak bergerak......

Jovitasari mengangguk kepalanya.

Kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Irwan penguasa Industri Cakra Surya.

“Nona jovitasari, benar-benar mengejutkan, kenapa kamu menghubungiku......”

“Tuan Irwan aku ingin berbicara denganmu tentang sumber air dari kedua Industri minuman kita.”

“Baiklah, boleh saja......”

“Baiklah, tempat dan waktu kamu yang tentukan!”

Jovitasari mengambil napas dalam-dalam, dia bukannya tidak tahu seperti apa Irwan itu, tetapi kali ini sepertinya dia harus keluar bertemu dengannya. Awalnya, dia ingin memberitahu Sanfiko Chen, tetapi langsung terganggu oleh Yusdi.

“Keponakanku Jovitsari, mari pergi, tempat itu aku tahu dimana, kebetulan aku punya mobil. Aku akan pergi bersamamu, seperti ini, ada yang akan menjagamu.”

Sambil berbicara, Yusdi sudah mullai jalan keluar dari kantor.

Jovitasari mengangguk kepala, tidak banyak berpikir, hanya berpikir tentang bagaimana negosiasi nanti untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan bagi Industri Sorgum Sanjaya, tetapi dia tidak tahu bahwa konspirasi besar terhadapnya sudah mulai mengambil alih keadaan.

“Katakan......mulutnya tangguh sekali!”

Pada saat itu, Davis, yang wajahnya berlumuran darah, terbaring di tanah dengan senyuman di mulutnya.

“Sanfiko Chen, kamu pikir aku akan berbicara, hahaha, jika kamu ada kemampuan, bunuh aku hari ini, lagi pula, kamu tidak bisa menyelamatkan istrimu, hahaha......”

“Sialan......benar-benar membuatku marah......”

Danny mengambil pisau dari orang di sampingnya dan langsung maju mengancam Davis dengan pisau itu.

Mari lihat apakah mulutnya akan tetap diam atau tidak.

Namun, Sanfiko Chen meraih dan menghentikannya.

Pada saat itu, wajah Sanfiko Chen sangat dingin dan menyeramkan.

Pada saat itu, dia ingin mengetahui mengapa Industri Cakra Surya tiba-tiba memiliki konflik seperti itu dengan Industri Sorgum Cahaya, dan membuat gangguan yang terlihat dengan jelas. Sekarang tampaknya tujuan mereka sudah sangat jelas, semua ini ditunjukkan untuk diri mereka sendiri.

Dan dia juga telah mendegar dengan jelas, apa yang dikatakan Davis tentang Charles, seharunya dia bukan dari Kota Penang.

Ini tidak sulit untuk dijelaskan, aku telah membunuh Hermanto yang sombong di Kota Penang sebelumnya, tampaknya Charles ini adalah orang dari Susanto, kali ini datang untuk membalaskan dendam Hermanto. Tujuannya sudah sangat jelas.

Hanya saja, tidak seperti Hermanto melakukannya secara langsung, tetapi menggunakan Industri Cakra Surya untuk menciptakan kekacauan ini.

Mengulurkan tangan.

Danny tentu saja langsung mengerti arti dari Sanfiko Chen, ketika dia menyerahkan pisau di tangannya kepada Sanfiko Chen.

Sanfiko Chen dengan pisau berjalan langkah demi langkah menuju Davis yang sedang berbaring di tanah.

Ketika orang-orang di sekitar melihat itu, Sanfiko Chen yang teru-menerus memutar pisau di tangannya yang bersinar, karena sangat mengerikan, ada beberapa orang dapat menakuti seluruh arena hanya dengan hawa mereka saja. Sanfiko Chen saat ini adalah orang yang seperti itu.

“Kamu......kamu......Sanfiko Che, apa yang ingin kamu lakukan!”

Melihat Sanfiko Chen berjalan ke arahnya langkah demi langkah, badan Davis bergetar dan sangat takut di hatinya yang mendalam.

Salah satu alasan mengapa dia ingin membalas dendam kepada Sanfiko Chen, tetapi tidak benar-benar dilakukan adalah karena Davis tahu bahwa Sanfiko Chen sangat pandai bertarung dan kemampuannya sangat menyeramkan.

Kali ini, kalau bukan karena bergabungnya Charles dan mengatur permainan, Davis juga tidak berani percara diri seperti itu, tetapi dia yakin bahwa Danny yang di depan matanya dan yang lainnya tidak akan berani membunuhnya, dan lagi, Sanfiko Chen ingin mengetahui tentang dimananya Charles dari mulutnya jadi dia tidak akan diapa-apakan.

Karena inilah, Davis bisa searogan ini, bahkan dari awal, dia tidak menganggap Sanfiko Chen di matanya, tetapi di saat dia melihat Sanfiko Chen berjalan ke arahnya langkah demi langkah, Davis tiba-tiba merasakan ketakutan di hatinya dan ke seluruh tubuhnya.

Tampaknya Sanfiko Chen yang di depan matanya sudah bukan orang biasa lagi, tetapi seekor ular beracun yang dingin dan ganas, ketika kedua matanya tertuju kepadanya, seperti melihat mayat.

Benar, pandangan seperti melihat mayat.

Membuatnya sangat ketakutan.

Tetapi dia masih saja enggan, menggigit giginya dan berjuang untuk duduk.

“Sanfiko Chen......jika......kamu berani menyentuhku, kuberitahu kamu......kamu akan......”

Ah!

Terlalu cepat, Sanfiko Chen yang hampir seperti kilat, sudah bergerak, pisau di tangannya masih berputar dengan cepat, dan langsung menusuk ke paha Davis.

“......menyesal......”

Satu kata ini adalah teriakannya Davis.

Hiss.......

Semua orang yang melihat pemandangan itu menghirup napas yang dingin, satu demi satu tidak bisa menahan diri untuk berjalan mundur.

“Sudahlah, sekarang katakanlah......”

Suara Sanfiko Chen sangat pelan, ketika dia berbicara, tangannya memegang pisau yang sudah menusuk ke paha Davis dan memutarnya, lalu perlahan-lahan mengeluarkan darah, dan bersamaan mengeluarkan sedikit daging yang dipotong dengan pisau.

Ah......

Pada saat itu, Davis menjerit dan hampir pingsan ketika matanya menyipit.

“Tidak berbicara?”

Suara Sanfiko Chen sangat pelan, tetapi sangat jelas terdengar bagi semua orang yang disana.

Tidak menunggu tanggapan Davis yang melambaikan tangan untuk belas kasihan, Sanfiko Chen menusuk lagi.

Sangat cepat.

Terlebih lagi, sangat akurat.

Hampir persis menusuk ke lubang yang berdarah barusan.

“Aku akan bicara, aku akan bicara......ah......”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu