Menunggumu Kembali - Bab 59 Malam ini tidurlah di ranjangku

Hum!

Pada saat itu, Sanfiko hanya merasakan aroma yang sangat familiar menyebar di seluruh tubuhnya.

Jovitasari, yang telah menciumnya, melihat bahwa beberapa orang tidak jauh darisana melihat mereka, dan beberapa bahkan bertepuk tangan.

Ia langsung segera menutupi wajahnya, pipinya memerah.

Sanfiko memegang bibirnya dan merasakan aroma yang melekat di bibir nya.

"Sanfiko, cepatlah, ayo kita pulang ..."

Tidak jauh dari situ, Jovitasari menatap Sanfiko, yang masih berdiri di sana. Ketika dia berteriak, ia menoleh ke arah halte bus, lalu dengan cepat ia berjalan.

"Um, baiklah, aku datang ..."

Sanfiko dengan cepat berbalik dan berjalan cepat ke motor listriknya yang agak usang.

"Ayo ... banyak sekali orang ... malunya aku ..."

Begitu dia duduk di motor, Jovitasari segera memeluk pinggang Sanfiko dan mendesaknya untuk cepat pergi.

"Mm ... Jovitasari, aku ingin bertanya padamu ..."

"Cepat jalan dulu, tanyakan saja nati ketika tidak ada orang ..."

Jovitasari pada awalnya adalah seorang gadis yang taat dengan karakter yang baik. Meskipun dia telah menikah dengan Sanfiko, ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun ini mereka bedua bersentuhan kulit seperti ini.

Sanfiko memutar setangnya, dan motor listrik usang itu melintas cepat seperti panah tajam di kerumunan orang yang melihat mereka.

" Menakjubkan..."

"motor listrik usang ini bisa melengkung seperti bunga kol."

"Orang ini sungguh luar biasa ..."

Tiba-tiba terdengar suara di sekitar.

Saat itu sebuah BMW berhenti di dekat halte bus, dan ia menjulurkan kepalanya keluar dari mobil.

Rista yang melihat Jovitasari sedang menaiki motor usang , tidak bisa menahan tawa.

“ sekali pecundang tetap saja pecundang, Jovitasari, mengapa kamu selalu merasa hebat di hadapanku? Bukankah itu dulu saat kecil kamu sangat hebat, tapi sekarang kamu telahku langkahi ...

Titt tittt tiittt ...

Ketika Rista bergumam, klakson panjang terdengar di belakangnya.

Lalu terdengar suara teriakan.

"Mentang- mentang kamu naik BMW ... apakah kamu mengerti peraturan lalu lintas!"

Suasana hati Rista yang awalnya baik, tapi sekarang berubah menjadi buruk.

Memalingkan kepalanya ke sopir bus di belakangnya, dan dia membalas: "ya pasti sangat enak mengendarai BMW. kalau berani ayo tabrak aku ..."

Sopir bus mengerutkan kening begitu dia melihatnya.

"Sial, ternyata yang mengemudi adalah wanita.sial kali aku ..."

...

Dalam perjalanan kembali, Jovitasari telah memeluk Sanfiko dengan erat, dia untuk pertama kalinya merasa sangat nyaman berskamur di punggung Sanfiko.

Sanfiko tidak mengatakan apa-apa di sepanjang jalan, hanya diam menikmati waktu yang indah.

Sampai di lantai bawah Jovitasari bertanya, "Ngomong-ngomong, tadi kamu bilang kamu mau bertanya, apa yang mau kamu tanyakan padaku?"

Sanfiko menyentuh kepalanya dan berkata, " tidak jadi!"

"Tidak, kamu harus tanya."

Jovitasari menatap Sanfiko, dan bahkan jika Sanfiko akan bertanya tentang hal yang buruk, ia pun ingin tau, setiap wanita itu memiliki rasa penasaran yang tinggi, tidak terkecuali Jovitasari.

"Aku hanya ingin bertanya, lipstik apa yang kamu pakai, rasanya benar-benar enak ..."

"kamu ..."

"tidak ingin pedulikan kamu!"

Jovitasari tidak bisa mendengar gombalan dari Sanfiko, ia segera berbalik dan berlari ke atas.

Pada saat Sanfiko mengunci motornya dan naik ke lantai atas, terdengar suara ibu mertuanya.

"Sungguh!"

Ketika Sanfiko memasuki rumah, pria tua itu sudah duduk di sofa dan melihat surat kontrak.

Dari ekspresinya, dapat dilihat bahwa Michael benar-benar tidak menyangka.

"Jovitasari, apakah kamu yakin kontrak ini sah?"

Michael benar-benar terkejut ketika melihat surat kontrak itu.

"Ya, wakil manajer umum Industri bir Sumedang, Luiz sendiri yang menyerahkan ini padaku, itu ada tanda tangan dan cap perusahaan di atasnya."

Michael mengangguk.

"Tapi kenapa?"

"Isi dari seluruh kontrak ini adalah memberikan Industri Sorgum Sanjaya uang, dan tertulis bahwa Jovitasari lah yang memegang penuh kendali perusahaan ini, pendanaan awal berjumlah 160miliar, untuk berikutnya dana yang terkumpul sudah mencapai berapa triliun lebih. Dengan sejumlah uang ini cukup bisa membuat perusahaan baru, mengapa ia mempercayakan uang sebanyak ini pada Jovitasari? "

Michael tidak mengerti.

Dia telah lama berkecimpung dalam bisnis, dan ini adalah pertama kalinya dia melihat perjanjian kontrak yang sangat keterlaluan.

"Apa yang kamu ragukan, ada tangan dan cap resmi di atasnya, mungkinkah itu palsu? Ini adalah bakat keluarga kami, aku pikir kamu harus dari awal sudah mengundurkan diri dan membiarkan Jovitasari yang mengatur perusahaanya. Mungkin jika begitu kita tidak akan menghadapi hal seperti ini. "

"Sekarang lebih baik. Perusahaan akan hidup kembali, tetapi perusahaan kita telah menjadi industri grup. Bahkan jika kita menghasilkan banyak uang di masa depan, kita tidak bisa membagi terlalu banyak."

"Bu, tidak apa-apa, selama kontrak ini ada, bukankah Industri Sorgum Sanjaya masih di tangan kita?"

Jovitasari yang suasana hati nya sedang baik, segera membuka mulutnya.

Rita mengangguk dengan cepat.

"Benar, benar."

Pada saat ini Sanfiko seperti orang asing, hanya berdiri di samping tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Mengapa kamu masih berdiri di situ, masih belum memasak, pergi keluar dan beli makanan, keluarga kita akan merayakan ini."

"Aku mengerti, Bu."

Setelah berbicara tentang Sanfiko, dia berjalan menuju kamar, siap berganti pakaian dan pergi membeli makanan.

Hari ini benar-benar sangat beruntung.

"Bu, jangan selalu suruh Sanfiko melakukan ini ... dia ..."

Jovitasari akan menggerutu tentang Sanfiko.

"Ada apa dengannya? Dia hanya makan tidur dan santai, sudah tiga tahun. Menurutmu apa yang bisa dia lakukan selain melakukan itu? kamu masih berharap dia pergi kerja? Itu sangat tidak mungkin!"

Sebelum berbicara, Sanfiko telah mengganti pakaiannya dan keluar.

"Ambillah. Ini seratus dolar. Pergillah dan beli seafood. Malam ini kita akan merayakan Jovitasari yang berhasil mendapatkan kontrak ini. Cepat pergi, dasar orang yang tak berguna."

"Bu ..."

"Mengerti bu, aku akan segera membelinya."

Tepat ketika Jovitasari hendak berbicara, Sanfiko segera memotongnya, lalu menggelengkan kepalanya ke Jovitasari, kemudian dengan cepat berjalan keluar.

Setelah Sanfiko keluar, Rita dengan cepat menarik Jovitasari duduk di sofa.

"benar-benar tidak berguna, aku sangat emosi saat melihat Sanfiko."

"Jovitasari, bagaimana menurutmu, katakan padaku, Janji yang kamu katakan pada kami saat di rumah sakit."

Ketika Jovitasari mendengar kata-kata ibunya, dia terdiam lagi.

Segera menatap Michael dan berkata, "Ayah, aku tidak pernah setuju untuk bercerai dengan Sanfiko, dan kalian tidak tau kali ini ... Ahh, yasudalah."

Awalnya, Jovitasari ingin mengatakan bahwa kontrak ini sepenuhnya karena Sanfiko.

Tapi dia ingat kata-kata Luiz dan segera menarik kembali.

"Tidak bercerai? Ya ampun, apa gunanya sampah itu, kamu masih muda, cantik, dan sangat terampil, dan aku juga tahu bahwa kalian punya surat nikah suami-istri, tapi kalian bukan benar-benar seperti suami istri, kamu masih seperti seorang gadis, aku beritahu padamu, Sekarang setelah berbicara tentang bisnis yang begitu besar ini, dapat dikatakan kamu bisa memilih pria muda dan kaya, kamu dapat memilih apa pun yang kamu inginkan. Ini adalah saat yang pas untuk menyingkirkan Sanfiko.”

"Bu, apa yang kamu bicarakan?"

"Aku kembali ke kamar!"

Jovitasari benar-benar tidak ingin mendengar lagi, ia sedikit emosi saat bangkit dan kembali ke kamarnya.

"Hei, Jovitasari ... Jovitasari ..."

Michael menatap istrinya di depan, juga tidak bisa berkata apa-apa.

"kamu ...... hei!"

"Ada apa denganku? Aku melakukan ini untuk keluarga kita, kamu tahu apa!"

Michael hanya menggelengkan kepalanya, dan kemudian mengambil surat kontrak itu pergi ke kamar untuk menelitinya lagi.

Di malam hari, cahaya bulan lembut.

Setelah makan, Jovitasari mandi, dan hanya mengenakan baju tipis dan berbaring di tempat tidur.

Sanfiko yang melihat sosok cantik itu segera berbaring di ranjang militernya setelah selesai bersih-bersih.

Tidak tahan untuk tidak menelan ludah, Jovitasari sangat cantik dan menggoda, belum lagi saat ia selesai mandi dan mengenakan baju tipis yang begitu menarik.

"Sanfiko, malam ini tidurlah di ranjangku."

Tiga tahun, Sanfiko telah menunggu tiga tahun lamanya.

Jovitasari tahu bahwa ibunya akan memaksa dirinya untuk menceraikan Sanfiko, tapi dalam hatinya dia hanya memilih Sanfiko, jadi saat ia mandi, ia terpikirkan suatu cara.

Bagaimanapun, dia dan Sanfiko adalah suami-istri, melakukan hal-hal ini juga normal.

Dan Jovitasari melakukan cara ini untuk membuktikan pada kedua orangtuanya, bahwa ia telah memilih pria ini.

"Itu ... Jovitasari ..."

"Aku akan memberitahu lipstick apa yang kupakai, jika kamu datang naik ke ranjangku ..."

Ups, sial!

Aku tidak dapat menahannya lagi ...

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu