Menunggumu Kembali - Bab 193 Kenapa Kamu Mengendarai Mobil Ini?

Hmm?

“Sanfiko, apakah ada terjadi sesuatu lagi?”

Mendengar Sanfiko mengatakannya, Michael langsung tahu jika beberapa hari ini terjadi sesuatu yang tidak dia ketahui.

Dan adik nya yang tidak tahu diri menyinggung Sanfiko Chen.

“Ayah, apa yang akan kamu lakukan jika ada orang yang mencelakai Jovitasari?”

“Aku……”

“Sanfiko, apakah Yusdi melakukan hal yang melukai Jovita?”

Sanfiko Chen menganggukkan kepala dan berkata: “Bukan hanya melukainya, tetapi memungut nyawanya!”

Ekspresi Michael setelah mendengarnya langsung berubah menjadi buruk lalu berkata: “Sanfiko, kamu katakan lebih jelas, jika Yusdi melakukan hal yang membahayakan nyawa Jovita, aku tidak akan mengampuninya!”

Sanfiko Chen tertawa dengan tenang.

“Yusdi dan Irwan mereka sekongkol, lalu meminta Charles dari Kota Maharayu membuat perangkap agar Jovita pergi…. Dan juga masalah perusakan saluran pipa Industri Sorgum Sanjaya juga siasat saja.”

Sekujur tubuh Michael pelan-pelan bergemetar.

Meskipun dia tidak ikut di aliran itu, tetapi dia tahu jika Charles adalah orang yang hebat di kota Maharayu.

Semua orang ini berkumpul bersama pasti tidak ada kabar baik lagi.

Dan yang paling penting adalah semua ini adalah ulah dari adik kandungnya si Yusdi, untuk mecelakai keponakan sendiri.

Dan sekarang mereka sudah membuang prasangka buruk mereka hingga membiarkan Yusdi yang mengurus konsep ini dan sambung dengan Industri Cakra Surya.

“Tetapi sekarang semua orang ini sudah tidak ada!”

Sanfiko Chen dengan tenang berkata.

“Hah?”

“Charles sudah kubunuh dan Irwan dengan anaknya juga sudah hilang!”

“Sanfiko… kamu…”

“Jadi bagaimana dengan Yusdi?”

Sanfiko Chen menghembuskan nafas yang panjang dan berkata: “Dia sudah kabur, tapi jika dia masih berada di Penang, cepat lambat dia pasti akan muncul, dan kali ini aku tidak akan memberinya kesempatan lagi, termasuk istrinya.”

Sebenarnya dialiran ini ada satu kalimat yang mengatakan jika masalah ini tidak berhubungan dengan istri, tetapi masalah ini beda, karena dari awal Yusdi ingin mencelakai semua keluarganya, jadi Sanfiko Chen juga tidak perlu pura-pura menjadi orang baik.

“Sanfiko… masalah ini….”

“Aku sudah memikirkannya dengan jelas. Ayah, sebelumnya kita sudah mengampuninya 2 kali, jika kali ini kita masih mengampuninya lagi, maka itu sangat tidak masuk akal.”

Michael terbengong lama lalu menganggukkan kepalanya dan berkata: “Yasudah, kamu selesaikan saja masalah ini, aku tidak ingin ikut campur.”

“Hanya saja aku mendengar dari nyonya tua jika Martin dari keluarga Martin lusa akan datang ke Penang, dan Rista juga sudah mendapat hadiah pernikahan dari keluarga Martin, jadi ini berarti Rista akan menjadi menantunya keluarga Martin, tetapi jika kamu menyentuhnya sekarang….”

Tapi sekarang masalah ini tampaknya tidak begitu gampang, kesan yang diberi Sanfiko Chen kepada Michael adalah ketakutan yang tinggi, itu adalah sebuah rasa misterius dan paksaan yang muncul dari dirinya.

Dia bukannya tidak pernah bertemu dengan pahlawan, tetapi aura yang muncul dari Sanfiko Chen tiba-tiba tampak sangat hebat.

“Apakah aku Michael sudah tua?”

Seketika Michael berdiri, dia menahan kursi batu yang dingin disampingnya, lalu kursi batu dingin yang dipegangnya tiba-tiba dalam sekejap menjadi retak.

“Apa yang kamu bicarakan dengan ayah? Ekspresi kamu tampak tidak begitu senang!”

Malam hari Jovitasari menahan kepalanya dan bertanya kepada Sanfiko Chen.

“Tidak apa, tidurlah….”

Sanfiko Chen hari ini sedikit lelah, setelah mengatakannya dia menutup mata, dan Jovitasari yang disampingnya menarik selimut untuk menutupi Sanfiko Chen, kemudian dia juga masuk kedalam selimut…..

Pagi hari kedua.

Barusan saja selesai makan, Sanfiko Chen yang baru menghidupkan mobil lalu Jovitasari dan Michael pun naik ke mobil porsche merah itu.

“Ibu…sini lihat… cepat sini….”

Nusrini yang sedang menghirup udara segar dijemuran terkejut saat melihat ini, dan Rita yang sedang sibuk sarapan didalam ruangan juga menjerit.

“Ada apa, kenapa begitu panik….”

“Ibu cepat kesini, mobil porshce dibawah beneran milik kita……”

Hah?

Mendengar ini membuat Rista terkejut dan langsung dengan cepat berlari ke jemuran. Kebetulan melihat Sanfiko Chen yang membuka pintu lalu duduk kedalam dan mengendarai mobil itu ke sekitar rumah….

Terkejut!

Rista sedikit terkejut melihat Nusrini yang berada disampingnya.

“Ini….”

“Ibu, semalam sudah kubilang jika mobil porsche ini adalah mobil yang kita pesan ditoko porsche 4s itu, kamu masih tidak percaya kan, pasti Sanfiko Chen yang membelinya saat kita tidak tahu dia pergi ke toko porsche 4s.”

Nusrini dengan emosi berkata: “Ibu, mungkin kamu tidak tahu. Ku beritahu kamu ya, aku pernah bertemu dengan Sanfiko Chen ditoko porsche 4s itu, dia juga sedang melihat mobil, dan melihat mobil yang sebelumnya kita pesan itu, dan pasti dia duluan membelinya, pasti begitu!”

Mendengar perkataan Nusrini membuat Rita menjadi marah.

“Sanfiko Chen ini, dia sangat tidak ada aturan, beraninya dia membeli mobilku!”

Rita langsung masuk kekamar dan mengambil ponsel dimeja lalu segera menghubunga ponsel Sanfiko Chen.

Sanfiko Chen yang sedang mengendarai mobil langsung memberikan ponselnya kepada Jovitasari.

“Kenapa ibu?”

“Kenapa, Jovita apakah kamu tahu jika Sanfiko Chen membeli mobil porsche ini tanpa sepengetahuan ku?”

“Mobil mu?”

Jovitasari menjadi terkejut.

Saat dia berbicara dia melihat Sanfiko Chen dan meminta penjelasan.

“Kamu bilang kepada ibu, mobil mereka aku tidak membelinya dan masih berada ditoko, jika dia ingin ambil boleh pergi langsung.”

“Ibu, kata Sanfiko mobil kalian masih ditoko, jika kalian ingin pergi mengambilnya, maka pergilah.”

“Apa? Kamu….”

“Sudahlah ibu, kita masih mau ke kantor untuk rapat, aku tutup dulu ya!”

Dia pun mematikannya setelah selesai mengatakannya.

“Jovita…. Tut tut tut…”

Rita baru mau mengatakan sesuatu, tetapi sudah terdengar suara tut tut dari ponsel.”

“Ihhh… Jovita ini semakin lama semakin tidak patuh lagi!”

“Ibu, masalah ini juga tidak bisa menyalahkan kakak, semua harus disalahkan ke Sanfiko Chen. Ibu jangan kira Sanfiko Chen yang begitu baik, kamu liat sekarang ayah sudah membelanya, tampaknya suatu hari nanti dia bisa berada diatas kita!”

Nusrini membuatnya semakin marah.

Dalam hatinya malah sangat senang, dia tidak suka Sanfiko Chen, jadi semua hal yang berhubungan dan memfitnah Sanfiko bisa membuatnya merasa sangat senang.

“Huh! Berani dia! Dirumah ini jika masih ada aku, Sanfiko Chen harus merangkak dengan patuh, jika tidak patuh, aku akan mengusirnya…..”

“Ibu, jadi bagaimana dengan kita? Tadi kamu juga sudah melihat gaya senangnya Sanfiko Chen saat membuka pintu, tetapi mobil itu untuk mu, bukankah sebelumnya kamu bilang mau mengendarai mobil membawa ayah dan kakak pergi kerja?”

Nusrini lanjut mengatakannya.

Dalam hatinya dia sudah melihat ibunya yang dengan sadis mengkritik Sanfiko Chen, lalu gaya mengusirnya dari rumah.

Inilah yang paling ingin dilihatnya!

“Huh, ayok… ayok pergi ke toko 4s!”

“Ibu, kamu belum sarapan loh?”

Rita yang sedang marah, bagaimana mungkin dia bisa makan, dia langsung mengambil tasnya dan pergi.

Dan Jovitasari malah melihat Sanfiko Chen dan bertanya: “Semalam kita lupa memberitahu ibu tentang masalah membeli mobil.”

"Ibu akan mencari masalah denganmu jika kamu memberitahunya, nanti malam aku pulang berbicara dengan ibu, lagipula wakil direktur sepertimu harus mengendarai mobil yang pas."

Michael yang duduk dibelakang mengatakannya tanpa memedulikannya.

"Memang ayah lebih baik!"

Jovitasari mengatakannya dengan tertawa.

"Pasti dong, sudah sampai dikantor, kalian turun disini saja, aku pergi ke tempat parkir berhentikan mobil."

Jovitasari menganggukkan kepala lalu bersama Michael turun dari mobil.

"Sanfiko, nanti datang ke kantorku menungguku setelah selesai berhentikan mobil. Nanti mungkin aku akan bersama dengan ayah pergi ke Industri Cakra Surya untuk melihat-lihat."

Sanfiko Chen menganggukkan kepala lalu pergi ke tempat parkir bawah tanah kantor.

Sanfiko Chen tidak menyangka bahwa saat dia selesai parkir mobilnya, lalu dia melihat seorang wanita yang memakai cheongsam warna merah muda berjalan kearahnya saat dia membuka pintu, ekspresi mukanya dari penasaran menjadi terkejut.

"Sanfiko...."

"Beneran kamu... kamu yang mengendarai mobil ini?"

Sanfiko Chen melihat sekitar lalu melihat wanita didepannya yang tampak sedikit marah kemudian menganggukkan kepalanya dan berkata: "Betul, jadi ada masalah apa?"

"Ada masalah apa? Katakan lah dari mana kamu curi?"

Hah?

Sanfiko Chen tertawa pahit, darimana dirinya mencuri mobil ini?

"Eh Rista, bukankah kamu juga mengendarai mobil BMW? Jadi siapa yang membuat aturan jika kamu boleh mengendarai BMW, tetapi aku Sanfiko Chen tidak boleh mengendarai mobil porsche?"

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu