Menunggumu Kembali - Bab 372 Effendy Yang Berubah Menjadi Monster

Boom!

Saat cambuk baja patah,Tuan Muda Sandy bergerak, hanya dengan selangkah dia langsung tiba di depan Sanfiko Chen kemudian mengulurkan tangannya dan mencengkram lehernya Sanfiko Chen.

Tangan yang dari awal terkikis hingga tersisa logam campuran buatan itu, kini seakan-akan mencengkram Sanfiko Chen hingga sudah mau memungut nyawanya.

Boom!

Di saat ini, tiba-tiba ada sebuah peluru tertembak ke bahu Tuan Muda Sandy.

Boom!

Terdengar sebuah suara ledakan.

Sanfiko Chen mundur beberapa langkah kosong, dia melihat Tuan Muda Sandy seakan-akan sudah mau meledak, darah mengalir, daging buram!

Ah!

Sebuah suara jeritan sengsara, kini Tuan Muda Sandy tidak tenang lagi, dia berjalan mundur beberapa langkah, lalu memegang lengannya sendiri, kedua matanya semakin dipenuhi dengan warna merah.

"Tuan muda, kamu tidak apa, 'kan...."

Lalu muncul sebuah bayangan di depan Sanfiko Chen.

Baju mantel yang besar, cambut cepak, tatapan yang dipenuhi dengan pertanyaan.

Sanfiko Chen belum berbicara, sekejap beberapa bayangan yang datang ke sekitar dengan cepat.

Saat Nuri muncul di sisi Sanfiko Chen, Sanfiko Chen sedikit kebingungan. Berdasarkan Logika, seharusnya Nuri sedang di Sumedang menghalangi pengikutan dari Keluarga Long, tapi kini dia bisa muncul di sini, apakah...

Sanfiko Chen melihat Tuan Muda Sandy yang berdiri di sana dipenuhi dengan darah, teringat dengan perkataannya tadi, kini Sanfiko Chen merasa jika masalah ini tidak semudah yang dipikirkannya, dia tidak merasa jika Tuan Muda Sandy bisa menipu dirinya.

"Tuan sanfiko, terjadi sesuatu. Kita harus segera meninggalkan tempat ini!"

Tanpa menunggu Sanfiko Chen berbicara, Nuri langsung membawanya pergi meninggalkan ruang laboratorium.

Pastinya kini Sanfiko Chen juga langsung keluar dari ruang laboratorium. Sangat gampang, kini Sanfiko Chen memikirkan untuk membawa mayat Eca Zhou pulang. Jadi dengan begitu hal ini sampai di sini saja, dan Sanfiko Chen sangat setuju dengan Nuri. Sekarang harus langsung membawa mayatnya meninggalkan tempat ini dan kembali ke Desa Fugui.

Saat mereka sedang berlari ke arah luar, tiba-tiba seluruh ruangan mulai tidak berhenti bergetaran.

Seakan-akan seperti ada pergerakan sebuah tenaga besar yang meledak dari atas kepala mereka.

Di saat yang bersamaan, tatapan mata Tuan Muda Sandy dipenuhi dengan cahaya yang tajam.

Tatapannya terhenti pada sebuah jari di dalam bungkusan kristal, kini gairah Ratno juga meledak. Saat dia meledak, Nuri dan 4 orang lainnya juga langsung menyerang, kekuatan yang sangat besar ini langsung menghentikan Tuan Muda Sandy, dan tidak tahu sejak kapan ada sebuah pisau panjang di tangannya Nuri lalu menusuk ke kotak kristal tersebut.

"Jangan!"

"Eksperimenku belum selesai, kalian tidak boleh merusaknya!"

Penggila peneliti yang masih berdiri di depan meja tersebut masih tidak berhenti mencatat basis data, Profesor Erikson menjerit dengan kuat, tatapannya dipenuhi dengan kemarahan.

Tiba-tiba ada sebuah perubahan aneh terjadi.

Tiba-tiba terjadi ledakan dari sebuah kekuatan besar yang sebelumnya tidak berhenti mengeluarkan energi kuat. Saat pedang panjang Nuri belum menyentuh kotak kristal tersebut, tiba-tiba atap laboratorium seperti runtuh. Seorang pria kokoh yang dipenuhi oleh darah di seluruh tubuhnya langsung berdiri di sebelah kabin eksperimen nomor 3, lalu mengulurkan tangannya dan langsung mengambil jari yang berada di dalam kotak kristal.

Di saat bersamaan juga, pria berbadan kokoh yang tubuhnya dipenuhi dengan darah, tatapannya dipenuhi dengan kemarahan. DIa melihat sekilas semua orang yang di sekitar, terakhir berhenti di bagian Tuan Muda Sandy. Kemudian seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi malah tidak bisa dikatakan, jadi hanya bisa berteriak dengan gila.

"Ini...."

"Tuan Muda Qin, kamu langsung menyuntikkan obat genetika yang belum selesai di eksperimen ke tubuhmu sendiri, ini..."

Profesor Erikson merapikan kacamatanya, tatapan matanya dipenuhi dengan rasa terkejut, tapi bersamaan juga ada rasa penasaran.

Dia sudah memastikan manusia darah yang di depannya ini, dan sebuah kekuatan menyeramkan yang tiba-tiba meledak, ternyata adalah Effendy yang sebelumnya ditusuk oleh belati racun.

Selama ini Profesor Erikson sangat ingin menggunakan ahli kungfu asli sebagai eksperimen, karena walaupun semua orang ini kuat, tapi kadang kala tidak bisa menerima kekuatan dari obat mutasi genetika. Makanya obat yang diberi satu persatu ke dalam tubuh mereka, kemudian dari semua ini mencari tubuh yang benar bisa menerima mutasi genetika menyeramkan tersebut. Dari prajurit genetika menyeramkan yang diciptakan, terhadap masalah ingatan, bukanlah masalah besar terhadap perkembangan teknologi sekarang.

Tapi jika menggunakan ahli kungfu untuk dilakukan operasi ini, maka kemungkinan berhasil akan lebih besar.

Kini Effendy sudah disuntik dengan obat mutasi genetika. Obat ini adalah mutasi genetika dari 1000 jenis genetika terbaik, dan sudah melalui perbaikan yang banyak, dapat dikatakan jika inilah yang ingin dilihat oleh Profesor Erikson.

"Haung..."

Tubuh Effendy sekarang mulai terjadi perubahan. Saat dia ingin berbicara, suara yang keluar malah suara mengaom dari binatang buas.

"Cepat, cepat, cepat masukkan genetika terbaik eksperimen nomor 3 ke tubuhmu."

Kemudian di tatapan semua orang yang sengat menakutkan, Effendy langsung menggunakan tangannya yang tidak berhenti berkembang membuka kabin eksperimen yang mengambang, lalu mengeluarkan mayat Eca Zhou, dan dia langsung memasuki kabin tersebut.

Kini Profesor Erikson langsung dengan senang mulai memproses kabin eksperimen ini.

"Tuan Muda sanfiko..."

Di saat ini juga, Sanfiko Chen berjalan ke depan lalu menarik tangan Eca Zhou kemudian memeluk mayatnya.

Boom!

Sebuah suara dengungan yang keras, tiba-tiba tenaga yang kuat langsung membuat Sanfiko Chen terjatuh keluar.

"Tuan Muda sanfiko... kamu tidak apa, 'kan?"

Nuri langsung membantu Sanfiko Chen berdiri, tetapi kini ekspresi Sanfiko Chen berubah drastis.

Dia hanya merasa tenggorokannya manis, kemudian langsung memuntahkan darah keluar.

Hanya karena sebuah kekuatan yang besar saja bisa membuat dirinya luka parah.

Kekuatan apa ini.

"Mundur... segera mundur..."

Merasakan perubahan yang terjadi di sekitar kabin eksperimen, Sanfiko Chen langsung dengan beberapa yang lain berjalan mundur.

Di saat ini juga, Profesor Erikson sangat senang di depan meja operasi.

"Sudah mau berhasil... sudah mau berhasil..."

Tapi saat dia menjerit dengan kuat, tiba-tiba kotak kristal itu tidak berhenti berputar diluar kendali, awalnya benang yang tersambung dengan kotak tersebut, kini juga sudah patah satu persatu.

"Apa... apa yang terjadi?"

Kabin eksperimen yang sebelumnya mengambang di udara, kini tidak berhenti menabrak ke sekitar, hingga terbang keluar dari ruang laboratorium di saat akhir, dan masuk ke sisi di antara dinding.

Boom!

Boom!

Sebelum semua orang menyadarinya, kabin eksperimen tersebut tiba-tiba meledak.

Kabin eksperimen yang beterbangan sembarangan itu membuat kotak bulat kaca yang menyimpan sampel eksperimen gagal pecah, seluruh lantai dipenuhi dengan aroma obat yang menusuk. Kini semua orang melihat Effendy yang berbadan kekar dipenuhi dengan darah, perlahan menaikkan kepalanya, matanya menonkol keluar dan tidak dapat dikendalikan oleh selaput matanya lagi, seluruh bola matanya menjadi warna merah.

Tidak hanya ini saja, tubuhnya juga membungkuk ke depan, tubuh yang kekar sebelumnya kini perlahan membesar, tulang di punggungnya perlahan berkembang dengan gila, 2 tangannya mulai memanjang, kelima jari tangannya menjadi sangat tajam.

Kedua kakinya berkembang, 5 jari kaki lebih panjang dari jari tangannya. Dengan kuat mencengkram lantai, langsung membuat lantai tersebut pecah.

Saat Effendy menaikkan kepalanya melihat mereka, seketika tubuhnya mulai diselimuti oleh armor yang tebal, wajahnya juga dipenuhi dengan armor yang tebal, gigi di dalam mulutnya mulai berkembang dengan menyeramkan, lidahnya tiba-tiba menjadi panjang.

Semua orang sangat terkejut saat melihat semua ini.

Hingga Tuan Muda Sandy yang selalu bergantung dengan obat genetika juga sangat terkejut....

Di saat ini Effendy yang sudah berubah menjadi monster melihat beberapa orang di depannya dengan mata yang memerah, tiba-tiba mengaum...

Suara itu membuat telinga orang yang mendengarnya merasakan gendang telinga yang seperti dikoyak. Giginya yang tajam dipenuhi dengan cairan kental, lidahnya yang berwarna merah dipenuhi dengan cairan darah menetes. Adegan ini membuat orang yang melihatnya merasakan ketakutan hingga bergemetaran!

Haom....

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu