Menunggumu Kembali - Bab 106 aku Ingin Sanfiko Chen mati!

Dan saat ini Jovitasari sudah duduk di atas kendaraan listriknya Sanfiko Chen, lalu memeluk Sanfiko Chen dari belakang dan pergi meninggalkan perusahaan.

“Sanfiko, kamu hari ini…”

Teringat lagi sikap dan perilaku Sanfiko Chen tadi ketika berbicara dengan neneknya, Jovitasari sangat terkejut melihatnya.

“Kenapa? Apa kamu hari ini merasa kalau suamimu ini benar benar jantan!”

Sanfiko Chen sengaja semakin mepercepat kecepatan kendaraannya dan tersenyum, membuat Jovitasari semakin mempererat pelukannya.

“Itu kamu…”

Tapi saat ini Jovitasari merasa sedikit kecewa, berkata : “Aku tidak menyangka kalau nenek bisa mengambil keputusan seperti itu, sekarang akun mereka sedang memiliki masalah yang besar, dan modal pertama dari Industri Bir Sumedang sudah hampir habis, tapi modal itu sama sekali tidak digunakan untuk kepentingan Industri Sorgum Sanjaya, semuanya dipakai untuk menutupi kekurangan di perusahaan. Selama Industri Bir Sumedang bisa mengejarnya, aku yang selaku penanggung jawab tidak akan bisa lepas dari tanggung jawab.”

“Dan takutnya masalah ini diketahui oleh Direktur Luis.”

Sanfiko chen berdeham setuju.

“Banyak orang yang mahir dalam pembuatan bir berasal dari Industri Bir Sumedang, Karena tahu aku dan ayahku di keluarkan dari perusahaan, banyak orang yang murung, ada beberapa orang hari ini mogok kerja, jika Direktur Luiz tahu masalah ini, takutnya dia akan mengambil keputusan untuk menarik investasi. Jika dalam keadaan perusahaan yang seperti ini, dan terjadi penarikan investasi, maka perusahaan kita akan bangkrut.”

“Aku benar benar tidak tahu apa yang dipikirkan oleh nenek? Apa dia tidak tahu apa yang dilakukannya sekarang ini bisa menyangkut dengan perusahaan, bahkan mereka bisa mengambil kantor kita?”

Sanfiko Chen sebenarnya juga tidak habis pikir, mengapa Puspita bisa mengambil keputusan seperti ini.

Jika hanya karena ingin membalas Rista dan Yogi saja, rasanya sangat tidak wajar.

Teringat lagi kemunculan Hermanto adalah hanya salah satu bentuk balas dendam Michael kepada keluargaku.

“Sepertinya apa yang diakatakan oleh Yogi tadi sedikit tidak benar, aku rasa nenek telah menemukan investasi yang lain, jadi dia bisa tidak memperdulikan kerja sama dengan Industri Bir Sumedang, selain itu Industri Sorgum Sanja tidak memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan, karena perusahaan Tianbai bergerak dalam bidang perumahan, sebelumnya dia masih berusaha untuk merebut proyek pembukaan lahan baru, aku rasa nenek pasti sudah menemukan investasi yang lebih besar. Tapi jika benar begitu, maka Industri Sorgum Sanjaya akan hancur, dan aku pasti akan masuk ke dunia bisnis.”

“Untuk saat ini apa masih ada perusahaan yang ingin bekerja sama dengan Perusahaan Tianbai, apakah ada orang sebodoh itu?”

Jovitasari tersenyum pahit.

Apa yang dikatakan oleh Sanfiko Chen benar sekali, karena sekarang Perusahaan Tianbai hanyalah sebuah rongsokan.

“Kalau untuk ini aku benar benar tidak tahu lagi, tapi yang aku tahu nenek adalah wanita yang kuat, sebelumnya aku pernah dengar ketika kakek masih hidup dia memiliki hubungan baik dengan Keluarga Martin di purwokerto, selain itu dia juga memiliki hubungan baik dengan beberapa perusahaan besar di Kota Maharayu, siapa tahu kali ini nenek mencari salah satu perusahaan sana untuk memohon kerjasama, lagi pula baru dijalankan proyek perumahan, jadi untuk saat ini masih menguntungkan.”

Sanfiko Chen menganggukan kepala, tapi hatinya lagi berpikif keluarga Martin di Purwokerto?

Perusahaan besar di Kota Maharayu?

Lalu mau bagaimana?

Sanfiko Chen terdiam beberapa saat, Jovitasari tahu kalau Sanfiko Chen tidak terlalu suka membahas hal seperti ini, dia tersenyum berkata : “Tapi apa yang kamu lakukan tadi benar benar membuat nenek marah, aku yakin selama sisa hidupnya nenek pasti tidak ingin bertemu dengan kita lagi!”

Nada bicara Jovitasari saat mangatakan hal ini ada sedikit rasa sedih, bagaimanapun dia masih menyayangi neneknya, tapi apa yang dilakukan neneknya sekarang memang sedikit keterlaluan.

“Tenang saja, sebentar lagi pasti kita akan bertemu dengan nenek, bahkan dia bisa memohon untuk bertemu denganmu, apa kamu percaya itu?”

Mendengar apa yang dikatakan oleh Sanfiko Chen, Jovitasati langsung berkata : “Sanfiko, sepertinya kamu makin lama makin bisa merayu orang, mengapa kamu tidak sekali bilang nenek akan bersujud memohon kepada kita…”

Jovitasari tersenyum bahagia, hal ini membuat Sanfiko Chen menganggukan kepala berkata : “Ini bagus, walaupun kalau begini sedikit tidak sopan kepada orang tua, namun aku rasa jika aku telah melakukan kesalahan, maka aku harus mengakui kesalahan itu, dan aku rasa ini boleh.”

“Kamu lagi lagi merayu!”

Jovitasari sambil berbicara, dia mencubit pinggangnya Sanfiko Chen.

“Bagaimana kalau kita taruhan, jika suatu hari nenek benar benar datang memohon kepadamu, apa yang akan kamu lakukan?”

“Nenek adalah orang yang sangat mencintai repusitasnya, selain itu sebelumnya nenek datang mencariku untuk masuk ke dalam perusahaan sudah lumayan, jadi nenek tidak mungkin melakukan itu.”

“Bagaimana kalau benar benar terjadi?”

“Jika benar benar terjadi, nanti terserah kamu mau apakan aku, sudahalah!”

Saat mengatakan ini Jovitasari menyenderkan kepalanya di punggung Sanfiko Chen, dengan memasang muka merah…

Sanfiko Chen merasa sangat senang.

Dia pikir tunggu sampai Jovitasari ulang tahun, saat itu aku rasa Perusahaan Tianbai sedang berduka, dan aku tidak yakin kalau nenek itu masih bisa duduk dengan kokoh.

“Sanfiko, kita kamu pergi kemana ya…”

“Kita hari ini pergi melihat renovasi rumah kita, Dua hari ini kita tidak ada waktu melihatnya, dan sekarang kita tidak ada urusan yang harus diselesaikan, jadi bagaimana kalau kita pergi melihatnya?”

Jovitasari mendengarnya merasa sangat gembira, saat ini dia melupakan kejadian yang tidak menyenangkan terlebih dahulu.

……

“Apa kamu bilang, Yogi lagi lagi dipukul oleh sampah itu?”

Didalam rumah sakit, Grecia sedang mengupas kulit apel, sekali mendengar berita ini dia langsung menancapkan pisau itu ke atas apel, lalu dengan marah berkata : “Kapan masalah ini terjadi? Dan dimana sampah itu berada…”

Melihat keadaan istrinya, membuat Michael ikut ikutan marah.

“Dia dan Jovitasari sudah di usir oleh nenek dari perusahaan, kamu tenang saja Yogi hanya di tending saja, dokter bialng tidak ada masalah yang besar, hanya butuh sedikit istirahat saja, perut bagian bawahnya di tending berkali kali dan hampir mengakibatkan luka dalam.”

“Jadi sekarang Yogi ada di ruangan mana?”

Saat ini Grecia langsung berdiri.

“Bu, aku juga ikut pergi!”

Rista yang sedang berbaring di kasurnya, seketika juga mendengar kabar kalau kakaknya lagi lagi dipukul oleh Sanfiko Chen.

Sekali mendengar nama Sanfiko Chen, mukanya langsung terasa sakit, dan hatinya penuh dengan amarah.

Dendam ini harus terbalaskan!

“Kamu lebih baik tetap berada disini, biar aku saja yang melihat kakakmu!”

Selesai bicara Grecia dan Michael langsung pergi ke kamar pasien lainnya.

“Bu…”

Melihat ibunya datang ke ruangannya, dia langsung memanggil ibunya, dan air mata langsung keluar dari matanya.

“Untuk apa kamu menangis, sampah itu memukulmu, bukannya melawan!”

Walaupun Grecia berkata seperti ini, namun setelah itu dia langsung membuka pakaian anaknya untuk melihat luka yang didapat oleh anaknya, dan melihat terdapat luka memar yang besar di bagian perut bagian bawahnya, melihatnya saja juga ikut merasa sakit.

“Bu, kamu harus membantuku untuk balas dendam!”

“Aku pasti akan membunuh Sanfiko Chen!”

Grecia saat berkata sambil melihat Michael.

Dari kecil hingga besar Grecia sangat menyayangi kedua anaknya, jangankan memukulnya, berkata kasar kepada mereka saja sangat jarang, dan sekarang hanya seorang menantu sampah sudah memukulnya tiga kali, parahnya putrinya dipukul hingga hampir merusak bentuk mukanya, jadi Grecia tidak akan mungkin bisa melepaskannya!

“Bukankah kemarin kamu bilang jika anak itu tidak akan bisa melewati hari ini? Apa yang terjadi, sebenarnya Hemanto itu bisa diandalkan atau tidak, bagaimana bisa anak itu masih bebas diluar sana!’

Michael pun ikut menganggukan kepala, berkata : “Bercanda, apa kamu tidak tahu siapa Hermanto itu? Dia adalah ketua di Kota Torando, bahkan Kak Aji yang berasal dari Kota Penang pun memanggilnya Kakak, apa yang dia janjikan pasti akan dilakukannya. Mungkin saja kali ini ada suatu hal yang menundanya?”

Saat mengatakan ini Michael juga merasa sedikit tidak menegrti, jelas jelas kemarin malam Hermanto sudah memberitahunya kalai Sanfiko Chen sudah diurus oleh Rocky selaku anak buah Hermanto.

Jika dilihat dari jam, seharusnya mereka sekeluarga sudah lenyap dari muka bumi ini.

“Menundanya, hal ini sama sekali tidak boleh ditunda, aku sudah memberinya uang 20miliar, apakah dia tidak bisa mengurus beberapa orang saja?”

Saat ini Michael langsung menutup mulut istrinya.

“Kamu kalau bicara hati hati sedikit, bagaimana jika hal ini didengar oleh orang lain, kita pasti akan masuk ke pengadilan, bahkan kita bisa dihukum mati.”

Lalu Michael berkata : “Kamu tenang saja, Hermanto adalah orang yang memiliki kekuasaan, kata katanya pasti bisa dipegang, selain itu kita juga sudah memberinya uang! Ini pasti ada suatu hal yang menundanya…”

Semakin bicara Michael semakin merasa ada yang tidak beres.

“Tidak mungkin dia membawa uang kita lari kan…”

Grecia mengeluarkan suara yang sangat kecil.

“Sudahlah, lebih baik aku menghubunginya…”

Lalu Michael mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi Hermanto.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu