Menunggumu Kembali - Bab 29 Tidak Dimengerti

Di dalam ruang operasi.

Saat melihat Filbert Xu masuk, dokter paruh baya yang sedang melakukan perawatan darurat tersebut buru-buru menepi.

Sedangkan dokter paruh baya yang berkacamata lekas berbicara.

"direktur, dikarenakan pasien kehilangan banyak darah, lukanya sudah menyebar ke bagian otak, barusan ia tiba-tiba kesulitan untuk bernapas, dan detak jantungnya mendadak melemah, takutnya..."

Seorang dokter cina tua di satu sisi dengan wajah cemas juga berkata:"Benar, direktur, memang dari awal saat dibawa kesini keadaannya sudah kritis, barusan saja hanya sesaat menstabilkan keadaannya, namun kali ini... Hah, takutnya sudah tidak tertolong."

"Senior Feng, jangan-jangan..."

Dokter cina yang bernama Senior Feng ini adalah dokter cina yang terkenal di Rumah sakit Rakyat Kota Bima, dulu ia sangat terkenal di Kota Bima, terakhir kali Hendra Kusuma datang ke Rumah Sakit Rakyat Kota Bima ini ia yang melayaninya langsung, dan memang ia sudah berteman baik dengan Hendra Kusuma selama bertahun-tahun.

"Barusan aku sudah memberikan pasien akupuntur untuk menstabilkan aliran darah di dalam tubuhnya, namun karena lukanya yang teramat parah, dan kondisi fisik pasien dari awal sudah sangat buruk."

Dari awal hingga akhir sanfiko chen hanya diam saja berdiri di sana, bahkan beberapa dokter ahli bedah utama tidak menyadari sama sekali kalau terdapat satu orang lagi telah masuk ke dalam ruang operasi.

"Gawat, detak jantung pasien mulai melemah lagi, dan napasnya mulai terhambat!"

Seketika seorang dokter berseru dengan panik.

Setiap orang yang ada di dalam sana terguncang saat mendengar ucapan ini, dan seketika mereka mulai panik.

Namun pada saat itu, justru terdengar suara yang tenang.

"Pengobatan medis apapun sudah tidak bisa dilakukan lagi, kalau tidak takutnya pasien tidak akan bertahan lebih dari 30 menit."

Ha?

Jelas, dalam keadaan tegang seperti ini, perkataan ini akan terasa agak mengagetkan.

Pada saat itu seorang dokter ahli bedah utama paruh baya menoleh dan melirik ke arah suara itu.

"Siapa kamu dan kapan kamu masuk kesini, segera keluar, ini ruang operasi, yang tidak berkepentingan dilarang masuk!"

Dokter ahli bedah utama paruh baya itu dilihat dari luar saja sudah ketahuan ia adalah orang yang sangat keras, ketika itu ia lekas melirik dan memberi tkamu kepada dua perawat pembantu.

Di dalam ruang operasi.

Saat melihat Filbert Xu masuk, dokter paruh baya yang sedang melakukan perawatan darurat tersebut buru-buru menepi.

Sedangkan dokter paruh baya yang berkacamata lainnya lekas berbicara.

"direktur, dikarenakan pasien kehilangan banyak darah, lukanya sudah menyebar ke bagian otak, ia tiba-tiba kesulitan untuk bernapas barusan, dan detak jantungnya mendadak melemah, takutnya..."

Seorang dokter cina tua di satu sisi dengan wajah cemas juga berkata:"Benar, direktur, memang dari awal saat dibawa kesini keadaannya sudah kritis, barusan saja menstabilkan keadaannya, namun kali ini... Hah, takutnya sudah tidak tertolong."

"Senior Feng, jangan bilang..."

Dokter cina yang bernama Senior Feng ini adalah dokter cina yang ternama di Rumah sakit Rakyat Kota Bima, dulu ia sangat terkenal di Kota Bima, terakhir kali Hendra Kusuma datang ke Rumah Sakit Rakyat Kota Bima ini ia yang melayaninya langsung, dan memang ia sudah berteman baik dengan Hendra Kusuma selama bertahun-tahun.

"Barusan aku sudah memberikan pasien akupuntur untuk menstabilkan aliran darah di dalam tubuhnya, namun karena lukanya yang teramat parah, dan kondisi fisik pasien dari awal sudah sangat buruk."

Dari awal hingga akhir sanfiko chen hanya diam saja berdiri di sana, bahkan beberapa dokter ahli bedah utama tidak menyadari sama sekali kalau terdapat satu orang lagi telah masuk ke dalam ruang operasi.

"Gawat, detak jantung pasien mulai melemah lagi, dan napasnya mulai terhambat!"

Seketika seorang dokter berseru penuh kepanikan.

Setiap orang yang ada di dalam sana terguncang saat mendengar ucapan ini, dan seketika mereka mulai gelagapan.

Namun pada saat itu, justru terdengar suara yang teramat tenang.

"Pengobatan medis apapun sudah tidak bisa dilakukan lagi, kalau tidak takutnya pasien tidak akan bertahan lebih dari 30 menit."

Ha?

Jelas, dalam keadaan tegang seperti ini, perkataan ini akan terasa cukup mendadak.

Pada saat itu seorang dokter ahli bedah utama paruh baya menoleh dan melirik ke arah suara itu.

"Siapa kamu, dan kapan kamu masuk kesini, segera keluar, ini ruang operasi, yang tidak berkepentingan dilarang masuk!"

Dokter ahli bedah utama paruh baya itu dilihat saja sudah ketahuan ia adalah orang yang sangat keras, ketika itu ia lekas melirik dan memberi tkamu kepada dua perawat pembantu.

Namun Sanfiko Chen tidak memperdulikannya sama sekali, Ia bergegas berjalan sampai ke hadapan Micheal.

Pada saat itu Micheal terbaring di atas meja operasi, sekujur tubuhnya dilumuri darah, pipa oksigen dimasukkan ke dalam rongga hidungnya, wajahnya pusat pasi, luka di kepalanya memang sangat parah, namun jelas terlihat sebelumnya telah ditangani dengan cukup baik.

Di bagian kepalanya tertancap tiga buah jarum perak, yang berhasil mengendalikan aliran darah yang tidak beraturan di dalam kepalanya.

"Apa yang kamu lakukan, bagaimana kamu masuk kemari!"

Seketika orang-orang menatapi Sanfiko Chen dengan waspada.

"Bapak Chen, kamu..."

Meskipun Filbert Xu tahu bahwa Sanfiko Chen sangat misterius, bahkan Kevin Wijaya sangat menghormatinya, waktu itu ketika Senior Tang kembali ke Kota Yanjing meneleponnya dan memperingatkannya agar bersikap baik pada Sanfiko Chen, Ia masih bilang mungkin di suatu hari nanti Sanfiko Chen dapat berguna bagi dirinya sendiri.

Tentu saja Filbert Xu tidak berharap terlalu banyak, namun setelah Ia mengetahui cerita kehidupan Sanfiko Chen selama beberapa tahun terakhir, dan terlintas lagi apa yang sudah dikatakan Kevin Wijaya dan Hendra Kusuma, Filbert Xu dapat menyimpulkan bahwa jangan pernah menyinggung Sanfiko Chen yang ada di hadapannya ini.

"Sepuluh menit lagi detak jantungnya akan berhenti, jika kalian hanya melakukan tindakan darurat, mungkin butuh 30 menit untuk berhenti, bahkan sesungguhnya bisa bertahan sampai sekarang semua bergantung pada tiga jarum perak ini."

Saat Sanfiko Chen berbicara, Ia sembari mengulurkan tangannya untuk mencabut jarum yang tertancap ti tengah alis pasien.

"Apa yang kamu lakukan!"

Sembari berkata, senior yang dipanggil Senior Feng oleh Filbert Xu langsung mengulurkan tangannya yang amat keriput dan meraih pergelangan tangan Sanfiko Chen.

"aku tidak peduli siapa kamu, bagaimana kamu masuk, aku mohon kamu untuk keluar dari ruang operasi ini sekarang, tempat ini bukan tempat untuk kamu mengacau!"

"Begini...direktur, aku panggil sekuriti sekarang..."

Kali ini Filbert Xu juga merasa kesulitan.

Bagaimanapun hal ini berhubungan dengan nyawa Micheal, namun Sanfiko Chen juga bukanlah orang biasa.

Di saat Filbert Xu ragu-ragu.

Perlahan Sanfiko Chen memkamung ke arah Senior Feng dan berkata:"Terima kasih atas tiga jarum akupuntur yang kamu berikan pada ayah aku, kalau aku tidak salah, seharusnya ini adalah metode akupuntur tiga titik fokus yang paling mudah ya. Jujur saja kalau tidak ada tiga jarum kamu ini, kemungkinan besar ayah aku sudah tidak ada. Tapi tiga jarum kamu ini memiliki batas waktu, begitu tiga jarum ini melebihi batas waktu, ia justru akan mulai jadi perusak yang berbahaya untuk bagian otak, oleh karena ini barulah aku ingin mencabutnya, dan menusuknya ulang!"

Apa?

Para dokter yang ada disana seketika tertegun setelah mendengar perkataan ini.

Yang berdiri di dalam sini semuanya adalah para dokter pengobatan cina dan barat yang terkualifikasi di Rumah sakit Rakyat Kota Penang.

Terutama Senior Feng, beliau adalah keakungan Rumah sakit Rakyat Kota Penang, dan dulunya ia bertemu dengan Hendra Kusuma di arena peperangan, mereka menjadi dokter militer di waktu yang sama, boleh dibilang segala pengetahuan Hendra Kusuma tentang pengobatan cina belajar dari Senior Feng.

"Anak muda, jangan mengacau lagi!"

"aku tahu kamu berbaik hati ingin menyelamatkan ayah aku, tetapi..."

Pada saat ini, kurva pemantau detak jantung sangatlah lambat, dan amplitudonya sangat kecil, ini berarti jika pasien tidak secepatnya dirawat, ia akan segera meninggal!

"direktur Xu, mohon biarkan mereka keluar, kamu dan Senior Feng saja yang tinggal."

Ketika Sanfiko Chen mengatakan hal tersebut, Ia telah mengulurkan tangannya dan meraih jarum yang tertancap di tengah alis pasien, ia memutar dan seketika mencabut jarum tersebut.

Apa?

Para dokter yang ada disana satu per satu terkejut.

Bahkan ada seseorang yang segera berucap dengan penuh amarah:"Apa kamu tahu apa yang telah kamu lakukan? Kamu ini membunuh orang!"

"direktur, kamu harus melapor polisi, harus!"

"Jika pasien ini meninggal di atas meja operasi rumah sakit kita, kita juga harus bertanggung jawab!"

"Benar!"

"Anak ingusan seperti ini, beraninya mempertanyakan keterampilan medis kita, bahkan ia tidak menghormati Senior Feng sedikit pun, benar-benar besar kepala..."

"Detak jantungnya telah berhenti, sudah...tidak tertolong lagi!"

Di celah perbincangan orang-orang itu, Sanfiko Chen telah mencabut tiga jarum perak tersebut.

Sangat gesit, bahkan Senior Feng yang berdiri disana mulai menyadari kemampuan anak muda yang tidak jelas asal usulnya ini.

Mengingat kembali apa yang barusan telah diucapkan Sanfiko Chen, jangan-jangan anak muda ini jugalah dokter ahli pengobatan cina?

Tidak mungkin...

Masih muda begini, bagaimana mungkin?

"direktur, ini..."

"Semuanya gara-gara anak muda yang tidak jelas asal usulnya ini..."

"Dia yang telah membunuh pasien tersebut!"

"Benar, ini tidak ada sangkut pautnya dengan rumah sakit kita!"

"Kenapa melamun, segera lapor polisi, lapor polisi biar polisi tangkap pembunuh ini!"

Para dokter pengobatan barat dan perawat yang hadir satu per satu marah besar pada Sanfiko Chen, bahkan sudah ada orang yang mengeluarkan ponsel dan menelepon 110.

"Bapak Chen...ini!"

Kali ini Filbert Xu dibuat tercengang hingga membeku.

Dari awal ia sudah tahu bahwa luka Micheal tidaklah ringan, namun ia yakin ada harapan untuk menyelamatkannya.

Namun kali ini...melihat situasi saat detak jantungnya berhenti, suara detakan jantung yang mulai terdengar kembali itu sangat memekakkan telinga.

"Mohon biarkan mereka keluar ya, aku butuh keadaan yang tenang!"

Meskipun Filbert Xu tidak jelas apa yang ingin dilakukan Sanfiko Chen, namun kali ini ia mengikuti apa yang dipintakannya.

"Kalian semua keluar dulu, hal ini jangan sampai tersebar keluar!"

"direktur...kamu..."

Jelas orang-orang tersebut tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Flibert Xu.

"Keluar!"

Filbert Xu berseru dengan keras, dan para dokter ini sangatlah jengkel dan satu per satu keluar dari ruang operasi.

"Senior Feng, keluarkan jarum perak kamu, aku ingin memakainya..."

Di saat berbicara, Sanfiko Chen telah mengulurkan tangannya dan menekan beberapa titik akupuntur di tubuh Micheal.

"Kamu..."

Senior Feng dan Filbert Xu yang berdiri disana seketika tertegun.

Sebaliknya diluar ruang operasi.

Kali ini tiga orang tersebut melihat para dokter dan perawat keluar dari ruang operasi, mereka tidak begitu mengerti apa yang telah terjadi.

"Dokter, bagaimana kondisi ayah aku?"

"Dokter, Micheal kami..."

Namun para dokter tersebut hanya perlahan menengadahkan kepala mereka dan membisu.

Melihat kondisi tersebut, sekejap perasaan Rita bergetar kencang, dan tidak karuannya ingin menerobos ke dalam ruang operasi, namun saat ini ruang operasi telah terkunci rapat.

"Benar, direktur Xu belum keluar..."

"Sanfiko, dia sepertinya juga belum keluar..."

Sesaat wajah Rita dipenuhi kegelisahan dan berkata:"Pasti Sanfiko Chen ingin balas dendam pada keluarga kami, pasti..."

"Dia pasti memojokkan direktur Xu, aku tidak bisa membiarkannya melukai Micheal kami, kenapa pintu ini tidak bisa terbuka..."

Kali ini Jovitasari terpaku disana, raut wajahnya sangat rumit, ia tak tahu harus berkata apa, hanya ingin Sanfiko Chen keluar sekarang juga, dan menjelaskan semuanya.

Pada saat itu terdengar derap langkah kaki yang terburu-buru di tengah koridor.

Mereka adalah Billy yang membawa lima hingga enam polisi menuju ke arah ruang operasi.

"Bibi Rita, apa yang terjadi barusan, kenapa aku melihat para dokter pergi..."

"Billy, kamu datang diwaktu yang tepat sekali, Sanfiko Chen saat ini pasti telah memojokkan direktur Xu di dalam ruang operasi. Jangan kamu biarkan dia lagi, kasihan sekali Micheal kami!"

"Ah, Sanfiko Chen bajingan, aku tidak akan membiarkannya!"

Saat ini semua polisi telah berdiri di luar ruang operasi.

"Kepolri Liu, penjahat itu ada di dalam sana, takutnya sekarang ia sudah menjadikan direktur Xu sebagai sandera, yang lebih gawat lagi Paman Micheal aku sedang dirawat di dalam, takutnya...Apakah bisa langsung menerobos pintu ruang operasi ini, aku takut kalau menunggu lebih lama lagi, semuanya akan terlambat!"

Kepolri Liu adalah seorang pria paruh baya, saat mendengar ucapan Billy sekejap Ia mengeryitkan alis.

Jika penjahat tersebut telah menyandera direktur Xu, maka hal ini akan menjadi sangat rumit...

"Junior Zhou, kamu segera hubungi pimpinan rumah sakit, blokir semua berita."

Kemudian Kapolri Liu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Angkatan bersenjata Kota Penang, terjadi hal seperti ini, mereka jelas harus mengambil tindakan darurat!

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu