Menunggumu Kembali - Bab 60 Maaf, Telah Membuatmu Menunggu!

Hari kedua, rapat Keluarga Bai di Perusahaan Tianbai.

Para pemegang saham Perusahaan Tianbai, yaitu keluarga Bai dan kerabat terkait, datang ke ruangan rapat gedung perusahaan seperti biasa.

Saudara dan saudari Yogi sudah datang ke ruangan rapat lebih awal.

“Akanku katakan pada kalian, tebak apa yang kulihat kemarin?”

Sambil memakan sarapan, Rista mulai bergosip.

Sebagian besar orang di sini adalah anak muda. Mereka tidak berani datang terlambat ke rapat pagi perusahaan, jadi mereka menyeret tubuh mereka yang lelah ke rapat. Meski aku tahu tidak ada masalah yang penting setiap saat, itu adalah aturan yang ditetapkan oleh Nyonya besar perusahaan. Mereka tidak berani tidak hadir.

Mendengar ucapan Rista, seketika kesadaran mereka terkumpul kembali.

“Rista, apa yang kamu lihat?”

Bahkan orang yang merasa bosan dan ingin mecari topik pembicaraan dan hiburan juga tertarik.

"Hahaha, kalian tidak akan bisa membayangkannya."

“Membayangkan apa...”

“Rista kamu jangan menutup-nutupi intinya, cepat katakan pada kami.”

Beberapa anak muda ini sangat terburu-buru, bahkan beberapa anggota keluarga yang lebih tua yang masuk juga menjadi tertarik.

“Jovitasari dan suami tidak bergunanya... Sore kemarin, aku bertemu Jovitasari saat keluar, melihat penampilannya harusnya dia pergi menemui tuan luiz dari Industri bir Sumedang untuk membahas kerja sama.”

Hah?

“Apa mungkin Jovitasari tidak mampu membahas kerja sama ini?”

Pufftt...

Hahahaha...

“Apa kamu ingin membuatku mati tertawa?”

Rista langsung tersenyum dengan lebar.

“Kemarin sore, aku melihat mobil listrik usang Sanfiko Chen yang dinaiki Jovitasari untuk mememui tuan luiz, kamu rasa apa tuan luiz akan mengizinkan mereka masuk? Membahas kerja sama, mungkin wajah tuan luiz saja tidak terlihat... Hahaha...”

“Apa? Jovitasari juga terlalu gegabah!”

“Kerja sama dengan Industri bir Sumedang kali ini adalah satu-satunya kesempatan bagi Industri Sorgum Sanjaya untuk mengubah keadaan, bukankah dia semakin membuat orang-orang tuan luiz memandang rendah Industri Sorgum Sanjaya kita?”

“Itu benar, aku pernah menyinggung tuan luiz sebelumnya, sekarang malah dengan gegabah mencari keluarganya, aku khawatir Jovitasari melakukannya dengan sengaja.”

“Kenapa, Jovitasari masih belum datang, apa mungkin dia merasa malu, jadi tidak datang hari ini?”

“Rista, Yogi, kalian nanti harus memberi Jovitasari pelajaran, kerja sama kali ini takutnya akan gagal.”

Rista berkata sambil tersenyum: “Tentu saja, kalian semua melihatnya kemarin, Jovitasari sangat arogan, mengatakan bahwa kerja sama harus terlaksana, Haha, aku ingin melihat bagaimana dia berakhir.”

“Aku juga telah meminta orang untuk mencari tahu masalah ini, kemarin, tuan luiz dari Industri bir Sumedang berada di dekat Sungai Xiangjiang untuk membuka sebuah klub baru, diantaranya banyak orang bertemu dengannya untuk membahas hubungan kerja sama, bahkan Kevin Wijaya menyuruh sekretarisnya untuk bernegosiasi dengan tuan luiz.”

“Hahaha, sejujurnya, aku pergi untuk melihatnya kemarin. Apakah kamu tahu apa yang aku lihat? Jovitasari baru saja masuk lalu keluar dalam beberapa menit. Ketika dia keluar, dia menangis dan pergi menaiki mobil listrik.”

“Memalukan, benar-benar memalukan bagi Keluarga Bai kita!”

“Pastikan untuk membereskan Jovitasari nanti!”

Semua orang lalu mulai berbicara pada saat bersamaan.

“Pasti, jadi kalian harus bersatu dengan kami, untuk mengusir keluarga Jovitasari keluar, sampai jika nanti Industri Sorgum Sanjaya tidak dapat menghasilkan keuntungan, sampai kita bisa menemukan pemain selanjutnya,pasti bisa menemukan harga yang baik, kita semua berada di posisi menguntungkan.”

.....

Ketika beberapa orang masih memiliki hal yang ingin dikatakan, saat itu juga Jovitasari membuka pintu dan masuk.

Hari ini Jovitasari mengenakan pakaian yang terlihat profesional, wajahnya didandani dengan riasan tipis, berjalan dengan angin, auranya sangat mengintimidasi.

Saat pertama kali masuk, beberapa pria di ruang rapat semuanya terlihat kagum.

Meskipun mereka semua tahu bahwa Jovitasari dari Keluarga Bai merupakan wanita cantik yang terkenal dari kota Penang, tapi Jovitasari hari ini percaya diri dan cantik, yang memberi orang semacam kenyamanan oleh hujan dan embun. Selama seorang pria melihat kecantikan yang begitu besar, dia akan bergetar di dalam hatinya dan memunculkan berbagai macam ide.

Baik itu pria, ataupun wanita yang ada di sini melihat Jovitasari saat ini, mereka semua memiliki kecemburuan di hati mereka.

Rista kali ini bergumam dingin.

“Sebelum nenek datang, Jovitasari, aku ingin mengingatkanmu, jangan lupakan kata-kata heroikmu di ruang rapat ini kemarin?”

Dia telah dibandingkan dengan Jovitasari sejak dia masih anak-anak oleh keluarganya, tapi Rista tidak pernah bisa mengimbangi Jovitasari, tidak peduli dari segi penampilan, pendidikan, atau pengalaman bisnisnya.

Jadi di dalam hatinya, Rista diam-diam bersumpah untuk menjatuhkan wanita ini, membuatnya berlutut di depannya dan menampar wajahnya, juga melihatnya tak berdaya dan mengemis di jalan.

Jovitasari menatap Rista sekilas.

“Kuharap kamu juga mengingatnya.”

Kerabat lain dari keluarga Bai yang hadir di tempat kejadian melihat adegan ini dalam diam, lagi pula, tidak peduli bagaimana mereka bertengkar, itu baik untuk mereka, posisi semua seperti sedang menonton sebuah film.

Tepat ketika Rista masih marah dan ada hal yang ingin dikatakan, Puspita dan Yusdi serta beberapa anggota keluarga yang lebih tua berjalan masuk.

“Karena semuanya sudah hadir di sini, mari kita mulai rapat pagi...”

Di antara kata-kata itu, Puspita memandang Jovitasari, yang masih duduk di sudut: “Jovitasari, bagaimana kamu akan bekerja sama dengan Industri Perhotelan Sumedang? Bagaimana persiapanmu dan kapan kamu akan membahasnya dengan tuan luiz? Tapi aku mendengar kabar, banyak orang di kota Penang telah melihat potongan daging berlemak ini, kamu harus mempercepat langkahmu, jangan sampai kamu melepas kesempatan ini secara sia-sia dan diambil orang lain.”

“Nenek...”

“Nenek, kamu belum tahu, kakak Jovitasari pergi untuk berbicara dengan tuan luiz kemarin sore, hahaha, mungkin niat kerjasama telah dinegosiasikan, dan bahkan kontrak juga sudah ditandatangani, hanya menunggu kami menyelesaikan semuanya disini, suntikkan modal akan langsung dimulai.”

“Hahaha...”

Suara tawaan langsung terdengar.

“Ahem...”

Saat ini, wajah Puspita menjadi sedikit suram dan dia berdeham.

Suara tawaan itu tiba-tiba terhenti.

“Apa? Keponakan Jovitasari, kamu sudah pergi membahasnya dengan tuan luiz?”

Kali ini Yusdi bertanya dengan wajah pura-pura kaget.

Sebenarnya, dia sudah tahu situasi sebenarnya dari anak perempuannya.

“Benar, ayah, kamu tidak tahu, kemarin sore, kak Jovitasari ke klub di tepi Sungai Xiangjiang dengan mobil listrik tuanya. Tapi sepertinya aku melihat Kak Jovitasari keluar menangis, menangis dengan sangat sedih.”

“Apa?”

Kali ini, tidak hanya Yusdi, tetapi juga wajah Puspita menjadi semakin tidak enak dilihat.

“Tapi, mungkin Kak Jovitasari sangat efisien, dia keluar hanya dalam beberapa menit dan telah menandatangani kontrak, itu adalah tangis kebahagiaan juga tidak pasti!”

Mendengar ini, semua anggota keluarga dan kerabat dari Keluarga Bai tertawa.

Bagaimana mungkin mereka tidak tahu bahwa ini adalah ejekan yang disengajai Rista pada Jovitasari.

Jovitasari duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tapi dia hanya merasa lucu.

Tapi dia berterima kasih banyak pada Sanfiko Chen saat ini. Jika bukan karena Sanfiko Chen, bagaimana dia bisa menandatangani kontrak ini begitu cepat? Bisa dikatakan bahwa sampai sekarang, Jovitasari merasa hal ini agak tidak nyata.

Sanfiko Chen, yang telah bersamanya selama tiga tahun ternyata memiliki kenalan teman sekelas yang hebat ini.

Tapi sepertinya teman sanfio ini sangat rendah hati, jika tuan luiz tidak menjelaskan alasannya Jovitasari tidak akan percaya keaslian kontrak ini.

Jika aku tidak berhasil menandatangani kontrak ini, bisa dibayangkan...

Tapi kali ini beberapa anggota keluarga ini merasa kecewa.

“Jovitasari, kamu sudah bertemu dengan tuan luiz?”

Jovitasari juga menganggukkan kepalanya, jelas sekali Rista sangat ingin melihat leluconnya, kemarin bahkan Rista mengikutinya.

“Lalu bagaimana hasilnya?”

Ketika Nyonya besar bertanya, udara di seluruh ruang

rapat berubah menjadi sedikit dingin.

Sudah jelas bagi semua orang bahwa Jovitasari akan diusir dari Keluarga Bai.

Jovitasari perlahan berdiri, dan kemudian melihat kebanggaan di wajah Rista, lalu dia melihat neneknya yang duduk di atas kursi utama dan menjawab dengan tenang, “Nenek, aku sudah menegosiasikan hubungan kerjasama, dan bahkan aku telah menandatangani kontrak.”

Hah?

Apa...

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu