Menunggumu Kembali - Bab 103 Michael Yang Ingin serius Menjaga Pabrik

Apa?

Bagaimana mungkin?

Pada saat setelah melihat informasi buku daftar keluarga Sanfiko yang ada ditangannya, wajah Rita seketika tercengang.

Diatas tertulis dengan jelas bahwa Sanfiko adalah orang yanjing.

Duduk diatas kursi, wajah Rita sangat murung, tiga tahun yang lalu Rita tidak setuju dengan pernikahan Jovitasari, jadinya Rita tidak pernah melihat surat nikah Jovitasari, secara alami tidak ada melihat buku daftar keluarga Sanfiko.

“Hmm, biarpun jika kamu bertempat tinggal di Yanjing dan memiliki kk disana itu pun buka kk kota yanjing, jika hanya kk tempat tinggal daerah pelosok itu tidak ada gunannya!”

Rita membolak balik buku daftar keluarga itu berkali-kali, tapi dia hanya menemukan nama Sanfiko saja, informasi orangtuanya tidak ada.

Rita merasa bingung untuk sementara waktu, tetapi pada saat ini Rita tidak banyak berpikir, dia mengobrak-abrik koper lagi, menemukan akta nikah mereka, memasukkannya ke dalam tasnya lalu pergi.

Hari ini dia ingin menyuruh mereka berdua cerai.

Dia semakin muak melihat Sanfiko.

Selain itu, sebelumnya Albet telah disia-siakan, yang membuat Rita menyesal, sekarang Billy muncul, menurut Rita, itu adalah menantunya, dan menurutnya, hanya orang kaya seperti Billy yang bisa memberikan kebahagiaan bagi putri mereka.

Dia sudah berbicara dengan Billy, dan Billy juga ada kenalan di Biro Urusan Sipil, selama dia memegang akta nikah, dia bisa melakukannya.

Rita berpikir dia bisa dengan segera mengubah rumahnya menjadi besar, dan dia bisa memiliki perusahaan besar, semakin Rita memikirkannya, dia semakin merasa melayang.

Berdiri di pintu Biro Urusan Sipil, Rita tersenyum dingin dan mencibir.

“Sanfiko, kamu itu sampah, jika bukan Jovitasari melindungimu, aku sudah lama bisa membunuhmu, masih ingin membuang waktu di rumah kami dan tinggal bersama putriku, setelah hari ini, kamu akan keluar dari rumah kami selamanya ...”

……

Ketika Rita berjalan ke Biro Urusan Sipil Penang dengan penuh semangat, pertemuan pagi industri minuman keras Sorgum Sanjaya berakhir.

Michael ditugaskan pergi ke pangkalan pembuatan bir oleh Yusdi, meskipun Michael memiliki keluhan di dalam hatinya dan sangat marah dengan sikap saudara laki-lakinya terhadapnya, tetapi dibandingkan dengan pergi ke pertemuan pagi, bertemu dengan nenek dan saudara-saudaranya, Michael lebih suka tinggal dengan pekerja pembuat bir.

Dari awal Michael adalah orang yang berpikirn prraktis, dan dia telah terlibat dalam penelitian, pengembangan, pembuatan bir dan pengelolaan bir selama bertahun-tahun, jadi dia lebih suka bersembunyi di kilang bir untuk membuat bir daripada pergi untuk menemui anggota keluarga dan berpura-pura baik saja.

“Yah, bukankah ini Bos Michael, Kenapa kamu datang kerja dan tidak beristirahat di rumah?”

“Lalu… Bos Michael, sekarang perusahaan berada di bawah manajemen tuan kedua, lagian kamu juga terlalu sibuk, haha...”

Pada saat ini, dua pria paruh baya dari keluarga yang datang untuk mengawasi pabrik dan bercanda.

Harus tahu sebelumnya bahwa Michael secara khusus bertanggung jawab atas pembuatan bir, selain posisinya di keluarga, ketika orang-orang ini semua bertemu Michael mereka harus memanggilnya dengan sopan.

Lagi pula, mereka semua tahu bahwa semua urat nadi keluarga didasarkan pada kerja sama antara industri minuman keras Sorgum Sanjaya dengan industri minuman keras Sumedang, sekarang kerja sama telah dimulai dan suntikan modal telah dilakukan, sangat jelas, menurut pendapat mereka, ayah dan putri keluarga Bai tidak memiliki makna.

Ketika Michael mendengar perkataan ini, wajahnya menjadi murung, ketika hendak menyangkal, ketua pembuat Bir berikutnya dari industri minuman keras Sumedang segera menghentikan mereka, dan kemudian memandang Michael dan bertanya: “Bos Michael, apa yang terjadi? Apa maksud dari perkataan mereka berdua?”

“Hahaha, tidakkah mengerti maksudnya? manajer umum kami Bos Michael telah diberhentikan, namun, Bos Michael bersedia bekerja dengan sukarela, dan kami tidak bisa menghentikannya, selama tidak membuat masalah, kami menyambutnya , ah, hahaha...”

Kedua orang ini adalah kerabat dari keluarga Bai, sebelumnya mereka mengikuti Yusdi, secara alami, Yusdi sekarang lebih unggul, mereka tidak memiliki keraguan ketika mengatakan itu.

“Bos Michael, apakah yang mereka katakan benar?”

Orang-orang ini semuanya adalah pembuat Bir yang dikirim oleh Luiz dari industri minuman keras Sumedang di Maharayu belum lama ini, masing-masing dari mereka memiliki pengalaman yang hebat, jika mereka tidak diatur oleh kantor pusat, mereka tidak akan pernah datang ke Penang.

Dan ketika mereka datang, mereka hanya berbicara dengan Michael, setelah bekerja sebentar, mereka mengagumi mantan kepala pabrik ini, mungkin kadang-kadang mereka memahami perasaan mereka tentang pembuatan bir, mereka adalah pembuat bir yang bisa memahaminya, mereka merasa buta ketika berbicara dengan orang lain.

Michael tanpa daya mengangguk kepala.

“Apa, bagaimana ini bisa terjadi, ayo kita pergi cari Bos Luiz dan meminta pengertian darinya...”

Segera, ketua pembuat bir ingin mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon Luiz untuk menanyakan apa yang sedang terjadi.

Dua orang ini awalnya ingin mencoba menertawakannya, ketua pekerja itu yang sedang mencari perasaaan superioritas seketika bingung, dan segera berteriak: “bukankah kalian sudah tidak ingin melakukannya, bagaimana perusahaan memutuskan ini, ini urusan perusahaan, apa hubungannya dengan kalian berdua?”

“Diam kamu!”

Michael memandangi dua kerabat keluarga ini yang suka menentang, dan segera marah.

“Oh, Michael, apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara sekarang? Sekarang kamu bukan orang perusahaan, buruan keluar dari sini, tahu tidak? Kalau tidak, aku akan memanggil satpam?”

Michael berteriak: “Menyuruhku keluar? Yusdi lah yang menelponku untuk datang ke sini, kalian khawatir tidak memiliki senioritas.”

“Bangsat, manajer umum akan menelponmu? Kamu ingin membodohi siapa ...”

Secara alami, mereka tidak akan mempercayainya.

Pada saat ini, pembuat bir lainnya berhenti bekerja, lalu berkumpul, para master hebat dari industri minuman keras Sumedang melepas pakaian mereka dan berkata: “Aku tidak akan bekerja hari ini. Tunggu setelah masalah ini selesai, aku akan pulang mencari Bos Luiz untuk menanyakan masalah ini....”

Harus tahu bahwa para pembuat bir ini adalah harta industri minuman keras Sumedang, bahkan Luiz tidak berani menyinggung mereka.

“Kalian, kalian ingin memberontak? Pergi bekerja, kalau sampai aku melakukannya, kalian semua akan dipecat...”

Tuan besar itu perlahan tersenyum, dan kemudian memandang Michael yang raut mukanya sedikit kusam: “Bos Michael, kami tinggal di sini karena perusahaan yang mengatur, karena sekarang kamu semua sudah diberhentikan, tidak ada artinya bagi kami untuk tinggal disini, pada awal masuk Bos Luiz sudah mengatakan, pada saat masuk kami harus mendengarkan perkataanmu, hari ini, kami akan pulang dulu, kamu tidak keberatankan?”

“Tuan Erick, ini….”

Pada saat Michael ingin berkata, bahu dia ditepuk oleh tuan Erick: “Bos Michael, aku telah mendengar sedikit tentang keluargamu, bagaimana saya bisa mengatakannya, kamu pandai membuat bir, tetapi dalam bisnis, kamu mungkin harus belajar lebih banyak dari putri Anda. Baiklah, ayo pergi, kami tidak akan bekerja hari ini.”

Setelah berbicara dengan segera sebagian besar pekerja dari seluruh pangkalan pembuat bir pergi.

Dan kedua orang itu sama sekali tidak tahu apa-apa saat ini.

“Kamu, kalian…. Semuanya berhenti…… semuanya….”

“Kalian berdua miggir dari jalanku!”

Hati Michael sedikit marah.

“Michael, oke, kamu menghasut para pekerja, kamu tunggu aku akan memberi tahu nenek, kamu tunggu ...”

“Pergilah, pergilah…. Pabrik bir akan segera berakhir!”

Michael mengepalkan tangannya, berharap bisa menghajar dua orang tolol ini, tapi dia menahan diri.

Dia tahu bahwa pembuat bir ini semua adalah tokoh penting dalam industri anggur Sumedang, jangan bilang mereka tidak memberi harga diri pada diri mereka sendiri, khawatir Bos Luiz tidak akan memberi harga diri, lagipula, orang-orang ini memiliki kemampuan, mereka semua dibutuhkan oleh industri minuman keras Sumedang, buat apa cari muka kepada dua orang awam ini?

“Bos Michael, kalau begitu kita ...”

Pada saat ini, beberapa pekerja yang dulu bekerja di industri bir Jovitasari tidak senang melihat pemandangan ini.

”Baiklah, mari kita lanjutkan, aku yakin nenek tidak akan bercanda terhadap industri minuman keras Sorgum Sanjaya, sekarang adalah waktu yang paling sulit bagi industri minuman keras Sorgum Sanjaya, selama kita melewatinya, kita akan dapat memiliki masa depan yang cerah. Apakah kalian percaya padaku Michael?”

“Bos Michael, apa maksudmu, aku telah bekerja di pabrik bir kita selama lebih dari sepuluh tahun, hanya untuk karakter Bos Michael, selama Bos Michael mengatakan sesuatu, kami sama sekali tidak ambigu untuk melakukannya.”

Sebagian orang mengangguk.

Bagaimanapun, mereka semua adalah pekerja lama dari industri minuman keras Sorgum Sanjaya, bukan Cuma sekali dua kali mereka membuat bir bersama Michael, secara alami kita tahu bahwa Michael yang mendirikan industri minuman keras Sorgum Sanjaya, memiliki perasaan terhadap industri minuman keras Sorgum Sanjaya, begitu juga mereka!

Melihat para pekerja di depannya, mata Michael memerah.

“Terima kasih atas kepercayaanmu. Tolong semuanya yakin, bahwa aku tidak akan pernah menghilangkan kepercayaan kalian semua!”

“Jangan bicara lagi. Ayo bekerja ...”

Pada saat ini pria dengan tubuh besar langsung tertawa dan mulai melangkah untuk bekerja…

Melihat wajah sibuk yang familiar di depannya, Michael langsung mengepal tangannya dengan erat.

“Saudaraku, jangan khawatir, aku tidak akan mengecewakan kalian, aku akan mencoba yang terbaik untuk menjaga industri minuman keras Sorgum Sanjaya.”

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu