Menunggumu Kembali - Bab 85 Lepaskan Jam Tangan Kasih Ayahmu Pakai

“Setelah pulang, jangan bahas masalah beli rumah, sampai renovasi sudah mau selesai baru kasih Ibu kejutan.”

Saat membuka pintu Sanfiko Chen berbisik ke Jovitasari.

“Sudah tahu, terserah masalah ini kapan kamu mau memberitahu kepada ibu, aku tidak peduli. ”

Hari ini Jovita sangat senang, Sanfiko Chen memakai setelan jas ini sungguh mengubah penampilannnya, dia berpikir besok ingin pergi ke salon, lalu lebih bagus lagi mengganti sepatu kulit baru.

Apalagi membeli rumah ini, Jovita juga sangat suka, karena rumah ini sangat mewah dan besar, dan ada gudang bir di bawah tanah, meskipun hari ini hanya terlihat rumah yang belum selesai di renovasi, tapi ada desainer yang menjelaskan kepadanya, dan dia juga telah melihat designnya, sejujurnya dia tidak terpikir bisa mendapatkan tempat yang strategis, semua ini kejutan yang diberikan Sanfiko Chen untuk dia dan keluarganya.

Namun juga karena ini, Jovita juga penasaran dengan teman Sanfiko Chen yang di Industri bir Sumedang, terpikir untuk mencari waktu pergi ke tempat James untuk berterima kasih.

Begitu membuka pintu, sudah terdengar suara Rita.

“Kenapa baru pulang, pergi kemana lagi?”

Rita memutar badan melihat Jovita, wajahnya seketika berubah menjadi lembut, saat dia mengangkat kepala melihat Sanfiko Chen di samping Jovita dengan setelan jas , tiba-tiba dia sedikit terkejut.

“Bu, ini Sanfiko, apakah sudah banyak berubah? ”

Dengan tersenyum Jovita manarik Sanfiko Chen berjalan ke arah Rita.

Dia hanya ingin ibunya bisa menganggap Sanfiko Chen.

Sudah tiga tahun, yang dia lihat ibu selalu menghina dan meremehkan Sanfiko Chen, meskipun di dalam hatinya tidak terima, ingin sekali membenarkan, tetapi tidak tahu bagaimana mau memulainya. Dan sekarang Jovitasari merasa sudah saatnya , demi Sanfiko yang sebentar lagi akan berkerja di Perusahaan, apalagi telah diam-diam membelikan rumah mewah untuk ibunya yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehnya.

Dia ingin semuanya segera memberitahu Ibu, agar ibu melihat Sanfiko Chen dengan pandangan yang baru, tapi dia menahannya, dia tidak bisa mengatakannya, karena dia tahu kalaupun sekarang mengatakannya, Ibunya pasti tidak akan percaya!

“Banyak berubah? Jovita bukan aku mau bilang kamu, meskipun kamu sudah berkerja di kantor, ekonomi dirumah juga ada perubahan, tapi kamu juga tidak bisa berfoya-foya, kamu membelikan dia baju yang bagus untuk apa. ”

Sambil bicara Rita menyentuh baju Sanfiko Chen, dengan tidak senang bertanya : “ berapa harga baju ini? ”

“Bu, harganya berapa terus kenapa, membelikan Sanfiko setelan baju juga untuk........”

Rita langsung memotong pembicaraan bertanya: “Jovita, kamu tahu apa? Walaupun sekarang kamu bertanggung jawab atas Industri Sorgum Sanjaya, tapi kamu harus tahu berapa banyak mata sedang melihatmu, dan lagi untuk apa kamu menghabiskan uang demi dia, dia pakai baju sebagus ini juga tidak ada guna, tidak dipakai untuk kerja di kantor, hanya dia rumah masak, perlu berpakaian seperti ini kah? ”

Nusrini tiba-tiba keluar dari kamar, melihat Sanfiko Chen memakai baju baru, seketika mata bersinar berkata: “ kakak ipar, kamu tampan sekali berpakaian seperti ini, dulu aku tidak menyadari ternyata kamu pria yang tampan.”

Saat itu Sanfiko Chen hanya tersenyum pahit, tidak menunggu dia berbicara, ibu mertuanya telah melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

Tidak berkata apa-apa Rita langsung menarik pergelangan tangan Sanfiko Chen.

“Jam tangan ini hari ini juga belinya? ”

Muka Rita semakin kesal, dengan muka tidak senang melihat Jovita.

Sekarang Jovitasari merasa tertekan, diapun hanya bisa mengangguk kepala.

Karena sebelumnya telah berjanji dengan Sanfiko Chen tidak membicarakan masalah membeli rumah, jadi sekarang hanya bisa berkata jam tangan ini baru dibeli hari ini.

Nusrini juga melihat jam tangan itu, lalu melangkah ke arah Sanfiko Chen, melihat jam tangan seketika mulutnya terbuka.

“Wah, kak, kamu banyak uang ya, ini keluaran terbaru merk Longines, harganya puluhan juta. ”

Mendengar perkataan ini Rita langsung berapi-api.

“Apa, puluhan juta?”

Rita terkejut melihat jam tangan Sanfiko Chen, pasti indah sekali, tidak terlihat seperti jam tangan biasa, Rita tidak terpikir jam tangan begini ternyata mau puluhan juta.

“ Betul, bu, ini jam terkenal, kurang 8-10 juta tidak akan terbeli jam ini! ”

Nusrini juga sedikit terkejut menatap Jovita yang berdiri disana dengan kening berkerut.

“Jovita, kamu sudah gila, kamu membelikan jam tangan semahal ini kepada orang tidak berguna ini, apakah otakmu sudah rusak! ”

Melihat anak sendiri, seketika kekesalan Rita sampai ke atas kepala, Rita langsung menggenggam tangan Sanfiko Chen, dengan dingin berkata: “ lepaskan ! ”

Hah?

Bahkan sekarang Sanfiko Chen sedikit terkejut, ibu mertua sendiri sangat menghina sekali.

“Bu, kenapa kamu begini......ini hanya jam tangan......”

“Jovita, tidak perlu bicara lagi! ”

Sanfiko Chen memotong pembicaraan Jovitasari, lalu menatap Rita yang seperti mau memakan orang menjawab: “Bu, kamu ingin aku melepas baju atau jam tangan ini? ”

Rita menatap Sanfiko Chen dengan ekspresi cuek menjadi semakin marah.

“Sekarang lepaskan jam tangan ini, jam semahal ini kamu tidak pantas memakainya! ”

Selesai bicara ingin sekali melepaskan jam tangan Sanfiko Chen.

“Bu, apa yang kamu lakukan......ini jam tangan Sanfiko, kamu.......”

Jovitasari sedikit marah, dimatanya sekarang ibu semakin keterlaluan.

Jam tangan ini sebenarnya dari mana, Jovitasari lah yang paling tahu.

Saat ini Jovitasari sangat sedih.

Sanfiko Chen melihat Jovitasari menggeleng-geleng kepala

Lalu Sanfiko Chen melepaskan jamnya

Saat Sanfiko Chen sudah melepaskan jamnya, Rita langsung mengambilnya.

“Jam tangan sebagus ini kamu yang pakai sama saja menghabiskan uang, segera ganti baju pergi masak, nanti kalau ayahmu pulang belum selesai masak aku menyalahkan kamu. ”

Setelah mendapatkan jam tangan Longines Rita tidak memperdulikan Sanfiko Chen lagi, lalu berbalik badan bertanya kepada Nusrini: “Rini, benarkah jam ini puluhan juta? ”

Saat itu Nusrini sudah mencari harga jam tersebut di Handphone.

“Nihh, bu kalau kamu tidak percaya, lihat sendiri, harga jam tangan sekarang 16 juta lebih! ”

“16 juta lebih? ”

Rita langsung terkejut.

Meskipun keluarga Rita berkecukupan, karena dari dulu dia tidak patuh maka keluarganya tidak memperdulikan dia lagi, apalagi keluarga Rita bergantung pada orang tua nya , maka tidak terlalu kaya, dengan harga jutaan, bahkan puluhan juta, dia tahu pasti ada jam tangan yang puluhan juta, namun dia belum pernah melihat. Dengan hati-hati menggenggam jam tangan ini..........

“Bu, cepat kembalikan jam tangan Sanfiko.......”

Jovita tidak tahan lagi untuk bicara.

Ini memang punya Sanfiko sendiri

“Huh, jangan kira aku tidak tahu, jam ini kamu yang belikan untuk dia, setiap hari makan di rumah kita, tinggal di rumah kita, masih mau menikmati? Kitapun belum menikmati? Huh, sekarang jam ini ada di tanganku, jadi sudah punyaku. Kalian mau bilang apa aku tidak akan kasih! ”

“Bu, ini jam tangan pria, kamu juga tidak bisa pakai! ”

Di samping itu Nusrini sedang tertawa

“ Aku tidak bisa pakai, tidak bisakah kasih ayahmu? Sekarang dia di perusahaan sering ada pertemuan, apalagi sebagai salah satu pimpinan di perusahaan, memakai jam tangan bagus tidak boleh ya? ”

Selesai bicara sambil memegang jam masuk ke dalam kamarnya.

“Bu......apa bedanya kamu dengan perampok.... ”

Saat itu Jovita sudah kesal rasanya ingin menangis, namun orang yang dia hadapi adalah ibunya, dia juga tidak bisa ke atas untuk merebut kembali.

Sanfiko Chen menggeleng-geleng kepala, berjalan masuk ke kamar, lalu mengganti baju yang biasa dia pakai, langsung pergi ke dapur.....

“Kak, kamu juga, kenapa membelikan dia barang yang begitu mahal, jam tangan ini seharga 16 juta lebih, kalau uang ini di simpan, untuk beli mobil bisa mempermudah kamu pergi kerja, kamu beli jam tangan ini apa ada gunanya, juga tidak bisa di makan.........”

Dalam hati Nusrini juga ada rasa menyalahkan kakaknya sendiri kenapa seketika begitu royal.

Mendengar perkataan Nusrini, Jovitasari langsung menangis.

“Kalian sama sekali tidak tahu......”

Jovita belum selesai bicara, melihat pintu kamar ibu tertutup dia menghentak kaki dengan keras, lalu masuk ke kamarnya.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu