Menunggumu Kembali - Bab 448 Perubahan Asep

Kini walaupun dalam hati Asep selalu menahan kemarahannya, tapi aksi Sanfiko Chen yang menyeramkan dan cepat membuatnya ketakutan.

Sekarang dia merasakan ancaman kematian karena tatapan Sanfiko Chen.

"Aku tidak tahu, Jovitasari adalah sebuah sampel eksperimen yang penting di Laboratorium Bumi, tapi aku tidak tahu kejelasan lebih lanjut... Dan kali ini Tuan Muda Franco Tian membawa pergi Jovitasari juga sebuah maksud dari Laboratorium Bumi."

"Hubungan apa sebenarnya Kelompok Zongheng dengan Laboratorium Bumi?"

Sanfiko Chen mengkerutkan alisnya, kini dia semakin merasa jika masalah ini lebih rumit dari yang dipikirkannya.

"Ini..."

"Aku katakan, aku katakan... Tapi aku juga tidak terlalu jelas, karena 20an tahun ini aku selalu berada di pulau ini dan tidak pernah pergi dari sini, jadi yang aku tahu tidak tentu info yang benar."

Asep hanya gelisah sebentar langsung menyadari tatapan Sanfiko Chen yang tajam seperti pisau dan langsung dengan panik mengatakannya.

Di saat yang bersamaan juga, di tangan Asep tiba-tiba muncul sebuah suntik aneh yang berwarna merah, ini adalah simpanannya untuk dirinya sendiri, karena dia sendirian di pulau ini selama 20an tahun, dan tidak pernah ada masalah yang terjadi. Tapi Asep tetap menyisakan rencana untuk dirinya sendiri, jadi pastinya semua senjata terakhirnya adalah pulau ini.

Waktu 20an tahun, dia sudah mengubah pulau yang tampaknya seperti hutan purba biasa, sebenarnya di dalamnya sudah diubah dia.

Dan sebuah suntik berwarna merah di tangannya adalah hasil eksperimennya, walaupun dia tidak tahu apakah dirinya bisa menerima, semua obat ini belum saatnya dipakai, tetapi kini Asep merasakan arwah seram yang kental dari Sanfiko Chen, dia tidak punya waktu untuk berpikir lagi, dia sudah tidak punya hak.

Dia sudah memutuskan, jika Sanfiko Chen menyerangnya, dia juga akan mengorbankan nyawanya, dia tidak akan membiarkannya.

"Katakan..."

Kini Sanfiko Chen tidak menyadari Asep yang di depannya sudah bergetaran karena ketakutan.

Sanfiko Chen tidak terlalu tahu tentang Laboratorium bumi dan Kelompok Zongheng.

Sebenarnya Sanfiko Chen tidak niat untuk mencari tahu hal ini, tetapi kini dia terpaksa harus mencari tahu, karena tanpa disadari Sanfiko Chen sudah bertemu dengan makhluk misterius Kelompok Zongheng.

Sejak dari Desa Fugui, Sanfiko Chen sudah mengetahui misteri Kelompok Zongheng, tapi malah kekuatan misteri ini adalah pembuat masalah yang paling besar.

Sekarang malah muncul sebuah Laboratorium Bumi, lalu Jovitasari malah dibawa pergi.

Pastinya Sanfiko Chen tidak akan membiarkannya!

"Ini, Kelompok Zongheng adalah sebuah perusahaan kelompok yang sangat misterius di huaxia, jika sesuai dengan bentuk perusahaan kelompok yang di pasaran, Kelompok Zongheng dari awal sudah melebihi semua kelompok perusahaan di rumah, lebih miripnya sebagai sebuah kekuatan yang besar. Bagiku penampilan Kelompok Zongheng adalah tempat Keluarga Tian, yang memiliki hak kekuasaan inti, dewan direktur, yaitu manajemen inti semua adalah keluarga hebat di huaxia lebih detilnya ada siapa saja, aku tidak tahu. Tapi Keluarga Du pasti adalah salah satunya, dan juga Keluarga Qin di Gunung Qinling juga karena sebelumnya aku bertarung dengan mereka.... Kelompok Zongheng memiliki perusahaan kecil di bawahnya yang menduduki seluruh dunia, juga memiliki lebih banyak laboratorium. Salah satu yang paling terkenal adalah Laboratorium NASA, Istana Inti di Gunung Qinling dan Pulau Hoi Sham di Keluarga Du, tapi masih banyak yang seperti laboratorium ini, tapi di atas ini masih ada sebuah Laboratorium Bumi misteri di atas ini.

"Aku juga beberapa tahun ini baru tahu dengan keberadaan Laboratorium Bumi... jadi aku tidak terlalu tahu tentang laboratorium ini. Jovitasari yang selalu kamu cari adalah sebuah sampel yang sangat penting bagi Laboratorium Buminya, dengar kabar ini adalah tubuh yang bersih, yaitu sebuah tubuh yang tidak bisa terluka dan tahan dengan suntikan mutasi genetika campuran yang banyak. Terhadap yang lain, aku tidak tahu lagi... Sekarang aku sudah boleh pergi, 'kan?"

Saat berbicara, Asep mulai berjalan mundur. Sedikit kewaspadaan muncul di wajahnya.

Dia tidak akan menyuntikkan obat genetika menyeramkan tersebut jika bukan terpaksa, karena sebagai peneliti eksperimen mutasi genetika, dia tahu kerusakan karena tenaga kuat obat genetika terhadap tubuh manusia biasa.

"Pergi?"

Tatapan Sanfiko Chen terhenti di tubuh Asep.

"Jadi semua orang ini, dan kode yang muncul di otak Jovitasari, apakah kamu yang menaruhnya ke otak mereka? Apa yang kamu tulis lagi?"

Kini Sanfiko Chen karena perpaduan obat genetika dan ingatan dari genetika dirinya, dia tidak lagi asing terhadap semua eksperimen genetika. Pastinya dia juga tahu jika semua pulau tak berpenghuni ini, lalu dan kenapa semua sampel eksperimen ini bisa tinggal tetap di pulau ini.

Semua ini karena setiap yang dinamakan "dokter" di setiap pulau, dan di pulau ini, yaitu Asep yang berada di depannya.

"Ini..."

"Kamu berani bilang tidak ada?"

Sanfiko Chen langsung mengulurkan tangannya menarik leher Asep. Jujur saja Sanfiko Chen tidak berpikir untuk membiarkan Asep hidup.

Jovitasari bisa mengikuti Tuan Muda Keluarga Tian yang bernama Franco Tian meninggalakan sini, dalam proses ini pasti ada bantuan besar dari Asep.

Pasti orang ini membuat sebuah ingatan khusus untuk Jovitasari, makanya Jovitasari bisa dengan rela mengikuti Franco Tian pergi.

Dalam seketika, Jovitasari mengingat perkataan Asep sebelumnya, tentang Jovitasari sudah mengandung anaknya Franco Tian dan kata-kata lain, saat itu dia langsung marah dan mulai khawatir.

"Katakan, memori apa yang kamu beri kepada Jovitasari!"

Emosi Sanfiko Chen sekejap meledak, kemudian langsung menahan Asep hingga tidak bisa bergerak, dia hanya membiarkan Sanfiko Chen menahan lehernya kemudian perlahan menaikkannya.

"Bocah, kamu... kamu serius mau memaksaku?"

Saat Sanfiko Chen mencekik lehernya Asep, Asep seperti sudah membuat sebuah keputusan, tatapan matanya dipenuhi dengan kesadisan, lalu tidak ada lagi rasa ketakutan dan kekhawatirannya sebelumnya.

"Cepat beritahu aku..."

Sanfiko Chen tidak memedulikan pikiran Asep sekarang. Bagi Sanfiko Chen, Asep adalah orang mati, hanya saja sebelum membunuhnya, dia harus tahu beberapa informasi.

"Aku..."

"Baik, aku beritahu kamu!"

Tiba-tiba muncul sebuah suntik merah di tangan Asep yang bergetar, tanpa menunggu reaksi Sanfiko Chen, Asep langsung menyuntikkan ke dadanya.

Kemudian muncul ekspresi senyuman licik, setelah senyuman itu sekujur Asep menjadi bergetaran.

Sanfiko Chen dengan jelas merasakan sebuah aura ledakan gila di dadanya, seketika mengikuti aliran darah mengalir ke seluruh tubuhnya Asep.

Sandiko Chen juga merasa leher yang ditahannya sekejap menjadi sangat panas seperti air mendidih, diapun langsung melepaskannya.

Saat Sanfiko Chen melepaskannya, sekujur Asep membesar, jubah putih yang dipakainya langsung meledak, baju yang dipakainya merobek, sekujur tubuh dipenuhi dengan aliran darah merah.

Wajah menakutkan dan menyeramkan tersebut, aliran darah tidak berhenti, langsung memasuki ke otaknya, seluruh kepalanya tidak berhenti mengalami perubahan aneh.

Aahh...

Tampak jelas kini Asep sangat sengsara.

Melihat adegan ini, sampel di sekitar semua menjadi terkejut, mereka semua dengan panik ingin kabur.

Karena belum sampai 1 menit, Asep sudah setinggi 3 meter, tulang punggungnya sepanjang 5 hingga 6 meter dan menjadi sebuah ekor berbentuk seperti taji tulang, di tengah hutan dipenuhi dengan jejak darah.

Kedua kakinya kini sudah memanjang dan menjadi kasar, telapak kakinya membesar, jari kakinya sudah menjadi cakaran yang tajam, lubang besar tiba-tiba muncul di lantai lapangan yang terbuat dari kayu.

Sanfiko Chen mundur beberapa langkah, ekspresinya sangat terkejut.

Tapi di waktu yang sama, dia tiba-tiba teringat dengan kejadian Effendy di laboratorium bawah tanah Kelompok Zongheng Kota Guangyuan sebelumnya juga begitu.

Haum haum...

"Bocah, semua ini karena paksaanmu. Ingin membunuhku, kamu belum ada hak itu..."

Wajah yang menakutkan dan menyeramkan tersebut langsung mengarah ke arah luar, lalu tidak disangka malah berubah menjadi sebuah kepala ular piton hitam raksasa. Wajah yang sebenarnya tampak gemuk kini di atas terlihat sangat kecil.

"Matilah!"

Saat berbicara, lengannya Asep yang besar langsung diulurkannya, tampak jelas 5 jarinya dengan cepat langsung diulurkan ke arah Sanfiko Chen, seakan-akan seperti sebuah sarang laba-laba langsung mengurung Sanfiko Chen, kemudian langsung meremas Sanfiko Chen yang berada di dalam kurungan...

Boom boom...

Kemudian dengan cepat dia berlari, setiap langkah kakinya membuat lantai lapangan mosaik kayu menjadi serpihan.

"Cepat lari, ah..."

Seketika semua sampel eksperimen yang terkejut di sekitar baru sadar kembali, kemudian semua langsung kabur...

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu