Menunggumu Kembali - Bab 272 Sepertinya Hari Ini Kamu Benar Benar Ingin Membuat Onar Disini

“Apa apaan kamu, teriak teriak di rumah sakit…. Pergi sana….”

Ketika Ricky dengan puas ingin menjalankan niat busuknya itu, tiba tiba terdengar teriakan dari Sanfiko Chen, hal ini membuatnya Ricky merasa tidak senang, lalu dia langsung melambaikan tangan dan berteriak.

Sambil berteriak Ricky ingin melanjutkan aksinya yang mengarahkan stetoskop ke dada Jovitasari.

“Pergi!”

Saat ini Sanfiko Chen sudah memegang tangan kotornya Ricky, lalu berkata dengan dingin.

Semua orang yang berada disana terkejut melihatnya, mereka sama sekali tidak menyangka kalau Sanfiko Chen bisa tiba tiba marah seperti ini.

“Apa yang kamu katakan, jika kamu berani katakan sekali lagi……”

Ricky sama sekali tidak pernah bertemu dengan orang yang arogan seperti ini, jadi dia dengan kesal berteriak.

Hemm!

Dehaman kasar keluar dari mulut Sanfiko Chen, lalu dia langsung melempar tangan Ricky, lalu dengan dingin berkata : “Jovitasari hanya kelelahan jadi dia butuh istirahat, sebentar lagi dia pasti akan sadar, jadi aku sama sekali tidak butuh pemeriksaan yang tidak berguna darimu.”

Saat berbicara Sanfiko Chen perlahan lahan mengelus kepada Jovitasari, lalu merasa sedikit tenang.

“Sanfiko Chen, apa yang kamu lakukan!”

“Ricky itu dokter apa kamu masih tidak mengerti?”

Ketika melihat Ricky yang terjatuh ke lantai, membuat Rita sangat tidak senang, apalagi dia yang memanggil Ricky kemari untuk memeriksa putrinya, bukankah itu hal yang normal? Sanfiko Chen dia daritadi tidak berada disini, sekali datang langsung bersikap seperti ini.

Ini sama saja dia tidak memandang Rita di matanya bukan?

Memikirkan ini membuat Rita sangat marah.

“Sanfiko Chen, apa maksudmu? Kamu tidak membiarkan dokter memeriksanya, emgnanya kamu mengerti apa…”

Saat itu Rita berjalan kehadapan Ricky, lalu mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.

Memasang muka tidak enak berkata : “Dokter Ricky, maaf sekali, dia adalah menantu yang tidak berguna, apa kamu terluka?”

Ricky berdiri dengan bantuan Rita, lalu melihat muka Rita yang merasa tidak enak langsung menggelengkan kepala berkata : “Tante Rita, aku tidak apa, tapi aku rasa sekarang Jovitasari dalam keadaan koma, jadi aku ingin melakukan pemeriksaan secara keseluruhan, bagaimanapun kecelakaan mobil bisa menyebabkan gegar otak.”

Mendengar kata kata Ricky membuat Rita sangat cemas.

Melihat Jovitasari yang tergeletak di atas kasur membuat Rita sangat khawati, dia berpikir jika benar benar terjadi masalah kepadanya, maka itu pasti akan sangat repot, dengan cemas berkata : “Kalau begitu cepat lakukan pemeriksaan untuk Jovitasari…. Mengapa dia samapi sekarang tidak sadar.”

Ricky menganggukkan kepala, lalu dengan ringan berkata : “Tanten Rita, kamu jangan khawatir, setelah aku memeriksa Jovitasari secara keseluruhan, maka kita akan tahu kebenarannya.”

Ricky sambil berbicara, dia berjalan ke hadapan Jovitasari.

Saat ini Ricky memandang rendah Sanfiko Chen yang berada di samping Jovitasari, dan menertawakannya dalam hati.

Ternyata orang tidak berguna ini adalah suaminya Jovitasari, beraninya dia meneriakinnya ini sama sekali bukan pujian.

Saat ini Ricky sudah berada di samping Jovitasari, lali dia bersiap menggunakan stetoskopnya lagi.

Lalu Rita dengan dingin berkata kepada Sanfiko Chen : “Sanfiko Chen, kamu masih tidak mau minggir, apa yang kamu lakukan disana? Apa kamu tidak merasa sedang menganggu Ricky untuk melakukan pemeriksaan kepada Jovitasari?”

“Benar sekali, kamu masih tidak mau minggir, kakak seperti ini juga karenamu……”

Nusrini yang berada disamping juga ikut menambah bumbu.

Ricky saat ini benar benar ini menaruh stetoskop ke dada Jovitasari, tapi Sanfiko Chen langsung bergerak, dia menahan stetoskop Ricky, dengan dingin berkata : “Sebelumnya sudah aku katakan, Jovitasari tidak apa apa, jadi tidak perlu di periksa lagi, lalu lebih baik kamu menjauh dari Jovitasari, jika tidak aku tidak menjadi kalau aku masih sungkan seperti ini.”

Sekali masuk pintu Sanfiko Chen sudah menyadari kalau Ricky mengambil kesempatan dengan alasan ingin memeriksa keadaan Jovitasari untuk kurang ajar kepadanya.

Sanfiko Chen tidak mungkin memberi muka untuk orang seperti ini, di mata Sanfiko Chen dokter ini tidak akan bisa memberikan hasil pemeriksaan apaun, sebelumnya jika bukan karena ibu mertuanya dan yang lain sedang sibuk berbicara, maka dia dari tadi pasti sudah turun tangan.

“Emm… kamu ini suami tidak bergunanya Jovitasari kan, Heii broo, jika kamu tidak ada kemampuan maka janganlah mencari masalah, OK?”

Ricky sama sekali tidak meletakkan dalam hati dalam menghadapi kata kata mengintimidasi dari Sanfiko Chen, karena dia tahu Sanfiko Chen yang ada di depannya ini hanyalah sampah yang tidak berguna, jadi dia sama sekali tidak pernah memandang Sanfiko Chen, terserah dia mau melakukan apa, bahkan dia sekarang bisa membuka kancing bajunya Jovitasari.

Ahh!

Tapi ketika Ricky menyentuh kancing bajunya Jovitasari, sebuah rasa yang sangat sakit membuatnya teriak.

“Apa yang kamu lakukan… cepat lepaskan aku!”

Seluruh tubuh Ricky merasa sangat sakit, membuatnya tidak bisa berdiri.

“Kamu…. Kamu…”

“Tante Rita, cepat atasi menantumu, ini…”

Ricky meminta bantuan kepada Rita.

“Sanfiko Chen, apa yang kamu lakukan…. Kamu masih tidak ingin melepaskan dokter Ricky!”

Saat berbicara Sanfiko Chen sudah berada di hadapan Sanfiko Chen, mengangkat tangan dan langsung mencubit tangannya Sanfiko Chen, membuatnya langsung melepaskan tangannya.

Ahh!

Setelah Ricky terlepas, dia langsung mundur beberapa langkah, lalu dengan sekuat tenaga menggoyangkan tangannya, setelah itu dengan penuh amarah melihat Sanfiko Chen.

“Kamu tunggu saja, beraninya membuat onar di rumah sakit, aku akan segera memanggil satpam untuk mengusirmu dari sini……”

“Dokter Ricky… dokter Ricky…”

Mendengar kata kata ini membuat Rita sangat cemas, lalu langsung minta maaf.

“Sanfiko Chen, kamu masih tidak minta maaf dengan dokter Ricky……”

Sanfiko Chen sama sekali tidak peduli dengan tatapan amarah dari Ricky, dia langsung merapikan rambut Jovitasari, lalu dengan lembut berkata : “Aku sebelumnya sudah pernah bilang kalau Jovitasari tidak apa, dia hanya butuh istirahat saja!”

“Sanfiko Chen… sekarang bukan waktunya untuk mencari masalah, cepat minta maaf dengan Ricky….. Ricky adalah dokter, apa yang kamu mengerti? Dan kamu masih tidak mengijinkan dokter Ricky memeriksanya, apa maksudmu?”

Sekarang Rita sangat marah, dia awalnnya sudah marah dengan Sanfiko Chen, sekarang membuatnya semakin marah.

“Heii, jika kamu sekarang minta maaf denganku, aku anggap kamu sedang khawatir dengan keadaan istrimu, jadi apa kamu memiliki pemikiran yang sama?”

Saat ini Ricky tersenyum dibawah rasa bersalahnya Rita, lalu memasang muka dingin dan berkata kepada Sanfiko Chen.

“Jadi, Sanfiko Chen cepat minta maaf!”

Rita sedikit bertenanga menarik Sanfiko Chen.

Dimata Rita mereka tidak boleh bermasalah dengan Ricky, lagipula di ingin memeriksa Jovitasari, tapi Sanfiko Chen malah bersikap seperti itu terhadapnya, jika sudah menyinggungnya, maka kedepannya dia akan sulit menemukan orang, jika membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan rumah sakit, seperti satu kalimat yang sangat bagus, kalian boleh menyinggung siapapun, tapi jangan pernah menyinggung dokter.

Bagaimanapun dokter tidak membutuhkan pisau untuk membunuh orang.

Sanfiko Chen di tarik oleh ibu mertuanya kehadapan Ricky.

Ricky merasa sangat sombong melihat Sanfiko Chen yang berada di depannya ini, dia adalah dokter lulusan luar negeri, bahkan dia sudah memiliki skripsi jurusan penelitian dunia, jadi dia dengan mudah langsung di terima di Rumah Sakit Masyarakat ini.

Tapi sekarang dia masih berada dalam masa magang, walaupun seperti itu Ricky sama sekali tidak takut jika tidak bisa melewati masa magang ini, lagipula dia adalah orang yang hebat, jadi terserah dia mau masuk ke rumah sakit mana, selain itu dia juga dokter lulusan luar negeri yang masih muda dan berbakat.

“Heii, aku sudah baik hati ingin memeriksa istrimu, kamu malah……”

“Iya kamu, kamu masih tidak pantas memeriksa Jovitasari, aku sudah menyuruhmu untuk pergi, apa perlu aku katakan satu kali lagi?”

“Kamu……”

Mendengar kata kata ini membuat Ricky tidak bisa berkata lagi.

“Baiklah… sepertinya hari ini kamu benar benar ini mencari masalah di rumah sakit, satpam segera kemari, kamar pasien kelas pertama……”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu