Menunggumu Kembali - Bab 38 Memaksa Perceraian

Ketika Sanfiko Chen kembali ke rumah, masih belum ada seorang pun di rumah.

Aku menelepon Jovitasari, Jovitasari mengatakan bahwa mereka akan segera kembali dan telah selesai menanganinya.

Sanfiko Chen dengan cepat pergi ke dapur dan memasak bubur dengan telur yang diawetkan dan daging tanpa lemak.

Karena dia tahu bahwa Jovitasari belum makan di malam hari, dan dia tidak bisa melupakan Jovitasari yang lelah di malam hari.

Ketika Sanfiko Chen sudah membuat bubur dengan telur yang diawetkan dan daging tanpa lemak, pintunya terbuka.

Rita membantu Nusrini untuk masuk terlebih dahulu.

”Begitu dia masuk, Rita langsung berteriak pada Sanfiko Chen , "Apakah kamu buta? Masih tidak begegas membantu Nusrini, benar-benar tidak bisa melihat keadaan, kalau bukan karena kamu, keluargaku tidak akan sibuk hampir sepanjang malam."

Sanfiko Chen juga tidak banyak bicara. Dia tahu bahwa diri sendiri mau mengatakan apapun di depan ibu mertuanya semuanya pasti adalah salah.

Jadi dia memilih untuk tidak berbicara dan tidak mendengarkan.

"Pergi sana, aku tidak mau tangan kotormu membantuku...... Hum, Sanfiko Chen, ingat itu. Cepat atau lambat, nenekku dan aku akan memberi perhitung denganmu!"

Setelah berbicara Rita membantunya duduk di sofa.

jovita........ "

Dibelakang mengikut masuk Jovitasari dengan wajah yang lelah.

Pada saat ini, wajah Jovitasari penuh merana dan tampak menyedihkan.

Jovitasari hanya mengangguk dan berjalan langsung ke kamarnya.

Ketika Sanfiko Chen berbalik badan dan mau memberi Jovitasari makanan, ada suara di luar.

"Bibi Zhou, aku pulang dulu, kalian juga istirahatlah lebih awal!"

Kemudian Billy berdiri di pintu dengan setelan jas.

Matanya melirik sekeliling untuk mencari keberadaan Jovitasari.

"Yah, baiklah, hari ini benar-benar menyusahkanmu, Jovitasari akhir-akhir ini terlalu capek, sudah harusnya pergi mandi."

"kenapa kamu tidak masuk dan duduk..... Malam ini tidak perlu pulang"

Begitu Billy diganti, tiba-tiba wajah Rita penuh dengan suka. Matanya di malam hari sangat cerah, seolah matanya seperti melihat kumbang emas yang penuh panas.

"Emm, ini...... Tidak perlu. Akhir-akhir ini sudah sangat sulit bagi Jovitasari, Di rumah juga tidak ada yang bisa membantu. Seperti ini saja, bibi Zhou, kebetulan besok dan lusa aku ada waktu kosong, Jika terjadi masalah, silakan telepon aku. "

Rita dengan cepat mengangguk.

"Baiklah, aku pergi dulu ..."

Sambil berbicara dan membalikkan badan.

"Apa yang kamu lakukan? Pergi mengantar Billy, Jika malam ini bukan dia yang merawat Jovitasari, Jovitasari tidak akan pingsan di rumah sakit!"

"Pingsan?"

Wajah Sanfiko Chen tiba-tiba bergetar.

"Cepatlah pergi, kamu brengsek, Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Tunggu apa lagi!"

Sanfiko Chen segera berbalik badan dan mengikuti Billy turun ke bawah.

Karena Sanfiko Chen masih mengenakan celemek, terlihat sangat lucu, apalagi dibandingkan dengan Billy.

"Katakan padaku, malam ini bagaimana Jovitasari bisa pingsan?"

Sanfiko Chen langsung menghentikan Billy yang akan membuka pintu mobilnya.

"Ha ha, Sanfiko Chen, hal ini kamu bisa bertanya sendiri pada Jovitasari. Dan aku memberitahumu, bahwa masalah hari ini belum selesai. Kamu menyebabkan aku ditendang keluar oleh tim Liu, dan menghabiskan ratusan ribu untuk keluar, Apakah kamu pikir aku melupakan hal ini? "

Melihat penampilan Sanfiko Chen seperti itu, Billy tiba-tiba merasa lebih unggul, dan di matanya, Sanfiko Chen adalah sampah. Seperti sampah yang bahkan tidak ada gunanya sama sekali tanpa diduga bisa menjadi suami Jovitasari.

Ketika memikirkan Billy membuat hati berubah menjadi merasa tidak nyaman, itu bukan hanya kecemburuan, tetapi kebencian.

Jovitasari itu adalah dewi Billy di masa sekolah. Billy telah mengorbankan segalanya mengejarnya selama tiga tahun tapi masih tidak mendapatkannya, dan sekarang dia telah menjadi istri resmi pria sampah itu.

Dia bahkan tidak bisa marah, tidak bisa membenci!

"Apa yang kamu lakukan menatapku seperti ini? Kamu benar-benar sampah, Hari ini, aku dengan jelas mengatakan kepadamu bahwa aku kembali untuk merebut Jovitasari, Jovitasari wanita yang luar biasa bersama denganmu hanya membuatnya sia-sia, dan benar-benar tidak berguna. Jangan Kamu pikir aku tidak tahu, Kamu adalah hanyalah sebuah pajangan, Jovitasari sama sekali tidak akan membiarkan kamu pergi ke tempat tidurnya. Dan kamu tunggu saja, Dalam beberapa hari, Jovitadari pasti akan menceraikanmu. Pada saat itu aku akan dengan baik menjaganya. "

Sanfiko Chen menatap Billy.

Tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Di dalam pikiranya Billy dan Albet Saputra telah berakhir.

"Lihatlah dirimu sendiri Kamu terlihat seperti sampah, sangat bodoh, Kembalilah dan jaga dengan baik wanitaku, Jika terjadi masalah lagi, aku akan membunuhmu!"

Setelah selesai bicara Billy membuka pintu mobilnya, kemudian dengan ketas menekan klakson, lalu berbelok dengan ganas, mobil bergegas keluar di depan Sanfiko Chen seperti panah.

Melalui kaca spion, Billy menatap Sanfiko Chen, Di matanya Sanfiko Chen bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi lawannya. Dia dengan mudahnya menelpon, dengan jari kelingking pun ia dapat langsung mengalahkan saingannya untuk mendapatkan Jovitasari.

Sanfiko Chen yang berdiri disana itu tersenyum tak acuh.

Bukan karena dia tidak membenci Billy, tapi karena masih ada banyak hal yang harus dilakukan Sanfiko Chen, Sama seperti Albet Saputra, selama dia tidak benar-benar melewati batas kesabarannya, dia tidak akan memiliki pemahaman yang sama dengan orang-orang seperti itu.

Bagaimanapun, Sanfiko Chen masih tidak ingin begitu cepat mengekspos dirinya sepenuhnya.

Pulang, baru saja membuka pintu.

Ketika lampu menyala, hanya ada satu orang yang duduk di ruang tamu.

Rita dengan dingin menatap Sanfiko Chen yang mengganti sepatu dan memasuki rumah.

"Bu, sudah sangat malam, masih belum tidur?"

Sanfiko Chen saat menyalakan lampu melihat Rita duduk di sofa dengan sedikit menggigil.

Namun, Sanfiko Chen tahu bahwa Rita pasti dengan sengaja berusaha mencari masalah. Sanfiko Chen sudah terbiasa dengan semua hal ini, dan orang yang seperti apa ibu mertuanya, Sanfiko Chen sudah tiga tahun berhubungannya telah memahaminya dengan baik.

"Tidur? Bagaimana aku bisa tidur dengan nyenyak?"

Mendengar nada marah itu, Sanfiko Chen tahu bahwa dia tidak bisa tinggal di ruang tamu untuk waktu yang lama, kebetulan dia juga sangat lelah hari ini, jadi dia berpikir untuk masuk kamar dan langsung tidur.

"Berhenti! Mau pergi kemana kamu?"

Pada saat ini, Rita langsung berbalik untuk melihat Sanfiko Chen, dan kemudian berkata dengan dingin.

"Aku......"

"Sanfiko Chen, apakah yang aku katakan sebelumnya kamu masih tidak cukup mengerti?"

"Malam ini, jangan bilang aku putus asa, kamu akan tinggal di ruang tamu, dan kemudian besok pagi kamu sendiri dan Jovitasari meminta untuk bercerai, kamu tahu? Jika kamu berani mengatakan setengah katapun, aku beritahu kamu, aku tidak akan pernah membiarkanmu hidup! "

Melalui hal-hal ini terjadi dalam beberapa waktu ini, Rita semakin menegaskan keputusan itu di hatinya, dan lebih bertekad untuk membuat Sanfiko Chen menceraikan putrinya.

Billy memiliki perusahaan kosmetik besar sendiri, dan kali ini datang ke kota Penang, dia mengancam akan membeli perusahaan Indobeauty untuk diberikan kepada Jovitasari.

Sekarang Industri Sorgum Sanjaya sepenuhnya dalam tahap kehancuran total, Jika dalam waktu singkat ini ada suntikan modal, untuk sementara meringankan krisis, mungkin Industri Sorgum Sanjaya bisa memiliki perputaran.

Tapi, sekarang jangankan untuk berinvestasi di Industri Sorgum Sanjaya, bahkan jika dijual langsung, itu mungkin tidak memiliki harga yang tinggi, tetapi Industri Sorgum Sanjaya adalah kerja keras seumur hidupnya Michael.

Namun, Rita sekarang sudah tahu beritanya, bahwa besok perusahaan keluarga Bai akan mengadakan rapat, untuk membahas bagaimana mengatasi krisis di Industri Sorgum Sanjaya. Rita bukanlah orang bodoh. Dia telah berada di sekitar Michael selama bertahun-tahun. Meskipun dia hanya tahu sedikit tentang Michael, tapi bagaimanapun juga sebelumnya keluargan itu tidak pernah lepas tangan, tetapi sekarang baru mau melepas tangan, Sudah sangat jelas bahwa dia ingin langsung mendapatkan Industri Sorgum Sanjaya dan bergabung dalam perusahaan group keluarga Bai.

Pada saat itu, keluarga mereka benar-benar tidak memiliki apa-apa.

Dalam pandangan Rita, Sanfiko Chen yang menyebabkan semua ini, tapi sekarang hanya ada dua orang yang bisa menyelamatkan semua ini, satu adalah Albet Saputra, yang satunya lagi adalah Billy.

Dia menghubungi Albet Saputra, di sisi sebelah mengatakan bahwa Albet Saputra karena ada urusan pergi ke luar negeri ,akan membutuhkan waktu lama untuk kembali.

Jadi sekarang dia telah menaruh semua harapannya pada Billy

Selama Billy bersedia membayar, akan ada titik balik bagi Industri Sorgum Sanjaya.

Dan Rita bukan orang bodoh, Secara alami, dapat terlihat bahwa Billy datang ke sini untuk Jovitasari.

Sekarang, Sanfiko Chen adalah orang yang menghalangi jalannya untuk menyelamatkan Industri Sorgum Sanjaya.

Hanya dengan Sanfiko Chen dan Jovitasari bercerai, maka Jovitasari akan melajang lagi, selama dia Segera bertunangan dengan Billy, maka semua masalah akan terselesaikan....

"Bu, apakah masalah ini kamu sudah berbicara dengan Jovitasari ? Apakah dia setuju?"

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu