Menunggumu Kembali - Bab 316 Sanfiko Chen, biarkan kamu hidup beberapa hari lagi!

Jovitasari.

Ini memang kelemahan Sanfiko Chen, tetapi juga kekesalan dia, Sanfiko bersumpah tidak membiarkan siapapun menyakiti Jovitasari.

Oleh karena itu saat ini Isabella Long memanfaatkan Jovitasari untuk mengancam Sanfiko Chen, sudah membuat Sanfiko tergerak untuk membunuh.

“Sebenarnya, aku tidak tertarik pada wanita biasa yang menyedihkan ini, apakah kamu tahu apa yang kuinginkan? Sebelumnya aku sudah memberimu waktu untuk berpikir, tidak tahu kamu sudah berpikir sampai mana?”

Saat bicara Isabella Long menatap Sanfiko Chen, dengan tatapan yang menginterograsi.

Sampai saat ini, antara Isabella Long dan Sanfiko Chen sudah tidak ada lagi rasa sungkan, awalnya Isabella Long hanya sekedar membohongi Sanfiko Chen, tapi sekarang sepertinya tidak mungkin lagi, dan terpaksa Isabella Long hanya ada cara lain.

“Isabella, aku pikir kamu salah mencari orang, aku sama sekali tidak tahu kode genentik misterius apa yang kalian maksud, dan ini adalah peringatan terakhir kuberikan padamu, jangan ganggu keluargaku, kalau tidak, aku tidak akan tinggal diam.

“Sanfiko, kamu sedang mengancamku? Sekarang?”

Sanfiko Chen menatap Isabella Long yang duduk di sampingnya.

“ini bukan ancaman, ini peringatan, apalagi aku ingin membunuhmu tidak perlu aku yang bertindak, kamu harus tahu itu.”

Sanfiko Chen melihat alis Isabella Long, saat ini Isabella dengan jelas merasakan alisnya tiba-tiba dingin sampai ke tulang, semacam ancaman mematikan, ditambah sepasang mata Sanfiko penuh dengan hawa membunuh, bahkan Isabella Long bisa merasakan hawa mengerikan.

“ kemampuanmu besar kamu bisa menyuruh orangmu untuk coba menembak?”

Isabella Long berguman dengan wajah dingin, dia tidak percaya bahwa Sanfiko akan membiarkan oranya untuk menembak.

“benarkah?”

Sanfiko Chen menyingir, lalu menoleh dan berkata : “cukup aku berdiri dan berbalik, senapan akan berbunyi, kamu jangan coba menghindar, aku telah mengatur dua penembak jitu untuk membuntutimu, tidak percaya kamu lihat sendiri dadamu.”

Isabella Long langsung melihat dadanya, hari ini dia memakai gaun putih panjang, dan saat ini dadanya ada sedikit titik merah muda, mungkin orang lain tidak bisa melihatnya tetapi dia bisa melihatnya dengan jelas.

“Jovitasari di tempat mana?”

Saat bicara Sanfiko perlahan berdiri.

Isabella menalan ludah, ekspresi mukannya sangat suram, dia bukan orang bodoh, sebagai nona besar keluarga Long tentunya dia tahu bahwa keahlian menembak para penembak jitu yang terlatih secara profesional ini sangat akurat, apalagi malam itu Isabella Long pernah bertemu orang sekitar Sanfiko yang tambakkannya begitu hebat, bahkan Jimmy Long ada sedikit takut, apalagi dia.

“Sanfiko Chen sudah berdiri, saat hendak berbalik, akhirnya Isabella Long tidak tahan untuk berkata.

“dia tidak apa-apa, tidak percaya kamu telepon dia.”

Isabella tidak berani bertaruh, alasannya sangat sederhana dia tidak berani menaruhkan hidupnya. Lagipula penembak jitu ini tidak seperti Sanfiko Chen, penembak jitu ini semua bekerja dengan uang. Sangat jelas menurut orang-orang Isabella Long, Sanfiko Chen membayar penembak jitu untuk melindungi dirinya sendiri, orang seperti itu, seperti seorang pembunuh yang tidak memiliki perasaan sama sekali dan tidak peduli dengan orang yang ingin dia tembak, karena bahkan penembak jitu ini benar-benar mampu bisa pergi dan menghilang tanpa menyadarinya.

Sangat jelas dari beberapa tembakkan di villa malam itu, dapat dilihat bahwa penembak jitu di sekitar Sanfiko Chen telah sepenuhnya mencapai tingkat kelas internasional, selain pembunuh penembaik jitu ini, Isabella Long benar-benar tidak tahu apalagi yang bisa dijelaskan.

“kamu juga tidak apa-apa, kali ini hanya ilusi kamu saja!”

Selesai bicara Sanfiko Chen langsung keluar dari ruang tamu, lalu mengeluarkan handphone menelepon Jovitasari.

Lalu Isabella Long langsung melihat dadanya sendiri, sangat bersih, hiasan renda bunga di gaun putih panjang itu tidak ada sedikit pun warna lain, menepuk jidat sendiri yang berkeringatan.

“Sanfiko Chen, kamu harus mati!”

Isabella Long merasa frustasi lagi, dan niat untuk membunuh Sanfiko Chen pun semakin kuat.

Dan saat ini Jimmy Long sudah sampai di depan Isabella Long, memberi hormat berkata : “nona.....”

Tak menunggu Jimmy Long berbicara Isabella Long langsung berdiri.

“Pergi....”

Hanya mengucap sepatah kata langsung dengan cepat berjalan keluar dari konferensi perlelangan.

Waktu Isabella Long keluar dari konferensi perlelangan tesebut, melalui telepon Sanfiko Chen juga telah menemukan Jovitasari yang telah lama menunggu di luar.

Sanfiko Chen berjalan ke arah Jovitasari dan langsung memeluknya.

“Sanfiko, kamu......apa yang kamu lakukan.....disini banyak orang, kita seperti ini......”

Dan Sanfiko tersenyum, sedikitpun tidak peduli dan tetap memeluk dengan erat Jovitasari.

Tidak jauh Sanfiko Chen melihat Isabella Long pergi dengan cepat, dalam hati Sanfiko Chen tahu bahwa Isabella Long berada di kota Penang semakin tidak aman, secepat mungkin dia harus meminta paman Siregar untuk mengirim lebih banyak orang di tempat pelatihan kembali,karena jika benar ingin membunuh Isabella Long, pasti akan menyebabkan efek berantai, sampai saat itu kemampuan sendiri dalam waktu dekat ini pasti akan terungkap.

Sejak tiga tahun yang lalu Sanfiko Chen sudah tahu bahwa menghadapi Keluarga Long bukan tugas yang muda, tahun lalu di kota Yanjing paman ke dua pernah berkata suatu saat nanti jika kembali ke kota Yanjing harus lebih berhati-hati, sebenarnya keluarga Long itu seperti Catur, hanya saja pion yang lebih besar.

Meskipun tiga tahun ini Sanfiko Chen bersembunyi di kota Penang, pada saat yang sama pasukan Sanfiko Chen bersembunyi dimana-mana tetap terus berkembang, dan orang-orang ini menunggu signal Sanfiko Chen, satu-satunya signal adalah ketika Sanfiko Chen kembali ke kota Yanjing.

Konferensi penawaran berakhir sampai sore hari, dikarenakan kebelakangnya tidak ada lagi keberadaan Isabella Long, maka semua proyek penawaran berikut akan dilakukan dengan sempurna sesuai dengan pengaturan sebelumnya, selesai acara Jovitasari masih sebagai perhimpunan pedagang baru di kota Penang.

Masalah ini berakhir seperti ini.

Kerena Feiya telah meninggalkan konferensi penawaran dan langsung kembali ke perusahaan untuk konferensi pers generasi berikutnya yaitu “ Anggur Sanjaya”.

Setalah Sanfiko Chen mengantar balik Jovitasari ke kantor, dia langsung pergi ke villa no.1 di Xiangjiang Property.

Begitu mobil Sanfiko Chen tiba di pintu villa, seketika Mopi yang memakai baju agak ketinggalan jaman berdiri di depan pintu.

“Tuan sanfiko, kamu sudah datang......”

Sanfiko Chen mengangguk.

Setelah memasuki villa, terlihat vila bergitu rapi, barangpun hampir tidak pernah di sentuh, Sanfiko Chen langsung pergi ke ruang baca.

Dibandingkan di luar ruangan penuh dengan berbagai macam peralatan canggih dan kertas gambar, dan ada beberapa peluru yang relatif besar, serta beberapa peralatan yang semuanya adalah barang-barang kelas atas.

“belakangan ini ada kemunculan yang baru tidak?”

Sanfiko duduk di kursi, mengambil peluru yang sangat ramping di depannya, dan kemudian perlahan- perlahan dirasakan, dan sudah tahu tujuan utama dari peluru ini, mungkin mengganti arah.

“belakangan ini villa keluarga Long dijaga lebih ketat, terutama kemarin datang sepuluh orang berkemampuan hebat, meskipun aku belum menjajaki sepuluh orang ini, namun dilihat dari pergerakkan semuanya pasti sudah terlatih, kelihatannya orang-orang ini diutus oleh keluarga Long untuk mencaga nona besar keluarga Long, sakalian untuk nenanganimu!”

“menanganiku?”

Sanfiko Chen menyingir dan berkata: “ kamu sudah berkata kalau sepuluh orang ini sangat hebat, malam ini kamu jajaki dulu, lihat sepuluh orang ini sampai level apa, malam ini jam 8, aku akan menyuruh Edwin untuk menemanimu.”

Mopi mengangguk kepala, dan berjalan ke dispenser mengambil segelas air untuk Sanfiko Chen.

“oh ya, kamu sam Edwin sudah pernah bertemu belum?”

Mopi menggeleng-geleng kepala, lalu berkata: “ keahlian menembak anak itu aku tidak sebanding, tunggu malam ini aku pergi jajaki, kalau kondisi memungkinkan untuk bertemu dengannya.”

“kenapa, cepat sekali kamu sudah mengalah, ini tidak seperti kamu, tahun lalu kamu membuat banyak pembunuh hebat tidak berdaya sema sekali, kenapa sekarang kamu begitu cepet mengalah kepada Edwin?”

“selain itu, semenjak kamu bertanding waktu itu sampai sekarang tidak pernah bertanding lagi,bagaimana kamu tahu bahwa kamu bukan lawannya?”

Sebenarnya Sanfiko Chen tahu jawabannya, bahwa tiga tahun ini Edwin telah berlatih hidup dan mati di Pulau setan, tentunya keahlian menembak semakin hebat.

Dan Mopi sudah tua, meskipun dia berpengalaman, dalam segala hal dibandingkan Edwin pasti berbeda sedikit.

Mopi tidak menjawab lagi perkataan Sanfiko Chen, dia hanya bediri di ruang baca meliat ke arah jendala menatap gumpalan awan, matanya penuh dengan kepahitan yang sulit dipahami.

Dan pada saat ini di tempat villa tunggal mewah yang lain di kota Penang, Isabella menatap sebelas orang, yang dipimpin bukan orang lain, melainkan Sam.

Sepuluh orang yang berdiri di belakang Sam, mengenakan pakaian yang sama, hanya saja postur tubuh sedikit tidak sama. Tiga dari mereka menggunakan senjata, dan tujuh lainnya menggunakan pedang.

“Aku ingin kalian mencari penembak jitu di sekitar Sanfiko Chen dalam waktu tiga hari dan bunuh mereka secara langsung!"

“Sam langsung mengaguk kepala.

“ikuti perintah, nona besar!”

Dan sepuluh orang di belakang semuanya dalam satu gerakan, rapi dan kompak.

Berbailik Sanfiko Chen melihat ke arah luar jendela, terpikir hari ini di konferensi penawaran membuat Sanfiko Chen takut, seketika hatinya menjadi kesal lagi.

“Sanfiko Chen, karena kamu tidak takut mati, terus menantangku, jangan salahkan aku mengunakan cara yang kejam!”

Matanya menyipit, ekspresi Isabella Long penuh dengan hawa pembunuhan.

Dan hari ini dia melihat jelas bahwa Jovitasari begitu penting di mata Sanfiko Chen dengan demikian dia baru bisa mengacaubalaukan penawaran perusahaan Tianbai, dan memanfaatkana Jovitasari untuk menjajaki Sanfiko Chen secara langsung. Sangat jelas kalau dia tahu jawabannya.

Dan juga karena inilah Isabella Long memutuskan untuk menggunakan cara yang paling kejam, asalkan membereskan penembak jitu disekitar Sanfiko Chen, dihadapannya Sanfiko Chen hanyalah anak kucing tanpa cakar, dan bisa dikendalikan.

Pada saat itu dia tidak khawatir lagi kalau Sanfiko Chen tidak patuh menyerahkan kode genetik!

Isabella Long mengepal tangan, ketika dia memikirkan berbagai pertemuan dengan Sanfiko Chen saat datang ke kota Penang, hatinya yang telah dilecehkan,amarah untuk membunuh semakin kuat, bahkan saat ini Isabella Long ingin segera bertindak.

“Sanfiko Chen, biarkan kamu hidup beberapa hari lagi......”

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu