Menunggumu Kembali - Bab 331 Perlawanan Yang Hina

Aaa!

Rita yang baru saja membuka pintu, menoleh dan berteriak, lalu membanting pintu dengan kerasa dan langsung panik.

“Jovitasari, cepetan kamu bersembunyi!”

Tapi tepat Rita berkata, Jovitasari baru saja ingin bangun dan menatap ibunya dengan wajah bingung, tiba-tiba terdengan suara yang keras.

Panggg!

Saat Rita berdiri di pintu vila, seseorang mencoba menerobos masuk, dan pada saat yang sama Rita langsung di tending oleh orang yang barusan masuk

Aaa!

Saat Rita berteriak, Rita langsung ditendang ke arah meja teh, saat ini kepala Rita juga terbentur dengan meja teh, dan tiba-tiba darah keluar dari dahinya.

“Bu... Apakah kamu baik-baik saja...”

Melihat adegan ini, Jovitasari segera berjalan ke arah Rita dan dengan khawatir bertanya kepada Rita.

Saat ini ISabella berjalan selangkah demi selangkah masuk ke ruang tamu yang luas di vila.

Dia mengenakan gaun putih panjang, matanya penuh penghinaan, dan wajahnya penuh dengan senyum yang bijaksana.

Setelah melirik kedua orang di depannya, Isabella menghentikan pandangannya ke wajah Jovitasari seperti melihat semut di bawah. Hari ini Isabella tidak ingin menyembunyikan apa pun, dia hanya ingin memberi tahu Sanfiko dengan cara ini, jika Sanfiko tidak menyerahkan apa yang dia inginkan, dia akan langsung membunuh orang-orang di sekitar Sanfiko ini.

Lagi pula, di matanya kedua wanita ini benar-benar seperti semut, sebagai Nona dari keluarga Long, dia hanya perlu menggerakkan jari-jarinya untuk menghancurkan mereka sampai mati.

Saat Isabella masuk masih ada beberapa orang yang juga ikut masuk, dan itu bukan orang lain tetapi itu adalah wajah dingin Jimmy, tentu saja kaki yang barusan menendang Rita adalah kaki Jimmy.

“Kalian, kalian...”

Jovitasari membantu Rita bangkit dan wajahnya tiba-tiba berubah.

Terutama saat ini, tubuh Rita gemetaran.

“Di pikir-pikir kita memiliki sedikit hubungan, selama di Penang aku belum pernah melihatmu, Nona Jovitasari kita bertemu lagi.”

Saat berbicara Isabella perlahan berjalan menuju Jovitasari, pada saat ini Jovitasari membantu Rita untuk bangkit dan segera melangkah mundur.

Perlahan-lahan duduk di sofa, Isabella baru saja ingin bicara, saat ini terdengar sebuah suara.

“Siapa sih, apa yang di ributkan pagi-pagi begini!”

Nusrini perlahan berjalan turun dari lantai dua, ketika dia melihat ada beberapa orang di ruang tamu dan wajah mereka dingin, wajah Nusrini tiba-tiba menjadi tegang.

Ketika dia melihat dahi ibunya berlumuran darah, dengan wajah marah dia melihat kearah Isabella yang duduk di sofa dan berkata dengan suara dingin: “siapa kamu, kamu...”

Plakkk!

Namun tanpa menunggu Nusrini bicara, wajahnya langsung ditampar, tamparan itu membuat Nusrini terjatuh ke bawah.

Nusrini merasa seluruh wajahnya mati rasa, dia menutupi wajahnya yang penuh dengan air mata dan memandang wanita yang duduk di sana dengan ketakutan, dan dia tidak jadi memarahinya.

Dia mungkin belum sadar sebelumnya, tetapi pada saat ini dia ditampar ini dan dia pun tersadar.

“Isabella, apa maksudmu?”

Pada saat ini, sepasang mata Jovitasari dingin, dan dia menatap Isabella dengan wajah marah.

Dia tidak menyangka bahwa terakhir kali dia melihat Isabella yang sopan, kali ini dia sangat kejam.

“Haha, apa maksudku?”

Saat berbicara, Isabella perlahan menatap Rita.

“Bibi RIta, apakah kamu ingat apa yang aku katakan terakhir kali? Ini sudah hari ketiga!”

Isabella tersenyum, tapi itu adalah senyuman yang menghina, penuh kesenangan.

Betapa ironisnya bibi Rita saat ini, dari perkataan Isabella yang terlihat tinggi dan membenci semua orang saat ini, perkataannya sangat menyakitkan telinga.

“Nona, Nona Isabella… Kamu... Kamu...”

“Berlutut dan baru bicara dengan Nona kami!”

Pada saat ini, Zhou Mingfeng sangat ketakutan sehingga dia tidak bisa berbicara, terutama ketika dia mendengar suara dingin Jimmy, kakinya menjadi lemah tidak berdaya.

“Bu... Apa yang kamu lakukan!”

Jovitasari segera membantu Rita berdiri, dan Rita tidak bisa berdiri dengan stabil.

“Nona Isabella, aku sudah mengikuti perintahmu untuk memberikan obat kepada Jovitasari, apa lagi yang kamu inginkan?”

Suara Rita penuh dengan kepahitan.

Teringat dengan penampilan ganas Sanfiko tadi malam, saat ini Isabella membuat masalah lagi, pada saat ini Rita bahkan merasa bahwa sarafnya menjadi tegang, dan dia tidak bisa menahannya sama sekali.

“Kenapa, sepertinya kamu tidak mendengarkan apa yang aku katakan!”

Ketika Jimmy melangkah, segera momentum besar langsung mengarah ke Rita, dengan segera tubuh Rita dan Jovitasari gemetaran dan bahkan tanpa sadar melangkah mundur.

Namun, orang-orang yang ada di depan Jimmy tidak memiliki perasaan, dengan segera mereka maju dan menghajarnya.

“Apa yang ingin kamu lakukan...”

Jovitasari yang gemetaran melindungi Rita yang sudah ketakutan di belakangnya, dengan keberanian dia bertanya dengan gugup.

“Aku sudah bilang berlutut dulu baru berbicara dengan nona kita, karena kamu tidak mendengarkannya, aku membuatmu untuk mendengarkannya!”

Sambil berbicara Jimmy sudah berjalan ke hadapan Jovitasari.

Tetapi tepat ketika Jimmy ingin menghajarnya, tiba-tiba sebuah bentuk tubuh melintas, dan sebuah pisau tajam melintas, dan kemudian dengan cepat mengarah ke arah Isabella.

Apa?

Ketika Jimmy merasakan ada pisau, dia menghentakan kaki, dan kemudiantiba-tiba mundur, awalnya marmer yang masih bagus saat ini menjadi hancur, tetapi ketika dipikrkan betapa mengerikan kekuatan Jimmy itu.

Isabella duduk di sana dan tidak menghindar, karena ketika pisau buah yang memancarkan cahaya dingin masih berjarak jauh darinya, tiba-tiba sesosok tubuh menghadang di depan Isabella, dan pisau buah itu langsung tertusuk ke dalam dada orang yang menghadangnya.

Apa?

Memegang pisau buah, wajahnya Michael yang awalnya mengesankan, pada saat ini, wajahnya tiba-tiba

Kemudian pria yang ditusuk dengan pisau itu langsung menendang MIchael.

Panggg!

Dengan suara keras, Michael segera merasakan sakit di perut bagian bawahnya, dan tubuhnya terpental tak terkendali.

Tubuhnya membentur dinding dengan keras, dan kemudian Michael ditangkap oleh pria yang baru saja menusuk dadanya sebelum dirinya merespon.

Dan pisau di dadanya langsung ditarik keluar olehnya.

Dan pria itu seperti orang yang tidak bersalah, adegan ini membuat Michael dan yang lainnya benar-benar ketakutan.

Sebenarnya, Michael tahu kapan Isabella masuk, tapi dia sedang menunggu kesempatan, dia tidak akan pernah membiarkan istri dan anak-anaknya diancam oleh orang lain, tidak ada yang bisa.

Bahkan dengan apa yang dilakukan Nona dari keluarga Long, Michael tidak takut sama sekali!

Tapi dia meremehkan para pengawal Isabella.

“Ayah…..”

“Michael…”

Pada saat ini Michael dengan panik berjuang, awalnya dia ingin mengendalikan Isabella metode tubuhnya,sSebelum itu dia hanya menjaga Jimmy, karena dia bisa merasakan napas mengerikan pada Jimmy.

Tapi yang tidak pernah terpikirkan olehnya adalah pengawal di sekitar Isabella memiliki kekuatan yang mengerikan.

Saat ini, dia langsung dicekik oleh pengawal dan ditekan di dinding, tidak ada perlawanan sama sekali, bahkan dia bisa merasakan udara dingin pembunuh dari pengawal di depannya, seperti mesin pembunuh yang dingin.

“Haha, ternyata paman, awalnyaaAku ingin mengobrol denganmu dengan tenang, tapi sekarang sepertinya kamu tidak menyambutku dengan baik, kalau begitu aku bunuh kamu!”

Mata Isabella penuh dengan penghinaan, seolah-olah nyawa tidak berharga di matanya.

“Nona Isabella… aku akan berlutut untukmu, tolong lepaskan Michael! Dia...”

Rita sangat bingung, dengan segera tubuhnya menjadi lemah dan langsung berlutut.

Dan sangat jelas pada saat ini, pengawal itu tidak mau mendengarkan perkataan Rita sama sekal, dia langsung mengeluarkan pisau buah dari dadanya dan langsung menusuknya ke dada Michael…

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu