Menunggumu Kembali - Bab 253 Tidak Terkejut Dengan Hinaan Dan Pujian?

“Juni, kamu bukannya tidak tahu aku sudah menikah, apa maksudmu ini?”

Kali ini Jovitasari menatap Juni yang mengantarkan gelas bir anggur ke depannya, dalam hatinya merasa terkejut.

“Apa maksudmu? Jovita, apakah kamu tahu siapa tuan muda Jacky? Kamu tahu bisnis apa yang dijalani keluarganya? Usaha sebesar apa yang dimilikinya di kota Maharayu? Jovitam tuan Jacky bersulang padamu, tetapi kamu tidak meminumnya, apakah kamu sedang membuatku emosi?”

Juni yang melihat Jovitasari yang tampak marah, dia juga merasa sedikit marah, tetapi hatinya malah tertawa dingin.

Jovitasari, dasar kamu gadis murahan. Lihat saja, hari ini tuan Jacky tertarik padamu, kamu tidak bisa kabur lagi, huh! Kamu kira hanya dengan kecantikan saja kamu bisa sombong dan meremehkan orang, tunggu saja… apakah kamu kira ini adalah di universitas? Semua orang harus mengelilingimu!

Saat mendengar kata ini, Jovitasari sedikit tidak percaya melihat teman baik nya ini, apakah langsung berubah drastis semenjak kuliah diluar negeri?

Atau sebelumnya dia tidak melihat jelas wajah asli teman baiknya ini, dia sendiri sudah mengatakan dengan jelas jika dia memiliki suami, tapi masih menjodohkan aku dengan tuan Jacky apaan ini?

Kali ini tatapannya terhadap teman baiknya ini tidak ada kesenangan seperti dulu lagi, lebih banyak adalah kecewa.

“Hehe, Jovitasari, jika kamu tidak bisa minum bir, kalau tidak minum sedikit jus saja.”

Jacky kali ini tertawa dengan tenang tetapi tetap tidak melepaskannya.

Jacky di kota Maharayu adalah orang yang lumayan terkenal, tidak ada wanita yang tidak bisa didapatkannya jika dia tertarik, walaupun prosesnya ada sedikit rumit, tetapi proses inilah yang membuat dia merasa menarik.

Sekarang dia sudah tidak tertarik dengan wanita yang mendatangkan dirinya dengan mudah, melainkan Jovitasari yang begitu istimewa dan bagus sesuai dengan seleranya, dan juga sifatnya terhadapknya sangat cuek, sehingga membuatnya semakin ingin mendapatkannya.

“Maaf tuan Jacky, tolong panggil aku nona jovita, aku tidak terbiasa dipanggil Jovita oleh orang asing, dan aku sudah mengatakan jika badanku tidak terlalu sehat, tidak bisa minum bir!”

Nada bicara Jovitasari sekarang terasa sedikit cuek.

Sanfiko Chen disamping tidak mengatakan apapun, dia ingin melihat apa sebenarnya akan dilakukan oleh tuan Jacky ini, dan juga ingin memberi tahu istrinya jika orang seperti apakah si teman baiknya ini.

“Hehe, sifat nona jovita memang sangat dingin ya.”

Jacky berbicara sambil duduk perlahan, walaupun tatapannya sedikit dingin, tetapi dia menyimpannya dengan sangat baik, kemudian tatapannya terhenti di Sanfiko Chen yang sedang makan disamping.

Dalam hatinya malah tertawa dingin, lalu rasa percaya dirinya membuat ekspresinya tersenyum bertanya: “Tuan Sanfiko kerja apa ya?”

Sanfiko Chen baru mengantarkan sepotong kue kedalam mulutnya, langsung menelannya setelah mendengar ada yang menanyakannya, kemudian dia sengaja membuat gaya canggung dan hampir tersedak menjawab: “Aku, aku membantu Jovitasari membawa mobil dan sekalian menjadi pengawal paruh waktu.”

Sanfiko Chen mengatakannya sambil tertawa melihat semua orang yang berada disini, kemudian menggunakan tissue menyeka tangannya dan lanjut makan buah kering.

Kesan yang diberikannya yaitu orang kampung yang tidak pernah keluar kota.

Melihat adegan Sanfiko Chen ini, orang disekitar ini tiba-tiba dalam hati mulai merendahkan pria yang dibawa Jovitasari ini.

Terutama Juni tokoh utama acara ulang tahun hari ini, yang duduk disamping Jovitasari, melihat Sanfiko Chen yang hanya duduk disana makan dan tampak sangat kampungan, hatinya merasa dirinya sangat hebat, merasa dirinya sudah dengan menginjak di kakinya dan sudah mengalahkan Jovitasari yang dulunya dikejar banyak orang saat masa kuliah.

“Tuan Sanfilo… pfft!”

“Tuan Jacky, perkataanmu menarik sekali. julukan tuan ini apakah cocok dengannya, tidak semua pria bisa cocok dengan julukan ini. Tuan Jacky terlalu sungkan…”

Kali ini gadis yang seluruh tubuh dipenuhi dengan barang bermerek dan duduk satu meja dengan Jacky langsung tertawa, dia sengaja menggoyangkan aksesoris ditangannya, tampaknya memang tidak murah.

Sebelumnya saat Jacky berdiri dan bersulang, dalam hatinya sudah tidak senang dengan hal ini, karena dia tahu seberapa besar usaha keluarga Jacky di kota Maharayu, dan keluarganya menyuruh dia datang untuk menggoda Jacky, kemudian meminta kerjasama. Tetapi melihat Jacky malah mendekati wanita lain, pastinya hatinya bisa tidak senang.

Kali ini Jacky dengan inisiatif membawa perbicaraan kepada suami kampungan wanita itu, pastinya saat ini semua orang mengerti apa yang dimaksudnya.

“Nona jovita, menurutku suami mu ini sungguh memiliki semangat tradisional Cina, dia hemat sampai maksimal. Lihat lah baju suami mu ini, seluruhnya kira-kira hanya menghabiskan 200 sampai 400ribu saja kan, dan kerahnya itu sudah luntur, sungguh bisa hidup hemat…. Tapi beda dengan tuan Jacky kita, mungkin hanya dengan kaos kaki saja bisa membiarkan tuan Chen ini memakai belasan tahun. Hahaha…”

Setelah mendengar kata ini, semua orang disini langsung tertawa lebar.

Hingga teman baik nya si Juni yang duduk disisi Jovitasari juga tertawa keras.

Mendengar suara tawaan ini, ekspresi Jovitasari langsung menjadi buruk.

Dia hanya meminta Sanfiko Chen menemani dirinya datang menghadiri pesta ulang tahun teman baiknya, tetapi dia tidak menyangka jika teman baiknya tidak menganggapnya, dan masih menertawakan suaminya ini, Jovitasari sekejap ingin berdiri dan meninggalkan tempat ini.

Awalnya dia hanya ingin datang menemui teman baik kuliahnya ini, karena sudah lama tidak bertemu. Tetapi tidak disangka teman baik kuliahnya ini berubah menjadi begitu, hinnga seperti orang yang berbeda dengan masa kuliah. Karena begitu, Jovitasari juga tidak memiliki keharusan untuk tetap tinggal disini.

Saat Jovitasari berdiri, tangannya malah ditahan.

“Tidak perlu buru-buru….”

Kemudian Sanfiko Chen lanjut makan kue yang berada didepannya, dan mulai memakannya.

Melihat tampak Sanfiko Chen, Jovitasari baru ingat jika dirinya sibuk seharian di Industri Bir Sumedang hingga lupa menanyakan apa yang dimakan suaminya tadi.

Dia langsung merasa kasihan.

“Ternyata hanya seorang supir!”

“Apaan? Tuan Chen masih menjadi pengawalnya lo, kamu tahu pengawal tidak, yang sangat hebat dalam bertarung.”

“Dilihat dari gaya tuan Chen makan sudah bisa dilihat seberapa hebat dia, hahaha…. Kalau tidak nona jovita bolehkah kamu memberiku supir dan pengawal paruh waktu ini, kebetulan aku kekurangan pengawal. Aku beri dia gaji 20 juta per bulan, gaji ini sudah termasuk yang bagus di kota Maharayu.

Piter yang disamping mengatakannya sambil tertawa.

Dia tahu jika dia tidak memiliki kesempatan lagi karena Jacky sudah tertarik dengannya, karena tidak ada kesempatan lagi, lebih baik memihak dengan Jacky dan mungkin masih bisa dapat keuntungan lain.

Memang begitu sikap dari tukang bisnis.

Setelah Piter selesai mengatakannya, Ryan disamping juga mulai mengatakanny.

“Direktur Piter, kamu terlalu pelit loh, bagaimana pun ini adalah suami dari teman baiknya Juni, masa hanya dikasih 20 juta. Gini saja, kalau tidak suruh suamimu ke perusahaan kita saja, agar ayahku beri dia gaji 20 juta seribu rupiah.”

Semua orang langsung tertawa dengan keras setelah mendengar kata ini.

“Juni, aku hari ini datang menghadiri ulang tahunmu, bukan datang untuk membiarkan temanmu menertawakan suamiku. Jika kamu tidak menyambut, kita pergi saja.”

Jovitasari sangat marah.

Dia bisa menahan jika ibu dan adik kandungnya yang mengatakan Sanfiko Chen, tetapi apa hak semua orang yang tidak berhubungan ini menertawakan suaminya sendiri.

“Jovitasari, aku demi kebaikanmu. Lihatlah kita begitu baik saat kuliah, apa mungkin aku mencelakaimu? Suamimu seperti sampah, lihat saja, dia hanya tahu makan seperti hantu kelaparan, pakaian juga mirip dengan pengemis. Aku tidak bisa membayangkan, kamu adalah wanita tercantik di sekolah, banyak pria kaya yang memohon untuk mengejarmu, kamu juga tidak melihat mereka sekilas, kenapa kamu bisa dengan pria miskin ini.”

“…..”

“Kamu tahu tidak? Acara ulang tahuku diadakan kebanyakan besar untukmu, keluarga tuan Jacky sangat besar, harta yang dimilikinya sudah melebihi triliun rupiah. Kamu tahu apa yang paling diperlukan wanita? Apa yang paling diperlukan ddunia ini, uang… Jovita, Jacky punya uang. Aku dengar kabar jika perusahaanmu sudah dalam krisis, jika kamu bersama Jacky, dia akan dengan gampang memberikan perusahaan kalian uang per triliun.”

Jovitasari marah hingga kehabisan kata.

“Juni, aku tidak menyangka dengan perubahanmu. Hubungan kita sampai sini saja, kedepannya jangan bilang kamu mengenalku lagi!”

Waktu bisa mengubah seseorang, apalagi Jovitasari dari awal tidak mengenal jelas teman baiknya ini. Untungnya dia datang menghadiri acara ulang tahu ini, dan memberi tahunya wajah asli Juni.

“Huh, Jovitasari kamu tidak tahu bersyukur ya, Jacky tertarik denganmu adalah nasib baikmu, kamu kira sekarang seperti di universitas dan kamu masih wanita paling cantik disekolah lalu semua orang mengelilingimu?”

“Kamu….”

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu