Menunggumu Kembali - Bab 30 Terlalu Berlebihan

Dan sekarang di ruang operasi.

Filbert Xu, direktur Rumah Sakit Rakyat Kota Penang dan Nugraha Feng, yang dijuluki dokter pengobatan cina nomor satu di Kota Penang justru berdiri memaku di sana seperti patung.

Terutama Nugraha Feng.

Awalnya ia masih mengira Sanfiko Chen yang masih sangat muda beraninya melakukan akupuntur di hadapannya tanpa sadar akan kemampuannya sendiri, namun ketika ia melihat teknik ajaib dari Sanfiko Chen, ia akhirnya sadar bahwa dirinya sendirilah yang kurang berpengetahuan, dan pada saat ini pula Nugraha Feng tiba-tiba terlintas akan apa yang pernah dibicarakan Hendra Kusuma padanya tentang Tuan Chen sebelumnya.

Memikirkan kembali sikap direktur terhadap anak muda ini sebelumnya, ia akhirnya mengerti akan suatu hal.

Setelah menusuk jarum akupuntur tersebut, Sanfiko Chen menghembuskan napas perlahan.

Keringat di dahinya sudah membasahi wajahnya.

Sudah lama ia tidak menggunakan akupuntur, tidak disangka saat menggunakannya lagi begitu melelahkan, namun untungnya orangtuanya sendiri sudah benar-benar melewati periode kritis sekarang, dan yang tersisa hanyalah luka ringan di bagian tulang, Sanfiko Chen tidak bisa membantu mengobati luka di bagian tubuh orangtuanya ini.

Ia berdiri perlahan, seketika penglihatannya mengabur, tubuhnya sedikit memiring.

"Tuan Chen, kamu tidak apa-apa!"

Seketika Filbert Xu dengan cepat melangkah maju dan meraih Sanfiko Chen.

Jangan mengira Filbert Xu sudah berumur enam puluhan tahun, namun saat masih muda, ia adalah tenaga medis khusus di medan perang, tubuh dan tulangnya sangatlah kuat.

"Tidak apa-apa, segera atur agar ayah aku dirawat di bangsal, mari, kita keluar..."

Sanfiko Chen sadar bahwa jika ia semakin lama berada di dalam sini, takutnya Jovita akan berpikir yang tidak-tidak.

Lagipula ia barusan telah mengusir semua dokter di sini keluar.

Namun yang tidak terpikir oleh Sanfiko Chen mereka bertiga, tepat pada saat pintu ruang operasi dibuka.

Sekejap kepala pistol yang hitam kelam memidik ke arahnya, bahkan ia masih belum sempat melihat jelas siapa yang ada di hadapan mereka ini, dan sekejap ia ditekan ke bawah lantai.

"Kalian..."

Peristiwa ini terjadi begitu cepat, bahkan Filbert Xu saja sesaat tidak sadar apa yang telah terjadi.

Baru ia ingin berbicara, justru buru-buru ditanyai oleh seorang polisi paruh baya dengan wajah cemas:"direktur Xu, kamu tidak apa-apa?"

"aku..."

"direktur Xu, penjahat yang tidak tahu aturan hukum ini tidak melukai kamu kan?"

"Sungguh tidak menyangka, sampah ini bisa melakukan hal seperti ini!"

"Iya, benar-benar... Jika tidak mendengar direktur Huang menyebutkannya, aku tidak akan tahu bahwa ada saja satu sampah yang hidup bergantung pada wanita di kota ini!"

"Ah, orang pemalas, umumnya seperti ini, pada suatu waktu akan mengambil tindakan ekstrim!"

"Sanfiko Chen, kamu sungguh kejam, aku bertanya-tanya pada diri sendiri Micheal kami tidak pernah melakukan hal buruk padamu, bukan hanya mencelakai gadis kami, sekarang justru ingin melukai suamiku, kamu..."

Sembari berbicara, Rita yang marah besar menendang Sanfiko Chen yang ditahan kedua polisi di bawah lantai.

"Ma..."

Kali ini Jovitasari melihat Sanfiko Chen ditahan di lantai, tidak tahu mengapa sekejap perasaannya terasa perih.

Terutama saat ditendang oleh Rita, Ia melihatnya dengan sangat jelas, tendangan itu langsung mengenai dahi Sanfiko Chen.

Seketika itu darah langsung mengucur.

"Ma, apa yang kamu lakukan, ini rumah sakit, kamu..."

Jovitasari lekas meraih ibunya.

Ia menatap Sanfiko Chen, dan berharap agar Sanfiko Chen merespon dirinya, namun Sanfiko Chen kala itu justru terbaring di atas lantai seperti orang mati, seluruh wajahnya terpuruk di atas lantai nan dingin, darah segar telah mengalir keluar dengan deras.

"Chen..."

Nugraha Feng yang berdiri di sana barulah tersadar setelah melihat kejadian barusan, sewaktu keluar ia benar-benar dibuat terperangah oleh peristiwa persenjataan tersebut.

"Dokter, maaf, semua ini ulah si sampah ini, tidak ada hubungannya dengan kami, mohon jangan membenci..."

"Apa yang kalian lakukan?"

Filbert Xu sepertinya sudah menyadari situasi sekarang ini, sekejap wajahnya berubah kusam.

Terutama ketika melihat Sanfiko Chen yang telah berusaha keras untuk merawat pasien ini saat keluar dari ruang operasi yang disangka sebagai penjahat dan langsung ditahan ke bawah lantai, ditambah lagi ibu mertuanya menendang dahinya, dan itu sepatu kulit, darah segar langsung berkucuran dari dahinya.

Hatinya terasa semakin panas.

Namun ia sedang dijaga oleh Kapolri Liu, dan lebih-lebih lagi Billy memblokir jalan tepat di depan pintu ruang operasi, yang membuatnya tidak bisa berkutik sama sekali.

Pada saat ini, para kepala rumah sakit membawa sekelompok besar sekuriti naik ke atas, yang memimpin mereka adalah wakil direktur dan beberapa dokter muda.

"direktur, kamu tidak apa-apa?"

"aku mendengar kamu ditahan di dalam ruang operasi, karena itu aku langsung bergegas kemari!"

Saat ini Billy yang tidak lupa untuk cari muka lekas berkata:"Wakil direktur Zhang, pelaku kejahatannya telah kami tahan, kondisi telah kami amankan!"

Di satu sisi rasa jengkel menyergap Kapolri Liu, sial, Billy ini beneran pencari muka sialan.

Seharusnya kata-kata tadi ia yang ucapkan.

Namun saat ini Filbert Xu dan Nugraha Feng mereka berdua tertahan di depan pintu ruang operasi, beliau berdua adalah orang terpenting di rumah sakit ini, kalau sampai terjadi sesuatu pada mereka, maka pasti akan terjadi masalah besar di seluruh Kota Penang.

Untungnya keadaan krisis telah ditangani, saat ini orang-orang yang berada di sana menatapii anak muda yang memakai pakaian sederhana dan tertahan di bawah lantai.

Karena wajah Sanfiko Chen terpuruk dalam lantai yang dingin, jadi tidak terlihat jelas seperti apa parasnya.

"Chen... Cepat lepaskan dia!"

Filbert Xu dengan sulit menghela napas kali ini, dan lekas berteriak pada kedua polisi yang menahan Sanfiko Chen.

Ha?

Kedua polisi tersebut menatap Filbert Xu, mereka merasa kebingungan.

"Jangan lepaskan, direktur, keparat ini telah menyandera kamu barusan, bahkan telah mengusir para dokter keluar, bagaimana kalau kita lepaskan dan dia membalas?"

Billy yang melihat Sanfiko Chen tertahan tidak berkutik tersebut, kepuasaan merebak dari dalam hatinya.

Seorang sampah justru merampas Jovita-ku, akan aku habisi kau!

"Apa?"

"Kamu bilang dia menyandera kami? Kamu menyaksikannya sendiri dengan matamu?"

Kali ini Filbert Xu menatap Kapolri Liu yang menjaganya dengan sangat dingin.

Kapolri Liu, bernama Chayadi Liu, ia bukan orang penting di Kota Penang, tentu saja tidak sepadan dibandingkan dengan Filbert Xu.

Ditatap dengan penuh kedinginan, Chayadi Liu seketika merasakan semacam perasaan buruk menyergapnya.

Jangan-jangan...

Mendadak firasat buruk muncul dalam hatinya.

Kalian harus tahu bahwa di seberang gedung tinggi tersebut telah dipersiapkan penembak jitu, kondisi bentrok senjata ini, ia sungguh mengaturnya seperti untuk melawan penjahat yang bengis dan keji, apalagi orang yang disandera adalah orang yang memiliki status dan kedudukan yang tidak biasa.

"Kalian juga sama, sebagai keluarga pasien, memangnya hidup dan mati pasien bukan hal penting untuk kalian?"

"Kalau bukan karena Tuan Chen... Bantuan dari saudara Sanfiko Chen, kemungkinan Tuan Bai sudah tidak ada lagi, apa yang kalian lakukan, mau buat film cerita bandit dan polisi?"

"Minggir..."

"Masih tidak ingin melepaskan Saudara Chen?"

Filbert Xu melepaskan genggaman Chayadi Liu dengan tegas, ia berjalan beberapa langkah sampai ke hadapan Sanfiko Chen, dan menarik Sanfiko Chen berdiri.

Ketika itu karena dahinya barusan ditendang oleh Rita, jadi darah segar mengalir ke seluruh bagian wajahnya, terlihat cukup menakutkan.

"Ini..."

"Ini tidak mungkin kan? Barusan aku jelas melihatnya diam-diam..."

"Omong kosong, barusan karena saudara ini menguasai sedikit cara pengobatan cina, jadi ia membantu aku tadi, Senior Xu, mohon kamu urus permasalahan di sini, aku bawa saudara ini untuk diperban sebentar."

Sekarang Nugraha Feng juga maju beberapa langkah keluar dari perlindungan polisi, lalu ia berjalan sampai ke hadapan Sanfiko Chen.

Filbert Xu mengangguk.

Ia berbalik memkamungi beberapa dokter muda itu dan berkata:"Segera atur pasien ke unit perawatan intensif, atur transfusi darah! panggil semua dokter ortopedi ke ruang rapat!"

Para dokter muda itu lekas menganggukkan kepala, dan segera mengaturnya.

"direktur Xu..."

"aku sungguh tidak mengerti polisi macam apa kalian ini, memangnya sebelum bertindak kalian tidak bisa menyelidikinya secara jelas terlebih dahulu?"

"Dan lagi, kamu tidak perlu minta maaf, masalah ini akan aku laporkan ke direktur kepolisian, sungguh menjengkelkan! Hah!"

Di saat berbicara ia mengerling ke arah Billy yang berdiri si sebelah sana dengan tatapan dingin.

Bicara soal esensi kemanusiaan, Filbert Xu barulah orang yang sungguh memiliki esensi kemanusiaan.

Mana mungkin ia tidak bisa menebak bahwa semua hal ini direncanakan oleh Billy sendiri, namun ia juga tahu apa yang terpenting untuk dilakukan sekarang, untuk pergi mengecek apakah luka Tuan Chen parah atau tidak, jika orang lain yang menendangnya lantas ia akan menginvestigasinya, tetapi yang menendangnya malahan ibu mertua Sanfiko Chen sendiri.

Akhirnya Filbert Xu angkat tangan, apalagi ia memang tidak bisa ikut campur masalah ini.

Dan ia tahu bahwa Sanfiko Chen ingin merendah hati, menutupi statusnya, oleh karena itu ia tidak membicarakannya lagi.

Namun ia tetap harus menyinggungnya sedikit, apalagi Rita sebagai seorang ibu mertua bereaksi sangat berlebihan dalam masalah ini...

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu