Menunggumu Kembali - Bab 93 Tamparan Di Wajah

Tidak tahu kenapa, karena semalam ayah mertua menyingkapkan sebagian identitasnya, hati Sanfiko mulai merasa tidak aman.

Sebelumnya dia sangat menikmati hidup ini, tiba-tiba dia merasa gelisah.

Meskipun hari ini cuman ada seharian, tapi banyak terjadi masalah.

Pagi hari melihat tangannya yang lembut bergerak, dan siang hari Jovitasari dan ayah mertuanya dipecat, Jovitasari dirumah sakit ditampar oleh orang.

Sanfiko merasa hatinya mulai merasa sentakan.

Karena ini semua disebabkan oleh pukulan tangannya dipagi hari.

Berpikir bahwa Yusdi menggunakan kesempatan ini dan berbicara dihadapan Puspita segala hal yang buruk, dan ini semua ditujukan kepada keluarga ayah mertuanya, jika tidaj orang pintar seperti Puspita tidak akan langsung membuat keputusan seperti itu, lagipula dibalik semua keputusan ini adalah runtuhnya perusahaan Tianbai.

Tapi dia sudah membuat keputusan seperti itu, maka semuanya harus waspada, sebenarnya ada apa dibalik mereka semua melakukan ini?

Lagian pula keluarga bai adalah pembisni kuno di Penang, perusahaannya sudah menciptakan kecermelangan, meskipun sekarang sudah turun, tapi mungkin ada sesuatu yang disembunyikan, yang mampu membalikan semua ini.

Sangat jelas, Sanfiko tahu orang-orang seperti Puspita tidak akan menyerah begitu saja.

“Sanfiko, kenapa kamu?”

Sepanjang jalan Sanfiko tidak mengatakan sepatah katapun kepadanya, ini membuat Jovitasari sangay tertekan.

“Tidak apa-apa….”

Sanfiko melihat mata Jovitasari yang memerah, hatinya merasakan sesuatu, Jovitasari sebenarnya punya kemampuan, hanya saja karakternya lemah, sampai dia tidak bisa melakukan itu, dia tidak bisa benar-benar memutuskan itu.

Sampai dirunah, Michael duduk di sofa, ngerokok sendirian.

Melihat Sanfiko massuk, dengan segera Michael menatap Sanfiko dengan dingin dan bertanya: “Sanfiko, kenapa hari ini kamu memukul orang?”

Dia sudah pergi kerumah sakit dan melihat luka di wajah Rista, meskipun tidak parah, tapi dia harus berbaring dirumah sakit selama 5 hari untuk bisa sembuh total.

“Ayah, ini semua salahku, aku terlalu gegabah, aku tidak seharusnya….”

Pada saat ini Jovitasari segera berkata: “Ayah, kamu jangan katakan Sanfiko, dia sudah tahu salah.”

Michael menatap Sanfiko, menghela nafas, lalu langsung duduk di sofa dan melanjutkaan ngerokoknya, dan pada saat ini Jovitasari juga duduk di sofa, mengeluarkan hp lalu memainkannya.

Sanfiko langsung mengganti baju, pergi kedapur dan bersiap untuk makan…..

Pada saat ini pintu terbuka, dengan muka bersemangat Rita pulang dengan membawa tas besar daan kecil.

“Michael, Jovitasari kalian kenapa kalian sudah pulang kerja!”

Ketika dia berbicara, dia mendatangi kedua orang itu dengan sesuatu di tangannya, lalu meletakan barang itu diatas meja.

“Aku katakan Michael, kamu tahu gak ada berita baru yang sedang hangat? Hahahahaha…. Aku katakan padamu, kamu lihat hadiah-hadiah ini, yang mampu membeli ini adalah bos dari perusahaan beauty sheng, hadiah-hadiah ini harganya mencapai puluhan juta.”

“Tidak seperti orang biasa, seharian aku tahu orang dibelakang yang mengikuti Jovitasari, tidak bisa melakukan masalah apapun…. Jovitasari, aku katakan padamu kamu kalau tidak pergi hari ini rugi, aku katakan padamu hari ini Billy mengendarai mobil maserati, disana banyak media yang wawancara, langsung menghabiskan uang perusahaan beauty sheng sebanyak 1,6 triliun. Benar-benar laki-laki….”

“Bu… aku suruh kamu jangan pergi, kamu masih pergi…. Seharian ini tidak melakukan apa-apa!”

Hati Jovitasari merasa kesal, pada saat mendengar perkataan Rita, hatinya secara alami tidak ingin mendengarnya.

“Apanya tidak ada apa-apa, kali ini orang rumah Billy dengan sendirinya menelponku untuk bergabung, dan memberikanku posisi yang sangat bagus, aku duduk di kursi Vip, kamu tidak tahu saudari perempuanku, satu persatu iri melihatlu, hahaha….. hari ini aku memandang rendah mereka. Dan aku katakan padamu, Billy sudah mengatakan, selama kamu suka, dia memberikan perusahannya kepadamu, bukankah kamu selalu ingin membuka perusahaan kosmetik?”

“Ibu….”

“Ini 1,6 triliun, Billy sudah bilang, selama kamu menikah dengannya, perusahaan milik kamu. Kali ini kamu harus mendengarkanku, Jovitasari, Billy benar-benar punya uang, aku dengar orang mengatakan bahwa dia masih ada perusahaan di Maharayu, sepertinya itu juga perusahaan kosmetik, sangat besar….”

Rita jelas hari ini menjadi pusat perhatian di konperesi pers, pada saat ini semuanya belum selesai, jadi pada saat berbicara dia tidak memperhatikan Sanfiko sama sekali.

“Jovitasari, besok kamu cerarikan Sanfiko, aku sudah bilang sama Billy, aku dan ayahmu setuju dengan pernikahan kamu dengannya, sekarang tinggal tunggu kamu dengan sampah itu cerai, kalian baru bisa nikah. Pada saat itu, Jovitasari…… kamu bisa memikirkan apa yang kamu inginkan, rumah mobil semuanya ada….”

“Bu, apa yang kamu katakan!”

“Jika kamu tidak ada urusan kamu boleh pergi mencari dan melakukan sesuatu….”

Pada saat ini ponsel Rita berdering.

Pada saat ini dengan segera dia mengangkat telpon.

Mendengar suara dari dalam telepon, wajah Rita yang awalnya senang tiba-tiba berubah, dan akhirnya berubah menjadi murung.

“Grecia, jangan sombong, Rista harusnya dipukul, gak mati juga oke….. aku kaget!”

Awalnya Rita tidak tahu apa yang telah terjadi, tapi di dalam telpon Grecia memarahinya, dia menganggapnya tahu, pada saat inj juga tidak bisa terlalu berurusan, hatinya yang awal bahagia pada saat ini menghilang.

Dengan terengah-engah menutup telpon, Rita berteriak kepada Michael yang sedang duduk sambil merokok: “Apakah kalian dipecat oleh ibu?”

Jovitasari tidak mengatakan apa-apa, Michael juga, dia terus melanjutkan ngerokoknya….

Rita langsung berjalan kehadapan Michael, mengambil rokoknya lalu membuangnya kebawah, dengan dingin bertanya: “Iya bukan? Aku tanya kamu, kamu bisu?”

Michael menatap wanita yang kehilangan karakter lembutnya, mengangguk kepala, dan berbalik.

Rita yang telah mendapatkan jawaban segera berbalik dan berjalan menuju dapur.

“Ibu…. Kamu….”

Namun Jovitasari belum mengeluarkan suara, tiba-tiba terdengar suara Rita.

“Sanfiko, kamu sampah, bajingan ini semua karenamu, kamu bukankah senang setelah melukai kami!”

Sambil marah-marah, Sanfiko berjalan sampai kehadapan Sanfiko, satu kakinya menendang kaki Sanfiko.

Sanfiko berdiri, dan tidak mengatakan apa-apa.

“Kamu sialan, kamu bilang kamu Cuma masak bersih-bersih dirumah, kenapa kamu kerja, sampah ini sekarang kamu sudah berani, sudah berani memukul orang, sebelumnya kamu sudah memukul Yogi, apakah itu tidak cukup, kali ini bahkan kamu memukul Rista, bajingan, kamu itu pria, kamu pukul wanita? Kamu pria apa bukan…. Kamu sialan, sekarang, Jovitasari Michael dikeluarkan dari perusahaan, kamu sudah senang, kamu sudah puas…..”

Saat berbicara Rita lagi-lagi menedangnya.

Sanfiko berdiri, tidak mengatakan apa-apa, karena dia tahu sekarang tidak peduli dia berkata apa semuanya bisa membuat ibu marah, masalah ini juga dikarenakan oleh dirinya yang implusif tadi pagi.

“Bu, apa yang kamu lakukan, masalah ini bukan semuanya salah Sanfiko!”

Jovitasari memegang Rita yang ingin menendang lagi.

Jovitasari langsung menarik Rita ke ruang tamu.

Michael duduk disana dan menyalakan rokok, dan tidak mengatakan apa-apa, dia juga merasa tertekan dengan masalah ini, jika itu normal, dia bisa memberitahu tentang Sanfiko, bahkan bisa menjadi masalah hebat, tapi dia tahu sisi lain Sanfiko, dia hanya bisa menahannya.

“Sanfiko, keluar kamu!”

Pada saat ini Sanfiko keluar dari dapur, menggunakan celemek yang dipakai ditubuhnya mengelap tangan.

“Bu, aku yang salah dalam masalah ini, aku akan melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya, perusahaan tidak bisa memecat ayah dan Jovitasari, Jovitasari adalah penanggung jawab perusahaan.”

Rita dengan marah menatap Sanfiko yang ada didepannya, lalu dengan dingin berkata: “diam kamu, apa yang kamu pikirkan, memperbaiki, perbaiki dirimu, bagaimana bisa kamu memperbaikinya, aku akan pergi dan menyuruh ayah kedua memukulmu, memarahimu, lalu berbicara dengan baik didepan wanita tua itu?”

“Sanfiko, jangan katakan apa-apa lagi, kalian cerai saja?”

“Ibu….”

“Diammm!”

Jovitasari masih ingin mengatakan sesuatu, tapi dihentikan oleh Rita.

“Sanfiko, kamu sudah ditunda selama 3 tahun, dan sekarang rumah kami tidak ada apa-apa lagi, perusahaan sudah tidak ada lagi, sekarang bahkan tidak bisa bergabung dengan perusahaan keluarga, kamu sudah banyak merugikan kami, harusnya kamu sudah cukup, cukup balas dendamnya. Kamu dan Jovitasari cerai saja, tolong ibu…..”

Sanfiko pada saat ini tidak berkata apa-apa, hanya melihat Jovitasari dan berkata: “Bu, sebelumnya aku sudah bilang, selama Jovitasari setuju, aku….”

“Baik… kalau begitu baik….”

Rita belum selesai berbicara seketika Jovitasari langsung bangkit, berdiri dihadapan Sanfiko: “Bu, aku sudah bilang selamanya aku tidak akan cerai dengan Sanfiko, terkecuali dia sudah tidak mau aku lagi!”

Mendengar perkataan ini Rita sangat marah, dan langsung berdiri lalu menunjuk Sanfiko: “Sanfiko, aku tanya kamu sekali lagi, kamu mau ceraiin Jovitasari atau tidak?”

Sanfiko tidak mengatakan apa-apa.

“Kamu….”

Rita benar-benar sangat marah, dan langsung dengan sekuat tenaga menampar wajah Sanfiko....

Plakkk!

Aaaa!

Mengejutkan beberapa orang, tamparan Rita langsung mengarah ke wajah Jovitasari yang ada didepan Sanfiko, seketika Jovitasari menutupi wajahnya, wajahnya yang putih seketika memerah…

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu