Menunggumu Kembali - Bab 273 Kalau Begitu Aku Akan Semakin Mematahkannya

“Dokter Ricky…… Aihh……”

Saat ini Rita sangat cemas, dia dengan marah melihat kearah Sanfiko Chen yang merasa tidak terjadi apa apa.

“Sanfiko Chen, sekarang pergi dari sini, Jovitasari tidak perlu dijaga olehmu……”

Rita langsung medorong Sanfiko Chen, dia ingin mendorong Sanfiko Chen keluar dari ruangan pasien.

“Bu, Jovitasari tidak apa apa, aku sudah menyuruh Kepala Filbert Xu memeriksanya secara langsung, dia benar benar tidak apa, hanya saja Jovitasari terlalu mengantuk, jadi dia sekarang istirahat, dan terlihat seperti orang yang sedang tidur!”

“Tidur? Sanfiko Chen apa kamu kira kami semua ini bodoh? Jika dia hanya tertidur, dia pasti terbangun karena ribut seperti ini.”

“Benar sekali Tante Rita, menantumu ini sangat tidak berguna, masih berani bilang Ketua kami lagi yang memeriksanya, mengapa dia tidak sekalian katakan saja dalam satu telepon bisa membuat ketua kami datang kehadapannya, lucu sekali!”

Ricky melihat Rita yang tidak berhentinya mendorong Sanfiko Chen keluar ruangan pasien, dalam hatinya merasa ini yang namanya kesenangan, tidak peduli seberapa brengseknya dia, tetapnnya di pandang remeh oleh ibu mertuanya! Selain itu dimata Ricky, Sanfiko Chen hanyalah seorang yang tidak berguna, hanya orang kecil yang tidak akan sukses, dia sekali melihat Jovitasari yang sangat cantik, hatinya mulai tertarik dengannya, lagipula wanita cantik di wilayahnya, harus mendengar kata katanya.

Memikirkan ini membuat Ricky semakin merasa bangga.

“Emm, terima kasih sudah mengingatkanku!”

Sanfiko Chen langsung memutar badan dan menghubungi seseorang, lalu berkata : “Ketua Filbert Xu, bisa kesini sebentar.” Lalu langsung memutuskan panggilan itu.

“Hahaha…. Kamu sedang berakting? Jika kamu benar benar bisa menyuruh Ketua Filbert Xu kemari, aku hari ini akan tunduk di hadapan semua orang, lucu sekali anda.”

Sambil berbicara Ricky juga mengeluarkan ponsel dan menghubungi satpam.

“Heii satpam, Apa yang kalian lakukan, mengapa sampai sekarang masih belum sampai?”

Rita yang mendengar kata kata itu semakin binggung, dia melihat Sanfiko Chen dingin.

“Sanfiko Chen, segera keluar dari ini, jangan buat malu disini!”

“Benar sekali Sanfiko Chen, kami sudah tidak membuat perhitungan denganmu ketika terjadi kecelakaan pada kakak, tapi kamu masih ingin melarang kakak untuk di obati? Apa kamu tidak punya hati!”

Nusrini melihat Sanfiko Chen dengan dingin, lalu dengan emosi berkata : “Sanfiko Chen, aku beritahu kamu, jika terjadi sesuatu pada kakakku, aku Nusrini tidak akan melepaskanmu!”

Sanfiko Chen sama sekali tidak memperdulikan Nusrini, lalu melihat Rita berkata : “Bu, hanya ada luka luar di kepala Jovitasari, ketika aku mengantarnya kemari Ketua Filbert Xu dan wakil ketua sudah mengobati Jovitasari, dia tidak apa-apa, Jovitasari masih belum sadar karena wakik ketua menyuntikkannya sesuatu, membuatnya agar bisa istirahat dengan tenang, ini tidak masalah.”

“Hahahaha, anak muda apa kamu kira kami semua ini bodoh? Tante Rita, bukannya aku meremehkan menantumu, jangankan malam hari seperti ini, pada waktu pagi hari saja tidak mungkin bisa ada orang yang bisa membuat ketua dan Senior Feng datang kemari, mereka setiap hari memiliki kesibukan tersendiri, dan aku tahu sudah beberapa tahun ini ketua dan Senior Feng tidak pernah datang ke UGD untuk mengobati orang, apalagi kalau mereka berdua datang bersamaan. Jadi bisa di bilang menantumu ini terlalu banyak omong…”

“Sanfiko Chen, apa kamu ingin membuatku mati? Aku sudah dibuat malu olehmu, jadi sekarang kamu cepat pergi…. Pergi! Aku tidak ingin melihatmu lagi!”

Rita tidak menyangka kalau Sanfiko Chen masih keras kepala, dia masih menghubungi orang, seperti atasan berbicara kepada anak buahny.

Ketua Filbert Xu bisa kemari sebentar?

Hal ini benar benar membuat orang mengira kalau dia sedang berakting, kita tidak tahu nomor yang di hubungi itu adalah nomornya Ketua Filbert Xu, apalagi kalau Ketua Filbert Xu benar benar akan datang kemari.

“Bu……”

Sanfiko Chen saat ini sedikit murung.

Saat ini terdengar suara yang ribut di luar koridor, yang di bawa oleh seorang satpam yang berumur sekitar 30 tahunan, satpam itu akhirnya sudah sampai di depan pintu, lalu menunjukk orang yang ada di dalam berkata : “Siapa yang membuat onar di rumah sakit, apa kalian tidak tahu ini tempat apa?”

Ketika satpam itu selesai bicara, Ricky dengan cepat mendekatinya, lalu dengan berkata kepada satpam itu : “Satpam Liu, untung kamu datang, orang ini yang membuat masalah, dia tadi mengangguku ketika ingin memeriksa pasien, selain itu tidak masih main kasar dengankum jadi cepat bawa dia keluar!”

“Emm Pak Ricky, apa ada yang memuat onar? Pak Ricky tenang saja aku akan langsung mengusir orang itu!”

Satpam itu mengatakan ini dengan berat.

Setelah selesai bicara Satpam Liu langsung berjalan ke hadapan Sanfiko Chen, saat ini Rita dan Nusrini langsung menjauh.

“Apakah kamu yang menghalangi Pak Ricky untuk mengobati pasien? Apa kamu tahu ini adalah tempat apa, apa kamu ingin masuk penjara karena membuat onar disini?”

Satpam Liu sangat angkuh, Satpam Liu yang berbadan besar itu langsung mendorong kepala Sanfiko Chen, lalu mengeluarkan tongkat yang membuat orang orang ketakutan.

Tapi Sanfiko Chen tersenyum datar dan berkata : “Aku adalah suami dari pasien ini, dan aku tidak ingin membiarkan orang ini mengobati istriku, apa itu tidak boleh?”

“Satpam Liu, jangan kamu dengar orang ini, aku di panggil secara langsung oleh ibu pasien ini untuk mengobati anaknya, dan orang ini selalu menghadangku untuk mengobati orang ini, aku sangat tidak tenang melihatnya, siapa tahu dia ada maksud lain!”

Mendengar semua ini membuat Satpam Liu sedikit binggung, dia awalnya mengira keonaran apa yang terjadi, ternyata keonaran ini terjadi karena orang ini tidak menginginkan Pak Ricky memeriksa pasien.

“Sudah cukup, Satpam Liu dia adalah menantuku, anakku baru saja kecelakaan, dia dari tadi koma, jadi dia tadi sedikit terjadi kekacauan, Ricky kalau Sanfiko Chen mengatakan Jovitasari tidak apa-apa, berarti ini tidak terjadi masalah dengan anakku, jadi kamu boleh pulang sekarang! Maaf sudah merepotkanmu……”

Mendengar kata kata ini Satpam Liu juga tidak bisa berkata apa apa lagi, lalu melihat kearah Ricky.

“Pak Ricky, kamu ini benar benar menghabiskan waktu kami……”

Setelah selesai bicara, Ricky benar benar merasa sangat malu, dia langsung berjalan kearah Sanfiko Chen, dengan dingin berkata : “Sanfiko Chen, walaupun kamu tidak peduli dengan Jovitasari, tapi Tante Rita yang memanggilku kemari, jadi aku harus bertanggung jawab dengan Jovitasari, aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan suami sepertimu, yang tidak bertanggung jawab dengan istrinya!”

Saat berbicara Ricky tetap berjalan kearah Jovitasari, lalu dia langsung memegang tangan Jovitasari.

Ahh!

“Aku sudah katakan, kamu tidak perlu memeriksanya, sialan!”

Sebelum Ricky memegang tangan Jovitasari, Sanfiko Chen terlebih dahulu mencegat tangannya, selain itu saat ini Sanfiko Chen sudah benar benar marah.

Dia sudah katakan berapa kali, tapi Ricky masih saja ingin menodai istrinya di depan mata kepalanya sendiri, dia dari awal sudah tahu niat buruk yang ada di otaknya Ricky.

“Apa yang kamu lakukan… lepaskan aku… Satpam Liu apa kamu lihat, orang ini sudah menganggu pihak rumah sakit, cepat bertindak……”

Brakk!

Ahh!

Brukkk!

Selanjutnya Sanfiko Chen tidak mengatakan apa apa lagi, dia langsung mematahkan tangan Ricky, lalu menendangnya.

Terdengar suara menyakitkan di koridor, yang langsung menarik perhatian beberapa orang dan langsung mengerumuninya.

Satpam Liu yang berbadan besar itu langsung menghadang Sanfiko Chen.

“Maaf pihak keluarga pasien, jika kamu tidak membarkan Pak Ricky memeriksanya, tapi kamu juga tidak perlu sampai memukulnya kan?”

“Ahhh, tanganku patah……”

“Satpam Liu kamu harus urus orang onar ini, aku akan lapor polisi, cepat panggil polisi datang!”

Setelah selesai bicara Sanfiko Chen langsung melewati badan Satpam Liu yang besar itu dan dengan cepat sudah sampai di hadapan Ricky.

Dia langsung menginjak tangan Ricky yang baru saja dipatahkannya tadi dengan kuat.

“Kelihatannya kamu ingin lapor polisi, kalau begitu lebih baik aku semakin patahkan saja tanganmu!”

Dari awal Sanfiko Chen sudah tidak suka dengannya, sepertinya orang ini ingin member garam diatas lukanya, beraninya dia memiliki niat buruk dengan istrinya, secara alami Sanfiko Chen ingin memberikan ingatan yang sulit dilupakan untuknya!

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu