Menunggumu Kembali - Bab 192 Aku Tidak Akan Memberinya Kesempatan Lagi!

“Tidak, tidak ada…. Ibu….”

“Ibu, hari ini kamu begitu senang, jangan-jangan kamu mendapatkan uang ya?”

Kali ini Jovitasari sibuk mengganti topik, melihat ekspresi senang ibu yang tidak bisa disimpan, lalu diapun bertanya.

“Apakah aku ada sesenang kamu? Haeh, Sanfiko Chen… langsung mencium, aku bilang padamu ya, kamu harus jelas tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, jangan biarkan Sanfiko Chen bodoh itu keenakan, ngerti tidak?”

Setelah Jovitasari mendengar kata itu, dia langsung kedepan Rita memegang tangannya dan berbicara dengan manja: “Ibu, aku tahu kok. Masa kamu masih tidak tahu jika anakmu ini mengikutimu, bisa membiarkan orang mendapat kesenangan dari kita, iyakan?”

“Bukankah kamu ini sedang mendapat kesenangan dari ibu, cepat pergi ganti baju…..”

Aa…..

Sambil mengatakannya, Rita langsung mengulurkan tangan menarik baju tidur Jovitasari hingga membuatnya terkejut sampai berjerit.

Meskipun itu ibu sendiri, tetapi masih terasa sedikit canggung.

“Cepat pergi ganti baju, nanti aku akan beritahu kamu berita yang sangat bagus!”

Rita sambil mengatakannya sedikit tidak bisa menutup rasa senangnya, dan ekspresinya dipenuhi dengan rasa senang.

Jovitasari pertama kali melihat ibunya begitu bangga dan merasa sangat penasaran, memang memakai baju tidur berjalan-jalan dirumah tampak tidak bagus, jadi dia masuk dan mengganti baju. Setelah Jovitasari keluar, Nusrini juga pulang.

Tidak lama Michael pun pulang

“Ibu, untuk apa kamu memanggil kita semua pulang? Apakah sampah Sanfiko Chen itu membuatmu emosi lagi…..”

Nusrini melihat kesekitar dan karena Sanfiko Chen tidak ada dirumah, jadi dia bertanya.

“Nusrini, kenapa kamu begitu mengatakannya…..”

Mendengar adiknya bukan hanya tidak memanggilnya abang ipar, dan langsung mengatakan sampah Sanfiko Chen, dia langsung mengatakannya dengan marah.

“Sudahlah…. Hari ini aku menyuruh kalian semua pulang karena ada berita baik.”

“Berita baik?”

Mata Nusrini berkelap kelip melihatnya.

“Oh iya bu, saat aku naik tadi, aku melihat dibawah ada mobil porsche , apakah itu mobil kita dan apakah besok kita pindah rumah?”

Ha?

Rita menggelengkan kepala lalu berkata: “Porsche, dimana? Tidak nampak?”

“Apakah mobil kita itu?”

Nusrini langsung menganggukkan kepala.

“Sama persis, plat mobil juga belum ada.”

“Tidak mungkin, aku belum pergi mengambil mobil, dan berita baikku hari ini bukan ini juga?”

“Hah?”

Jovitasari tidak mengatakan apapun, karena hatinya sedikit merasa bersalah.

“Jadi untuk apa kamu panggil kita pulang jika tidak ada masalah, hari ini masih banyak masalah dikantor, memang lah!”

Michael dengan tidak senang berkata.

“Hahahaha, aku beritahu kamu ya Michael, dulu bukannya kamu mengatakan jika aku bersantai dirumah, aku belakangan ini tidak santai loh, aku sedang investasi!”

“Investasi?”

3 orang lagi melihat Rita dengan kompak, mereka masing-masing tampak sangat terkejut.

“Tidak disangka kamu masih bisa investasi ya!”

“Michael kamu jangan meremehkan orang ya, kali ini aku menghasilkan 1,2 milyar rupiah loh.”

Saat berbicara Rita dengan marah mengeluarkan 2 kartu banknya dan berkata: “Ini adalah modalku, ini adalah yang ku hasilkan, semua ada 1,2 milyar rupiah. Ini adalah struk bank, lihatlah….”

Kali ini Nusrini yang sangat cerdas langsung mengambil struk itu dan melihatnya dengan sangat lama, lalu dengan terkejut berkata: “Serius ini ibu, kamu beneran menghasilkan 1,2 milyar?”

Nusrini dengan tidak percaya melihat ibu yang didepannya.

Rita melihat suami dan anak paling besarnya yang menatapnya dengan terkejut, lalu sombong seakan-akan seperti pemenang lalu menganggukkan kepala dan berkata: “Ini tidak lah apa-apa, kedepannya aku harus menghasilkan uang lagi… ini hanya 1,2 milyar saja, jadi bukanlah apa-apa!”

Suasana hati Rita hari ini sangat baik.

“Ibu, resiko investasi sangat besar, kamu melakukan investasi dalam beberapa hari saja sudah menghasilkan uang yang begitu banyak?”

Jovitasari sedikit meragukan.

Michael juga ingin menanyakan pertanyaan yang sama.

“Perusahaan Mahkota Jaya yang berada dipusat kota, nama bosnya adalah Ardi, sebenarnya hari ini adalah hari pemberian uang, tetapi Ardi itu masih ingin menghutang….”

Kali ini Rita memamerkan dan mengatakan semua pelajaran yang diberikan kepada Ardi itu, secara otomatis dia melupakan kemunculan Billy dan Sanfiko Chen, tetapi dia masih menyebut jika Sanfiko Chen datang bantu menjerit.

“Ibu, kamu hebat sekali…. orang hebat seperti Ardi juga bisa kamu kendalikan, tampaknya sekarang bapak dan ibu-ibu diluar sangat membanggakan anda.”

“Hahaha… itu….”

Jovitasari dan Michael malah merasa masalah hari ini tidak segampang biasanya, takutnya orang yang sudah berusaha keras kali ini adalah Sanfiko Chen.

“Kya….”

Saat ini Sanfiko Chen pulang dan membawa banyak sayur ditangannya.

Jovitasari langsung dengan senang berjalan kedepan membantu mengambil sayur.

“Ayah ibu, kalian pulang dengan cepat….”

Sanfiko Chen masuk dan melihat begitu banyak orang membuatnya sedikit terkejut.

“Kamu kemana saja, kenapa pullang begitu lama?”

Walaupun pikiran Rita sangat baik, tetapi dia masih dendam dengan Sanfiko Chen yang awalnya tidak menghubungi temannya sendiri, jadi dia juga tidak perlu begitu malu lagi.

Terhadap Billy, Rita sudah melupakannya. Karena dia tahu jika Billy sudah malu dan dihatinya dia sudah mengusir Billy dari daftar calon menantu.

Terhadap alasannya, Rita malah tidak ingin memikirkannya, lagipula dia sekarang merasa bisa menghasilkan uang ratusan juta secara sembarangan, dan juga dia sudah mau pindah ke villa dengan mobil mewah, dan anak perempuan adalah wakil direktur perusahaan, terpikir sampai sini membuat dia merasa menjadi nyonya tua kaya…..

“Aku sudah beli sayur, aku akan segera memasak….”

“Masak apa lagi, ibu, ayok kita pergi makan. Kamu kan sudah menghasilkan uang sebanyak 1.2 milyar , 1.2 milyaran loh! Banyak sekali!”

Nusrini langsung menganjurkannya.

Rita barusan ingin menganggukkan kepalanya, dia malah tertawa dan berkata: “Karena dia sudah beli sayur, mari kita makan dirumah saja untuk penghematan, uang ini akan kusimpan untuk membeli villa lagi kedepannya, hahahah….”

“Lihat apa, cepat pergi masak….”

Kali ini otak Nusrini berputar dan langsung tertuju di Rita dan berkata: “Ibu, belakangan ini ada 1 orang yang menarik sahamnya dari usaha mobil, kita…. Itu, bukankah kamu sudah menghasilkan banyak uang? Bisakah….”

“Mau berapa….”

“Ibu, kamu punya banyak uang kan, kalau tidak kamu investasi 2 milyar, dan kedepannya jika usaha mobil kita menghasilkan uang….”

“Terlalu banyak lah….”

“Ibu… kamu adalah ibu yang paling baik…. Ibu….”

Sanfiko Chen dengan cepat langsung membuat masakan yang banyak, dan tampaknya karena hari ini semua lumayan senang, jadi semua makan dengan sangat harmonis.

Jovitasari memberitahu kepada Michael tentang masalah dia dengan perusahaan Group Shen sudah bekerja sama membeli Industri Cakra Surya.

“Jadi singkat cerita semua milik Industri Cakra Surya berada ditangan kita?”

Jovitasari menganggukkan kepala.

“Bagus, bagus….”

“Jovitasari, jadi kita tidak hanya bisa memproduksi ‘anggur sanjaya’ secara tepat waktu, kita juga bisa meningkatkan kemampuan kita, aku sebelumnya masih membingungkan masalah ini. Tidak disangka kamu sudah menyelesaikannya. Haih, ayah sudah tua, tetaplah kalian anak muda yang memiliki banyak ide dan pikiran luas…..”

“Ayah, sebenarnya….”

“Ayah, aku ingin membahas sesuatu denganmu. Bagaimana jika kita berjalan-jalan dibawah….”

Saat Jovitasari baru mau mengatakan jika semua ini adalah hasil kerja Sanfiko Chen, Sanfiko malah maju dan memotong pembicaraan Jovitasari.

Jovitasari berpura-pura marah dan melototi Sanfiko Chen, Sanfiko malah membalasnya dengan senyuman.

“Baik, ayok jalan….”

Setelah masalah paling besar Industri Sorgum Sanjaya sudah diselesaikan, Michael pun menjadi sangat senang dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Di sekitaran bawah, Sanfiko Chen dan Michael tetap seperti dulu dan duduk di kursi batu itu.

“Semua masalah ibu mu itu, kamu yang membantunya kan?”

Sanfiko Chen tersenyum dengan tenang.

“Kamu lah.”

Michael merasa Sanfiko Chen tidak segampang itu, tetapi dia merasa semakin tenang, karena Sanfiko Chen sangat rendah hati dan dia selalu memikirkan demi keluarga.

“Katakanlah, kenapa kamu mencariku?”

Sebenarnya Michael sangat bingung karena kali ini Sanfiko Chen yang mencarinya duluan.

“Ayah, sebenarnya aku datang mencarimu untuk bertanya tentang perjanjian pernikahan keluarga Martin di Purwokerto, apakah itu benar?”

Meskipun Sanfiko Chen tidak mencari tahu dengan detil, tetapi dia malah mendengar kabar lain.

Sama tentang perjanjian pernikahan, tetapi yang ditunjuk dalam perjanjian ini bukanlah Rista, melainkan istrinya sendiri Jovitasari.

Terhadap masalah ini, Sanfiko Chen harus mencari istrinya sendiri untuk memastikannya, jika dia beneran memiliki perjanjian pernikahan dengan Jovitasari, maka kali ini Sanfiko Chen tidak bisa merendahkan dirinya lagi.

“Ini…. Mungkin itu benar, tapi aku juga tidak terlalu jelas dengan masalah ini, mungkin ini di sepakati oleh nenek kalian sebelumnya. Jika bukan ayah kedua dicuri, dan malam itu saat keluarga martin mengantarkan hadiah pernikahan yang mahal, mungkin aku masih tidak tahu masalah ini.”

“Martin dari keluarga Martin dan Rista dari keluarga Bai?”

Michael menganggukkan kepala.

Sanfiko Chen melihat mertuanya tampak tidak sedang berbohong.

“Hmm, kalau begitu aku sudah mengerti.”

Hmm?

“Sanfiko Chen, kenapa kamu menanyakan ini?”

Michael tiba-tiba merasakan hawa bahaya dari dirinya Sanfiko Chen.

“Ayah, sebelumnya aku sudah mengatakan bahwa jika ayah kedua melewati batas lagi, aku tidak akan memberinya kesempatan kedua!”

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu