Menunggumu Kembali - Bab 194 Mendapatkan Secara Illegal?

Sanfiko Chen tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan Rista.

Setelah dia mengunci mobil, dia langsung berjalan kearah lift.

“Kamu, kamu berhenti disana!”

Rista berjerit menunjuk Sanfiko Chen.

“Hmm?”

Sanfiko Chen membalikkan badan, kali ini ada beberapa pemegang saham keluarga Baik yang tidak menarik sahamnya berjalan kemari, lalu mereka tidak tahan untuk tidak melihat Rista yang merias dengan cantik.

“Kamu masih ada masalah apa?”

Sanfiko Chen sedikit tidak sabar.

Rista melihat respon dari Sanfiko Chen membuat dirinya merasa semakin dihiraukan, dia dengan emosi menunjuk Sanfiko Chen berkata: “Sanfiko Chen, kamu katakan secara jelas, darimana asal mobil ini, apakah kamu membelinya menggunakan uang perusahaan?”

Setelah berpikir, hanyalah ini penjelasannya.

Mendengar pembahasan ini, beberapa pemegang saham yang berjalan kemari juga menjadi sensitif, terhadap masalah uang Perusahaan Tianbai adalah pembahasan sensitif beberapa orang tersebut.

“Rista, dia siapa?”

Karena posisi Sanfiko Chen sebelumnya terlalu rendah, jadi bisa dikatakan jika kebanyakan pemegang saham tidak mengenalnya, mungkin saja mereka tahu jika keluarga Bai memiliki menantu yang layaknya sampah, tetapi mereka tidak tahu jika orang yang berdiri didepan mereka adalah Sanfiko Chen suaminya Jovitasari.

“Paman ketiga, ini adalah Sanfiko Chen pria sampah milik Jovitasari itu.”

Tiba-tiba terdengar seorang anak muda yang ikut berbicara.

Pria paruh baya mengkerutkan alis dan menganggukkan kepalanya.

Tampak jelas jika dia adalah saudara jauh dari keluarga Bai yang hanya memikirkan bisakah perusahaan memberikannya keuntungan yang cukup, dan sisanya dia tidak pernah memikirkannya. Tadinya dia juga datang karena mendengar Rista yang mengatakan jika anak muda didepannya yang memakai baju biasa menggunakan uang perusahaan, lalu dia datang untuk melihat apa yang terjadi.

“Betul, kalian tidak tahu saja jika semenjak Sanfiko Chen menikah dengan Jovitasari, dia tinggal dan makan di rumah milik keluarga bai, pastinya dia tidak memiliki banyak uang, tetapi kalian lihat mobil apa yang dikendarainya? Mobil keluaran terbaru porsche…. Mobil ini paling tidak juga harus 2 milyar rupiah…. Apakah dia sanggup membelinya? Pasti Jovitasari membelinya menggunakan uang milik perusahaan!”

Saat itu Rista menunjuk mobil porsche merah yang sangat mencolok dan berhenti di tempat parkir, lalu berjerit seakan-akan itu kenyataan.

“Apa? Ya tuhan, mobil terbaru porsche merah ini milik kamu?”

Sanfiko Chen menganggukkan kepala, melihat anak muda yang seperti orang bodoh tiba-tiba muncul didepan matanya.

“Wah, Sanfiko kamu hebat sekali… hebat!”

Saat berbicara dia langsung berkata kepada pria paruh baya: “Paman ketiga, tidak perlu dikatakan lagi. Ini pasti Jovitasari menggunakan uang perusahaan membelinya, mobil ini adalah keluaran terbaru, aku melihatnya beberapa kali ingin membelinya tetapi tidak ada uang.”

Pria paruh baya itu melihat sekilas mobil porsche merah itu, lalu melihat Sanfiko Chen yang berdiri tidak jauh darinya, kemudian tanpa berkata apapun langsung masuk kedalam lift.

“Paman ketiga… paman ketiga…”

Anak muda itu langsung mengikutinya, lalu saat berpapasan dengan Sanfiko Chen masih tertawa dingin dan berkata: “Sampah memang sampah… masih ingin ikut orang mengendarai mobil mewah. Anak muda, abang beritahu kamu ya, jika kamu sok keren tapi karena wanita itu tidak akan lama… haha…”

Setelah mengatakannya dia pun masuk kedalam lift.

Sanfiko Chen malah tersenyum dengan tenang dan tanpa tidak memedulikan apapun berjalan ke lift sebelah.

Terhadap Rista, dia tidak melihatnya sedikitpun lagi, karena menurutnya tidak perlu memedulikan orang seperti Rista, jadi otomatis diapun dihiraukan.

Tetapi dia menjadi sangat marah hingga ingin meledak saat melihat Sanfiko Chen berjalan ke dalam lift.

“Sanfiko Chen… beraninya kamu mengabaikanku, aku…”

Rista kemudian langsung berjalan kesamping mobil porsche merah itu, mengangkat kakinya langsung menendang mobil itu, karena tidak bisa melampiaskan di Sanfiko Chen, jadi melampiaskannya ke mobil porsche itu.

Ah!

Setelah menendangnya, Rista merasakan kesakitan.

“Aku…..”

Rista beneran menjadi sangat marah.

“Sanfiko Chen, Jovitasari kalian tunggu saja, hari ini aku Rista akan membalas kalian, setelah Martin datang, aku akan membiarkan kalian berlutut didepanku…..”

……

Di kantor rapat Perusahaan Tianbai.

“Masih ada siapakah yang belum sampai?”

Puspita melihat kesekitar.

“Rista sedang di parkiran dan dia akan segera sampai.”

Saat inilah pintu kantor rapat terbuka.

Rista masuk dengan tergesa-gesa, lalu dengan cuek melihat Jovitasari yang duduk disamping Puspita kemudian duduk disamping Yogi.

“Rista, kenapa kamu begitu lama baru sampai? Melihat kamu yang sedang marah, apakah ada terjadi sesuatu?”

Rista yang sedang marah langsung menatap Jovitasari yang sedang serius melihat bahan, lalu dengan suara rendah berkata: “Abang, kamu tahu tidak aku bertemu siapa di parkiran?”

“Aku bertemu Sanfiko Chen, dan dia mengendarai sebuah mobil porsche! Pasti Jovitasari membelinya menggunakan harta perusahaan!”

Yogi yang mendengarnya merasa sangat iri.

“Huh, pantes saja semalam aku mendengar kabar jika Rita menggunakan 2 milyar untuk menginvestasi usaha, dan keluarga mereka membeli villa tunggal kelima di Xian Jiang Property .”

“Apa?”

Mendengar ini, Yogi hampir ingin berdiri karena tidak tahan untuk duduk.

Villa dan mobil mewah membuat hati Rista seketika tidak bisa stabil lalu duduk disana menatap Jovitasari yang tampak sangat biasa dengan penuh kebencian, membuatnya merasa kebencian yang dalam.

Kali ini Rista dipenuhi dengan rasa iri yang kental, dia sangat ingin keluarga Martin yang berada di Purwokerto sampai di kota Penang sekarang, lalu datang ke sisinya. Jadi dengan begitu dia bisa menggunakan kekasihnya untuk menginjak Jovitasari.

“Ah….”

Rista semakin memikirkannya semakin tidak bisa menahan hingga menjerit dengan kuat.

Seketika semua orang yang berada dikantor langsung melihatnya.

Yogi yang disampingnya pun sedikit bingung apa yang terjadi dengan adik perempuannya ini?

“Rista… kamu sedang ngapai?”

Puspita mengkerutkan alisnya, padahal suasana hatinya hari ini yang sedang sangat baik, dan karena tadi Jovitasari memberitahunya jika Industri Sorgum Sanjaya sudah sepakat untuk bekerja sama dengan Perusahaan Group Shen, dan direktur Vira dari Perusahaan Group Shen juga akan secara langsung bersamanya membeli Industri Cakra Surya.

Ini memberi keuntungan yang besar bagi Industri Sorgum Sanjaya dan Perusahaan Tianbai sekarang, dan kemungkinan Perusahaan Tianbai akan menggunakan kesempatan bekerja sama dengan Industri Bir Sumedang dan Perusahaan Group Shen untuk berkembang pesat dan keluar dari kota Penang.

“Nenek… kenapa…”

“Kamu tahu tidak jika Jovitasari menggunakan uang perusahaan untuk menyenangi dirinya!”

Rista kali ini juga tidak memedulikan begitu banyak lagi lalu langsung mengatakannya. Teringat Sanfiko Chen yang mengabaikannya dipagi hari tadi, ditambah lagi Jovitasari yang berpura-pura serius melihat dokumen, dan hanya Jovitasari yang setiap hari dikatakan nenek, hingga membuat Rista tidak menahan lagi.

Padahal Rista adalah harapan keluarga dan perusahaan, padahal hanya dia yang bisa menyelesaikan kesusahan perusahaan.

Dan yang memiliki perjanjian pernikahan dengan keluarga Martin di Purwokerto adalah dia Rista, bukan Jovitasari.

Kenapa dia masih bisa begitu tinggi didepannya.

“ Rista, jangan sembarangan lagi. Jovita sekarang sudah berhasil kerjasama dengan Perusahaan Group Shen, dan Industri Cakra Surya sudah dibeli oleh kita dan Perusahaan Group Shen.”

“Apa? Tidak mungkin… bagaimana mungkin, nenek kamu jangan tertipu oleh omongan Jovitasari. Nenek tidak tahukan jika Jovitasari menggunakan uang perusahaan untuk membeli mobil porsche terbaru dan membeli villa terbesar dari Xian Jiang Property.”

Hah?

Semua orang terkejut mendengar perkataan Rista.

“Rista….”

Saat itu Puspita sudah mulai tidak begitu senang.

“Nenek, yang kukatakan semua benar. Dibawah parkiran perusahaan kita ada 1 mobil porsche yang belum ada plat mobil, dan villa yang dibeli itu benar, tanyalah kakakku jika tidak percaya…..”

Kali ini Rista mengatakannya dengan penuh percaya diri.

Dan Yogi setelah mendengarnya langsung menganggukkan kepala dan berkata: “Betul nenek, villa terbesar kelima di Xian Jiang Property, villa tunggal yang seharga sekitar 80 milyar dan dibeli oleh keluarga Jovitasari.”

Mendengar kata ini, Puspita juga sedikit terkejut da menatap Jovitasari dan Michael.

“Jovita, apakah itu benar?”

Jovitasari menganggukkan kepala.

“Benar, tetapi aku tidak menggunakan uang perusahaan, dan bisa diperiksa dibagian keuangan.

“Bagian keuangan? Huh, Jovitasari kamu jangan berpura-pura lagi, bukankah bagian keuangan dibawah pimpinan mu? Semua keuangan harus melewati tanda tanganmu, dan uang itu berada di tanganmu, jadi kita semua juga tidak tahu jika kamu melakukan sesuatu! Betul ga semuanya…”

Kali ini Rista mengatakan dengan sangat panas, seakan-akan seperti dia tahu semua proses ini dan dia melihat Jovitasari menggunakan uang perusahaan.

“Dan juga jangan kira aku tidak tahu ulahmu, kita semua adalah wanita, kamu kira kamu bisa menyembunyikannya dariku?”

Rista mengatakannya seperti beneran ada sesuatu yang terjadi pada Jovitasati.

Semua orang yang berada disana melihat Jovitasari, dan tampaknya mereka sedang menunggu Jovitasari memberikan jawaban.

“Betul, kita memang membeli rumah baru, mobil baru, tetapi kita tidak menggunakan sepeser uang dari perusahaan. Semua uang ini dari Sanfiko, jika tidak percaya ini riwayat keuangan perusahaan, kalian lihat saja.”

“Pfft….”

Mendengar kata ini, Rista tidak tahan untuk tertawa.

“Jovitasari, kamu sedang ngelawak ya? Kamu bilang villa dan mobil mewah itu dibeli oleh pria sampah kalian itu? Hahaha…”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu