Menunggumu Kembali - Bab 86 Kalau Kamu Menyebutnya Seperti Ini Aku Akan Melawanmu!

saat ini Sanfiko Chen melihat Jovitasari masuk ke dalam kamar dengan wajah penuh kesedihan dan berlinang air mata, dalam hatinya juga merasa tidak nyaman.

Sampai Jovitasari masuk ke kamar, Sanfiko Chen juga ikut berjalan masuk ke kamar.

“Hiks hiks hiks.....”

“Jovita....”

Sanfiko Chen berjalan ke samping ranjang, kemudian dengan pelan-pelan menepuk bahu Jovitasari yang sedang mengangis terisak-isak.

Saat itu juga Jovitasari langsung memutar badan memeluk Sanfiko Chen.

“Sanfiko, kenapa kamu tidak bilang, jam itu..... sebenarnya punya kamu. ”

“Kenapa ibu bisa begini, bukankah ibu seperti perampok? ”

Sanfiko Chen menggeleng-geleng kepala, lalu dengan pelan pelan menepuk punggung Jovitasari dan berkata: “tidak apa-apa, bukankah hanya sebuah jam tangan saja? Lagipula ibu juga memberikan kepada ayah kita pakai, ayah sekarang di perusahaan juga seorang pimpinan, setiap hari berurusan dengan orang banyak, ayah memakainya juga bagus. Aku juga sebenarnya tidak biasa memakai jam tangan...”

“Sanfiko, kamu.....ibu sudah menghinamu seperti itu, apakah kamu sedikit pun tidak membencinya? ”

Andaikan seperti dulu pasti Jovitasari tidak akan sangat sedih seperti hari ini.

Atau andaikan mereka juga tahu sebenarnya Sanfiko Chen bukan seperti yang mereka lihat, dan juga karena Jovitasari tahu Sanfiko Chen sudah diam diam membelikan rumah yang mewah dan besar pilihan ibunya di Xinjiang Property, semua ini demi kehidupan keluarga yang lebih baik.

Tapi sebaliknya....

“Tidak benci, bagaimanapun juga dia adalah ibu kita, asalkan tidak kelewatan, aku pasti tidak permasalahkan.”

“Sanfiko...”

“Jovita, sebenarnya ini tidak ada apa apa, hanya sebuah jam tangan, pakai tidak pakai, biarkan ayah pakai kita masih dipandang orang. Tidak perlu diperdebatkan, juga tidak perlu berkata apa-apa dengan ayah ibu, ini termasuk rahasia di antara kita.”

Jovitasari mengangguk-angguk kepala.

“Sudahlah, jangan dipikirkan lagi, kamu istirahat lah, selesai masak aku akan panggil kamu!”

Selesai berbicara Sanfiko Chen menjulurkan tangan menghapus airmata Jovitasari.

Walaupun dalam waktu singkat ini telah terjadi hal yang tidak menyenangkan, namun justru membuat jarak di antara mereka berdua semakin akrab.

Melihat Sanfiko Chen yang memakai baju santai berjalan keluar kamar, Jovitasari yang duduk di atas ranjang tidak tahu kenapa air matanya mengalir lagi.

Tapi kali ini dia sambil tersenyum.

Seperti apa yang di katakan Sanfiko Chen, ini adalah rahasia di antara mereka berdua.

Ketika hari sudah malam, Michael baru pulang.

Sanfiko Chen dari dapur dapat melihat Michael naik kendaraan umum pulang.

Sanfiko Chen berpikir kapan dia bisa membelikan Jovitasari sebuah mobil,dengan begini pergi pulang kerja tidak perlu naik bus atau taksi lagi, seketika terpikir sebelumnya Jovitasari mengatakan tentang mobil Ferrari keluaran terbaru, dia sangat menyukainya, ini menjadi pertimbangan dalam hati Sanfiko Chen.

Alasan ini membuat Sanfiko Chen terpikir mobil Sport yang terparkir di gudang bawah tanah Xianjiang Property no. 1.

Waktu Sanfiko Chen sedang berpikir kapan akan pergi membeli mobil, pintu sudah terbuka.

Michael kelihatan sangat kelelahan dalam bekerja, walaupun sekarang Industri Sorgum Sanjaya Jovitasari yang bertanggung jawab, tapi sebenarnya ada banyak permasalahan tetap Michael yang mengerjakannya, Jovitasari dan Luiz sangat mempercayai Michael, apalagi produk baru “ Anggur Sanjaya” ini merupakan prospek dari Michael bekerjasama dengan group Niangjiu dari kota Maharayu.

Selesai makan cuci pering semuanya.

Ketika sedang makan Rita bercerita hari ini pergi melakukan apa, tidak lain pergi melihat rumah, lalu anak keluarga lain sudah bekerja dimana-mana, ikut test ujian PNS, atau masuk ke perusahaan besar, terakhir rupanya hanya untuk mengejek dan menghina Sanfiko Chen.

Tentu saja semua ini sudah terbiasa, satu keluarga tidak ada yang berkata apa-apa, hanya membiarkan Rita berbicara sampai selesai.

Setelah selesai makan malam, saat Sanfiko Chen mulai membereskan semuanya, saat itu juga Michael melihat Jovitasari seperti ada sesuatu hal yang ingin dikatakannya, tapi pada saat ingin berbicara, Rita sekejap menepuk bahu Michael dan berkata: “ benar, aku lupa ada satu masalah yang sangat penting, kamu tunggu ya.”

Segera Rita berlari menuju ke kamar, kemudian membawa jam tangan keluar, lalu di hadapan Michael goyang-goyang berkata : “Micheal, lihat kamu setiap hari bekerja begitu susah payah, aku memberikanmu hadiah. ”

Melihat istri sendiri begitu bahagia, Michael ada sedikit terkejut, walaupun dia sangat mengetahui bahwa istri nya sendiri sangat jarang bisa sebahagia ini.

Namun Jovitasari dan Nusrini yang duduk di seberang meja makan hanya terdiam.

Apalagi Jovitasari, langsung bergumam, sedikitpun sangat tidak gembira.

“ Hadiah apa.”

Michael juga ada sedikit rasa tertarik, langsung bertanya

Rita masih memegang jam tangan kemudian dengan cepat memberi lihat Michael.

“Apa ya.......”

Karena terlalu dekat, Michael sedikit pun tidak melihat dengan jelas.

“Bukankah aku lihat jam tangan yang kamu pakai sudah rusak, aku sedang terpikir untuk membelikan kamu yang baru, ambil, kamu coba pakai lihat apakah cocok atau tidak? ”

Rita sambil berbicara sambil meletakkan jam baru merk Longines ke hadapan Michael.

Michael adalah orang yang mengerti tentang jam tangan, sekali lihat langsung mengetahui jam tangan itu setidaknya puluhan juta, dan dibandingkan dengan jam tangan yang dipakainya sangat jauh harganya.

Saat itu juga Michael mengerutkan keningnya berkata : “kamu ambil dari mana ini?”

Walaupun dengan maksud bercanda, tapi Michael sangat ingin mengetahui jam tangan ini berasal dari mana.

Segera Rita langsung menatap Michael dan berkata : “kamu mau atau tidak, kalau tidak mau akan aku kembalikan! ”

Kembalikan?

Saat itu Jovitasari dan Nusrini menatap ibunya dengan keraguan .

Dalam hati tidak tahu kenapa, melihat ibunya seperti rasa ingin tertawa.

Michael saat itu spontan tidak ingin membiarkan begitu saja jam tangan ini, lalu melepaskan jam tangan yang di pakainya, dan mengganti jam tangan yang baru, begitu dipakai Michael merasakan kepercayaan dalam diri meningkat drastis.

“Bagus tidak?”

Di depan kedua putrinya Michael mengoyang-goyangkan tangannya, wajahnya penuh dengan senyuman.

“Bagus.”

Nusrini spontan berkata.

Seketika Sanfiko Chen dari dapur berjalan keluar, melihat Michael sedang menyombongkan jam tangan itu, menyengir berkata : “ ayah, kamu pakai kelihatan sangat bagus.”

“benarkah, haha...”

Michael mendengar pujian tertawa haha.

Rita yang berada di sampingnya segera melindungi jam tangan, kemudian berkata: “ Michael kami yang memakainya pasti bagus lah, juga bukan karna melihat siapa yang pakai, kenapa tidak segera dibereskan, atau mau bermalas-malasan lagi? ”

Sanfiko Chen mengangguk-angguk kepala, tersenyum tanpa berkata apa apa.

“eh, yaa, Jovitasari, aku mau bertanya satu hal padamu? ”

“Aku tadi malam mendengar ayah angkatmu besok masuk ke perusaahan bekerja, nenek menelpon aku mengatakan bahwa dia yang bertanggung jawab atas produk baru “Anggur Sanjaya” dibagian pemasaran dan promosi? Dan bilang lagi dengan persetujuan kamu, benarkah? ”

Seketika itu juga Michael melihat Sanfiko Chen langsung terpikir kunci permasalahannya.

Jovitasari mengangguk-anggukan kepala

“ Karna aku yang mengatur Sanfiko bergabung ke perusahaan, ayah angkat mereka segera mengambil kesempatan ini. Lagipula aku sudah berjanji masalah ini, tidak peduli bagaimanapun aku tetap membiarkan Sanfiko bergabung ke perusahaan.”

“Apa? Jovita, aku rasa otakmu makin lama makin bermasalah, dia tidak rumah mencuci baju memasak nasi, kerja di perusahaan, sembarangan saja! “

Rita mendengar ini, raut wajah gembiranya tiba tiba berubah menjadi marah.

“Bu, Sanfiko bukan seperti yang kamu pikirkan! ”

“ Orang tidak berguna itu masih bisa apa? Apakah dia bisa menjadi orang jutawan, milyaran? Menjadi orang sukses?

Begitu mendengar Sanfiko Chen akan pergi ke perusahaan bekerja, dalam hati Rita berpikir setiap hari akan selalu bersama anaknya, dia tidak akan membiarkan masalah ini terjadi, dia akan membuat anaknya dengan Sanfiko Chen bercerai.

Dalam hati terdalamnya, anaknya begitu pintar, harusnya menikah dengan keluarga yang kaya, tidak melewati hidup tanpa kekhawatiran, tinggal di rumah mewah, menjalani kehidupan sebagai nyonya yang mengendarai mobil Sport.

“Bu, mulai saat ini kamu tidak boleh menyebut Sanfiko tidak berguna, kalau kamu masih tetap menyebutnya seperti ini akan melawanmu! ”

Jovitasari melihat ibunya seperti ini, tidak tahu kanapa didalam hati mulai ada perasaan membenci ibu yang tidak mempunyai perasaan.

“kenapa? Kamu masih demi orang tidak berguna itu, melawan aku, jika ada kemampuan kamu boleh memutuskan hubungan kita, dengan begini aku tidak akan mempedulikan masalah kalian lagi.”

Rita juga mulai marah, beberapa hari ini Jovitasari terus berselisih paham dengannya.

“Bu, kamu...... kamu kenapa boleh begini......”

Sebenarnya Jovitasari sudah tidak ingin berkata apapun dengan ibunya, langsung berdiri, berjalan menuju ke kamarnya sendiri, dan menutup pintu.

Saat itu Sanfiko Chen dari dapur berjalan keluar.

“ Lihat apa, semua karena kamu, kalau bukan karena kamu, Jovitasari tidak mungkin berubah seperti sekarang ini......”

Saat ini Rita ingin sekali melampiaskan kekesalannya kepada Sanfiko Chen, tapi dihalangi oleh Michael yang mendadak berdiri.

“sudahlah, masih mau bersitegang? Semuanya pergi istirahat. ”

Kemudian Michael melihat Sanfiko Chen yang berdiri disana berkata: “ Sanfiko, kamu cepat bereskan, selesai dibereskan aku ingin berbincang bincang denganmu. ”

Sanfiko Chen melihat ayah mertuanya begitu serius, segera menangguk-angguk kepala, lalu masuk ke dapur melanjutkan pekerjaannya.

Saat ini Nusrini dan Rita juga saling bertatapan, kemudian berjalan menuju ke kamar masing-masing.

Rita semakin merasa jangan sampai keadaan ini terus berlanjut, dia memutuskan besok selesai mengikuti konferensi pers pergi mencari Billy untuk merundingkan masalah dia dan Jovitasari.......

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu