Menunggumu Kembali - Bab 310 Guncangan yang besar

Kota Nanjing

Ibukota kuno dari Enam Dinasti.

Ada banyak tokoh yang kuat disini dan bahkan pasukan besar Cina menyembunyikan mereka.

Di sebuah vila mewah di dekat sungai, seorang wanita setengah baya dengan wajahnya yang dingin memandangi ponsel yang sudah berbunyi dan matanya penuh keheranan.

Siapa ini? Beraninya secara terang-terangan membunuh Riko?

Saat mendengar suara tembakan, keluar sedikit perasaaan takut di wajah wanuta setengah baya yang dingin itu.

“Nyonya……”

Wanita paruh baya itu berbalik badan.

“Hiburan Southern telah bangkrut. Hampir semua orang di Keluarga Lu yang memiliki industry sendiri baru ssaja menyatakan bangkrut atau meninggalkan Kota Nanjing, dan mereka yang tidak pergi telah ditangkap. Keluarga Lu……sudah berakhir!”

Wanita paruh baya itu terkejut.

Sebagai nyonya di Keluarga Lu, Sintia dapat dikatakan telah mengabaikan perkembangan seluruh Keluarga Lu, bahkan sekarang, perkembangan pesar Keluarga Lu di bawah kepemimpinan Hiburan Southern adalah kekuatan yang mendorongnya di belakang. Bagaimanapun, setiap tahun, Keluarga Lu memiliki puluhan triliun dana yang masuk ke Keluarga Lu.

“Siapa? Siapa yang melakukannya?”

Mata Sintia penuh dengan hawa membunuh, dan giginya sudah menggertak ketika dia sedang berbicara.

“Sekarang masih tidak tahu, tetapi yang pasti bukan Keluarga Long, karena orang-orang dari Keluarga Long hanya membatasi saluran bisnis kami, tidak……”

Sintia tentu saja tahu bahwa ini bukan cara Keluarga Long.

“Tentu saja, aku tahu ini bukan Keluarga Long yang melakukannya, jika Keluarga Long benar melakukannya, akan ada yang menghentikannya dari Keluarga Kitadara dan Keluarga Lu di Kota Nanjing. Bahkan jika Keluarga Long yang melakukannya, tidak mungkin akan mencabut seluruh Keluarga Lu hanya dalam beberapa menit. Periksakan untukku, sebenarnya siapa yang telah disinggung oleh Justin? Sedang berada dimana sekarang!”

Pemberi pesan itu mengangguk dan berjalan keluar dari vila.

Melihat ke luar jendela sudah hampir senja, terutama yang gelap.

“Berani-beraninya seseorang membunuh Justin langsung? Bagus, meskipun Justin hanya sampah di mataku, tetapi dia juga seseorang yang telah dibesarkan oleh Keluarga Kitadara, aku ingin lihat siapa dia yang berani seperti ini!”

Mata Sintia dipenuhi dengan embun dingin, tetapi saat itu ponselnya bunyi.

“Apa kamu bilang?!”

Ketika mendengar bahwa Justin ditembak, dia tidak marah sepeti itu. Pada saat itu, dia hampir tidak berdiri teguh ketika mendengar berita itu.

“Kamu bilang, putraku, David……telah dibunuh?”

“Benar, nyonya, tuan muda dan tuan tua telah mati. Kami sedang membawa kembali tubuhnya kembali.”

Suara telepon di sisi lain sangat rendah dan bergetar.

Saat itu, mereka hampir merasa menggigil ketika memikirkannya, mereka bahkan tidak tahu siapa pemuda itu, karena mereka juga tidak berani bertanya, orang-orang mereka sepenuhnya dikendalikan ketika mereka tiba di Kota Penang, dan tidak ada kesempatan untuk menolaknya sama sekali.

“Putraku David sudah meninggal? Meninggal?”

Berdiri di depan jendela vila yang mewah, Sintia pada saat itu tidak percaya sama sekali.

Dalam satu hari yang singkat, suami dan putranya dibunuh oleh pria yang sama.

“Baik, sangat baik……Kota Penang, ya? Kalian kembali dulu, masalah selanjutnya tidak butuh kalian untuk mengerjakannya.”

Jika sebelumnya dia telah mendengar Justin terbunuh, bahkan mendengar suara tembakan di telepon yang membuatnya marah, maka berarti ketika dia mendengar putranya dibunuh adalah kemarahan yang besar.

David selalu menjadi harapannya. Alasan mengapa dia terus menggunakan sumber daya Keluarga Kitadara untuk mengembangkan Hiburan Southern Keluarga Lu adalah untuk mendapatkan lebih banyak sumber daya untuk keluarga putranya di masa depan. Keluarga Kitadara memiliki pendapat yang mutlak di Kota Nanjing. Meskipun dia hanya seorang putri tertua dari Keluarga Kitadara di Kota Nahjing, dia memiliki banyak hak.

Tetapi selama bertahun-tahun, dia tahu bahwa tingkat kekuatan Keluarga Kitadara sebenarnya tidak memperdulikan tentang uang lagi, Keluarga Kitadara memiliki banyak bisnis yang dia tidak ketahui, dan hanya keturunan garis yang telah memberikan kontribusi penting pada keluargalah yang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam bisnis ini. Lebih pentingnya lagi, begitu mereka memasuki inti dari keluarga itu, mereka memiliki hak untuk menggerakkan semua sumber daya dalam keluarganya. Bagi Sintia seorang wanita yang terobsesi dengan kekuatan ini sangatlah menarik. Dalam sepuluh tahun terakhir, dia telah menyediakan lebih dari 60 triliun untuk keluarganya.

Dan 60 triliun lebih ini hanya ditukar untuk masuki ke inti keluarga, tetapi dia memberikan posisi itu kepada putranya, dia pun tidak sempat memberitahu putranya David.

Sekarang semua usaha itu tampaknya sia-sia, karena putranya sudah tidak ada lagi!

Dia terbunuh?

Saat memikirkannya, Sintia merasa dirinya berdiri tidak stabil, dan hampir terjatuh ke tanah. Pada saat itu, seorang pria paruh baya yang sudah berdiri di samping melangkah maju untuk memegang Sintia langsung.

“Nyonya, apa kamu baik-baik saja?”

Mata pria paruh baya itu penuh dengan hawa pembunuh yang dingin.

Dia adalah seorang pembunuh profesional.

Seorang pembunuh profesional yang dikirim oleh tingkat tinggi Keluarga Kitadara untuk tetap dekat dengannya dan melindungi keselamatannya!

“Aku tidak apa-apa? Serigala, bisakah kamu melakukan sesuatu untukku?”

Serigala itu tidak ragu untuk menganggukkan kepalanya, sejak awal dia sudah menjadi anggota Keluarga Kitadara, Keluarga Kitadara sangat baik padanya. Dia telah duduk di Keluarga Kitadara untuk banyak hal yang tidak bisa dia lakukan secara rahasia, disaat yang sama, dia tahu lebih banyak tentang Keluarga Kitadara daripada wanita di depannya.

“Pergi untuk membantuku mencari tahu siapa yang membunuh putraku, aku harus membayar darah dengan darah, ingin membuat keluarganya hidup bagaikan mati!”

Pada saat itu, Sintia berbicara dengan air mata keluar dari matanya.

“Nyonya, jangan khawatir, aku pasti akan menyelesaikan ini untukmu.”

Setelah berbicara, dia keluar dari vila.

Melihat sosok serigala yang menghilang di vila, Sintia merasakan kesedihan yang besar di hatinya. Dia segera duduk di sofa yang mewah dan mengingat adegan kematian putranya yang baru saja disebutkan oleh pria itu di benaknya.

Itu semua adalah harapannya, dan semuanya telah diinjak-injak.

“Tidak peduli siapa, aku akan mencabik-cabikimu!”

Marah dan benci menempati hati wanita yang kejam ini.

Tetapi disaat itu ponselnya bordering lagi.

……

Malam ini tidak akan bisa tidur.

Ketika Sanfiko Chen kembali ke vila, itu sudah keesokan paginya. Sanfiko Chen tidak masuk ke dalam rumah, dan duduk di mobil menunggu Jovitasari dan ayahnya pergi bekerja.

Menyalakan ponsel, ada beberapa panggilan tidak terjawab dari Jovitasari, tetapi Sanfiko Chen tidak melihat pada waktu itu tadi malam, dan di situasi tadi malam, dia tidak tahu bagaimana menelepon kembali ke Jovitasari.

Terlebih lagi, Sanfiko Chen tidak tahu bagaimana menjelaskan ke Jovitasari tentang kematian Feiya. Sanfiko Chen tidak menyembunyikan masalah ini, tetapi dia tahu bawa dia tidak bisa menyembunyikannya juga. Pertama, tadi malam, seseorang mengenali Feiya yang melompat dari gedung dan mati. Hilangnya seluruh perusahaan Hiburan Southern harus dipelajari lebih dalam lagi, tetapi Sanfiko Chen tidak peduli dengan semua arahan opini publik. Bagaimanapun, semua ini pada awalnya ada di tangan orang kaya dan berkuasa.

Dan Sanfiko Chen juga percaya bahwa Sharley akan menangani masalah ini. Bahkan di Kota Penang, tidak perlu khawatir tentang hal itu lagi. Dengan adanya Kevin Wijaya di tempat, bahkan laporan berita tidak akan muncul.

Duduk di mobil, Sanfiko Chen hanya mengeluarkan nafas penuh emosi.

Kematian Feiya sebenarnya sangat menyentuh hatinya, tidak ada yang abadi di dunia. Sejak awal, Sanfiko Chen sangat menghormati kehidupan, dia bukan mesin pembunuh yang kejam.

Terutama dalam tiga tahun terakhir, hati Sanfiko Chen kembali menjadi orang normal pada umumnya.

Tetapi sekarang, Sanfiko Chen semakin menemukan bahwa semua ini semakin menjauh darinya.

Tuk tuk tuk……

Tepat ketika Sanfiko Chen berbaring di mobil, memejamkan mata dan bermeditasi, jendelanya diketuk.

Jovitasari dengan wajah yang khawatir.

Sanfiko Chen denga cepat merapikan suasana hatinya dan perlahan menurunkan jendela mobil.

“Sanfiko, kenapa kamu ada disini?”

“Aku ada sedikit urusan jadi sedikit telambat tadi malam. Ketika aku kembali, aku takut akan mengganggu kalian jadi aku tidur di mobil saja.”

Jovitasari melihat Sanfiko Chen yang sedang tidak dalam kondisi mental yang baik, mengulurkan tangannya dan menyentuh dahi Sanfiko Chen.

“Aku baik-baik saja, hanya kurang tidur saja semalam. Ayo pergi, aku antar kamu pergi ke tempat kerja……”

Pada saat itu, Michael juga keluar dan langsung membuka pintu, lalu duduk di barisan belakang.

“Sudah, Jovitasari, cepat naik mobil!”

Melihat wajah khawatir Jovitasari, Sanfiko Chen segera mendesaknya.

Pada saat itu, di hati Jovitasari penuh dengan keraguan, tetapi dia tidak bertanya dan duduk di samping Sanfiko Chen.

Sanfiko Chen menyalakan mobil, dia mencoba ingin bertanya beberapa kali tapi dia tetap menahannya.

Michael yang duduk di barisan belakang, memikirkan konferensi pers yang akan datang tentang generasi baru “Anggur Sanjaya”, tetapi dia tidak terlalu memperhatikan detail-detail itu.

“Ngomong-ngomong, Jovitasari……apakah kamu mengatakan bahwa juru bicara kita telah tiba di Kota Penang tadi malam? Aku mendengar dari Industri Bir Sumedang sebelumnya bahwa dia juga akan berpartisipasi dalam konferensi untuk pengembangan daerah baru Kota Penang dan menjadi sebagai platform Perusahaan Tianbai kita.

Ketika turun dari mobil di garasi bawah tanah gedung perusahaan, Michael sepertinya memikirkan sesuatu dan langsung bertanya.

Jovitasari segera menggangguk dan berkata: “Sudah datang, aku akan meluangkan waktu untuk bertemu dengannya.”

Tetapi ketika Jovitasari selesai berbicara, ponselnya berdering.

Ketika melihat, itu adalah Luiz, wakil presiden Industri Bir Sumedang.

“Ketua Luiz……”

“direktur jovita, terjadi masalah besar, cepat buka weibo dan lihat……”