Menunggumu Kembali - Bab 399 Bangun

Tepat ketika atmosfir di ruang rapat rumah keluarga Long sangat serius, di Gunung Pangrango yang luas, sebuah pegunungan yang luas yang sepertinya sudah tidak pernah ada orang yang masuk ke dalamnya selama bertahun-tahun, muncul fluktuasi energi yang sangat besar.

Itu hampir berpusat pada sebuah titik di pegunungan itu, dan menyebar dengan cepat ke daerah sekitarnya.

Jika pada saat ini ada seseorang berdiri di ketinggian, pasti akan melihat bahwa di pegunungan kuno yang luas ini, ada sebuah batu besar yang langsung perlahan-lahan retak, saat batu besar itu retak, sesosok makhluk tiba-tiba melesat keluar, seperti bola meriam yang langsung berdiri di gunung di mana tidak ada seorang pun di sana.

Meski tampak kecil, tetapi tubuhnya tiba-tiba memancarkan gelombang energi kuat.

Dia adalah seorang pria paruh baya yang seluruh tubuhnya penuh dengan darah merah. Rambutnya yang panjang hampir sampai ke betis, tubuhnya sangat kekar, matanya bukan warna mata orang normal, melainkan berwarna biru tua, itu memberi perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan kepada oang.

Tepat setelah pria kekar berambut panjang dengan darah di seluruh tubuhnya berdiri stabil, pada jarak sekitar 100 kaki darinya, tiba-tiba sesosok hitam muncul dari dalam gunung ke luar, kemudian beberapa kilatan terlihat dan dia langsung sampai ke sisi pria kekar berambut panjang itu, wajahnya sangat kurus, ia mengenakan pakaian hitam yang sepertinya terbuat dari semacam kulit binatang yang ganas.

Pria yang tiba-tiba muncul itu sangat kurus, jika melihatnya itu memberikan perasaan ia adalah orang yang tidak sehat, wajahnya seperti tulang berbalut kulit yang memberinya perasaan ganas dan kejam, terutama sepasang matanya itu, seperti memiliki warna-warni yang samar-samar, meskipun jika hanya melihat bagian mata saja terlihat sangat indah seperti permata warna-warni yang sangat jernih, tetapi jika mata itu di wajahnya, sosok pria itu terlihat seperti memiliki sebuah keanehan yang tidak bisa dulukiskan.

"Di mana adik ketiga?"

Pria paruh baya kekar itu menatap pria kurus di depannya dan bertanya, nada bicaranya tanpa emosi sama sekali, dingin seperti binatang buas.

"Di sini ..."

Pria kurus itu menatap ke pegunungan yang tidak jauh, sesosok hitam melesat ke arah kedua pria itu dengan cepat.

Jawabannya membawa senyuman yang dingin, seolah-olah dia memang berbicara seperti itu ... itu membuat orang merinding dan gemetaran.

Pria paruh baya yang kekar itu melihat sosok yang melesat itu mendekati mereka, ia tidak bisa menahan diri untuk berkata dengan tanpa ekspresi: "Adik ketiga telah ketinggalan selama beberapa tahun terakhir ini, ia tidak dapat lagi menyelesaikan transformasi lanjutan."

"Sebenarnya, bukan apa-apa, bagaimanapun, ayah membutuhkan seseorang untuk menjaganya. Tubuh adik ketiga memang kurus dan lemah, bisa mencapai titik ini itu sudah cukup baik."

Saat berbicara, pria kurus itu perlahan-lahan mengulurkan tangannya yang kurus, yang seperti cakar ayam besar.

Di berbicara dan tempat dimana dia berdiri, di semak yang awalnya telah benar-benar kering, bahkan pohon besar yang lebih dekat dengannya sudah benar-benar layu.

Kemudian pria kurus itu perlahan-lahan mengulurkan tangannya dan meraih pohon besar itu, dan saat berikutnya pohon besar itu langsung hancur menjadi ampas, seolah-olah pohon itu sudah mati sejak lama.

Saat itulah sosok itu datang ke depan mereka berdua.

"Kakak pertama, kakak kedua ..."

Meskipun berlari begitu lama, Sandy tidak merasa kelelahan sedikit pun, sebaliknya, aura tubuhnya menjadi semakin kuat.

Keduanya mengangguk.

"Ayo pergi. Karena ayah meminta kita untuk kembali bersama, itu berarti dia telah mengalami sesuatu yang serius!"

Pria kekar berambut panjang dengan tubuh berwarna merah darah mulai mengangkat kepalanya, ia berkata sambil mengeluarkan bunyi tulang berderak muncul dari belakangnya, ini bukan suara tulang yang patah, tetapi suara tulang tumbuh.

Tidak lama kemudian, sepasang sayap merah darah muncul di belakang punggungnya.

Ia mengulurkan tangan untuk menangkap Sandy, dan terbang ke udara, kemudian ia mengepakkan sayapnya yang berwarna merah darah , dan langsung melesat ke udara.

Pria kurus yang berdiri di sana sedikit tersenyum, pada saat berikutnya dia menggerakkan kakinya, dan seluruh tubuhnya berubah menjadi kilat hitam, dan langsung tenggelam ke dalam kekosongan, pada saat berikutnya tubuhnya berubah menjadi benang sutra hitam yang beterbangan di udara, ia menyusul pria kekar paruh baya yang membawa Sandy.

Pada saat ini, Sandy berdiri di belakang kakak pertamanya. Meskipun wajahnya terlihat tenang, tetapi di dalam hatinya dia tahu bahwa kemampuan antara dia dan kedua kakaknya telah sepenuhnya jauh berbeda.

Benar, mereka yang memiliki aura yang begitu kuat ini adalah tiga bersaudara keluarga Long dari kota Yanjing.

Brady Long, Kidy Long dan Sandy!

...

Ketika tiga bersaudara dari keluarga Long meninggalkan bagian dalam gunung Pangrango, pada saat ini di laut yang luas, di sebuah pulau terpencil yang tampaknya tidak mencolok tiba-tiba ombak begulung, dan banyak ikan di bawah air langsung keluar.

Semakin masuk ke dalam pulau ini, maka akan menyadari bahwa pulau ini hanyalah bagian kecil dari sebuah gunung es. Pulau besar ini sebenarnya adalah sebuah gunung bawah laut yang sangat besar, yang terlihat sebenarnya hanyalah sebuah bagian kecil dari gunung es di gunung bawah laut ini saja.

Dan pada saat ini di gunung bawah laut ini, ada banyak kotak energi yang tidak terhitung jumlahnya dan pada saat ini semua orang di dalamnya perlahan membuka kedua mata mereka.

Bahkan beberapa kotak energi di bagian depan perlahan terbuka.

Meskipun itu hanya sebuah pulau yang tampaknya biasa di Samudra Pasifik, tetapi tidak ada yang berani mendekatinya selama puluhan ribu mil karena ada satu nama di sini.

Pulau Hoi Sham.

Di atas bagian tengah platform meja eksperimen besar yang berbentuk bundar besar di pulau Hoi Sham, seorang wanita dengan sosok yang sempurna berbaring di kotak energi transparan, dan di sekeliling kotak energi terhubung oleh banyak sembilan meja operasi bundar.

Di depan setiap meja operasi bundar ada seorang doktor yang hampir berambut putih berdiri di sana, mereka memasukkan dan mengendalikan semua jenis data.

Di atas meja operasi bundar ini terdapat benda-benda berbentuk bola yang terlihat seperti otak manusia yang terbuat dari bahan yang tidak diketahui. Setiap benda seperti otak manusia berbentuk bola itu mengapung di atas meja operasi, dengan sebuah selang putih yang tampaknya membatasi rentang bola itu, dan ujung lainnya terhubung ke kotak energi yang mengambang di paling tengah.

Delain itu seluruh meja eksperimen bundar yang besar diselimuti lapisan tebal kaca transparan yang diisi dengan cairan transparan.

Pada saat di depan meja eksperimen besar berdiri seorang wanita paruh baya berambut panjang yang sudah terlihat sangat kelelahan. Wanita itu mengenakan kacamata setengah bingkai, dia sedang melihat berbagai macam nilai yang ditampilkan di layar besar di depannya, dan akhirnya berhenti di angka berwarna hijau.

99% ...

"Doktor, ingatan yang tidak terhitung jumlahnya dalam kotak energi telah selesai dibaca. Di antaranya, yang paling resisten adalah beberapa kotal energi di labolatorium nomor satu, dan mereka sekarang ..."

"Aku tidak mau mendengarkan ini. Berapa lama mereka bisa berfungsi lagi?"

"Tiga menit!"

Terlihat senyuman di wajah wanita yang tampak sudah kelelahan itu.

"Buka arena pertempuran Hoi Sham!"

Wanita itu tidak melihat asisten yang melapor di belakangnya, ia hanya terus melihat ke angka yang tidak terhitung jumlahnya di layar lebar di depannya dan memberi perintah.

"Doktor ... tetapi ..."

"Lakukan saja apa yang aku katakan!"

Dan saat itulah tiba-tiba seorang pria paruh baya masuk, wajahnya penuh dengan kekhawatiran dan ia berkata: "Kakak, apakah tidak bisa melakukannya secara perlahan-lahan, Jenny adalah putrimu ...