Menunggumu Kembali - bab 199 Hari ini, Aku Harus Membawanya Pergi!

Wanita ini sudah gila?

Rista sudah gila…

Ini lah yang dipikirkan oleh semua orang yang ada disini.

Mendengar ini Martin yang sedang berdiri menatap Jovitasari yang agak bingung segera marah, lalu berbalik badan dan menampar wajah Rista.

“Sekarang Jovitasari adalah tunanganku Martin, aku tidak mengizinkan siapa pun berbicara buruk tentang Jovitasari, kamu masih mau menginjaak Jovitasari, nyalimu cukup besar!”

Sekali lagi tamparan ini membuat semua keluarga Bai terdiam seperti jangkrik.

Tidak ada satu orang pun yang berani bicara.

Saat ini Puspita merasa sakit hati melihat wajah Rista yang merah dan bengkak, awalnya dia ingin berbicara tapi dia memilih untuk diam.

“Hahaha, Jovitasari mu…”

“Haha, Jovitasari mu…”

Rista menutupi wajahnya, tiba-tiba tertawa, lalu menatap Martin.

“Martin, tidak menyangka kamu begini, aku sudah menunggumu di Penang, ternyata di hatimu sudah ada wanita jalang ini, Jovitasarimu, apakah kamu bercanda? Bajingan Jovitasari sudah menikah selama 3 tahun? kamu masih bilang Jovitasari milikmu...”

“Apakah kamu merasa kaget?”

Melihat dan mendengar kata-katanya, wajah Martin yang berekerut berubah menjadi dingin.

“Dan kamu mungkin tidak tahu, Jovitasari mungkin mulia dan polos, tetapi wanita seperti apa dia di belakang mungkin kamu tidak kepikiran.”

“Rista… kamu…”

Mata Jovitasari penuh dengan kemarahan.

Rista tanpa berpikir memberikan percikan api kepada Jovitasari, meskipun Jovitasari tidak tahu mengapa ketika Martin datang dia mengatakan bahwa Jovitasari adalah tunangannya, tapi dia tidak akan pernah membiarkan Rista direndahkan lagi.

“Hahaha, kenapa, bukankah Jovitasari bersalah, jangan berpikir bahwa tidak ada yang tahu apa yang telah kamu lakukan, kamu bersenang-senang dengan Luiz dari industri minuman keras Sumedang, dan kamu sendirian bertemu bos dari industri minuman keras Cakra surya, lalu kenapa bank pinjami kami 2 triliun ketika perusahaan hampir bangkrut, aku rasa aku tidak perlu mengatakan apa yang telah kamu lakukan!”

Ketika mendengar ini, Martin yang berdiri di sana, wajahnya segera murung, kemudian perlahan berbalik, matanya penuh keraguan.

“Jovitasari, katakan padaku, apakah yang dikatakan wanita ini benar?”

Iya?

Seluruh badan Jovitasari bergetar, Ketika dia melihat mata Martin, dia hampir secara insting mundur.

“Bukankah kamu sudah menikah, dan sudah menikah selama 3 tahun?”

Mata Martin penuh dengan harapan, tetapi juga penuh dengan napas dingin.

Pada saat ini, Jovitasari mengerutkan kening.

“Aku… aku…”

“Hahaha, Martin, aku katakan padamu, Jovitasari bukan hanya sudah menikah, dan suami dia adalah sampah, menantu yang tidak berguna.”

“Kamu! Diam!”

Martin melirik Rista dengan dingin, lalu berbalik menatap Jovitasari dengan dingin.

“Aku mau jawabanmu? Tunanganku, Jovitasari!”

Kelihatannya Martin berada di ujung amarah saat ini.

Meskipun Jovitasari merasa takut di hatinya, bahkan memandang nenek yang duduk di satu sisi dengan tatapan yang kacau seperti ingin membantu, tetapi pada saat ini, dia memikirkan Sanfiko dan kemudian menatap Martin dengan mendengus dingin: “jadi gimana? Lagian siapa kamu, jangan berpikir kamu dari keluarga Martin bisa menggertakku! Dan, tolong perhatikan tunanganmu, bagaimanapun tunanganmu, suamiku bernama Sanfiko, dan selamanya akan menjadi suamiku!”

Sekarang Jovitasari marah, segera menjawab.

“Hahaha, Martin, dengar gak? itu jawabanmu? Aku sudah kukatakan padamu bahwa Rista adalah satu-satunya yang memenuhi syarat untuk menjadi tunanganmu di keluarga Bai, kamu masih gak bergerak untuk memberi pelajaran pada wanita yang tak tahu malu ini...”

Martin berdiri di sana dengan wajah muram, pada saat ini, dia tidak lagi anggun dan santai, dia menjadi marah.

“Jovitasari, aku menyarankanmu untuk menjawab dengan benar, aku kasih kamu satu kesempatan!”

“Tidak ada yang pernah berani memainkan aku, aku Martin!”

Maksudnya sangat jelas.

Semua anggota keluarga Bai merasa kaget, mereka semua melihat ke arah Jovitasari, yang berdiri saat ini dengan raut wajah yang kebingungan.

Karena pada saat ini, tampaknya nasib seluruh keluarga Bai sepenuhnya terkait dengan apa yang akan dikatakan Jovitasari.

Sebelumnya miliaran investasi, dan status pengembangan masa depan perusahaan terhadap Perusahan Shen di Penang, saat ini semuanya benar-benar berubah menjadi mimpi.

Saat ini, keluarga Jovitasari terlalu lemah dibandingkan dengan keluarga Martin.

Jika tuan muda tertua keluarga Martin marah, takut keluarga Bai akan menjadi takut sejak saat itu.

“Kamu…”

Ketika Jovitasari hendak berbicara, Michael yang duduk di samping Jocvitasari, mulai berbicara perlahan.

“Anak muda, aku tidak peduli siapa kamu atau apa latar belakangmu, jika kamu ingin mengancam putriku Jovitasari, aku akan membuatmu menyesal!”

Sambil berbicara Michael perlahan bangkit, dan kemudian melindungi Jovitasri di belakangnya.

Pada saat ini, Michael melepaskan napas yang telah disembunyikannya selama bertahun-tahun, itu semacam nafas pembunuh.

“Ayah mertua, apa maksudmu, bagaimana bisa Martin mengancam Jovitasari, Jovitasari tunanganku, tunangan Martin, aku di sini untuk menjemputnya, bagaimana bisa aku mengancamnya.”

Martin tersenyum, tetapi nada suaranya sangat berbeda dari sebelumnya.

Martin sangat marah saat ini, dia datang ke Penang dengan harapan besar, tetapi dia mendapatkan jawaban seperti itu.

Wanita paling cantik yang telah dipikirkannya selama lebih dari sepuluh tahun telah menikah, ini adalah wanita yang sudah tunangan dengannya.

Wanita ini miliknya!

Itu milik Martin.

“Martin, kamu jangan marah, ketika ayahmu membicarakannya, dia bercanda, dalam beberapa tahun terakhir, keluarga Martin dan keluarga Bai tidak ada hubungannya satu sama lain, kupikir ayahmu hanya bercanda, tidak menyangka kamu menyuruh keluarga Bai untuk melakukan pertunangan, tidak ada cara lain keluarga Bai kami hanya ada Rista, selain itu, kami membagikan maharmu, jika kamu tidak puas dengan Rista, keluarga Bai kami dapat mengembalikan maharnya dan kasih uang kompensasi sebanyak 100 miliar atas kerugiannya.”

Puspita perlahan berdiri, suaranya penuh ketidakberdayaan.

Dia tidak menyangka awalnya mendengar perkataan Yusdi, tapi sekarang dia memprovokasi bencana seperti itu untuk keluarga.

“Haha… Menarik, nenek, maksudnya kamu mempermainkan aku dari awal?”

Puspita menggelengkan kepala.

“Memang benar bahwa keluarga Bai tidak benar, tapi sekarang seperti ini, Martin, ayahmu dan keluarga Bai kita memiliki persahabatan yang mendalam selama 20 tahun, aku tidak ingin membuat dua keluarga tidak bahagia karena ini, aku akan menelpon ayahmu sendirian untuk menemukan solusi.”

Martin tersenyum, lalu menarik kursi dan perlahan duduk di atasnya.

“Meskipun aku baru saja kembali dari luar negeri, tapi apa yang ingin aku lakukan belum pernah dilakukan, sebelumnya, maharnya sudah kuberikan, hari ini aku di sini untuk menjemput orang.”

“Martin, apa yang inginkamu lakukan dengan wanita jalang ini, Kamu harus memberinya pelajaran, dan dua tamparan diwajahku, aku tidak akan pedulikan, aku juga tahu bahwa menampar itu tanda cinta… Tapi kamu harus memberi pelajaran pada Jovitasari pelacur ini, oh iya, dan suami dia yang sampah itu, Sanfiko!”

Pada saat ini, melihat bahwa martin tampaknya akan memberi pelajaran pada Jovitasari, Rista langsung tertawa.

Pess!

“Diam, kalau bicara lagi akan kubunuh kamu!”

Pada saat ini, Rista yang tertawa dihentikan oleh dua pria berjas hitam, dan dia langsung ditampar oleh seorang wanita berambut pirang, dan kemudian mengancamnya.

“Hari ini, aku Martin datang ke Penang untuk menjemput tunanganku Jovitasari pergi, awalnya aku ingin menggunakan cara yang damai, tapi kelihatannya gagal.”

“Alice…”

Segera wanita berambut pirang berjalan kearah Jovitasari selangkah demi selangkah dengan langkah kai yang elegan, tidak ada ekspresi di matanya, seolah-olah semacam tatapan penghinaan.

Penampilan seperti ini, Michael sudah pernah lihat.

Tiba-tiba Michael mendorong Jovitasari dan berkata dengan dingin: “benar-benar beranu, aku di sini hari ini, ingin melihat siapa yang dapat membawa putriku Jovitasari pergi.”

“Ayah…”

Ketika Jovitasari mendengar ini, matanya memerah, dan dia memandang Martin dengan marah.

“Kamu, tidak ada alasan, kami tidak tahu mas kawin apa yang kamu kirim, selain itu, kamu ingin mencari tunanganmu dan orang yang menerima mahar, benar-benar keterlaluan...”

Jelas bahwa Alice tidak akan mendengarkan Jovitasari, dia melihat ada seorang pria paruh baya berdiri di depan Jovitasari, sebagai anggota organisasi pembunuh internasional, meskipun dia tidak bisa mendapatkan peringkat yang baik, tapi tidak ada masalah berurusan dengan orang-orang biasa.

Begitu tubuh melintas, tinjuan langsung menuju tenggorokan Michael, jelas, bagi Alice, tinjuan ini bisa membuat Michael kehilangan kekuatan bertarungnya sepenuhnya……

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu