Menunggumu Kembali - Bab 335 Inilah Sanfiko Chen yang Sesungguhnya

Suara tembakan itu beriringan dengan suara pecahnya kaca, aroma darah segar juga memenuhi kamar itu.

Rita baru saja mengangkat kepalanya, tiba tiba ada sebuah patahan tangan yang penuh dengan darah segar melayang kearahnya, hal ini membuatnya jatuh pingsan.

“Apa?”

Jimmy Long langsung dengan sergap berdiri di depan Isabella Long.

Isabella Long sendiri tidak bisa mempercayainya, ini semua bisa terjadi.

Ketika dia baru saja menurunkan tangannya, tiba-tiba terdengar suara tembakkan, hanya saja suara ini bukan berasal dari Bodyguardnya, melainkan berasal dari jendela luar, tapi tembakan itu 10 kali lebih hebat daripada tembakan biasa, tembakan itu langsung mematahkan tangan bodyguardnya Isabella Long yang sedang menyandera Michael.

Semua orang yang berada disana langsung terejut dengan apa yang terjadi, terlebih lagi Isabella Long, dia berdiri tercenggang melihat Sanfiko Chen yang berdiri dengan, dengan dingin berkata : “Sanfiko Chen, kamu ternyata……”

Dia tidak melanjutkan kata-katanya lagi, Sanfiko Chen juga tidak memperdulikan Isabella Long, dia malah mendirikan Michael yang terjatuh Karena tembakan kilat tadi.

“Yah, kamu tidak apa?”

Michael yang mukanya penuh darah, hanya bisa menggelengkan kepala dengan takut.

“Jaga Jovitasari dan yang lainnya dengan baik, urusan ini biar aku yang selesaikan.”

Michael menganggukkan kepala, dia langsung mebawa Rita yang pingsan dan pergi kearah Jovitasari.

Nusrini dan Jovitasari juga sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi.

Seluruh badan mereka gemetaran, tidak berani mengatakan apa-apa.

Dan orang yang baru saja di patahkan tangannya oleh Sanfiko Chen sepertinya tidak merasakan sakit apa-apa, dia hanya menutup tangannya, dan memasang muka yang menyeramkan sambil melihat kearah Sanfiko Chen.

Dari balik matanya bisa dilihat dia dalam keadaan yang penuh amarah.

“Isabella Long, aku sebelumnya sudah pernah memperingatimu jangan memaksaku untuk membunuhmu, tapi sepertinya kamu tidak mendengar itu semua, jadi jangan salahkan aku dengan apa yang ku perbuat hari ini!”

Saat berbicara Sanfiko Chen perlahan-lahan berjalan kearah ruang tamu, lalu melihat Isabella Long yang berada di samping sofa dengan muka yang dingin.

Tatapan mata Jimmy Long saat ini penuh dengan peringatan, beberapa prajurit juga sudah memasang formasi bertempur, satu persatu mata mereka waspada terhadap wilayah sekitar, kapan saja mereka siap untuk bertengkar.

“Sanfiko Chen, awalnya aku masih ingin bermain-main denganmu, tapi sepertinya kamu tidak mengikuti alur mainku, kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi dengnamu, Jimmy Long segera habiskan dia!”

Saat ini tatapan mata Isabella Long penuh dengan aura kekejamna, sebagai nona di Keluarga Long, otomatis hal ini membuat Isabella Long sangat marah, dia tidak menyangka Sanfiko Chen yang hanya pecundang di Keluarga Chen beraninya turun tangan kepadanya.

Setelah mendapatkan perintah, Jimmy Long langsung beraksi.

Semua prajurit ang mengenakan pakaian hitam langsung mengeluarkan senjata mereka, bahkan ada yang langung menembak kearah Sanfiko Chen.

Melihat kejadian ini Membuat Michael dan yang lain yang sedang bersembunyi di sudut ruangan sangat terkejut.

Rita yang baru saja sadar dari pingsannya, langsung gemetaran melihat kejadian ini.

Tapi saat ini Sanfiko Chen yang sedang berada disana tidak bergerak sama sekali, prajurit yang tadi langsung ingin menembak Sanfiko Chen, sayangnya kepalanya di tembak terlebih dahulu, seketika isi kepalanya langsung pecah dan orang itu jatuh ke lantai.

Ketika prajurit yang tersisa disana ingin membunuh Sanfiko Chen, Nuri langsung bergerak.

Dia tidak menggunakan senjata sama sekali, dengan secepat kilat dia sudah berada di belakang Sanfiko Chen, dengan tangan kosong langsung menarik salah satu tangan prajurit itu, dan langsung di patahkannya tangan itu, lalu dia menendang dada prajurit itu, ketika dia melempar orang itu, selanjutnya dia mencekik leher orang lainnya, dia pun langsung mematahkan leher itu.

Sekarang tersisa 9 prajurit yang memiliki gen yang hebat, tapi di tangan Nuri mereka semua seperti orang yang tidak berguna, dalam waktu tidak sampai 2 menit, Nuri sudah menjatuhkan mereka semua, memutar badan dan berjalan kearah Sanfiko Chen.

Saat ini semua orang sudah mati.

Selain aroma darah segar yang tercium dari mayat-mayat yang tergeletak di lantai, tidak tercium aroma lain lagi di ruang tamu itu.

Saat ini Rita yang sudah sadar, hanya bisa terduduk lemas di lantai, dia hanya memasang muka ketakutan disana.

Bahkan Michael juga sangat terkejut dengan apa yang terjadi, dia sebelumnya pernah bersalaman dengan salah satu bodyguard disana, bodyguard yang di bawa oleh Isabella Long bukanlah orang biasa, tapi wanita yang berada di samping Sanfiko Chen benar-benar membuatnya tercenggang, dia lebih hebat dari pembunuh biasa.

Jika orang bisa menyentuhnya saja, takutnya mereka bisa langsung menjadi mayat.

Sebenarnya siapa wanita yang ada di samping Sanfiko Chen itu?

Nusrini seluruh tubuhnya sangat gemetaran, di matanya sekarang hanya ada Sanfiko Chen, tidak tahu mengapa sekarang di dalam hatinya merasa Sanfiko Chen sangat hebat, dia langsung teringat dengan kejadian di club malam, ketika menuruni gunung dan lainnya. Orang ini ternyata sangat menakutkan, sebelumnya dia selalu menghina bahkan memarahinya.

Memikirkan ini membuat Nusrini semakin gemetaran.

Walaupun Jovitasari saat ini dalam keadaan yang tidak tenang, tapi di dalam hatinya merasa inilah Sanfiko Chen. Walaupun searang hatinya sangat tidak tenang dengan perubahan besar yang terjadi pada Sanfiko Chen, tapi sebenarnya saat kemunculan Isabella Long di hidupnya, dia sudah mempersiapkan hatinya terlebih dahulu.

Jovitasari bukanlah orang yang bodoh, dia hanya lemah di depan Sanfiko Chen saja, saat dia pertama kali bertemu dengan Keluarga Long yang berasala dari Kota Yanjing, dia langsung memeriksa dengan detail keadaan itu, di tambah lagi mendengar penjelasan dari Sanfiko Chen malam itu, membuatnya tahu luka dan bekas tembakan di dada Sanfiko Chen berasal.

Jadi saat ini dia tidak takut, bahkan hatinya saat ini merasa sangat hangat.

Karena dia tahu Sanfiko Chen yang dilihatnya sekarang adalah Sanfiko Chen yang sesungguhnya, demi memeriksa kebenaran tentang kematian ibunya, Sanfiko Chen rela untuk tidak berperang dengan mereka.

Jika memungkinkan Jovitasari ingin menjadi wanita asing yang sekarang berada di samping Sanfiko Chen.

Hal ini membuatnya menggemgamkan errata tangannya.

“Sanfiko Chen, apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu tahu kamu sudah memulai pertengakaran dengan Keluarga Long, kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan sepuluh prajurit ini, dan kamu……”

Terlalu cepat, hal ini membuat Jmmy Long tidak sempat meresponnyo, di saat bersamaan Jimmy Long sekarang semakin tidak tenang, wanita yang berada di samping Sanfiko Chen benar-benar menakutkan, baru saja turun tangan dia sudah menghilangkan banyak nyawa, prajurit yang sudah di suntik dengan gen kuat itu di mata wanita itu hanya seperti anak kecil, dengan mudah di bunuh olehnya.

Wanita seperti ini benar-benar menakutkan.

Yang membuatnya semakin tidak tenang adalah, ketika baru mulai turun tangan, dia sudah mengetahui kalau ada penembak jitu yang ada di luar vila ini, dia adalah penembak misterius yang selalu menembak tapat sesuai sasaran!

Mau tidak mau sekarang Jimmy Long berdiri di depan Isabella Long, menghadang penembak jitu itu yang ingin menembak Isabella Long……

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu