Menunggumu Kembali - Bab 156 Kamu Adalah Direktur Bank ?

“Kamu…”

Pada saat ini, Jovitasari sama sekali sedang dalam musibah yang tidak diduganya. Dia dari awal tidak mengenali siapa wanita yang sedang berada didepannya.

Dan malah dimarahin sebagai wanita penggoda.

Sanfiko Chen hanya saja sebenarnya dari awal tidak memperhatikan kedua orang ini. Tetapi pada saat itu, ketika wanita itu datang kemari dan malah memarahi Jovitasari. Dia pun secara otomatis tidak membiarkannya, segera satu langkah maju kedepan dan menarik Jovitasari kemari.

"Apa dengan diriku? Kamu si Jovitasari kan. Hum, aku tidak menyangka di rumahmu terdapat pria dan di luar pun juga ada pria. Apakah kamu ingin bermain dengan tiga orang pada malam ini, hah?"

Karena pada saat ini, Thomas pun juga mengikutinya. Tetapi Thomas tidak menyangka bahwa ketika dia keluar, dia akan bertemu dengan orang yang benar-benar telah disirami oleh air kotor tersebut.

Dapat jelas terlihat bahwa pada saat ini, wanita yang tidak tahu dari mana munculnya telah menyinggung ketiga orang secara langsung disini.

Dan manajer yang mengikuti pun, melihat adegan ini dan sama sekali tertegun.

Langsung tanpa menunggu orang lain berbicara, si manajer pun segera berdiri di depan hadapan wanita itu dan dengan dingin berkata, "Siapa kamu? Jika kamu sembarang berbicara lagi, aku akan mengusirmu dari termpat ini!"

Sedikitpun tidak ada sungkannya.

Dan Billy yang berada di satu sisi pun secara otomatis mengerutkan alisnya ketika mendengarkan perkataan ini.

"Kamu ... kamu si manajer sialan, tidak usah ikut campur urusanku!"

Dapat dilihat dengan jelas bahwa wanita ini dari awal tidak akan mengundurkan diri. Dan juga karena dia telah dikatakan oleh sang manajer, hatinya pun menjadi tidak nyaman sehingga pada saat ini pun, dia ingin langsung maju kedepan dan bahkan ingin menampar sang manajer.

“Ha ha…”

Si manajer pada saat ini baru saja berbicara satu kalimat di walkie-talkienya.

"Jackson, bawalah beberapa dari orang kalian kemari. Disini terdapat orang yang sedang membuat onar!"

Setelah mendengar si manajer ini langsung memanggil orang-orangnya, bahkan jika sekujur badannya Billy sedikit bergemetaram, dia pun kemudian maju satu langkah kedepan.

“Manager Wang, apa maksudmu ya?”

Si manajer Wang otomatis tahu bahwa wanita ini datang bersama dengan Billy. Jika diganti dengan waktu yang biasanya, manajer Wang mungkin masih akan memberikan Billy mukanya. Bagaimanapun juga, Billy juga merupakan anggota VIP di Hotel Grandhatika. Tetapi manajer Wang yang saat ini pun tahu dia harus membuat pilihan yang mana. Yang satu adalah pemuda misterius dimana bosnya ingin membangun hubungan yang erat dengannya, dan masih ada direktur Bank rakyat Kota Penang. Pilihlah salah satu dari kedua orang ini dan Billy pun tidak akan berani memprovokasi mereka. Manajer Wang pun hampir tidak perlu memikirkannya dan langsung tahu dia sebaiknya melakukan keputusan yang mana.

"Eh? Tuan Billy, apakah kamu yang membawa wanita ini?"

Dia pun bertanya walaupun sudah mengetahui jawabannya.

Billy pun mengangguk kepalanya.

"Maaf ya, tetapi sekarang aku akan memberimu sebuah pilihan. Segera bawa pasangan wanitamu keluar dari hotel ini atau nanti aku akan memanggil penjaga untuk mengusir kalian berdua keluar!"

Setelah mendengarkan perkataan ini, wajah Billy sesaat berubah menjadi murung.

"Manajer Wang, kamu yakin kamu sedang tidak bercanda. Aku adalah anggota VIP Hotel Grandhatika kalian ini dan apakah tindakanmu ini bermaksud untuk mengusirku? Aku juga bukannya tidak bisa pergi dari sini. Jadi sekarang, tolonglah beri aku sebuah alasan dan jika alasan kamu cukup mendukung, aku tidak akan keberatan untik tidak makan di Hotel Grandhatika pada malam ini atau untuk seterusnya kedepan. "

Pada saat itu, suaranya Billy penuh dengan kemurungan. Sudah sangat jelas bahwa dari awal di matanya Billy, si manajer Wang ini sama sekali bukan siapa-siapa dan dari awal pun dia tidak memperhatikannya.

Makdsudnya sangat jelas. Jika hari ini kamu tidak memberiku sebuah alasan, kalau begitu pada hari ini aku akan membuatmu merasa buruk. Bagaimanapun, Billy merupakan anggota VIP terhormat Hotel Grandhatika ini, dan kartu komsumsinya pun diinvestasikan lebih dari satu milyar enam ratus juta. Tamu seperti itu juga bagi Hotel Grandhatika tentu saja sangat penting, dan juga Hotel Grandhatika pada umumnya adalah tempat konsumsi bagi para anggota VIP, bahkan orang yang biasa pun jarang memiliki tempat makan ketika datang kemari.

Makannya para anggota VIP di Hotel Grandhatika diperlalukan dengan sungkan, apalagi anggota VIP terhormat seperti Billy ini.

Tapi hari ini bukanlah seperti biasanya. Biasanya pada saat ini dari awal hingga akhir, si manajer Wang, yang suka menganjung tamu, tidak disangka akan langsung berbicara demikian denganya. Sudah jelas bahwa perkataannya itu penuh dengan makna untuk mengusir mereka.

Orang seperti Billy ini, juga termasuk sebagai pengusaha besar di Kota penang. Nadanya pun otomatis susah untuk ditelankan.

"Benar sekali, kamu harus memberikan kami sebuah penjelasan pada saat ini. Bahkan wanita penggoda seperti dia pun bisa memasuki Hotel Grandhatika ini, karena alasan apa..."

Prangg!

Ketika wanita itu sedang berbicara, dia pun tidak melanjutkan perkataannya. Dengan segera, wanita itu pun telah ditampar wajahnya oleh Sanfiko Chen.

"Kamu… kamu berani menamparku, kamu ... aku akan membalasmu!"

Pada saat ini, beberapa penjaga segera datang kemari dan langsung maju kedepan untuk mengangkat wanita itu.

"Aaa… Kalian, kalian lepaskan aku, apakah kalian semua buta, hah? Apakah tidak ada yang melihat bahwa orang ini telah menampar aku?”

“Berisik!”

Sanfiko Chen pun hanya mengeluarkan satu kata dan kemudian langsung membalikkan badannya dan menaikki motor listriknya.

"Ah, aku ... Billy, cepatlah suruh mereka untuk melepaskan aku, mereka semua sedang menyakitiku… Ah ..."

Wanita itu pun tidak berhenti berteriak. Pada saat ini, wajahnya Billy pun menjadi sangat suram. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa si Sanfiko Chen akan memukul wanitanya langsung di sini, ini merupakan masalah yang lebih memalukan dibanding dirinya yang langsung dihajar di wajahnya.

“Manajer Wang…”

Wajah manajer Wang yang pada saat ini pun menjadi dingin, tetapi dia bukannya menatap Sanfiko Chen, melainkan menatap Billy dengan dingin.

" Tuan Billy, aku akan memberikanmu satu saran, kamu sebaiknya dengan cepat membawa pasangan wanitamu pergi dari. Aku bukannya sedang menakutimu dan kamu sebaiknya jangan memprovokasi aku!"

Si manajer Wang ini sekarang tahu bahwa Sanfiko Chen mungkin sedang marah. Meskipun dia tidak tahu seberapa kuatnya Sanfiko Chen, tetapi dia tahu bahwa Billy sama sekali tidak bisa memprovokasi Sanfiko Chen. Lagian pula di Hotel Grandhatika ini, jika telah terjadi masalah yang besar, bahkan manajer Wang pun sama sekali tidak bisa menyelesaikannya.

"Hahaha… manajer Wang, aku, Billy, tidak boleh memprovokasinya. Yang kamu maksud itu dia, atau dia, atau juga dia, kah?"

Yang terakhir, si Billy menunjuk ke seorang pria paruh baya elegan yang sedang berdiri dalam kegelapan tersebut. Pada saat ini, hatinya Billy pun tahu bahwa masalah pada hari ini telah berkembang menjadi seperti ini, dan sudah tidak ada tempat untuk kembali lagi. Setelah insiden di Totem Square tersebut, Billy pun hampir dibenci oleh Jovitasari, dan juga dia masih mencari-cari orang di luar pun karena dia ingin mencari kesempatan untuk merebut kembali Jovitasari. Hum! Billy dari awalnya bukanlah orang yang baik. Dia berbicara hanya akan mencintai Jovitasari seorang, tetapi sekali membalikkan kepala, dia pun jadian dengan wanita cantik dengan kulit putih.

"Jovitasari, awalnya aku mengira bahwa jika kamu menolakku, kamu akan bebas menyukai orang lain. Setidaknya kamu tidak akan dikhianati oleh lelaki-mu. Tetapi yang tidak terpikirkan olehku bahwa sekarang kamu telah menjadi wanita murahan. Pria manapun kamu pasti akan menerimanya, bukan?"

Ketika mendengarkan perkataan ini, Jovitasari seketika memarah.

"Billy, apa maksud dari perkataanmu? Jika kamu berani coba ulangin perkataanmu barusan. Percaya atau tidak, aku akan merobeki mulutmu itu!"

Pada saat ini, jika bukan karena Sanfiko Chen yang menahan perkataannya Jovitasari, kemungkinan Billy akan langsung dihajar oleh Jovitasari.

Billy pun melihat Jovitasati yang berada didepannya terlihat agak marah, dia pun segera tertawa dan berkata: "Apakah yang kukatakan itu salah?”

"Sanfiko Chen, ha ha… Bagaimana perasaanmu ketika melihat wanitamu membawa pria lain untuk dimainkan didepanmu. Bagaimana perasaanmu… bukankah itu keren… Ha ha ..."

"Huh! Itu omong kosong… Direktur Billy, aku tidak menyangka bahwa martabatmu sebagai manusia sangat rendah. Sepertinya aku harus mempertimbangkan dengan hati-hati aplikasi pinjaman yang kamu ajukan ke bank kami sebelumnya ..."

Thomas yang sedang berdiri di satu sisi pun, semakin mendengarkannya, semakin amarah dirinya.

"Hahaha, siapakah dirimu? Apa yang bisa kamu miliki? Aku, Billy pergi untuk mengajukan pinjaman di bankmu? Hahaha, dengar ya nak, kamu tidak berpura-pura pun, kita pun masih bisa mengenalinya, jika kamu ingin berpura-pura agar dapat berada disisiku, kamu telah salah mengiranya. "

Ketika Thomas mendengar perkataan ini, dia pun sedikit tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Tapi di dalam hatinya, dia sudah memasukkan si Billy ini ke daftar hitamnya. Bukan hanya Bank Rakyat saja, bahkan beberapa bank lainnya pun tidak akan meminjamkan uang kepada Billy.

"Direktur Billy, aku takut kamu terlalu banyak minum deh. Mari kuperkenalkan kepadamu sebentar. Orang ini adalah Thomas dan dia merupakan direktur Bank Rakyat Kota Penang.”

Hah?

Ketika Billy mendengar perkataan ini, wajahnya pun tiba-tiba membeku, seakan perjuangan susah payahnya seperti telah memakan segumpal kotoran.

“Kamu si, Thomas, direktur Thomas itu?”

Billy yang baru balik dari luar negeri pun tidak menghabiskan begitu banyak waktunya di Kota Penang. Karena itulah mengapa Billy tidak tahu seperti apakah wajahnya direktur di Kota Penang ini..

“Kenapa? Tidak percaya?”

Thomas pun dengan dingin melihat dua orang yang berada di hadapannya.

“Bu…bukan, kami hanya!”

“Tidak perlu dijelaskan lagi, aku sudah melihat semuanya.”

Perkataan kalimat ini pastinya seakan telah mengeksekusi Billy…

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu