Menunggumu Kembali - Bab 262 Diikuti orang lain

Prakkkk!

Tapi sebelum Juni sampai ke arah Jovitasari, langsung ditendang oleh suruhan Erwin yang berdiri disana

“hah.....hehe.......puh puh....hahaha, Jovitasari kamu pikir bisa selalu di atas? Kamu kira sudah menang? Suamimu adalah orang tidak berguna, pemuda miskin, rendahan, apa luar biasanya kamu......hanya aku, hanya aku Juni yang paling sempurna, layak untuk di kejar-kejar orang, kamu, kamu tidak layak.....”

Erwin melambai tangan, pria berpakaian hitam langsung ke arah Juni yang wajahnya penuh dengan darah, dan memegang lehernya.

“Hehe....aku....lepaskan aku....aku tidak mau mati, tidak mau mati......”

“A long, tolong aku......tolong aku!”

“Jovita, Jovita, aku salah, kamu jangang bunuh aku, jangan bunuh aku......keluargaku sudah bangkrut, aku tidak punya apa-apa lagi, apa lagi yang kamu inginkan? Kamu......apakah begitu kejam......cepat beritahu suamimu suruh mereka lepaskan aku! Hehe......”

Jovitasari perlahan berdiri, dan tidak berkata apa-apa.

Dia memandangi sahabatnya yang selama ini dikira paling baik, mata terlihat memerah.

Saat ini tangannya memegang tangan dia yang gemetaran.

“ cukup kamu mengucapkan sepatah kata, aku tidak selidiki dia, termasuk mereka.....”

Jovitasari menatap Sanfiko Chen, menggeleng kepala.

Dia memikirkan orang-orang yang barusan berkata kasar, terutama sahabat yang dulunya sangat baik sekarang telah berubah menjadi orang yang sangat kejam, hatinya sangat lelah, terpikir ingin cepat-cepat meninggalkan tempat ini, dan yang lainnya juga tidak mau selidiki, tidak mau cari tahu.

“Sanfiko, aku ingin pulang. ”

Sambil berkata perlahan bersandar di pundak Sanfiko, wajahnya yang kelelahan, matanya yang cantik berlinang air mata, saat ini dia ingin sekali menghapus semua kenangan indah di masa kuliah.

“baik.”

Sanfiko Chen mengangguk kepala, lalu menggendong Jovitasari yang sedang sedih dan kelelahan.

“tuan Sanfiko.....”

Erwin segera melangkah maju, dan belum sempat berkata, Sanfiko Chen sudah menggeleng kepala berkata: “orang-orang ini, kamu yang urus, yang harus mati ya mati, yang harus bangkrut ya bangkrut.”

Selesai berkata Sanfiko Chen berbalik dan berjalan menuju pintu ruangan.

Sebenarnya Sanfiko tidak ingin mengumbar, tidak ingin karena dia terjadi sesuatu yang tidak jelas, tetapi sekarang dia tahu bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dia hindari dan tidak bisa dihindari.

5 tahun yang lalu, kematian ibunya membuatnya sadar bahwa dia terlalu sedikit tahu tentang dunia.

3 tahun lalu dia di paksa “pura-pura mati”, bersembunyi di tempat kota Penang tempat dia tinggal sampai sekarang.

3 tahun ini dia memahami sebuah kebenaran, bahwa jika dia tidak memiliki kekuatan yang kuat, dia tidak dapat melindungi orang yang dia cintai.

Jadi dalam tiga tahun ini, Sanfiko Chen tidak mengganggu orang lain, termasuk hatinya yang bergejolak.

Saat Isabella Long menemukan dia, dia mengatakan hanya ingin hidup biasa saja, dan tidak mau berhubungan dengan semuanya, tetapi dia tahu bahwa itu hanya menipu diri sendiri.

Mungkin tidak lama aku akan meninggalkan Jovita, meninggalkan kota Penang, dan masuk lagi ke tempat berbahaya, semua bercampur aduk di kota Yanjing, tetapi setidaknya Sanfiko Chen sudah memutuskan sebelum meninggalkan akan membuat perusahaan Tianbai berjalan lancar, membuat masa depan Jovita berkembang dan menyelesaikan semua rintangan.

Setalah kepergian Sanfiko Chen, di ruangan Hotel Emarald Internasional tidak ada seorangpun yang berani bersuara, bahkan Juni yang sebelumnya terus berteriak tidak berkata lagi.

“tuan erwini, apa yang harus dilakukan dengan orang-orang ini, atau aku perlu memanggil saudara-saudaraku persiapkan.....”

Erwin menggeleng-geleng kepala, lalu menatap Randy dan berkata: “ kak Randy, jangan katakan bahwa sebagai saudara tidak memberimu kesempatan, orang-orang ini adalah kalangan kalian semua, aku ini sangat kasar, tidak bisa berbisnis, aku cukup membawa pergi pemuda dan wanita ini, yang lainnya ku serahkan padamu, jangan terlalu keras, perusahaan bangkrut sudah cukup, tidak perlu menghancurkan orangnya bukan......”

Mendengar perkataan Erwin, ekspresi wajah Randy seketika berubah, meskipun di kota Sumedang keluarga Tang tidak tertandingi , satu kalimat saja bisa membuat perusahaan kecil dan menengah tidak bisa berkutik, meskipun begitu banyak kekayaan, tetap saja Randy mengalami kesulitan, saat ini dia tidak memilki ruang untuk berpikir.

“aku tahu bagaimana melakukannya, dan aku berharap saudara Pei bisa meluangkan waktu untuk duduk bersama.....”

Sampai saat ini Randy menyadari bahwa Sanfiko Chen takut dengan apa yang mereka ungkapkan pada saat di Club Sapadia, ini benar-benar penampilan yang sederhana, tampaknya perlu mengenal pria muda ini secara mendalam.

Erwin mengangguk kepala.

“tidak masalah, jika masalah ini sudah selesai aku mengundangmu untuk minum!”

Selasai bicara Erwin berbalik dan keluar dari ruangan.

Robby merasa dirinya tidak berdaya, melihat Erwin yang berjalan keluar, dia takut kali ini tidak akan selamat.......

……

Keluar dari Hotel.

Sanfiko Chen langsung masuk mobil

Jovitasari di sampingnya, terlihat begitu sedih.

Baginya dia adalah sahabat yang paling berharga pada saat kuliah, jika bukan kerena sahabat baiknya, dia tidak akan datang ke pesta ulang tahunnya.

Hanya saja dia tidak menyangka masalah akan terjadi seperti ini

“Jovita.......hari ini aku......”

Sanfiko Chen merasa dia masih perlu menjelaskan, dan Sanfiko juga perlu memberi tahu Jovitasari tentang masa lalunya dan siapa dia sebenarnya.

“Sanfiko, aku percaya kamu, kamu tidak perlu menjelaskan, aku hanya perlu tahu bahwa kamu adalah suamiku.”

Jovitasari yang kelelahan, air mata kesedihan mengalir lagi wajah halus itu lagi.

“kita pulang......”

Jovitasari mengangguk kepala, tanpa membuka matanya.

Sanfiko Chen menyalakan mobil, langung keluar dari parkiran bawah tanah hotel mewah ini.

Dan ketika Sanfiko Chen keluar, ada mobil SUV biasa terparkir di pinggir jalan tak jauh dari hotel muai bergerak dan mengikuti mobil Sanfiko Chen.

Saati ini langit sudah mulai gelap, awan-awan pun telah menutupi bulan, pas di jalon tol pertama Sanfiko Chen langsung mengendarai ke sisi jalan yang gelap

Lomborgini merah perlahan berhenti, lampu mobil redup.

Tak jauh mobil SUV biasa juga langsung berhenti, selang sekitar 10 menit, pria paruh baya keluar dari mobil SUV, dimata pria itu penuh dengan kewaspadaan, dia melihat Mobil lomborgini merah yang diparkir sekitar 10 meter darinya, dan kemudian melangkah ke arah mobil lamborgini yang di bawa Sanfiko Chen.

Di sisi lain, dalam mobil masih ada satu orang, dia membuka sebuah laptop hitam, lalu tak jauh jaraknya terlihat signal merah berkedip, lalu dalam telpon di tangannya berkata : “kamu hati-hati di dalam ini Sanfiko Chen tidak mudah dihadapi."

“Tahu! ”

Suara di telpon sangat jelas, tepat saat pria ini menutup telepon, sebuah benda tajam langsung menancap kepalanya.

Dia langsung berbalik ingin melihat jelas sebenarnya siapa yang menancap.

Terlihat pria muda dengan wajah dingin, sepasang matanya seakan-akan berasal dari neraka, penuh dengan hawa iblis.

Saat ini dia tidak ada kesempatan lagi menghubungi temannya, karena seketika dia tidak bernyawa lagi, dan mati di tempat.

Di di......

En?

Tidak jauh dari mobil merah seorang pria paruh baya langsung mengerut dahi, segera cepat mundur, dan mengeluarkan pistol, seperti kelinci dengan cepat mundur ke belakang.

Melihat sekitar terlihat sangat sepi, dan melirik teman yang masih duduk di kursi pengemudi dan memberi isyarat, tidak banyak pikir, dia ada sesuatu yang tidak beres dan harus segera pergi.

Segara masuk ke dalam mobil

“apa yang terjadi?”

Begitu masuk mobil pria paruh baya berpakaian hitam bertanya.

Prakkkk!

Tetapi pada saat dia berbicara, temannya langsung tergelincir di kursi pengemudi, dan pada saat yang sama secara reflek pergelangan tangannya telah di genggam erat.

“siapa.....”

Tangannya merasakan sakit yang amat dalam, pria paruh baya membalik badan, telihat sepasang matan seperti berasal dari neraka, dan penuh dengan hawa iblis.

“kalian siapa? Kenapa mau mengikutiku.......”

“kamu.....”

Praakkkkk!

Aa!

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu