Menunggumu Kembali - Bab 115 Kami Sangat Bahagia

"Kamu..."

Pada saat ini wajah Jovitasari merona merah, ia memandangi tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju padanya dari sekitar, lalu menatap kembali pria yang setengah berlutut dengan memegangi bunga mawar indah dan menawan di hadapannya, di dalam hatinya tidak merasakan sedikit pun rasa girang dan gembira, yang ada hanyalah rasa malu dan marah.

"Jovita, selama ini, aku selalu mencintaimu, jadilah pacarku, aku pasti akan melindungimu, mencintaimu, menjagamu seumur hidupku!"

Saat ini Billy memandangi wanita yang berdiri di hadapannya, mengenakan gaun bunga putih berenda, wajah halus dan merona merah, bibir merah jambu seperti ceri kecil, bentuk badan menawan yang dikenakan gaun panjang itu membuat sosoknya terlihat sungguh anggun dan menawan, dadanya terangkat tinggi yang saat ini bergetar, dari sudut pandang Billy, bisa dibilang itu sangat memosana dan menawan.

Pada masa-masa SMA, Jovitasari termasuk wanita cantik di sekolah, banyak cowok kaya raya yang mengejarnya, tentu saja Billy juga salah satu di antara mereka pada waktu itu, namun Jovitasari yang dulu sangat dingin dan tidak ramah, ia mengesampingkan hal-hal ini dan hanya fokus untuk belajar.

Sejak itu, Billy dalam hati telah diam-diam bersumpah harus mendapatkan wanita yang memiliki kecantikan luar biasa ini, kemudian Billy menyusuri ayahnya sendiri pergi ke luar kota, dalam beberapa tahun terakhir Billy lebih-lebih lagi sudah menjadi seorang pengusaha yang sangat terkenal, tahun lalu ia mendapati kabar bahwa Jovitasari telah menikah, pada saat itu ia sangat marah, dan hidupnya amburadul, namun kemudian saat ia mengetahui kalau suami Jovitasari adalah menantu yang mas kawin saja dibayari pihak wanita, bahkan ia juga adalah sampah yang sehari-hari tinggal di rumah dan tidak bekerja, saat itu Billy yakin kesempatannya akhirnya datang.

Apalagi setelah Billy kembali bertemu dengan Rita dan Nusrini, ia baru tahu bahwa walaupun Sanfiko Chen itu dan Jovitasari telah berbagi kamar selama tiga tahun ini, namun Jovitasari tidak pernah membiarkan Sanfiko Chen menyentuhnya sesenti pun.

Dan juga oleh sebab itu, Billy semakin bergairah, kalau bukan karena masalah "suasana hati kelam" yang terjadi sebelumnya, menurut Billy semenjak awal ia sudah memenangkan Jovitasari.

Sesampainya di Kota Penang, mengakuisisi Perusahaan beauty sheng hanyalah kedoknya saja, di sisi lain masalah Rita lebih mudah lagi bagi Billy untuk menjilatnya, yang paling tidak kurang darinya sekarang adalah uang, dan untuk saat ini yang paling diperlukan Keluarga Bai adalah uang.

Drama hari ini disutradarai bersama oleh Rita dan Nusrini.

Melihat Jovitasari yang cantik tiada tara berdiri di hadapannya, membuat darah dalam tubuh Billy bergejolak, ia memikirkan tidak lama lagi, atau mungkin hari ini ia bisa meniduri wanita cantik di bawah tubuhnya yang dari kecil sudah ia anggap sebagai dewi, tanpa sadar kilatan sepasang matanya penuh dengan harapan.

Ketika Jovitasari mendengar ini, hatinya justru makin marah.

Pada saat ini Jovitasari telah melihat Nusrini melambaikan tangan padanya dari tempat yang tidak jauh, hatinya justru semakin sakit, sakit karena telah ditipu merebak dalam hatinya, ternyata adiknya sendiri bersekongkol dengan orang luar untuk menipu dirinya.

Jika adegan ini dilihat oleh Sanfiko Chen, ia sungguh tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini padanya.

Ia mengerti, meskipun Sanfiko Chen tidak mengatakan apapun di rumah, tidak pedul adiknya ataupun mamanya memperlakukannya sebagaimana pun, tidak menghormatinya, memandang rendah dirinya, namun ia tidak pernah mengeluh, semua karena Sanfiko Chen percaya pada dirinya.

Dan sekarang dirinya mengenakan gaun bunga renda putih, bahkan tangannya juga memakai sarung tangan jaring berwarna putih, ini persis dengan yang dipakai pengantin wanita, sebelumnya Jovitasari masih belum sadar, namun ketika ia melihat Billy yang memakai jas mewah setengah berlutut di hadapannya, ia semakin merasa yang ia kenakan sekarang akan mudah disalahpahami orang-orang.

"Jovita, kamu harus menerimaku, selama kamu mau menerimaku, maserati di belakangku ini langsung jadi milikmu, dan Perusahaan beauty sheng yang baru saja aku beli, semuanya jadi milikmu."

"Jovita, aku akan menjagamu dengan baik nanti, sehingga paman dan bibi bisa hidup nyaman tanpa mencemaskan masalah keuangan."

Saat ia berkata, sekejap ia menunjuk ke maserati baru yang berhenti tidak jauh dari persimpangan.

Segera orang-orang yang menyaksikan di sana tidak hentinya bersiul, satu per satu dari mereka lebih-lebih merasa iri dan cemburu.

Diantaranya wanita-wanita muda mulai bercucuran air mata.

"Menyentuh sekali, pria tampan ini sangat perhatian, sangat menyentuh!"

"Benar, ini persis permainan yang hanya bisa dimainkan orang kaya raya..."

"Itu maserati 'loh... iri banget..."

"Jadian!"

Tidak jelas siapa yang mulai berteriak, seketika orang-orang di sekitar tiba-tiba mulai berteriak kegirangan.

"Jadian!"

"Jadian!"

Nusrini yang berdiri tidak jauh, menggenggam tinjunya dengan erat, girang bukan main, seolah-olah dirinya sendiri yang sedang mendapat pengakuan cinta ini, ia tidak dapat menahan air matanya saat memandang Jovitasari yang berdiri di tengah panggung berbentuk hati itu.

"Kakak benar-benar sangat cantik, wanita cantik luar biasa seperti dirinya ini sudah seharusnya hidup tanpa mengkhawatirkan apapun,dan pria tampan generasi kedua kaya raya seperti Billy lah yang pantas!"

Nusrini bergumam dalam hatinya, ia terpikir Sanfiko Chen yang mengendarai mobil aki usang, seketika itu ia mencemoohnya.

Menurutnya, hanya perlu menunggu sampai kakaknya mengangguk dan menerima bunga mawar itu, ia akan segera berhasil mendepak Sanfiko Chen dari rumah mereka, sampai saat itu ia akan mendapatkan saudara ipar kaya raya, dan bisa tinggal di rumah mewah, mengendarai mobil mewah... memikirkan hal ini saja wajah Nusrini sudah berbunga-bunga...

Jadian...

Jadian...

Pada saat ini Jovitasari yang berdiri tinggi di atas panggung yang berbentuk hati itu, ia mendadak merasa dirinya seperti badut.

Ia menyapu kerumunan orang di sekeliling dan berharap dapat menemukan bayangan Sanfiko Chen.

"Jovita..."

Ketika melihat ekspresi yang kalut dari wajah Jovitasari, Billy lekas melangkah maju dan bermaksud menyerahkan buket mawar itu kepada Jovitasari, sudah sampai titik ini, Billy tidak akan membiarkan Jovitasari begitu saja.

Namun tepat saat Billy beranjak berdiri, Jovitasari mengayunkan tangannya:"Billy, jangan kemari, maaf, aku tidak dapat menerimamu, aku sudah menikah!"

Di saat kata-kata ini terucap, kerumunan orang yang bersorak riang satu per satu tercengang menatap Jovitasari yang berada di atas panggung.

Tidak dapat dipungkiri Jovitasari luar biasa cantik, yang membuat para penonton merasa pria tampan dan wanita cantik ini adalah pasangan yang ditakdirkan.

"Jovita, apa yang kamu bicarakan, aku yang paling mengerti kondisimu, Jovita, mama kita sudah bilang, kamu sudah bercerai dengan si sampah, kamu sekarang sudah single, dan lagi, Jovita, aku sungguh mencintaimu, apa menurutmu yang aku berikan ini masih belum cukup?"

Di tengah pembicaraan, Jovitasari lekas melepaskan sarung tangan putih yang berjaring itu dan menghempasnya ke lantai.

"Ini, apa yang terjadi..."

"Wanita cantik ini sudah punya suami?"

"Ini lebih menarik lagi... haha..."

"Tapi wanita ini sangat beruntung ya, kalau saja ada orang kaya yang melakukan semua ini demiku, meski aku sudah menikah, aku pasti akan diam-diam lari bersamanya... apa itu..."

"Tapi ngomong-ngomong penasaran juga ya siapa suami wanita cantik ini?"

"Wanita cantik seperti dia pasti suaminya lumayan juga..."

Kerumunan di sana mulai saling berbincang tentang hal ini.

Dan sekarang ini Jovitasari dan Billy yang berdiri di atas panggung itu malunya bukan main, terutama Billy, ia meremas buket mawar itu dengan sangat erat, wajahnya yang marah berubah warna.

"Wanita cantik ini, bukannya dia adalah bos Industri Sorgum Cahaya?"

"Oh kayanya iya deh..."

"Industri Sorgum Cahaya milik Keluarga Bai..."

"Um, kalian gak tahu ya, wanita cantik ini bernama Jovitasari, dia itu wanita cantik kelas atas di Kota Penang kita ini loh, sayangnya dia menikah dengan suami miskin, katanya sih sampah... dengar-dengar sekarang saja dia harus bergantung sama Jovitasari yang kerja..."

"Pria seperti itu, benar-benar memalukan!"

"Iya 'kan? Menurutku, mendingan nikah saja dengan pria tampan ini!"

"Hehe... ini nih yang kamu tidak ngerti, siapa tahu pria yang miskin itu punya keistimewaan ‘kan, hehe... hahaha..."

Seketika ada beberapa orang yang mengenali Jovitasari, tiba-tiba mulai mengikuti irama situasi saat itu.

Mendengar semua ini wajah Jovitasari berubah suram, apalagi saat mendengar gosipan-gosipan itu, ia hampir menangis karena marahnya.

"Jovita, ayo pergi, aku bawa kamu tinggalkan tempat ini..."

Ketika melihat wajah Jovitasari yang memerah dan hampir berlinang air mata, Billy merasa kesempatannya akhirnya datang, ia sudah memutuskan kalau saja Jovitasari ikut dengannya naik ke maserati, ia akan langsung meniduri stunner ini di dalam mobil.

Bagaimanapun semua wanita sama saja di matanya, kamu cukup perlu untuk berhubungan mendalam dengannya, tidak peduli wanita seganas apapun pasti akan tunduk dan patuh.

Memikirkannya sampai sini, Billy lekas mengulurkan tangannya untuk menarik Jovitasari.

Jovitasari sadar dan menghindar, ia sembari melihat ke arah tidak jauh di sana dimana orang-orang tidak hentinya berkerumunan, akhirnya ia melihat di arah tempat mobil macet yang tidak jauh dari sana, ia melihat sosok yang tidak asing, seseorang sedang mengendarai mobil aki usang menuju kemari...

"Sanfiko..."

Seketika Jovitasari melambai ke arah Sanfiko Chen yang perlahan memarkir mobil akinya di samping maraseti itu, lalu berseru kencang.

Hah?

Mendengar suara Jovitasari, Sanfiko Chen yang sedang parkir mobil sekejap menengadahkan kepala melihat ke arah datangnya suara yang tidak asing itu...

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu