Menunggumu Kembali - Bab 479 Apakah Ini Mau Mati Bersama?

Di dalam kabut air yang tebal, 81 buah pulau ini seakan-akan mengambang di kabut air ini mengelilingi Pulau Emas yang berada di tengah, lebih seperti sebuah hayalan.

Ini juga sebuah alasan kenapa sebelumnya banyak master yang sampai ke pedalaman Samudera Pasifik untuk mencari Pulau Emas dan tidak ada hasil baik.

Walaupun kamu master tingkat dewa, kamu juga tidak mungkin bisa melewati kabur air ini.

Ini adalah Pulau Emas, sebuah tempat misterius di pedalaman Samudera Pasifik.

Kerjaan Bedu yang besar, sebuah markas tua yang kuat yang dibangun karena kekuatan bajak laut yang tidak terhitung banyaknya.

Di paling ujung Pulau Emas misterius yang mendekati daerah laut memang memiliki sebuah lapangan yang sangat luas.

Hanya saja jini di sekitaran lapangan ini, ada belasan prajurit genetika dengan sekujur tubuh dipenuhi dengan armor berwarna biru memegang perlengkapan senjata.

Pulau Emas ini bukanlah seperti tempat biasa, tempat ini dari awal memiliki dunia yang jauh berbeda dengan dunia biasa.

Ada 2 jenis orang di sini, yaitu prajurit genetika dan kumpulan bajak laut. Karena lokasi ini, di takdirkan untun keperluan prajurit genetika agar bajak laut bisa hidup di sini, jika tidak tidak mungkin bisa hidup di sini.

Kini di tempat mendarat yang ditunjuk Jenderal Guicha sebelumnya, kabut yang tebal dan belasan prajurit genetika sudah lama menunggu di sini memegang senjata api panas, dan 4 pria bertato yang memiliki badan tegap seperti Jenderal Guicha berdiri di lapangan tersebut. Tatapan mereka tampaknya bisa menembus kabut tebal dan bisa melihat jelas mesin terbang yang melaju ke arah mereka dengan cepat.

Tapi tampak jelas mereka berempat tidak menyadari jika mesin terbang ini sudah tidak berfungsi.

Jenderal Guicha yang duduk di dalam kini sangat sedih dan ingin menangis, karena kini dirinya sedang terbanting ke setiap sisi di kokpit, dia tidak bisa berdiri dengan stabil, dan jika bukan karena dia menarik tuas rem kecepatan, dari awal dia pasti sudah jatuh keluar dari lubang yang dirobek oleh Tomi.

Kini dia ingin menghubungi yang berada di bawah dengan cepat, tetapi dia tidak sempat, mesin terbang sudah memasuki kabut tebal tersebut hingga sudah mengeluarkan suara peringatan.

Tetapi Jenderal Guicha sudah tidak punya cara lain... dan karena kini dia sembarangan terbanting di kokpit, jadi seluruh tubuhnya dilemuri oleh darah. Awalnya dia sudah sangat lemah dan merasa dirinya akan menjadi debu bersama dengan mesin terbang ini.

"Apaan ini..."

"Jenderal Guicha bodoh ini tidak kurangi kecepatan, apa dia ingin mati bersama dengan 5 praktisi spiritual itu?"

"Menurutku bukan begitu..."

"Apakah ada sesuatu yang terjadi?"

Mendengar perkataan ini, 4 orang itu langsung saling bertatapan, kemudian melihat mesin terbang yang melewati kabut tebal secepat petir.

Bergoyang ke sana kemari, suara peringatan tidak berhenti, kini masih melajut dengan kekuatan cepat!

"Gawat, sudah gagal, menghindar..."

Salah seorang Jenderal Guicha mengkerutkan alisnya, kemudian kakinya bergerak, dan sekujur tubuhnya langsung terbang ke udara, lalu ketiga yang lain juga dalam seketika terbang ke udara...

Saat mereka berempat terbang ke atas langit, tiba-tiba mesin terbag itu jatuh terbanting di lapangan tersebut dan terdengar sebuah suara ledakan menyeramkan, sebuah cahaya api menyinari semua tempat dan menembus ke udara.

4 sosok bayangan keluar dari cahaya api tersebut, mereka semua dipenuhi dengan aura mematikan.

5 orang yang lain berdiri dari kejauhan langsung tertawa ketika melihat adegan ini.

"Njir, masih ada jebakan!"

Welly Zhou terkejut, tapi tampak jelas Sanfiko Chen dan beberapa yang lainnya sudah menebaknya dari awal.

Sepanjang perjalanan, Jenderal Guicha juga sudah memperkenalkan tentang Pulau Emas, dan karena perkenalan Jenderal Guicha, jadi 5 orang ini tanpa ragu-ragu langsung terbang ke udara yang luas.

Pulau Emas, kini sudah direnovasi semuanya, walaupun dia adalah sebuah pulau di Samudera Pasifik, tetapi pulau ini sangat modern, dan model kota ini adalah campuran model asia barat, dan teknologinya tidak perlu dibahas juga sudah mengerti.

Sanfiko Chen dan lainnya belum sampai di tempat pertengahan, seketika di sekitaran muncul sebuah jaring listrik. Jaring listrik ini sangat padat, jika bukan karena 5 master tingkat dewa, mungkin kini sudah terikat oleh jaring listrik tersebut. Walaupun tidak memungut nyawa, tetapi pasti sudah ketahuan...

"Tampaknya kita tidak boleh masuk melalui sini!"

4 orang lainnya menganggukkan kepala, Sanfiko Chen langsung berkata: "Tampaknya harus melalui tempat meledak tadi untuk memasuki Pulau Emas."

Walaupun mereka berlima mengandalkan kekuatan spiritual yang kuat, memang 5 master tingkat dewa, tapi tidak pernah diremehkan dimanapun.

Dari perkenalan Pulau Emas dari Jenderal Guicha sebelumnya, ini bukanlah pulau yang biasa, melainkan sebuah pulau yang melebihi kecanggihan teknologi masa kini. Bahkan di atas juga memiliki sejata api yang bisa membunuh master tingkat langit, walaupun master tingkat dewa, saat ini juga harus menghindar jika bertemu dengan senjata ini.

Mereka berlima sangat hati-hati terhadap bagian ini, mereka tidak akan mengungkapkan identitas mereka jika bukan karena terpaksa.

Karena mereka belum jelas berapa banyak master tingkat dewa yang terdapat di pulau ini, dan Bedu yang misteri adalah ancaman paling besar bagi mereka berlima.

Pastinya tujuan kedatangan mereka berlima kali ini hanya 1 saja, yaitu membunuh semua master tingkat dewa yang berkumpul di sini!

Lagi pula semua master tingkat dewa yang berkumpul di Aula Emas ini akan berkumpul di Laboratorium Nasa kemudian menyerang Gunung Wolong.

Tidak apa jika tidak ketemu, karena sudah ketemu, kedepannya juga akan menjadi musuh, jadi menyerang terlebih dahulu saja!

Dalam sekejap 5 bayangan mereka langsung menghilang di jaring listrik yang padat.

Setelag kehilangan Sanfiko Chen berlima, belasan prajurit genetika yang memakai armor biru muncul di tengah tersebut, mereka memantai sekitaran dengan tatapan yang dipenuhi dengan aura pembunuh.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Dasar Guicha bodoh..."

Saat mereka berdua berdiri di atas lapangan dengan ekspresi kebingungan, 2 yang lain berjalan dari mesin terbang yang sudah rusak.

"Guicha sudah meninggal, bisa dipastika yang berada di kokpit tersebut adalah Guicha."

"Hah? Guicha sudah meninggal?"

"Jadi di mana 5 praktisi spiritual tersebut?"

"Gawat, kita harus segera melapor ke raja. Masalah ini tidak biasa. Jangan-jangan 5 praktisi spiritual tersebut sudah memasuki Pulau Emas."

3 orang sisanya langsung menganggukkan kepala, kemudian dengan cepat ingin meninggalkan tempat ini...

Tapi saat mereka berempat bergegas pergi, seketika muncul satu persatu taji tulang berwarna putih di sekitar tubuh mereka, lalu dengan cepat menyambung bersama, hingga saat mereka berempat bergerak, taji tulang tersebut tumbuh tanpa kendali mereka, dan bersatu dengan taji tulang padat di sekitaran, kemudian setelah itu mereka berempat langsung terikat...

"Lewat bawah tanah!"

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu